Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

“BAKU MUTU”

Dosen Pengampu: Dr. Andi Maulana, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 12

Wahdania Suherman (20500119079)

Nilam Cahya Sayuti (20500119060)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat AllahSWT., yang telah memberi


karunia-Nya, berupa kesempatan dan kemudahan sehingga makalah ini bisa
terselesaikan dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya, tentunya penulis tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini. Salawat dan salam tak lupa penulis
peruntukkan kepada sang revolusioner sejati, nabi Muhamad SAW., yang syafaatnya
sangat dinantikan di hari akhir kelak.

Penulis tak henti-hentinya mengucap Alhamdulillah karena Allah SWT., telah


melimpahkan nikmat sehat-Nya, baik yang berupa sehat fisik maupun akal pikiran
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dengan judul “Baku Mutu”.

Penulis sangat sadar, bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi isi maupun penulisannya. Olehnya itu, sangat penulis nantikan
mengenai kritik dan saran dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Gowa, 30 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………... 2
C. Tujuan …………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Baku Mutu Lingkungan ……………………………………. 3


B. Langkah-langkah Penyusunan Baku Mutu Lingkungan ……………... 4
C. Jenis-jenis Baku Mutu Lingkungan ……………………………………. 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 13
B. Saran ……………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..... 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan sumber daya alam juga lingkungan hidup sepatutnya menjadi


acuan pada kegiatan berbagai area pembangunan supaya sumber daya alam dan
lingkungan hidup bisa seimbang dan lestari, sehingga keberlanjutan pembangunan
dapat terjamin secara konstan. Untuk itu, kebijakan di bidang pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup dititikberatkan pada usaha mengelola sumber daya
alam, baik yang bisa terperbaharui maupun yang tidak, dengan menerapkan teknologi
ramah lingkungan serta menerapkan secara efektif penggunaan indikator-indiktor
hidup. Target atau tujuan dilakukannya hal tersebut tidak lain yaitu agar terwujud
pengelolaan sumber daya alam yang bersifat kontinu selaras dengan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat juga kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu
lingkungan yang telah ditetapkan.

Saat ini, terdapat banyak persepsi di kalangan masyarakat. Misalnya,


seseorang mengatakan bahwa sungai itu tercemar, namun ada juga yang mengatakan
bahwa sungai tersebut masih baik. Untuk mengatasi perbedaan persepsi yang
demikian, maka perlu adanya parameter yang menjadi acuan untuk semua
masyarakat. Salah satunya yaitu untuk menilai bahwa lingkungan telah rusak atau
tercemar, maka digunakan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan perlu
ditetapkan untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai
aktivitas industry dan manusia itu sendiri.

Berdasar pada uraian di atas, maka disusunlah makalah ini dengan judul
“Baku Mutu”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui
pengertian baku mutu lingkungan, langkah-langkah, serta jenis-jenisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian baku mutu lingkungan ?
2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan baku mutu lingkungan ?
3. Apa saja jenis-jenis baku mutu lingkungan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari baku mutu lingkungan.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah baku mutu lingkungan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis baku mutu lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Baku Mutu Lingkungan

Baku mutu dimaknai sebagai suatu peraturan pemerintah yang legal yang
harus dilaksanakan yang berisi terkait spesifikasi dari total bahan pencemar yang
boleh dibuang atau kandungan yang ada di suatu sumber daya, yang di mana secara
objektif merupakan target ke mana arah pengelolaan lingkungan.1

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, baku mutu lingkungan
didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar organisme, zat, energy, atau komponen
yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ada di suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.2

Baku mutu lingkungan hidup adalah salah satu alat atau instrumen
pencegahan adanyapencemaran pada lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan hidup
meliputi baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut, baku mutu udara
ambien, baku mutu emisis, baku mutu gangguan, dan baku mutu lain sesuai dengan
majunya pengetahuan juga teknologi.3

Sekarang ini, pencemaran lingkungan berada di mana-manayang di mana


lajunya sangat cepat. Dengan masuknya limbah industry dari berbagai bahan kimia
tak terkecuali logam berat menyebabkan pencemaran dalam lingkungan juga semakin

