Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOKIMIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FEBRI KURNIAWAN RITONGA


NIM : 15/ 17622/ THP
KELAS : STIPP-A
KELOMPOK : II (DUA)
GOLONGAN : A
CO.ASS : 1. IRMA
2. SITI SYARIFAH

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


BIOKIMIA

Disusun oleh :
FEBRI KURNIAWAN RITONGA
15 / 17526/ THP
Telah Disetujui Oleh Asisten Pembimbing Praktikum
BIOKIMIA
Pada tanggal 23 Mei 2015
Laporan Ini Diajukan Guna Memenuhi Persaratan Yang Diperlukan Untuk Mata
Kulia Biokimia di Institut Pertanian STIPER Yogyakarta

Mengetahui, Yogyakarta, 23 Mei 2015


Co. Ass Praktikan

(Irma) (Febri Kurniawan Ritonga)

Mengetahui
Penanggung jawab Praktikum
Biokimia

(Ir. Siti Achadijah , MS)


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat dan karunia-Nya. Sehingga laporan resmi praktikum Fisika
Industri ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun dasar dari
penyusunan laporan ini, untuk salah satu syarat dalam mata kuliah Biokimia.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sejak masa pelaksanaan praktikum hingga
penyusunan laporan ini. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, ucapan
terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Orangtua yang telah memberikan motivasi, dukungan, nasehat, saran serta
prasarana.
2. Ibu Ir. Siti Achadijah, MS selaku dosen pengajar mata kuliah Biokimia
sebagai penanggung jawab dalam praktikum.
3. Saudari Irma dan Siti syarifah selaku Co. Assisten yang telah membantu dan
membimbing dalam pelaksanaan praktikum.
4. Semua rekan praktikan yang telah banyak membantu dari masa pelaksanaan
praktikum hingga penyusunan laporan.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
ini baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penyusun berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi praktikan sendiri dan pembaca
umumnya.

Yogyakarta, 23 Mei 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

1. Halaman Judul.....................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Halaman Pengesahan..........................................................................................
3. Kata Pengantar....................................................................................................
4. Daftar Isi.............................................................................................................
5. Pendahuluan........................................................................................................
.............................................................................................................................
6. Acara : ................................................................................................................
I. Peragaan......................................................................................................
II. Karbohidrat.................................................................................................
III. Protein.........................................................................................................
IV. Lipida..........................................................................................................
V. Enzim..........................................................................................................
VI. Respirasi
VII. Fotosintesis..................................................................................................
7. Kesimpulan Umum.............................................................................................
8. Daftar Pustaka Umum.........................................................................................
9. Penutup................................................................................................................
10. Kritik Dan Saran.................................................................................................
11. Lampiran.............................................................................................................
PENDAHULUAN

