DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
SUHAILA (1813201006)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
[Jambi]
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.3 Tujuan..................................................................................................................................7
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Teoritis Dan dasra dasar biomonitoring .................................................................8
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
PEMBAHASAN
TEORITIS
Biomonitoring merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dipakai sebagai alat untuk
memonitor kualitas lingkungan yang telah terpolusi.melalui penentuan organisme yang
dikatagorikan sebagai bioindikator. Dengan menentukan bioindiaktor dari berbagai ekosistem
dapat ditentukan tingkat kualitas lingkungannya. Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan
memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya, termasuk dari pencemaran. Sebenarnya
lingkungan pada umumnya mempunyai kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Akan
tetapi jika terlalu banyak polutan yang dibuang, misalnya ke dalam aliran air, maka dapat
melebihi kemampuan aliran air untuk membersihkan dirinya sendiri. Dalam hal demikianpun
alam juga masih menyediakan indikator yang dapat menyajikan informasi tentang kesehatan dari
badan air yang disebut bioindikator yang dapat dimanfaatkan dalam biomonitoring dan dapat
pula dilengkapi dengan parameter kimia, sehingga dampak perubahan kualitas lingkungan dapat
dilihat langsung pada biota yang hidup di dalam lingkungan itu. Di dalam konsep biomonitoring
dan ekotoksikologik ini masyarakat, dapat dimulai dari lembaga pendidikan umum, dipandang
berpotensi dalam memantau kualitas lingkungan dan sumberdaya alam di sekitarnya dengan
menggunakan bioindikator yang ada dan hidup di lingkungannya dan jika perlu melakukan
percobaan-percobaan toksisitas terhadap limbah disekitarnya di dalam suatu wadah Lembaga
Riset milik masyarakat sehingga sedikit demi sedikit dikembangkan pemahaman bahwa
pelestarian sumberdaya alam, dalam hal ini pemantauan kualitas lingkungan, adalah menjadi
tanggungjawab masyarakat dan sesuatu yang memang dibutuhkan dan bukan dianggap beban
tugas institusi pemerintah apalagi swasta saja. Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan
memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam sebesar-besarnya dan semaksimal
mungkin tetapi harus tetap seoptimal mungkin agar memberikan manfaat dan kesejahteraan yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat generasi sekarang tetapi dengan tanpa melupakan potensi dan
peluang manusia generasi yang akan datang dalam memanfaatkan sumberdaya alam tersebut.
DASAR-DASAR BIOMONITORING
PENGERTIAN
Biomonitoring adalah cara ilmiah untuk mengukur paparan manusia dengan alam maupun bahan
kimia berdasarkan sampling dan analisis terhadap jaringan individu dan cairan.
Bahan sampling: darah, urine, ASI, udara nafas, rambut, kuku, lemak, tulang, dan jaringan lain
Tekhnik ini berdasarkan ilmu bahwa zat kimia yang memasuki tubuh manusia meninggalkan
tanda yang menunjukkan paparan ini.
Tanda tersebut bisa berupa:
a. Bahan kimia itu sendiri.
b. Hasil metabolisme zat kimia atau perubahan lain pada tubuh yang merupakan hasil dari
reaksi kimia dalam individu.
APA YANG DIUKUR
a. Zat kimia alami maupun buatan, yang telah ada dilingkungan
Contoh zat kimia alami: timah dan arsen
b. Bagian dari makanan yang kita makan, air yang kita minum dan udara yang kita hirup.
c. Bagian dari sejumlah hewan dan tumbuhan dan yang memiliki aktivitas Biologi
d. Pestisida alami, karsinogen dan zat kimia hormon aktif
Bahan kimia sintetis dan buatan banyak ada disekitar kita untuk berbagai keperluan: obat,
pengawet, pewarna, pertanian sehingga bahan-bahan ini banyak kita temukan di air, tanah, udara
makanan dan cairan dan jaringan tubuh kita sendiri
Dengan tidak adanya biomonitoring, penilaian paparan dilakukan secara tidak langsung
berdasarkan kombinasi
a. pengukuran konsentrasi zat kimia di lingkungan, seperti tanah, air, dan makanan,
b. memperkirakan perilaku manusia, seperti konsumsi makanan dan waktu yang dihabiskan
pada aktivitas tertentu.
MANFAAT BIOMONITORING
Biomonitoring menyediakan informasi yang bisa digunakan dalam berbagai cara.