1
Evi Purnama Wati dan Ardiana Hidayah, Dinamika Hukum Lingkungan dan Penerapannya,
(Cet. I; Jawa Barat:Penerbit Adab, 2021), h. 27.
2
Ruslan Renggong, Hukum Pidana Lingkungan, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 158.
3
Ade Arif Firmansyah dan Malicia Evendia, “Politik Hukum Penetapan Baku Mutu Lingkungan
Sebagai Instrumen Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup”, Jurnal Ilmu Hukum no. 42 (2014), h.
26.
berat. Pencemaran lingkungan dikelompokkan menjadi pencemaran, air, udara, dan
tanah.

B. Langkah-langkah Penyusunan Baku Mutu Lingkungan

Langkah-langkah dalam menyusun baku mutu lingkungan adalah sebagai


berikut:

1. Mengidentifikasi sumber daya yang akan dilindungi.


2. Merumuskan formulasi dari syarat atau kriteria dengan memakai kumpulan
informasi ilmiah.
3. Merumuskan baku mutu sumber daya apa saja yang akan dibuatkan baku
mutu yang memenuhi kriteria.
4. Merumuskan baku mutu limbahyang boleh untuk dilepas ke dalam
lingkungan yangakan memproduksi kondisi kualitas baku mutu yang telah
ditetapkan.
5. Membentuk program pemantauan dan penyempurnaan untuk menilai semua
baku mutu yang telah ditetapkan untuk melihatapakah tujuan dari dibuatnya
baku mutu itu tercapai.

C. Jenis-jenis Baku Mutu Lingkungan

Berkaitan dengan peran dari baku mutulingkungan, maka untuk melihat atau
menentukan apakah pencemaran dari kegiatan industry atau pabrik telah terjadi itu
digunakan 2 sistem baku mutu lingkungan, yaitu:

 Effluent Standard, merupakan ukuran atau kadar maksimum limbah yang


dibolehkan untuk dibuang ke suatu lingkungan.
 Stream Standard, merupakan ukuran atau batas kadar sumber daya tertentu,
misalnya sungai, danau, dan waduk.kadar atau ukuran yang diaplikasikan ini
berorientasi pada kemampuan sumber daya dengan sifat peruntukannya.
Contohnya, batas ukuran air minum tidak akan sama dengan batas kadar untuk
badan air bagi pertanian.

Adapun jenis-jenis dari baku mutu yang telah ditetapkan di antaranya yaitu
sebagai berikut:

1. Baku Mutu Air

Baku mutu diartikan bahwa air mempunyai ambang batas keamanan dari
semua hal yang dapat membahayakan. Bahan yang terbilang membahayakan
dapatberwujud padat, cair juga gas ataupun mikroorganisme. Kata keamanan tadi
mengandung pengertian bahwa ketika lingkungan masih dapat mentoleransinya
sampai tidak terjadi proses akumulasi zat-zat berbahaya.

Baku mutu air didefinisikan sebagai kadar atau ukuran batas organisme,zat,
energy atau komponen yang harus ada atau komponen pencemar yang keberadaannya
dalam air itu ditenggang atau ditoleransi. Selain berorientasi pada pembentukan,
penetapan baku mutu air juga berorientasi pada kondisi konkret atau nyata dari
kualitas air di suatu perairan.4

Kualitas air bisa diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air
itu. Beberapa pengujian yang lazim diguanakan yakni uji kimia, fisika, biologi, atau
uji kenampakan dalam hal ini yaitu baud an warna. Beberapa parameter yang dapat
diguanakan untuk menyatakan kualitas air yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan,
padatan terlarut, dan lain sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen, terlarut, BOD,
COD dan sebagainya), serta parameter biologi (keterdapatan plankton, bakteri, dan
sebagainya).5