Ilmu Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai


molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak
hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia
juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks.
Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang
terjadi dalam berbagai proses dalam kehidupan, maka diberikanlah Modul
pengantar Biokimia yang dibagi menjadi empat mata ajaran utama yaitu :
PROTEIN
Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam makhluk hidup dan
mempunyai berbagai    peranan penting. Protein terpenting adalah enzim yang
merupakan biokatalisator dalam sel.    Selain itu protein juga berfungsi sebagai
alat transport (hemoglobin), alat pertahanan    tubuh (antibodi), hormon, dan lain-
lain.
DNA & EKSPRESI GENETIK
DNA mengandung informasi genetik yang kemudian disalin dan
diterjemahkan sehingga    dibentuk asam amino yang kemudian menjadi protein.
Juga dibahas mengenai DNA rekombinan,    rekayasa genetik dan proyek human
genome.
MEMBRAN & KOMUNIKASI ANTAR SEL
Setiap sel makhluk hidup dibungkus oleh membran yang menyebabkan isi
sel tidak bercampur    dengan luar sel. Walaupun dilapisi oleh membran, tetap
terjadi interaksi antara sel yang    satu dengan sel yang lain karena adanya
komunikasi antar sel yang diperantarai oleh    berbagai caraka kimia dan
reseptornya pada membran dan diteruskan dengan berbagai proses    dalam sel.
TRANSDUKSI ENERGI & METABOLISME
Metabolisme membahas bagaimana caranya terbentuk energi (ATP) dalam
bioenergetika.Juga    dibahas mengenai bagaimana caranya makromolekul yang
diperoleh dari makanan dapat diolah    menjadi mikromolekul sehingga dapat
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Juga    dibicarakan bagaimana
makromolekul dapat dibentuk di dalam tubuh dari prekursornya    beserta proses
pengaturannya dan enzim-enzim yang berperan. Selain itu, dibahas juga   
mengenai metabolisme non-nutrien, seperti nukleotida, porfirin dan xenobiotik.
Pemahaman mengenai Ilmu Biokimia bermanfaat bagi mahasiswa  untuk
memahami berbagai fenomena dalam mempelajari penyakit dan perkembangan
ilmu kedokteran yang sangat pesat.
Manfaat Biokimia dalam Kehidupan Manusia sehari-hari
1. Penerapan Biokimia dalam bidang kesehatan
Dengan dimanfaatkannya biokimia dalam bidang kesehatan kita
dapat dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan kita agar terhindar
dari berbagai penyakit yang ada.Jika kita sudah terkena penyakit kita juga
bisa memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif.Selain
itu Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia
dari luar terhadap metabolisme.Lalu dalam kasus Obat-obatan biasanya
mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat
membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada
dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat
membentuk dinding sel.
2. Penerapan Biokimia dalam bidang pertanian
Beberapa contoh penerapan Biokimia dalam bidang pertanian diantaranya
adalah dalam proses penggunaan pestisida. Pada umumnya pestisida bekerja
dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme
tertentu.Dalam kasus ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja
pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan
demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat
ditimbulkannya. Selain itu peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian
dan peternakan tak bisa lepas pula dari peranbiokimia karena dengan biokimia
kita dapat mewujudkan dan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang
genetika.Rekayasa genetika pada waktu ini telah banyak dilakukan dan hasil
yang diberikan cukuplah memusakan.
3. Penerapan Biokimia dalam Status Gizi dalam makanan
Biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi dalam
suatu makanan yang akan kita mangan. Jika makanan yang kita makan tak
cukup memiliki gizi yang cukup untuk kebutuhan gizi kita sehari-hari maka
penyakit-penyakit  kekurang gizi akan menyerang terutama yang rentan terkena
penyakit ini adalah anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari kekurangan
gizi adalah Asupan Makanan dan Infeksi Penyakit, seperti halnya yang telah di
jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam
tubuh kita, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur
pola makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari
makanan secara optimal. Serta dalam penerapan biokimia dalam makan, kita
juga mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh
limbah yang membahayakan kesehatan
Itu tadi adalah beberapa dampak dan manfaat yang timbul dari biokimia
yang kita gunakan dalam penerapan kehidupan kita sehari-hari. Dengan
semakin mempelajari ilmu biokimia diharapkan kita akan semakin bisa
meningkatkan kewaspadaan kita terhadap reaksi kimia yang ada dalam diri kita
dan yang ada di sekitar kita.
KESIMPULAN UMUM

