Anda di halaman 1dari 14

Makalah Pengantar Bioteknologi

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PRODUK BITEKNOLOGI


KONVENSIONAL

Dosen Pengampu : Hamansah, S.Pd, M.Pd

Oleh Kelompok:

IV

Bau Asrah (20500119086)

Fani Dwi Chayani (20500119056)

Nurul Lathifah (20500119080)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia.Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah “ PENGANTAR BIOTEKNOLOGI” dengan tepat waktu dan tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


PRODUK BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL“ dapat terselesaikan karena
bantuan dari teman-teman sekalian kami berharap makalah tentang kekurangan
dan kelebihan produk bioteknlogi konvensional dapat menjadi referensi bagi
pembacanya. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang bru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah kami, sekiranya kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami
sampaikan . Akhir kata, semoga makalah Pengantar Bioteknologi yang berjudul
Pekekurangan dan kelebihan produk bioteknologi konvensional dapat bermanfaat.
Terima Kasih

Makassar, 24 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i

DAFFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi Konvensional ....................................................3


B. Karakteristik Bioteknologi Konvensional ................................................4
C. Kekurangan Dan Kelebihan Bioteknologi Konvensional ........................5
D. Contoh Bioteknologi Konvensional Di Berbagai Bidang ........................5
E. Dalil Tentang Bioteknologi Konvensional ...............................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioteknologi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkembang sangat


cepat sesuai dengan tuntutan dunia yang mengglobal saat ini, yang membawa
permasalahan manusia yang semakin kompleks. Bioteknologi memegang peranan
penting dalam menjamin kesejahteraan dan kesejahteraan bangsa, mengatasi
kebutuhan manusia akan makanan, pakaian, tempat tinggal (lingkungan),
kesehatan dan energi, yang tujuannya mengarah pada peningkatan kesejahteraan
manusia di seluruh dunia.

Pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan tentunya berdampak pada


kehidupan karena bioteknologi memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara umum
bioteknologi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa,
serta jamur dan bakteri yang menghasilkan berbagai enzim yang dimetabolisme
untuk memperoleh produk yang diinginkan. Sedangkan bioteknologi modern
menggunakan bioteknologi teknik rekayasa gen seperti DNA rekombinan. DNA
rekombinan penyisipan dan penyambungan DNA menggunakan kultur jaringan,
kloning, dan fungsi sel.

Pada bioteknologi konvensional, teknik biologi, biokimia dan rekayasa


genetika dalam bioteknologi konvensional masih sangat terbatas. Organisme yang
digunakan masih alami. Padahal, tidak ada rekayasa genetika dalam teknologi
konvensional. Misalnya, pencarian radiasi tumbuhan superpartikel. Teknik mutasi
ini menghasilkan mutasi dengan karakteristik yang berbeda, sehingga tidak
mungkin untuk mengontrol atau memprediksi secara akurat akibat dari mutasi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari bioteknologi konvensional?
2. Apa karakteristik dari bioteknologi konvensional?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional?
4. Apa saja contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional?
5. Apa dalil mengenai bioteknologi konvensional?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui define dari bioteknologi konvensional.
2. Dapat mengetahui karakteristik dari bioteknologi konvensional.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi
konvensional.
4. Dapat mengetahui contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional.
5. Dapat mengetahui dalil mengenai bioteknologi konvensional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang dapat


memanfaatkan agensia hayati untuk dijadikan sebuah produk, baik dalam
berbentuk barang maupun juga dengan jasa. Dalam bioteknologi ini sangat
berhubungan erat dengan teknologi dan juga industri sehingga dalam
pengaplikasiannya bioteknologi ini dapat menggunakan disiplin ilmu seperti
biologi molekuler, rekayasa kimia, biokimia, dan juga mikrobiologi. Bioteknologi
juga merupakan sebuah teknik untuk memanipulasi sebuah organisme atau kata
lain komponen untuk melakukan fungsinya dengan praktis dengan tujuan
menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat (Santoso, 20017: 188).