Data ini membantu memahami zat mana yang ada di lingkungan dan tingkatan relatif
masing-masing, bagaimana tingkatan ini berubah seiring dengan waktu dan sektor mana
pada populasi yang memiliki paparan tinggi yang tidak biasa terhadap senyawa tertentu.
Sebagai hasil dari pemahaman ini, mungkin bisa:
a. Menaksir keefektifan tahap yang diambil untuk mengurangi paparan,
b. Mengidentifikasi penelitian baru yang dibutuhkan dan
c. Membantu dokter mendiagnosa dan mengobati pasien yang mungkin memiliki paparan
tinggi yang tidak biasa terhadap suatu zat tertentu.
RISIKO PAPARAN
Apakah suatu zat kimia yang ditemukan dalam tubuh mengandung resiko tergantung dari
2 faktor :
a. Besarnya, rangkaian waktu, dan rute (proses pencernaan,pernapasan atau kontak kulit)
dari paparan.
b. Tingkat racunnya, jika efek buruk dihubungkan dengan jenis paparan.
Resiko bisa terjadi jika seseorang:
a. Sangat tidak terlindungi dalam waktu singkat
b. Kurang terlindungi untuk waktu yang lama
c. Tidak terlindungi dari tingkat yang lebih rendah dari suatu senyawa dengan tingkat
keberacunan yang tinggi.
Jadi, pengetahuan tentang baik tingkat keberacunan dan ciri-ciri paparan penting untuk
mengira-ngira resiko yang mungkin terjadi
Biomonitoring hanya menyediakan satu bagian dari data yang dibutuhkan untuk mengira-
ngira resiko, tidak bisa digunakan sebagai pengganti dari resiko. Sayangnya jika individu
tidak mengerti batasan biomonitoring dalam menyediakan informasi mengenai resiko,
mereka mungkin mengambil langkah untuk mengurangi paparan. Namun sebenarnya
bukannya mengurangi resiko tapi malah menambah resiko totalnya. Contohnya ibu yang
sedang menahan diri untuk memberikan ASI ketika mengetahui sebuah zat kimia tertentu
telah ditemukan pada air susu mereka. Hampir pada semua kasus keuntungan dari
pemberian ASI lebih banyak daripada resiko yang mungkin terjadi dari zat kimia ini
TUJUAN BIOMONITORING
1. Pada tahap awal tujuannya ialah untuk mengira-ngira tingkatan mengenai zat kimia
sintetis dan buatan pada jaringan manusia dan cairan saat ini dan
2. Menyediakan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai kebutuhan
penelitian yang akan datang.
Informasi yang dikumpulkan digunakan yang utama untuk :
1. menetapkan garis dasar dan tingkat referensi mengenai zat kimia lingkungan.
2. mengidentifikasi zat kimia yang cocok mengenai kekurangan data mengenai lingkungan
dan ilmu tentang racun
3. memperbaiki usaha biomonitoring di masa depan.
2.2 BIOMONITORING DAN APLIKASI NYA
Dengan tersedianya database sumberdaya masing masing perairan, pilihan pilihan dalam
Implementasi teknik biominitoring dapat direncakan dengan baik, termasuk didalamnya
mengapresiasi masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan dan berbagai stakeholder
untuk berpartisipasi dalam rangka pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Biomonitoring perairan secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya
penggunaan respon organisma perairan secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-
perubahan kualitas lingkungan perairan. Biomonitoring yang merupakan konsep
pemanfaatan pengetahuan ekosistem dengan segala perubahannya sangat tepat untuk
dikembangkan dan digunakan untuk program pengendalian kualitas perairan. Teknik ini
diharapkan mampu memberikan indikasi atau gambaran bahwa suatu lingkungan perairan
cocok untuk spesies tertentu, dimana keberadaanya menunjukkan kondisi ekosistem dan
kualitas lingkungan yang spesifik, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
keberadaan spesies tertentu menunjukkan kualitas lingkungan yang tertentu pula.
B. Saran
Menurut saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga
lingkungan kita dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan agar tidak
berdampak negative bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu, kita juga harus
sadar bahwa hal sekecil apapun yang kita lakukan terhadap lingkungan kita, pasti akan
memberikian dampak yang signifikan terhadap masa depan lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2016/khusus2/04bio.pdf - Jurnal
http://eprints.umm.ac.id/46877/7/Husamah%20Rahardjanto%20-%20Bioindikator.pdf –
eBook
http://journal.upgris.ac.id/index.php/bioma/article/download/1498/1257