Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

”BAHAYA KIMIA DAN BIOMONITORING”

DOSEN PENGAMPU :

PUTRI SAHARA HARAHAP, SKM, M.KKK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5 :

RISNA ARISANDY (1813201005)

RTS. NADHIFA ZULFA AMALIYA (1813201037)

SILVIA MEILINA (1813201041)

SUHAILA (1813201006)

SYARAH RAHMADINA (1813201021)

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah sumber dan karakteristik limbah industry
tepat waktu. Makalah bahaya kimia dan biomonitoring disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Bahaya kimia dan biomonitoring di STIKES HI. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen


mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

[Jambi]

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.3 Tujuan..................................................................................................................................7
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Teoritis Dan dasra dasar biomonitoring .................................................................8

2.2. Biomonitoring Dan aplikasi nya ..............................................................................8

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lingkungan yang kita tempati tidak selamanya berada pada kondisi stabil dan seimbang.
Sebagian ulah manusia telah mengubah fungsi lingkungan dari sebagaimana mestinya.
Beberapa hewan maupun tumbuhan memiliki kepekaan tersendiri terhadap perubahan
lingkungan tersebut. Penurunan keanekaragaman jenis ataupun penurunan populasi menjadi
indikator telah terjadinya gangguan, pencemaran lingkungan, atau ketidakseimbangan
lingkungan. Penggunaan hewan ataupun tumbuhan indikator untuk menilai kondisi
lingkungan (biomonitoring) kini mulai banyak dilirik (minimal dalam tatanan didiskusikan).
Biomonitoring dapat diartikan sebagai suatu teknik penggunaan respon makhluk hidup
(organisme) secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-perubahan kualitas lingkungan
(Náray & Kudász, 2016). Biomonitoring menggunakan pengetahuan tentang ekosistem
dengan berbagai dinamikanya untuk memantau berbagai langkah pengendalian lingkungan.
Teknik ini diharapkan mampu menggambarkan tentang cocok atau tidaknya kondisi
lingkungan dengan organisme tertentu. Keberadaan organisme tersebut mengindikasikan
kondisi ekosistem dan kualitas lingkungan secara khusus atau spesifik . Penggunaan
indikator fisik dan kimia dalam monitoring terhadap toksikan di lingkungan bersifat amat
dinamis (cenderung berubah) terhadap waktu dan tempat. Berbeda dengan organisme atau
“sistem biologi” yang bisa mengintegrasikan hampir semua variabel lingkungan pada kurun
waktu relatif lama dengan teknik pengukuran yang relatif lebih mudah, serta tentunya relatif
murah. Biomonitoring dapat digunakan untuk memprediksi bahkan mengetahui dampak yang
lebih luas akibat pencemaran udara, air, dan tanah sehingga menjadi landasan dalam
pengembangan dan pengelolaan lingkungan. Teknik biomonitoring relatif baru digunakan
untuk mengevaluasi suatu dampak pencemaran lingkungan. Biomonitoring menggunakan
prinsip pengukuran berulang pada penanda kimia/biokimia terkait paparan tertentu pada
sampel biologi subjek yang diamati. Secara operasional, pengertian biomonitoring mengacu
pada upaya kompilasi data hasil pengujian biologi di laboratorium maupun data lapang.
Biomonitoring merupakan teknik yang relatif lebih cepat, murah, menggunakan alat
sederhana, dan memungkinkan adanya keterlibatan masyarakat secara luas untuk memonitor
kondisi lingkungan, sehingga respon dan langkah pengendalian dapat dilaksanakan dengan
cepat .
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teoritis dan dasar-dasar biomonitoring?
2. Apa yang dimaksud dengan biomonitoring dan aplikasi nya ?