4
Arif Mustafa, Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur, (Cet. I; Jepara: UNISNU Press,
2020), h. 1.
5
Hartina Sahabuddin, Donny Harisuseno, dan Emma Yuliani, “Analisis Status Mutu Air dan
Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Wanggu Kota Kendari”, Jurnal Teknik Pengairan 5 no. 1
(2014): 19-28.
Permaslahan terkait dengan pencemaran air itu dihubungkan dengan 3 hal
utama yakni: 1) unsur yang ada ataudimasukkan ke dalam air, 2) kualitas serta
penurunan kualitas air, dan 3) peruntutkkan air. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001, sumber air dikelompokkan ke dalam 4 kelas mutu air, di
mana penjabarannya yaitu sebagai berikut:

a. Kelas pertama, air yang dijadikan air minum, dan atau peruntukkan yang lain
di mana mempersyaratkan mutu air yang serupa dengan air minum.
b. Kelas kedua, air yang peruntukannya bisa digunakan dalam sarana juga
prasarana wisata air, kegiatan budidaya ikan, dan lain sebagainya yang
mempersyaratkan mutu air yang serupa dengan fungsi atau kegunaan tersebut.
c. Kelas ketiga, yaitu air yang peruntukkannya bisa dipergunakan untuk
peruntukkan bisa digunakan untuk aktivitas pebudidayaan ikan, peternakan,
dan lain sebagainya yang mempersyaratkan mutu air yang serupa dengan
fungsi atau kegunaan tersebut.
d. Kelas keempat, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi
tanaman atau peruntukkan lainnya yang di mana syarat mutu airnya sama.6

Hal yang paling penting dilakukan untuk mengetahui kualitas air yakni
dengan memantau atau menilai kualitas air yangbaik selaras dengan peruntukkannya.
Tujuan pokok dilakukannya pemantauan yaitu untuk mengetahui nilai kualitas air
dalam bentuk parameter kimia, fisika, juga biologi. Serta membandingkan nilai
kualitas air dengan baku mutu selaras dengan peruntukkannya.7

Analisis kualitas air adalah salah satu kegiatan untuk memantau kualitas air.
Secara umum, analisiskualitas air terdiri dari:

 pengambilan juga pengawetan sampel

6
Arif Mustafa, Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur, (Cet. I; Jepara: UNISNU Press,
2020), h. 1.
7
Ibid. hal. 9.
 pengujian di laboratorium
 analisis atau evaluasi data
 kesimpulan mengenai kondisi air.8

Dengan memperhatikan kondisi dan sumber air kemudian menetapkan baku


mutunya, maka kita bisa menghitung berapa beban zat pencemar yang ditenggang
oleh air yang menerima sehingga fungsi air dapat berjalan berdasar pada
peruntukkannya.

Sesuai dengan pasal 12 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001


megenai pengelolaan kualitas air serta pengendalian pencemaran air, maka baku mutu
air ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah provinsi, dengan maksud untuk
menjamin prinsip pengelolaan sumber daya air yang selaras dengan fungsi social,
lingkungan hidup, serta ekonomi yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 7
tahun 2004 mengenai sumber daya air yang cenderung bisa diakomodir.

2. Baku Mutu Air Limbah

Dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, supaya tetap bermanfaat bagi


manusia serta makhluk hidup yang lain, mesti dilakukan pengendalian terhadap
pembuangan limbah cair ke lingkungan. Aktivitas pembuangan limbah cair oleh areal
industry berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, karena itu,
diperlukan adanya penetapan baku mutu untuk limbah cair.

Baku mutu air limbah yaitu kadar komponen pencmar yang


ditoleransikeberadaannya pada limbah cair yang akan didistribusikan ke dalam
sumber air dari suatu aktivitas.sedangka yang dimaksud dengan air limbah adalah
sisa-sisa hasil kegiatan yang berbentuk cair.

Baku mutu air limbah nasional ditetpkan berdasarpada peraturan menteri


dengan mempertimbangkan saran dari instansi terkait. Sementara itu, baku mutu air
8
Ibid. hal. 10.
limbah ditetapkan dengan peraturan propinsi daerah dengan ketetntuan yang serupa
atau lebih ketat dari baku mutu nasioanal.

3. Baku Mutu Air Laut

Baku mutu air laut ialah kadar atau ukura batas organisme, zat, energy,
ataupun unsur lain yang ada atau harus ada serta unsur yang perlu ditenggang
keberadaannya di air laut. Baku mutu air laut meliputi baku mutu air laut untuk
perairan pelabuhan, biota laut, dan wisata bahari.

