Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN


INTERAKSI MIKROBA DENGAN FAKTOR BIOTIK

Oleh:
Kelompok VIII

Nama:
Pramudya Amanta Gunawan

NIM:
082002200008

Nama Asisten:
Naomi Oshin Laurensa Sipahutar

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS ARSITEKTUR LANSKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Mari panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan praktikum mikrobiologi. Dengan judul “Interaksi Mikroba Dengan
Faktor Biotik”.
Praktikum ini merupakan salah satu upaya dalam mengetahui dan
mempelajari terkait mikroba yang ada disekitar kita. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan serta sebagai salah satu
media untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang mikrobiologi
lebih tepatnya mikrobiologi lingkungan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar besarnya


kepada Ibu Prof. Dr. Astri Rinanti Nugroho, S.Si, MT selaku dosen mata kuliah
microbiologi lingkungan dan semua pihak yang terlibat baik asisten dosen
pembimbing maupun rekan satu kelompok dengan saya.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penulisan laporan praktikum ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 23 Oktober 2022

Pramudya Amanta Gunawan

NIM: 082002200008

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3

2.1 Pertumbuhan Mikroba....................................................................................3


2.2 Sinergisme......................................................................................................4
2.3 Antibiosis........................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................6

ALAT BAHAN DAN CARA KERJA..................................................................6

3.1 Alat dan Bahan Sinergisme............................................................................6


3.2 Alat dan Bahan Antibiosis..............................................................................7
3.3 Cara Kerja Sinergisme Mikroba.....................................................................8
3.4 Cara Kerja Antibiosis Mikroba....................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................11

4.1 Hasil Pengamatan Antibiosis........................................................................11


4.2 Hasil Pengamatan Sinergisme......................................................................12
BAB V....................................................................................................................14

SIMPULAN..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
LAMPIRAN..........................................................................................................16

4
DAFTAR TABEL

3.1 Alat dan Bahan Sinergisme................................................................................6


3.2 Alat dan Bahan Antibiosis.................................................................................7
3.3 Cara Kerja Sinergisme Mikroba........................................................................8
3.4 Cara Kerja Antibiosis Mikroba........................................................................10

4.1 Hasil Pengamatan Antibiosis...........................................................................11


4.2 Hasil Pengamatan Sinergisme..........................................................................12

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu pengendalian aktivitas mikroba adalah mengatur faktor - faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Pertumbuhan mikroba umunya sangat bergantung dan dipengaruhi oleh f
aktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi
dan fisiologi. Hal ini dikarenakan, mikroba selain membutuhkan nutrisi yang sesuai untuk
pertumbuhannya, juga diperlukan faktor lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan optimumn
ya.
Faktor - faktor tersebut adalah faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
meliputi faktor fisik dan kimia dari lingkungan.
Faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah temperatur, pH,
oksigen bebas, radiasi sinar dan aliran listrik, nilai osmotik
medium, adanya logam berat, dan ada tidaknya zat yang menghambat pertumbuhan atau mematika
n mikroba seperti antiseptik dan desinfektan. Dan faktor - faktor biotik yang mempengaruhi
pertumbuhan satu jenis mikroba ditentukan oleh adanya interaksi atau hubungan hidup bersama
atau yang disebut simbiosis antara mikroba - mikroba yang berlainan jenis.Keanekaragaman
makhluk hidup di bumi akan menimbulkan hubungan kekerabatan antara organisme tersebut,
makhluk hidup yang hidup di bumi selalu berinteraksi atau saling mempengaruhi dengan makhluk
hidup lainnya.
Adanya interaksi antar organisme ini dapat menyebabkan tidak adanya komponen dalam
suatu eksosistem yang dapat mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya baik antara komponen biotik
dengan sesama biotik dan antara komponen biotik dengan abiotik. Di dalam lingkungan, mikroba
tentu saja mengalami suatu bentuk asosiasi hidup bersama antara dua mikroba atau lebih. Bentuk
asosiasi yang menguntungkan adalah sinergisme, yaitu kegiatan yang tidak saling menganggutapi
masing - masing mikroba justru merupakan urutan yang saling menguntungkan.
Bentuk sinergisme yang kita ketahui adalah ragi tape. Didalam ragi tape
terdapat bermacam-macam mikroba, yaitu Candida, Saccharomyces, Hansenula, Aspergillus, dan
Acetobacter.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum sinergisme dan antagonisme terhadap pertumbuha
mikroba adalah sebagai berikut:
 Mempelajari interaksi beberapa jenis mikroba yang saling menguntungkan.
 Mempelajari antibiosis beberapa jenis mikroba