1.3. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat memahami Dan mengetahui tentang dasar-dadar biomonitoring

2. Mahasiswa dapat memahami tentang biomonitoring Dan aplikasi nya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. TEORITIS DAN DASAR-DASAR BIOMONITORING

TEORITIS

Biomonitoring merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dipakai sebagai alat untuk
memonitor kualitas lingkungan yang telah terpolusi.melalui penentuan organisme yang
dikatagorikan sebagai bioindikator. Dengan menentukan bioindiaktor dari berbagai ekosistem
dapat ditentukan tingkat kualitas lingkungannya. Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan
memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya, termasuk dari pencemaran. Sebenarnya
lingkungan pada umumnya mempunyai kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Akan
tetapi jika terlalu banyak polutan yang dibuang, misalnya ke dalam aliran air, maka dapat
melebihi kemampuan aliran air untuk membersihkan dirinya sendiri. Dalam hal demikianpun
alam juga masih menyediakan indikator yang dapat menyajikan informasi tentang kesehatan dari
badan air yang disebut bioindikator yang dapat dimanfaatkan dalam biomonitoring dan dapat
pula dilengkapi dengan parameter kimia, sehingga dampak perubahan kualitas lingkungan dapat
dilihat langsung pada biota yang hidup di dalam lingkungan itu. Di dalam konsep biomonitoring
dan ekotoksikologik ini masyarakat, dapat dimulai dari lembaga pendidikan umum, dipandang
berpotensi dalam memantau kualitas lingkungan dan sumberdaya alam di sekitarnya dengan
menggunakan bioindikator yang ada dan hidup di lingkungannya dan jika perlu melakukan
percobaan-percobaan toksisitas terhadap limbah disekitarnya di dalam suatu wadah Lembaga
Riset milik masyarakat sehingga sedikit demi sedikit dikembangkan pemahaman bahwa
pelestarian sumberdaya alam, dalam hal ini pemantauan kualitas lingkungan, adalah menjadi
tanggungjawab masyarakat dan sesuatu yang memang dibutuhkan dan bukan dianggap beban
tugas institusi pemerintah apalagi swasta saja. Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan
memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam sebesar-besarnya dan semaksimal
mungkin tetapi harus tetap seoptimal mungkin agar memberikan manfaat dan kesejahteraan yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat generasi sekarang tetapi dengan tanpa melupakan potensi dan
peluang manusia generasi yang akan datang dalam memanfaatkan sumberdaya alam tersebut.
 DASAR-DASAR BIOMONITORING

PENGERTIAN
Biomonitoring adalah cara ilmiah untuk mengukur paparan manusia dengan alam maupun bahan
kimia berdasarkan sampling dan analisis terhadap jaringan individu dan cairan.
Bahan sampling: darah, urine, ASI, udara nafas, rambut, kuku, lemak, tulang, dan jaringan lain
Tekhnik ini berdasarkan ilmu bahwa zat kimia yang memasuki tubuh manusia meninggalkan
tanda yang menunjukkan paparan ini.
Tanda tersebut bisa berupa:
a. Bahan kimia itu sendiri.
b. Hasil metabolisme zat kimia atau perubahan lain pada tubuh yang merupakan hasil dari
reaksi kimia dalam individu.
APA YANG DIUKUR
a. Zat kimia alami maupun buatan, yang telah ada dilingkungan
Contoh zat kimia alami: timah dan arsen
b. Bagian dari makanan yang kita makan, air yang kita minum dan udara yang kita hirup.
c. Bagian dari sejumlah hewan dan tumbuhan dan yang memiliki aktivitas Biologi
d. Pestisida alami, karsinogen dan zat kimia hormon aktif

Bahan kimia sintetis dan buatan banyak ada disekitar kita untuk berbagai keperluan: obat,
pengawet, pewarna, pertanian sehingga bahan-bahan ini banyak kita temukan di air, tanah, udara
makanan dan cairan dan jaringan tubuh kita sendiri

