Oleh:
Kelompok VIII
Nama:
Pramudya Amanta Gunawan
NIM:
082002200008
Nama Asisten:
Naomi Oshin Laurensa Sipahutar
Mari panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan praktikum mikrobiologi. Dengan judul “Interaksi Mikroba Dengan
Faktor Biotik”.
Praktikum ini merupakan salah satu upaya dalam mengetahui dan
mempelajari terkait mikroba yang ada disekitar kita. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan serta sebagai salah satu
media untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang mikrobiologi
lebih tepatnya mikrobiologi lingkungan.
NIM: 082002200008
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
SIMPULAN..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3
LAMPIRAN..........................................................................................................16
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum sinergisme dan antagonisme terhadap pertumbuha
mikroba adalah sebagai berikut:
Mempelajari interaksi beberapa jenis mikroba yang saling menguntungkan.
Mempelajari antibiosis beberapa jenis mikroba
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehidupan mikroba tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan namun juga
mempengaruhi keadaan lingkungan contohnya bakteri Termogenesis yang akan menimbulkan
panas di dalam media tumbuhnya. Mikroba juga dapat mengubah pH dari medium tumbuhnya
sedangkan perubahan ini disebut dengan perubahan kimia. Faktor lingkungn yang mempengaruhi
kehidupan mikroba dapat dibagi atas faktor biotik dan fakktor abiotik.Faktor biotik terdiri dari
makhluk hidup atau mikroorganisme, sedangkan untuk faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor-
faktor alam atau faktor fisika dan faktor-faktor kimia baik sintetik atau buatan manusia, baik
secara alami maupun non sintetik (Dwidjoseputro, 1998).
2.3 Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan dipengaruhioleh faktor
lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan
fisiologi.Hal ini dikarenakan, mikroba selainmenyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya,
juga diperlukan faktorlingkungan yang memungkinkan pertumbuhan mikroba secara optimum.
Mikroba tidak hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukkan respon
yangmenunjukkan respon yang berbeda-beda. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipemikroba
diperlukan suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai (Pelczar & Chan, 1986).
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,akan
tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pHdari medium tempat ia
hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia. Adapunfaktor-faktor lingkungan dapat
dibagi atas faktor-faktor biotik dan faktor-faktorabiotik.Di mana, faktor-faktor biotik terdiri atas
makhluk-makhluk hidup, yaitumencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara
mikroorganisme, dapatdalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose dan sintropisme. Sedangkan
faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor fisika (misal: suhu, atmosfer gas, pH, tekananosmotik,
kelembaban, sinar gelombang dan pengeringan) serta faktor kimia (misal:adanya senyawa toksik
atau senyawa kimia lainnya (Hadioetomo, 1993).
Efek radiasi yang terdiri dari radiasi yang diserap oleh benda dipantulkan, maka ernergi yang
relatif rendah akan dikeluarkan sebagai panas. Sinar X memiliki daya tembus yang cukup kuat, hal
ini menyebabkan pembuatan dan pemecahan gugus hidrogen dari DNA yang berlangsung tidak
normal dan ada perbedaan susunan struktur dari molekul sederhana. Penyemprotan singkat
3
mutagen dan karsinogen, penyinaran dalam jangka waktu yang lebih lama adalah letal (Irianto,
2006).
2.3 Sinergisme
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan, akan tetapi
juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia
hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia.
Adapun faktor – faktor biotik dan faktor – faktor abiotik. Dimana, faktor – faktor biotik
terdiri atas makhluk – makhluk hidup, yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama
antara mikroorganisme, dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose, dan sintropisme.
Sedangkan faktor – faktor abiotik terdiri atas faktor fisika. (Hadioetomo, 1982)
Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidu) antara kedua spesies, bila mengadalan
kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing – masing justru merupakan urut –
urutan yang saling menguntungkan.
Sinergisme populasi merupakan interaksi antara populasi satuu dengan yang lainnya,
berikut macam sinergisme populasi (Fardiaz, 2002):
Aleopati, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain.
Kompetisi, persaingan untuk mendapatkan kepentingan yang sama pada habitat yang
sama
4
2.3 Antibiosis
Bakteri antibiosis adalah bakteri yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
bakteri lain atau interaksi antara mahkluk hidup di mana salah satu makhluk hidup mengeluarkan
zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup yang lain. Contohnya, interaksi antara
jamur Penicillium dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat
menghambat atau mematikan makhluk hidup lainnya. Antibiosis pada tumbuhan disebut alelopati,
contohnya tumbuhan kamboja dan gamal. Tumbuhan ini mengeluarkan racun yang dapat
membunuh tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan kompetisi dalam
memperoleh makanan dan cahaya matahari. (Riska, 2020)
5
BAB III
3.1 Alat Dan Bahan Dapat Dilihat Pada Tabel 3.1 Sampai 3.2
3.4 Alat dan Bahan Sinergisme
Jarum
Brevi bacterium
1. ose ujung - 1 buah - 10 ml
dalam NA cair
bulat
E. coli dalam
2. Bunsen - 1 buah - 10 ml
NA cair
Pipet Sacharomyces
3. - 1 buah - 10 ml
Mikron dalam NA cair
Larutan laktosa
Tabung
4. - 6 buah dalam tabung - 3 buah
durham
reaksi
Larutan
Spidol
5. - 1 buah sukrosa dalam - 3 buah
permanen
tabung reaksi
- Staphylococus
6. - - - 10 ml
dalam NA cair
6
3.4 Alat dan Bahan Antibiosis
No Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah
Jarum
Brevi bacterium
1. ose ujung - 1 buah - 10 ml
dalam NA cair
bulat
E. coli dalam
2. Bunsen - 1 buah - 10 ml
NA cair
Sacharomyces
3. Tabung - 1 buah - 10 ml
durham dalam NA cair
Spidol
Medium NA
4. perman - 1 buah padat cawan - 3 buah
en petri
- Staphylococus
5. - - - 10 ml
dalam NA cair
7
3.3 Cara kerja Dapat Dilihat Pada Tabel 3.3 Sampai 3.4
8
No. Cara Kerja Gambar
4. Homogenkan tabung.
10
BAB IV
E.coli dengan
-
Staphylococus
Terlihat pertumbuhan atau zona hambatan (yang tidak ada bakteri) masih ada
tetapi dominan yaitu adanya pertumbuhan bakteri
11
4.5 Hasil Pengamatan Sinergisme
Bakteri
Brevi bacterium Saccharomyces Brevi + Saccharomyces
12
Hasil pengamatan pada bakteri Brevi bacterium setelah 2x24 Jam terlihat pada
warna berubah menjadi sangat keruh dengan oksigen yang banyak, bertandakan bahwa
bakteri Brevi bacterium melakukan sinergisme
13
BAB V
SIMPULAN
1. Yang mempengaruhi zona hambatan atau ukuran zona hambatan yaitu sensitivitas
organisme, jenis mikroba, median kultur, kondisi inkubasi, dan kecepatan difusi agar
2. Hasil pengamatan pada bakteri Brevi bacterium setelah 2x24 Jam terlihat pada warna
berubah menjadi sangat keruh dengan oksigen yang banyak, bertandakan bahwa bakteri
Brevi bacterium melakukan sinergisme
14
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium
Mikrobiologi,Gramedia, Jakarta.5.
15
LAMPIRAN
Hasil pengamatan Antibiosis
16
17
18
Hasil Pengamatan Sinergisme
19
20
21
22
23
24