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kehidupan mikroba tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan namun juga
mempengaruhi keadaan lingkungan contohnya bakteri Termogenesis yang akan menimbulkan
panas di dalam media tumbuhnya. Mikroba juga dapat mengubah pH dari medium tumbuhnya
sedangkan perubahan ini disebut dengan perubahan kimia. Faktor lingkungn yang mempengaruhi
kehidupan mikroba dapat dibagi atas faktor biotik dan fakktor abiotik.Faktor biotik terdiri dari
makhluk hidup atau mikroorganisme, sedangkan untuk faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor-
faktor alam atau faktor fisika dan faktor-faktor kimia baik sintetik atau buatan manusia, baik
secara alami maupun non sintetik (Dwidjoseputro, 1998).
2.3 Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan dipengaruhioleh faktor
lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan
fisiologi.Hal ini dikarenakan, mikroba selainmenyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya,
juga diperlukan faktorlingkungan yang memungkinkan pertumbuhan mikroba secara optimum.
Mikroba tidak hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukkan respon
yangmenunjukkan respon yang berbeda-beda. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipemikroba
diperlukan suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai (Pelczar & Chan, 1986).
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,akan
tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pHdari medium tempat ia
hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia. Adapunfaktor-faktor lingkungan dapat
dibagi atas faktor-faktor biotik dan faktor-faktorabiotik.Di mana, faktor-faktor biotik terdiri atas
makhluk-makhluk hidup, yaitumencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara
mikroorganisme, dapatdalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose dan sintropisme. Sedangkan
faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor fisika (misal: suhu, atmosfer gas, pH, tekananosmotik,
kelembaban, sinar gelombang dan pengeringan) serta faktor kimia (misal:adanya senyawa toksik
atau senyawa kimia lainnya (Hadioetomo, 1993).

Efek radiasi yang terdiri dari radiasi yang diserap oleh benda dipantulkan, maka ernergi yang
relatif rendah akan dikeluarkan sebagai panas. Sinar X memiliki daya tembus yang cukup kuat, hal
ini menyebabkan pembuatan dan pemecahan gugus hidrogen dari DNA yang berlangsung tidak
normal dan ada perbedaan susunan struktur dari molekul sederhana. Penyemprotan singkat

3
mutagen dan karsinogen, penyinaran dalam jangka waktu yang lebih lama adalah letal (Irianto,
2006).

2.3 Sinergisme
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan, akan tetapi
juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia
hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia.

Adapun faktor – faktor biotik dan faktor – faktor abiotik. Dimana, faktor – faktor biotik
terdiri atas makhluk – makhluk hidup, yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama
antara mikroorganisme, dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose, dan sintropisme.
Sedangkan faktor – faktor abiotik terdiri atas faktor fisika. (Hadioetomo, 1982)

Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidu) antara kedua spesies, bila mengadalan
kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing – masing justru merupakan urut –
urutan yang saling menguntungkan.

Misalnya ragi untuk membuat tape terdiri atas kumpulan spesies


Aspergillus Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter. Masing – masing
spesies mempunyai kegiatan – kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah menjadi gula, dan
gula menjadi bermacam – macam asam organic, alkohol, dan lain – lain. (Brooks, 2004)

Sinergisme populasi merupakan interaksi antara populasi satuu dengan yang lainnya,
berikut macam sinergisme populasi (Fardiaz, 2002):

 Aleopati, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain.
 Kompetisi, persaingan untuk mendapatkan kepentingan yang sama pada habitat yang
sama

4
2.3 Antibiosis
Bakteri antibiosis adalah bakteri yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
bakteri lain atau interaksi antara mahkluk hidup di mana salah satu makhluk hidup mengeluarkan
zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup yang lain. Contohnya, interaksi antara
jamur Penicillium dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat
menghambat atau mematikan makhluk hidup lainnya. Antibiosis pada tumbuhan disebut alelopati,
contohnya tumbuhan kamboja dan gamal. Tumbuhan ini mengeluarkan racun yang dapat
membunuh tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan kompetisi dalam
memperoleh makanan dan cahaya matahari. (Riska, 2020)

5
BAB III

ALAT BAHAN DAN CARA KERJA

3.1 Alat Dan Bahan Dapat Dilihat Pada Tabel 3.1 Sampai 3.2
3.4 Alat dan Bahan Sinergisme

No Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah

Jarum
Brevi bacterium
1. ose ujung - 1 buah - 10 ml
dalam NA cair
bulat

E. coli dalam
2. Bunsen - 1 buah - 10 ml
NA cair
Pipet Sacharomyces
3. - 1 buah - 10 ml
Mikron dalam NA cair
Larutan laktosa
Tabung
4. - 6 buah dalam tabung - 3 buah
durham
reaksi
Larutan
Spidol
5. - 1 buah sukrosa dalam - 3 buah
permanen
tabung reaksi

- Staphylococus
6. - - - 10 ml
dalam NA cair

6
3.4 Alat dan Bahan Antibiosis
No Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah

Jarum
Brevi bacterium
1. ose ujung - 1 buah - 10 ml
dalam NA cair
bulat

E. coli dalam
2. Bunsen - 1 buah - 10 ml
NA cair
Sacharomyces
3. Tabung - 1 buah - 10 ml
durham dalam NA cair
Spidol
Medium NA
4. perman - 1 buah padat cawan - 3 buah
en petri

- Staphylococus
5. - - - 10 ml
dalam NA cair

7
3.3 Cara kerja Dapat Dilihat Pada Tabel 3.3 Sampai 3.4

3.4 Cara Kerja Sinergisme Mikroba


No. Cara Kerja Gambar
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.