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang dapat memanfaatkan


suatu organisme untuk dapat menghasilkan sebuah produk atau jasa sesuai dengan
kebutuhan masyrakat. Sejak ribuan tahun yang lalu, manusia yang ada di bumi
telah menerapkan bioteknologi konvensional ini, misalkan ; tapai, tempe, oncom,
dan juga kecap ( Aloysius dan Sukirman, 2008 :138).

Dalam Bidang bioteknologi tidak dapat diragukan lagi, karena dengan


adanya bioteknologi ini sangat membawa perubahan yang sangat drastis bagi
kehidupan baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Selain itu, para
ilmuwan juga telah mampu memodifikasi manusia, hewan , dan juga tumbuhan
dengan menggunakan berbagai teknik dan peralatan dalam bidang biteknologi.
Dapat kita lihat dari sisi positifnya bahwa bioteknologi itu telah meningkatkan
kehidupan manusia ( Sadiman dan Ningsih, 2019 : 182).

Dalam bidang boiteknologi konvensional, mikroorganisme dapat


digunakan dalam skala yang besar dalam proses biteknologi. Selain dapat
memproduksi enzim dalam bioteknologi konvensional, mikroorganisme tersebut
digunakan karena pertumbuhannya yang relatif sangat cepat ( Ferdinand dan
Ariebowo, 2007 : 159).

3
B. Karakteristik Bioteknologi Konvensional

Karakteristik pada bidang bioteknologi konvensional tidak hanya


menggunakan bahan mikroba sebagai bahan pengubah substrat menjadi sebuah
produk, akan tetapi pada bioteknologi konvensional ini menggunakan bahan
peralatan yang sangat sederhana, biasanya pada saat pengolahan substrat itu
sangat terbatas karena hanya menggunakan proses fermentasi. Itulah sebabnya
mengapa bioteknologi konvensional ini dapat dikatakan masih sangat tradisional,
serta produk yang dapat dihasilkannya pula masih sangat terbatas. Dalam
bioteknologi konvensional ini juga dapat dipengaruhi oleh berbagai macam hal,
contohnya itu waktu. Dalam proses fermentasi, semakin lama dilakukannya
proses fermentasi maka semakin banyak pula produk yang akan dihasilkan akan
tetapi kualitas produk yang akan dihasilkan akan mengalami penurunan kualitas.
Oleh sebab itu, fermentasi harus dilakukan secara optimal harus sesuai dengan
substrat yang digunakan (Prasetyo dan Sari, 2021: 33).

Bioteknologi konvensional dalam penerapannya, menggunakan mikroba


untuk dapat menghasilkan barang atau jasa, akan tetapi tidak melakukannya
dengan cara yang berlebihan. Dalam hal ini, manusia menciptakan kondisi dengan
menyediakan bahan makanan dan juga tempat hidup yang sangat cocok untuk
mikroba, agar mikroba tersebut dapat dibudidayakan dan menghasilkan produk
atau jasa yang optimal ( Kadaryanto dkk, 2006 : 155).

Sejak dikembangkan, dicoba, dan dikenal oleh masyrakat luas,


bioteknologi ini sudah menguasai peradaban manusia dan menghidupi manusia.
Sejak, puluhan tahun yang lalu bahkan ratusan tahun yang lalu mulai dari bahan
makanan dan produk makanan yang lainnya dapat dibuat sendiri oleh manusia
tentunya dengan menggunakan bioteknologi. Selain itu, dengan menggunakan
bioteknologi konvensional manusia juga secara tidak langsung dapat
menggunakan jasa mikroba untuk dapat menguji kualitas air susu ( Kadaryanto
dkk, 2006: 157).

4
Menurut ( Tim Maestro Genta, 2015: 54) Adapun ciri-ciri dari
bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :

 Biaya produksinya yang murah


 Menggunakan teknologi dan juga peralatan yang sangat sederhana
 Proses dan produk yang dihasilkan belum dijamin steril
 Kerusakan produk sudah dapat dietahui
 Perbaikan genetiknya tidak terstruktur
 Belum diadakan pengkajian prinsip kimianya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Konvensional

Menurut ( Rika dkk, 2014: 34) terdapat beberapa kekurangan dan juga
kelebihan pada produk bioteknologi konvensiona, diantaranya adalah:

Kelebihan Kekurangan
Harga terjangkau Perbaikan nilai gizi yang tidak terarah
Teknologi yang digunakan relative Tidak dapat mengatur kesesuaian
sederhana genetic
Pengaruh jangka Panjang dapat Hasil yang tidak dapat diprediksi
diprediksi karena penggunaan alat yang
tetap dan tidak berubah.
Meningkatkan nilai gizi dari bahan Membutuhkan waktu yang relative
baku yang digunakan lama
Kadangkala tidak dapat mengatasi
kendala adanya hama proses
pembudidayaan
D. Contoh Bioteknologi Konvensional

Menurut (Prasetyo dan Sari, 2021 : 35-37 ) beberapa contoh- contoh


pemanfaatan bioteknologi konversional berdasarkan bidangnya:

1. Bidang Pangan

5
Pangan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, dimana setiap
harinya manusia mengembangkan pengolahan makanan dan minuman.
Bioteknologi konvensional dalam penerapannya di bidang pangan membutuhkan
bantuan mikroba dalam proses fermentasinya. Dimana ini bertugas untuk
mengubah bahan baku (substrat) menjadi produk yang memiliki manfaat yang
lebih dibanding dengan bahan bakunya sebelumnya, salah satu contoh produk
bioteknologi di bidang pangan yaitu yoghurt. Yoghurt merupakan minuman rasa
asam yang terdiri dari campuran bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Bakteri
berperan untuk mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat dan
menyebabkan molekul protein pada susu pecah. Hal inilah yang membuat susu
yang awalnya cair berubah wujud menjadi kental dan mengalami perubahan rasa
menjadi asam. Bagi penderita laktosa intolerant disarankan untuk mengonsumsi
yoghurt karena nilai gizinya tak kalah dengan susu. Selain yoghurt dalam
pemanfaatan bioteknologi konvensional, masih ada berbagai macam lagi
pemanfaatannya dibidang pangan seperti keju, tauco, kecap, roti, cuka, tempe,
wine, tuak, dan tempoyak (fermentasi durian).

2. Bidang Pertanian

Pemanfaatan bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian memiliki


tujuan untuk menciptakan benih varietas unggul yang dapat bertahan dalam waktu
singkat tanpa harus menanam mulai dari benih biji tanaman. Selain itu
bioteknologi konvensional bertujuan juga untuk menghasilkan tanaman yang
bebas dari hama dan dapat bertahan hidup di berbagai jenis cuaca ekstrem. Contoh

6
pemanfaatan bioteknologi di bidang pertanian ialah pembastraan/persilangan dan
hidroponik. Persilangan yang dimaksud disini yaitu mengawinkan dua jenis
varietas tanaman yang berbeda namun masih dalam satu spesies yang sama. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan dua varietas tanamaan yang unggul dan
memiliki harga yang terjangkau. Sebagai contoh kentang X memiliki batang yang
kokoh tapi buah yang kecil dan jangka waktu panen yang lama, kemudian
disilangkan dengna kentang Y yang memiliki batang rapuh tapi buah yang besar
dengan waktu panen yang relative singkat. Ketika dua jenis tanaman ini
disilangkan maka kemungkinan menghasilkan kentang yang memiliki batang
kokoh, buah yang besar, dan waktu panen yang singkat. Untuk hidroponik sendiri

merupakan tanaman yang menggunakan media selain tanah, namun pada


umumnya menggunakan media berupa air. Salah satu contoh dari hidroponik
media air yaitu selada. Media lain yang biasa digunakan dalam hidroponik yaitu
sabut kelapa, arang, spons dan sebagainya yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman.

