Bioteknologi Konvensional
dalam Pembuatan Tapai Ketan
Disusun oleh:
20 MIPA 5
TULUNGAGUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian yang berjudul “Penerapan Bioteknologi Konvensional (Tradisional) dalam
Pembuatan Tapai Ketan Beras”. Laporan penelitian ini merupakan hasil observasi
yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Biologi.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya, terutama kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis kelancaran,
kesempatan dan waktu untuk bisa menyelesaikan laporan praktikum ini tepat waktu.
Serta kepada bapak guru pembimbing sekaligus guru mata pelajaran Biologi Drs.
Sudarwanto, dan juga kepada teman-teman yang turut membantu dalam memberikan
motivasi dan dukungan.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................4
A. Bioteknologi................................................................................4
B. Tapai Ketan..................................................................................5
C. Fermentasi....................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN........................................................6
A. Alat dan Bahan............................................................................6
B. Langkah Kerja.............................................................................6
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................7
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................8
A. Analisis Pembahasan...................................................................8
BAB V KESIMPULAN........................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................9
LAMPIRAN........................................................................................10
DAFTAR PUSAKA …………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
secara lebih spesifik. Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis
mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae,
Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera,
Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari spesies S. cerevisiae
umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol,
dan memiliki tekstur lengket.
Dalam praktikum kali ini, penulis mencoba untuk membuat produk olahan
hasil bioteknologi konvensional (tradisional), yaitu tapai beras ketan serta
menganalisis apa yang terjadi di setiap tahap pembuatan tapai ketan dan menarik
kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang telah penulis lakukan. Alasan dari
penulis membuat tapai ketan adalah sebagai praktikum penerapan bioteknologi
konvensional, karena bahan dasarnya yang terdiri dari ketan putih dan ragi yang
mudah dicari serta proses pembuatannya juga mudah dan tidak memakan waktu
yang lama. Selain itu, tapai juga dapat dikonsumsi secara langsung. Beberapa
alasan tersebut menjadi dorongan positif bagi penulis untuk melakukan
praktikum dan penulisan laporan kali ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
D. Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses
biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk
dan jasa bagi kepentingan manusia. Bisa diartikan juga, Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk
menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioteknologi konvensional
adalah pembuatan tapai ketan putih ini. Serta salah satu contoh dari bioteknologi
modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa benda
mikroorganisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi
dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba
yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produksi antibiotic dan
hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba
yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tapai, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
4
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotik dan
hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.
B. Tapai Ketan
C. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat Bahan
Baskom Beras ketan (Ketan Siam)
Wadah peniris Ragi
Kompor Air
Panci Pengukus Pewarna Makanan Oranye
Penumbuk
Sendok
Loyang plastik
Wadah tertutup (cup kecil-kecil)
B. Langkah Kerja
6
11. Menyimpan tapai pada tempat tertutup (memasukkan ke dalam cup kecil) dan
jauhkan dari sinar matahari. Simpan kurang lebih selama 1-2 hari.
12. Tapai ketan siap untuk dinikmati.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Pembahasan
Pada percobaan bioteknologi ini, kami melakukan proses fermentasi yaitu
pada pembuatan tapai dari ketan. Tapai adalah produk yang dihasilkan dari proses
fermentasi, di mana terjadi suatu perombakan bahan-bahan yang tidak sederhana.
Zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah menjadi bentuk yang sederhana
yaitu gula, dengan bantuan suatu mikroorganisme yang disebut ragi atau khamir.
Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme
seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii,
Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan
lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari Saccharomyces cerevisiae umumnya
berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki
tekstur lengket.
Pada proses pembuatan, kami menggunakan ragi yang biasa disebut dengan
khamir dan kapang. Khamir dan kapang merupakan mikroba yang mengubah
karbohidrat yang terkandung dalam bahan menjadi gula. Peranan ragi dalam
pembuatan tapai adalah mengubah gula menjadi alkohol. Rasa manis pada tapai
dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tapai tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
beras ketan yang belum diberi ragi tidak memiliki rasa, aroma, dan kadar air
seperti tapai pada umumnya. Namun, setelah penambahan ragi dan disimpan
selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma, serta adanya air disekitar
beras ketan tersebut. Rasa yang manis dan memiliki aroma alkohol, rasa manis
pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam beras ketan tersebut.
Saat proses fermentasi dilakukan pada suhu ruang dan disimpan dalam wadah
yang tertutup rapat. Hal ini bertujuan agar bakteri pada ragi tersebut dapat bekerja
secara sempurna dan tidak terkontaminasi dari udara luar.
8
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
9
LAMPIRAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Berlian, Zainal. Dkk. 2016. Jurnal Biota. Uji Kadar Alkohol Tapai Ketan Putih
Singkong Melalui Fermentasi dengan Dosis Ragi yang Berbeda. Vol. 2
No. 1.
Hidayati, Darimiyya. Dkk. 2013. Argointek. Pola Pertumbuhan Ragi pada
Fermentasi Kulit SIngkong. Vol. 7 No. 1.
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Nurhayani. Dkk. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu
Melalui Proses Fermentasi. Vol. 6. No. 1.
Rukmana, Rahmat. Yuniarsih, Yuyun. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta:
Kanisius
Santosa, Agus. Prakosa, Cucut. 2010. Karakteristik Tapai Buah Sukun Hasil
Fermentasi Penggunaan Konsentrasi Ragi Yang Berbeda. Vol. 22. No. 73.
Sutanto, Teja Dwi. Dkk. Jurnal Gradien. Studi Kandungan Etanol Dalam Tapai Hasil
Fermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Vol. 2 No.1.
12