2. Sterilisasi pipet mikron. Ambil bakteri


E. coli dengan Staphylococcus.
Dan Brevi bacterium dengan
Saccharomyces

3. Masukan bakteri masing – masing ke


tabung sukrosanya. Dan campurkan
bakteri tersebut ke dalam tabung
sukrosa yang berbeda.

8
No. Cara Kerja Gambar
4. Homogenkan tabung.

5. Ulangi cara kerja di atas untuk tabung


laktosa. Dan amati setelah 48 jam
3.4 Cara Kerja Antibiosis Mikroba
No Keterangan Gambar
.

1. Siapkan biakan murni


Staphylococu dengan E coli dan
Brevi bacterium dengan
Saccharomyces

2. Sterilkan kawat ose.

3. Ambil bakteri menggunakan


kawat ose.

4. Osekan bakteri pada medium


NA cawan petri dan incubator
selama 2x24 jam.
Jangan lupa beri nama dengan
spidol permanen dan beri tanda
(+)

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.5 Hasil Pengamatan Antibiosis
Bakteri yang digoreskan Zona hambatan (ada Hasil
atau tidak ada)

Brevi bacterium dengan


-
Saccharomyces

E.coli dengan
-
Staphylococus

Terlihat pertumbuhan atau zona hambatan (yang tidak ada bakteri) masih ada
tetapi dominan yaitu adanya pertumbuhan bakteri

Yang mempengaruhi zona hambatan atau ukuran zona hambatan yaitu


sensitivitas organisme, jenis mikroba, median kultur, kondisi inkubasi, dan kecepatan
difusi agar

11
4.5 Hasil Pengamatan Sinergisme
Bakteri
Brevi bacterium Saccharomyces Brevi + Saccharomyces

Kekeruhan:+++ Kekeruhan: +++ Kekeruhan: +++


Oksigen: +++ Oksigen: + Oksigen: +++
Sinergisme Sinergisme Sinergisme

12
Hasil pengamatan pada bakteri Brevi bacterium setelah 2x24 Jam terlihat pada
warna berubah menjadi sangat keruh dengan oksigen yang banyak, bertandakan bahwa
bakteri Brevi bacterium melakukan sinergisme

Kemudian pada hasil pengamatan pada bakteri Saccharomyces ditemukan


setelah 2x24 Jam perubahan warna menjadi sangat keruh dengan oksigen sedikit
menandakan bahwa bakteri Saccharomyces melakukan sinergisme

Hasil pengamtan dan pencampuran antara bakteri Brevi bacterium dengan


Saccharomyces terlihat adanya perubahan pada tingkat kekeruhan yaitu sangat keruh
dan adanya banyak oksigen menandakan bahwa bakteri tersebut melakukan sinergisme

13
BAB V

SIMPULAN
1. Yang mempengaruhi zona hambatan atau ukuran zona hambatan yaitu sensitivitas
organisme, jenis mikroba, median kultur, kondisi inkubasi, dan kecepatan difusi agar

2. Hasil pengamatan pada bakteri Brevi bacterium setelah 2x24 Jam terlihat pada warna
berubah menjadi sangat keruh dengan oksigen yang banyak, bertandakan bahwa bakteri
Brevi bacterium melakukan sinergisme

3. Kemudian pada hasil pengamatan pada bakteri Saccharomyces ditemukan setelah


2x24 Jam perubahan warna menjadi sangat keruh dengan oksigen sedikit menandakan
bahwa bakteri Saccharomyces melakukan sinergisme

4. Hasil pengamtan dan pencampuran antara bakteri Brevi bacterium dengan


Saccharomyces terlihat adanya perubahan pada tingkat kekeruhan yaitu sangat keruh
dan adanya banyak oksigen menandakan bahwa bakteri tersebut melakukan sinergisme

14
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium
Mikrobiologi,Gramedia, Jakarta.5.

Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press,Jakarta.

Riska, Nur Safitri (2020) KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL ANTIBIOSIS DARI

TELUR AYAM BUSUK TERHADAP MIKROBA UJI. Diploma thesis, Universitas


Andalas

Hadioetomo, Sri Ratna. 1982. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta:


Gramedia

Brooks. 2004. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC

Fardiaz, S. 2002. Analisa Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Gramedia

15
LAMPIRAN
Hasil pengamatan Antibiosis

16
17
18
Hasil Pengamatan Sinergisme

19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai