Oleh Kelompok:
IV
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia.Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah “ PENGANTAR BIOTEKNOLOGI” dengan tepat waktu dan tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari bioteknologi konvensional?
2. Apa karakteristik dari bioteknologi konvensional?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional?
4. Apa saja contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional?
5. Apa dalil mengenai bioteknologi konvensional?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui define dari bioteknologi konvensional.
2. Dapat mengetahui karakteristik dari bioteknologi konvensional.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi
konvensional.
4. Dapat mengetahui contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional.
5. Dapat mengetahui dalil mengenai bioteknologi konvensional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Karakteristik Bioteknologi Konvensional
4
Menurut ( Tim Maestro Genta, 2015: 54) Adapun ciri-ciri dari
bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
Menurut ( Rika dkk, 2014: 34) terdapat beberapa kekurangan dan juga
kelebihan pada produk bioteknologi konvensiona, diantaranya adalah:
Kelebihan Kekurangan
Harga terjangkau Perbaikan nilai gizi yang tidak terarah
Teknologi yang digunakan relative Tidak dapat mengatur kesesuaian
sederhana genetic
Pengaruh jangka Panjang dapat Hasil yang tidak dapat diprediksi
diprediksi karena penggunaan alat yang
tetap dan tidak berubah.
Meningkatkan nilai gizi dari bahan Membutuhkan waktu yang relative
baku yang digunakan lama
Kadangkala tidak dapat mengatasi
kendala adanya hama proses
pembudidayaan
D. Contoh Bioteknologi Konvensional
1. Bidang Pangan
5
Pangan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, dimana setiap
harinya manusia mengembangkan pengolahan makanan dan minuman.
Bioteknologi konvensional dalam penerapannya di bidang pangan membutuhkan
bantuan mikroba dalam proses fermentasinya. Dimana ini bertugas untuk
mengubah bahan baku (substrat) menjadi produk yang memiliki manfaat yang
lebih dibanding dengan bahan bakunya sebelumnya, salah satu contoh produk
bioteknologi di bidang pangan yaitu yoghurt. Yoghurt merupakan minuman rasa
asam yang terdiri dari campuran bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Bakteri
berperan untuk mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat dan
menyebabkan molekul protein pada susu pecah. Hal inilah yang membuat susu
yang awalnya cair berubah wujud menjadi kental dan mengalami perubahan rasa
menjadi asam. Bagi penderita laktosa intolerant disarankan untuk mengonsumsi
yoghurt karena nilai gizinya tak kalah dengan susu. Selain yoghurt dalam
pemanfaatan bioteknologi konvensional, masih ada berbagai macam lagi
pemanfaatannya dibidang pangan seperti keju, tauco, kecap, roti, cuka, tempe,
wine, tuak, dan tempoyak (fermentasi durian).
2. Bidang Pertanian
6
pemanfaatan bioteknologi di bidang pertanian ialah pembastraan/persilangan dan
hidroponik. Persilangan yang dimaksud disini yaitu mengawinkan dua jenis
varietas tanaman yang berbeda namun masih dalam satu spesies yang sama. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan dua varietas tanamaan yang unggul dan
memiliki harga yang terjangkau. Sebagai contoh kentang X memiliki batang yang
kokoh tapi buah yang kecil dan jangka waktu panen yang lama, kemudian
disilangkan dengna kentang Y yang memiliki batang rapuh tapi buah yang besar
dengan waktu panen yang relative singkat. Ketika dua jenis tanaman ini
disilangkan maka kemungkinan menghasilkan kentang yang memiliki batang
kokoh, buah yang besar, dan waktu panen yang singkat. Untuk hidroponik sendiri
3. Bidang Industry
7
4. Bidang Peternakan
5. Bidang Kesehatan
8
dengan proses mencampurkan berbagai senyawa aktif hasil dari ekstraksi dengan
melalui langkah pengukusan, perebusan, pemanasan sehingga menghasilkan obat
tradisional untuk meyembuhkan penyakit tertentu.
ِ َأفَ َرَأ ْيتُ ْم َما تَحْ ُرثُونَ () َأَأ ْنتُ ْم ت َْز َر ُعونَهُ َأ ْم نَحْ ُن ال َّز
َار ُعون
Afaroaitum maa tahrutsuun. Aantum tazra’uunahu am nahnuz zaari’uun
Artinya:
“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang
menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?” (QS: Al-Waqi’ah ayat
63-64)
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR REFERENSI
10
Ferdinand, Fictor dan Ariebowo, Mukti. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta :
Visindo Media Persada.
Harini, Rika dkk. 2014. Kompetensi Dasar Olimpiade Sains Nasional Geografi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Angga Dwi dan Sari, Dewi Hambar. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Bogor: Guepedia.
Prasetyo, Dwi Angga dan Sari, Hambar Dewi. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Yogyakarta : Guepedia.
11