Pasal 1 ayat 4 Kepmen Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 mengenai baku
mutu air laut, menerangkan bahwasanya pelabuhan adalah tempat yangterdiri dari
daratan juga perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang diguanakan kapal untuk
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang ataupun bongkar muat barang pelayaran
serta sebagai tempat intra dan antarmoda transportasi. Ayat 5 menyebutlan bahwa
wisata bahari merupakan kegiatan rekreasi yang dilakukan di pantai dan laut.
Sementara ayat 6 menjelaskan biotalaut ialah organisme bervariasi yang berdiam di
laut.

Perlindungan mutu laut berorientasi pada baku mutu air laut. Pada pasal 17
menyatakan bahwa, pembuangan benda ke laut yang bersumber dari aktivitas
ataukgiatan di laut bisa dilakukan tanpa izin ketika; pembuangan benda dimksudkan
untuk menjamin keselamatan jiwa di laut; pembuangan benda sebagaimana yang
terjelaskan tadi bisa dilakukan dengan syarat bhawa semua usaha pencegahan yang
layak telah dilakukan, pemilik atau penanggung jawab wajib melapor kepada pejabat
terdekat atau instansi yang berwenang dengan menyebutkan terkait dengan benda apa
yang dibuang, waktu, lokasi serta langkah-langkah yang sudah dilakukan, instansi
yang menerima laporan harus melakukan tindakan pencegahan tersebarluasnya
pencemran atau kerusakan laut, yang kemudian wajib melaporkannya ke menteri,
serta biaya pennanggulangan laut ditanggung oleh penanggung jawab usaha atau
aktivitas.

4. Baku Mutu Udara Ambien

Baku mutu udara atau ambien merupakan kadar zat, energy ataupun unsur
yang mesti ada atau unsur pencemaryang perlu ditoleransi atau ditenggang
keberadaannya. Udara ambien ialah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfer yang diperlukan dan mempengaruhi kesehatan organisme maupun unsur
lingkungan hidup lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada makalah ini yaitu:

1. Baku mutu dimaknai sebagai suatu peraturan pemerintah yang legal yang
harus dilaksanakan yang berisi terkait spesifikasi dari total bahan pencemar
yang boleh dibuang atau kandungan yang ada di suatu sumber daya, yang di
mana secara objektif merupakan target ke mana arah pengelolaan lingkungan.
2. Langkah-langkah dalam menyusun baku mutu lingkungan adalah sebagai
berikut:
 Mengidentifikasi sumber daya yang akan dilindungi.
 Merumuskan formulasi dari syarat atau kriteria dengan memakai kumpulan
informasi ilmiah.
 Merumuskan baku mutu sumber daya apa saja yang akan dibuatkan baku
mutu yang memenuhi kriteria.
 Merumuskan baku mutu limbahyang boleh untuk dilepas ke dalam
lingkungan yangakan memproduksi kondisi kualitas baku mutu yang telah
ditetapkan.
 Membentuk program pemantauan dan penyempurnaan untuk menilai
semua baku mutu yang telah ditetapkan untuk melihatapakah tujuan dari
dibuatnya baku mutu itu tercapai.
3. Jenis-jenis baku mutu diantaranya yaitu baku mutu air, baku mutu air limbah,
baku mutu air laut, dan baku mutuudara ambien.

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Ade Arif dan Malicia Evendia, 2014. Politik Hukum Penetapan Baku
Mutu Lingkungan Sebagai Instrumen Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Hidup. Jurnal Ilmu Hukum no. 42.
Mustafa, Arif. 2020. Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur. Jepara: UNISNU
Press.
Renggong, Ruslan. 2018. Hukum Pidana Lingkungan. Jakarta: Kencana
Sahabuddin, Hartina, Donny Harisuseno, dan Emma Yuliani. 2014. Analisis Status
Mutu Air dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Wanggu Kota
Kendari. Jurnal Teknik Pengairan 5 (1): 19-28.
Wati, Evi Purnama dan Ardiana Hidayah, 2021. Dinamika Hukum Lingkungan dan
Penerapannya. Jawa Barat: Penerbit Adab.

Anda mungkin juga menyukai