CARA MASUK TUBUH


a. Makanan yang kita makan
b. Air yang kita minum
c. Udara yang kita hirup
d. Kontak lingkungan yang berhubungan dengan kulit kita
TINGKATAN PENGUKURAN
Baik zat kimia alami maupun buatan, tingkatan tubuh yang diukur dengan biomonitoring
biasanya
a. Satu bagian per satu juta (ppm)
b. Satu bagian per satu milyard (ppb)
c. Satu bagian per satu triliun (ppt)
Jika satu ppm digunakan untuk mengumpamakan waktu dibandingkan konsentrasi, akan
bernilai
a. 1 ppm sama dengan satu detik dalam 11,5 hari
b. 1 ppb sama dengan satu detik dalam 31,7 tahun
c. 1 ppt akan sama dengan satu detik dalam 32.000 tahun.
APA ITU “BODY BURDEN”
a. Tingkat zat kimia sintetis dan alami yang di deteksi melalui biomonitoring terkadang
disebut juga “body burden”.
b. Ini adalah istilah yang menyesatkan yang menyarankan penemuan atau pendeteksian
suatu zat selalu berarti, itu memberikan efek yang merugikan
c. Biomonitoring hanya mengukur paparan, tidak menyediakan informasi mengenai racun
maupun resiko.
d. Tentu saja, banyak zat kimia alami seperti logam mangan, ditemukan di jaringan dan
cairan penting untuk fungsi yang tepat dalam tubuh manusia.
TAHAP BIOMONITORING
Proses dari biomonitoring meliputi tiga tahap:
a. memilih siapa yang akan dimonitor, termasuk kapan dan dimana.
b. mengumpulkan contoh jaringan.
c. memutuskan zat kimia mana yang akan dipelajari dan dianalisa diantara zat kimia dalam
contoh yang dikumpulkan.
Ini adalah proses yang rumit dan mahal, terutama, jika tujuan untuk mendapatkan hasil
yang menunjukkan tingkatan variasi tubuh berdasarkan umur, jenis kelamin, suku, letak
geografis dan keadaan kesehatan individu
a. Biomonitoring juga bergantung pada kemampuan analisa ahli kimia untuk mendeteksi zat
kimia dalam jumlah sedikit, kemampuan yang telah meningkat selama dekade terakhir
b. The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memulai program yang
ambisius tentang monitoring.
c. Analisa yang aktual berdasarkan cara kerja laboratorium yang diterima secara umum.
d. Membutuhkan teknik dan instrumen analisis yang berpengalaman, karena metode tes
sangat sensitif untuk mendeteksi jumlah yang sangat sedikit yang ditemukan di manusia.
e. Tes khusus ini tidak bisa dilakukan oleh ahli laboratorium umum yang secara rutin hanya
mengecek darah dan urine yang disuruh oleh dokter.
MENGAPA DATA BIOMONITORING PENTING
Mungkin kekuatan yang paling penting dari biomonitoring adalah bahwa satu-satunya
teknik yang bisa menyediakan pengukuran langsung mengenai paparan individu manusia
dan populasi.
Biomonitoring membutuhkan sejumlah besar sumber, hanya sejumlah kecil individu dan
senyawa yang bisa dimonitor.

Dengan tidak adanya biomonitoring, penilaian paparan dilakukan secara tidak langsung
berdasarkan kombinasi
a. pengukuran konsentrasi zat kimia di lingkungan, seperti tanah, air, dan makanan,
b. memperkirakan perilaku manusia, seperti konsumsi makanan dan waktu yang dihabiskan
pada aktivitas tertentu.