3. Bidang Industry

Pemanfaatan bioteknologi konvensioanl dalam bidang industry yaitu


dengan memanfaatkan proses pengolahan limbah industry seperti pada
penggunaan bakteri pendegrasi limbah organic, begitupun dalam penggunaan
mikroba dalam proses bioremediasi. Contohnya penggunaan pada Xanthomonas
campestris dan Pseomonas foetida.

7
4. Bidang Peternakan

Bioteknologi konvensional dibidang peternakan hampir sama pada bidang


pertanian yaitu bertujuan untuk memperoleh individu yang unggul agar dapat
menghasilkan pangan hewani yang baik dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
Contohnya pada persilangan itik dan entok yang memiliki nama tiktok dan
mempunyai daging yang lebih enak dan juga gurih. Contoh lainnya yaitu
persilangan pada ayam petelur sehangga menghasilkan ayam yang sehat dan
produktif dalam proses bertelur.

5. Bidang Kesehatan

Bioteknologi konvensional dibidang kesehatan dibuktikan dengan adanya


penemuan vaksin, antibiotic, dan insulin. Namun produk ini pembuatannya sangat
terbatas akibat dari proses fermentasi yang tidak sempurna. Selain itu juga
ekstraksi yang menggunakan bahan alam juga telah dilakukan sejak dahulu

8
dengan proses mencampurkan berbagai senyawa aktif hasil dari ekstraksi dengan
melalui langkah pengukusan, perebusan, pemanasan sehingga menghasilkan obat
tradisional untuk meyembuhkan penyakit tertentu.

D. Dalil Tentang Bioteknologi Konvensional

ِ ‫َأفَ َرَأ ْيتُ ْم َما تَحْ ُرثُونَ () َأَأ ْنتُ ْم ت َْز َر ُعونَهُ َأ ْم نَحْ ُن ال َّز‬
َ‫ار ُعون‬
Afaroaitum maa tahrutsuun. Aantum tazra’uunahu am nahnuz zaari’uun
Artinya: 
“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang
menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?” (QS: Al-Waqi’ah ayat
63-64)

BAB III

PENUTUP

9
A. Kesimpulan

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang dapat memanfaatkan


suatu organisme untuk dapat menghasilkan sebuah produk atau jasa sesuai dengan
kebutuhan masyrakat. Karakteristik pada bidang bioteknologi konvensional tidak
hanya menggunakan bahan mikroba sebagai bahan pengubah substrat menjadi
sebuah produk, akan tetapi pada bioteknologi konvensional ini menggunakan
bahan peralatan yang sangat sederhana, biasanya pada saat pengolahan substrat itu
sangat terbatas karena hanya menggunakan proses fermentasi. Itulah sebabnya
mengapa bioteknologi konvensional ini dapat dikatakan masih sangat tradisional.
Pada bidang bioteknologi konvensional ini juga terdapat kekurangan dan
kelebihan. Adapun contoh bioteknologi diberbagai bidang yaitu pada bidang
pangan, bidang pertanian, bidang peternakan,dan bidang kesehatan.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan tentunya


makalah ini tidak lepas dari kekurangan , untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan, guna untuk memperbaiki makalah
selanjutnya.

DAFTAR REFERENSI

Aloysius, Suyitno dan Sukirman. 2008. Bioteknologi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

10
Ferdinand, Fictor dan Ariebowo, Mukti. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta :
Visindo Media Persada.

Harini, Rika dkk. 2014. Kompetensi Dasar Olimpiade Sains Nasional Geografi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kadaryanto dkk. 2006. Keterlibatan Manusia Dalam Bioteknologi Konvensional.


Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prasetyo, Angga Dwi dan Sari, Dewi Hambar. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Bogor: Guepedia.

Prasetyo, Dwi Angga dan Sari, Hambar Dewi. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Yogyakarta : Guepedia.

Santoso, Begot. 2007. Biologi. Bekasi : Interplus.

Sudiman dan Ningsih, Tristia. 2019. Bioteknologi Konvensional. Bandung :


Penerbit Duta.

Tim Maestro Genta. 2020. Karakteristik Bioteknologi Konvensional. Surabaya :


Genta Group Production.

11

Anda mungkin juga menyukai