Pendekatan tidak langsung memiliki beberapa kekurangan.


a. Pertama analisa mengenai lingkungan dibatasi oleh ruang dan waktu, konsentrasi yang
diketahui hanya untuk sejumlah tempat pada suatu waktu,
b. Kedua perilaku manusia cukup berubah-ubah, dan ini menambah ketidakpastian dalam
perhitungan secara signifikan.
Berdasarkan keterbatasan ini, susah untuk mengetahui seberapa efektif penilaian secara
tidak l angsung yang menunjukkan paparan manusia.
a. Disamping menjadi pengukuran langsung, biomonitoring memiliki beberapa kelebihan
yaitu
b. Mengintegrasikan atau menambah bersama-sama paparan dari berbagai sumber seperti
udara, air, dan makanan untuk menyediakan gambaran dari paparan seluruhnya.
c. Jadi ini mengukur paparan seluruhnya dari seluruh jalan dan dari semua sumber.

MANFAAT BIOMONITORING
Biomonitoring menyediakan informasi yang bisa digunakan dalam berbagai cara.
Data ini membantu memahami zat mana yang ada di lingkungan dan tingkatan relatif
masing-masing, bagaimana tingkatan ini berubah seiring dengan waktu dan sektor mana
pada populasi yang memiliki paparan tinggi yang tidak biasa terhadap senyawa tertentu.
Sebagai hasil dari pemahaman ini, mungkin bisa:
a. Menaksir keefektifan tahap yang diambil untuk mengurangi paparan,
b. Mengidentifikasi penelitian baru yang dibutuhkan dan
c. Membantu dokter mendiagnosa dan mengobati pasien yang mungkin memiliki paparan
tinggi yang tidak biasa terhadap suatu zat tertentu.
RISIKO PAPARAN
Apakah suatu zat kimia yang ditemukan dalam tubuh mengandung resiko tergantung dari
2 faktor :
a. Besarnya, rangkaian waktu, dan rute (proses pencernaan,pernapasan atau kontak kulit)
dari paparan.
b. Tingkat racunnya, jika efek buruk dihubungkan dengan jenis paparan.
Resiko bisa terjadi jika seseorang:
a. Sangat tidak terlindungi dalam waktu singkat
b. Kurang terlindungi untuk waktu yang lama
c. Tidak terlindungi dari tingkat yang lebih rendah dari suatu senyawa dengan tingkat
keberacunan yang tinggi.
Jadi, pengetahuan tentang baik tingkat keberacunan dan ciri-ciri paparan penting untuk
mengira-ngira resiko yang mungkin terjadi

Biomonitoring hanya menyediakan satu bagian dari data yang dibutuhkan untuk mengira-
ngira resiko, tidak bisa digunakan sebagai pengganti dari resiko. Sayangnya jika individu
tidak mengerti batasan biomonitoring dalam menyediakan informasi mengenai resiko,
mereka mungkin mengambil langkah untuk mengurangi paparan. Namun sebenarnya
bukannya mengurangi resiko tapi malah menambah resiko totalnya. Contohnya ibu yang
sedang menahan diri untuk memberikan ASI ketika mengetahui sebuah zat kimia tertentu
telah ditemukan pada air susu mereka. Hampir pada semua kasus keuntungan dari
pemberian ASI lebih banyak daripada resiko yang mungkin terjadi dari zat kimia ini
TUJUAN BIOMONITORING
1. Pada tahap awal tujuannya ialah untuk mengira-ngira tingkatan mengenai zat kimia
sintetis dan buatan pada jaringan manusia dan cairan saat ini dan
2. Menyediakan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai kebutuhan
penelitian yang akan datang.
Informasi yang dikumpulkan digunakan yang utama untuk :
1. menetapkan garis dasar dan tingkat referensi mengenai zat kimia lingkungan.
2. mengidentifikasi zat kimia yang cocok mengenai kekurangan data mengenai lingkungan
dan ilmu tentang racun
3. memperbaiki usaha biomonitoring di masa depan.
2.2 BIOMONITORING DAN APLIKASI NYA

Biomonitoring secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya penggunaan


respon organisma secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-perubahan kualitas
lingkungan. Biomonitoring yang merupakan konsep pemanfaatan pengetahuan ekosistem
dengan segala perubahannya sangat tepat untuk dikembangkan dan digunakan untuk
program pengendalian kualitas lingkungan. Teknik ini diharapkan mampu memberikan
indikasi atau gambaran bahwa suatu lingkungan perairan cocok untuk spesies tertentu,
dimana keberadaanya menunjukkan kondisi ekosistem dan kualitas lingkungan yang
spesifik, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa keberadaan spesies tertentu
menunjukkan kualitas lingkungan yang tertentu pula. Oleh karena itu, teknologi ini akan
sangat berguna dalam melakukan evaluasi dampak pembangunan terhadap kehidupan
perairan, mendapatkan gambaran perubahan struktur dan keanekaragaman biologis suatu
perairan akibat terjadinya pencemaran di lahan perairan tersebut. Bahkan secara jangka
panjang dapat dijadikan alat ukur barometer keberhasilan pengelolan lingkungan
perairan.

Aplikasi Biomonitoring Sebagaimana diketahui bahwa Biomonitoring bukan hanya


merupakan pengukuran langsung dari efek biologist yang dihasilkan dengan adanya
polutan. Namun bilamana efek polutan tersebut berlangsung lama pada suatu jenis
hewan, akan dapat menimbulkan perubahan pada organisme tersebut sehingga dapat
disebut sebagai tanda atau indikasi adanya dampak negative dari pemaparan suatu jenis
polutan pada suatu kawasan perairan.6 Oleh karena itu, pada tahap kajian diperlukan
pengukuran perubahan biologi disertai pengukuran kualitas air, sehingga dapat
dibandingkan antar kerusakan biota yang terjadi dengan parameter kualitas lingkungan
yang diukur. Dengan demikian, untuk mendukung langkah pemanfaatan teknik
biomonitoring, diperlukan beberapa langkah:

a. Identifikasi bentuk kehidupan yang ada di suatu perairan (kelimpahan dan


keragaman), baik flora maupun fauna.
b. Mengidentifikasi jenis jenis kehidupan pada suatu perairan, merupakan introduksi
ataukah asli berasal dari perairan yang bersangkutan.
c. Memilih alternative jenis kehidupan lokal (indigenous) untuk digunakan dalam
boimonitoring ataukah diperlukan introduksi dari tempat lain, setelah melalui
beberapa pertimbangan ilmiah dan empiris.

Dengan tersedianya database sumberdaya masing masing perairan, pilihan pilihan dalam
Implementasi teknik biominitoring dapat direncakan dengan baik, termasuk didalamnya
mengapresiasi masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan dan berbagai stakeholder
untuk berpartisipasi dalam rangka pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Biomonitoring perairan secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya
penggunaan respon organisma perairan secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-
perubahan kualitas lingkungan perairan. Biomonitoring yang merupakan konsep
pemanfaatan pengetahuan ekosistem dengan segala perubahannya sangat tepat untuk
dikembangkan dan digunakan untuk program pengendalian kualitas perairan. Teknik ini
diharapkan mampu memberikan indikasi atau gambaran bahwa suatu lingkungan perairan
cocok untuk spesies tertentu, dimana keberadaanya menunjukkan kondisi ekosistem dan
kualitas lingkungan yang spesifik, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
keberadaan spesies tertentu menunjukkan kualitas lingkungan yang tertentu pula.

B. Saran
Menurut saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga
lingkungan kita dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan agar tidak
berdampak negative bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu, kita juga harus
sadar bahwa hal sekecil apapun yang kita lakukan terhadap lingkungan kita, pasti akan
memberikian dampak yang signifikan terhadap masa depan lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2016/khusus2/04bio.pdf - Jurnal

http://eprints.umm.ac.id/46877/7/Husamah%20Rahardjanto%20-%20Bioindikator.pdf –
eBook

http://journal.upgris.ac.id/index.php/bioma/article/download/1498/1257

Anda mungkin juga menyukai