Dari keseluruhan rangkaian praktikum yang telah kami lakukan dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada tetrahedron mempunyai 4 ikatan tunggal C terpisah dalam susunan
tetrahidral dengan sudut 109,50 diantara 2 ikatannya.
2. Metana dengan rumus umum CH4 mempunyai besar sudut 109,50 diantara
kedua ikatannya.
3. Gliseraldehida mempunyai C asimetri, yaitu atom C yang keempat gugus
yang diikatnya tidak sama.
4. Glukosa adalah heksosa monosakarida yang mengandung enam atom karbon.
5. Adanya dua bentuk molekul glukosa ini disebabkan oleh terjadinya reaksi
antara gugus aldehid dan keton dengan gugus –OH.
6. ikatan terbuka pada glukosa yakni Gugus aldehid pada molekul glukosa
bereaksi dengan gugus –OH yang terikat pada atom C no 5. Sedangkan pada
ikatan tertutup bereaksi dengan gugus –OH yang terikat pada atom C no 1
dan5.
7. Disakarida yaitu senyawa yang mempunyai dua satuan sakarida, seperti
maltosa, sellobiosa, laktosa dan sukrosa.
8. Polisakarida mengandung banyak (poli) satuan-satuan monosakarida yang
ikat-mengikat melalui oksigen. Contohnya ialah pati (starch, amilum) dan
glikogen.
9. Asam lemak mempunyai rumus empiris CH3(CH2)6COOH. Asam lemak tak
jenuh biasanya terdapat dalam bentuk cis.
10. Pada umumnya klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka dasarnya dan
dibedakan menjadi lipida kompleks dan lipida sederhana. Lipida kompleks
dapat dihidrolisis, sedangkan lipida sederhana tidak dapat dihidrolisis.
11. Asam amino merupakan satuan penyusun protein. Berdasarkan rumus
bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat,
yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino (-NH2).
12. Berdasarkan sifat-sifat sakarida dan reaksi-reaksi kimia yang spesifik,
karbohidrat dapat dianalisis.
13. Secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif contohnya dengan uji iod
dan uji benedict. Secara kuantitatif dengan menggunakan alat polarimeter.
14. Pada uji lod, reaksi positif di tunjukan dengan berubahnya warna larutan
menjadi biru, ungu maupun merah bata, apabila larutan berwarna kuning
maka larutan dinyatakan negatif.
15. Pada uji Benedict perubahan warna larutan bukanlah merupakan tanda positif
untuk pengujian ini. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan
berwarna kuning kehijauan, kuning sampai merah bata.
16. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada uji iod yakni hanya amilum dan
dextrin yang dinyatakan positif. Hal ini sudah sesuai karena keduanya
merupakan polisakarida.
17. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada uji benedict didapatkan bahwa,
amilum dan glukosa merupakan karbohidrat yang tidak memiliki gugus
reduksi. Namun pada kegiatan ini ada ketidaksesuaian yakni pada glukosa,
karena glukosa merupakan karbohidrat yang memiliki gugus reduksi.
18. Adapun ketidaksesuaian pada praktikum ini, disebabkan karena ketika
menambahkan reagensi benedict, pipet ukur tidak dicuci oleh praktikan
menyebabkan adanya ketidaksesuaian warna yang terjadi pada sampel
tersebut.
19. Selanjutnya ketidaksesuaian itu terjadi pada glukosa, disini seharusnya
glukosa terjadi endapan karena glukosa termasuk salah satu yang memiliki
gugus pereduksi. hal ini dapat disebabkan karena kurang besihnya alat yang
digunakan saat melakukan percobaan.
20. Protein merupakan persenyawaan kompleks yang dihasilkan dari polimerisasi
asam asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide(-CO-
NH-).
21. Dari percobaan denaturasi karena panas,semakin tinggi suhu maka akan
semakin banyak protein yang rusak dan ditandai dengan terbentuknya
gumpalan yang semakin banyak seiring dengan kenaikan suhu. Begitupula
dengan warnanya yang akan semakin keruh hingga menjadi putih susu.
22. Pada praktikum uji biuret dilakukan perlakuan terhadap putih telur. Dimana
didapatkan hasil, pada bahan kontrol didapatkan perubahan pada putih telur
dari berwarna putih menjadi putih bening dan dengan tidak ada endapan.
Sedangkan pada bahan albumin didapatkan perubahan warna dari putih
menjadi kuning keruh dengan adanya endapan.

23. Denaturasi pada praktikum kali ini menggunakan suhu yang berbeda-beda
antara lain 400C, 500C, 600C, 700C, 800C yang juga menggunakan bahan putih
telur (albumin). Pada suhu 400C terjadi perubahan warna yaitu kuning bening
dan berjenis cair, untuk suhu 500C, 600C, 700C, 800C sama-sama terjadi
perubahan warna yang sama yaitu berwarna putih susu dan sama-sama
berjenis padat.
24. Lipida merupakan satu kelompok senyawa tidak larut dalam air, sebaliknya
larut dalam zat pelarut organik seperti heksana, kloroform, eter petroleum
eter dan benzene.
25. Pada praktikum kali ini dilakukan dua uji pada lipid yakni uji ketidakjenuhan
dan uji asam lemak bebas. Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui
asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh
dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl.
26. Selanjutnya uji asam lemak bebas, dimana pada uji ini untuk mengetahui
adanya asam lemak bebas pada minyak (lipid). Dimana Asam lemak bebas
adalah asam lemak yang terbentuk akibat proses hidrolisis yang terjadi pada
lemak sehingga menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas.
27. Adapun hal yang dapat diketahui dari pengamatan kali ini, yang merupakan
minyak jenuh yaitu minyak kelapa, hal ini dapat diketahu dari perubahan
warnanya menjadi merah muda, sedangkan minyak yang lainnya merupakan
minyak takjenuh. Dimana minyak zaitun merupakan minyak takjenuh
tunggal, sedangkan minyak jagun dan minyak kedelai merupakan minyak
takjenuh ganda.
28. Dari hasil pengamatan pada uji asam lemak bebas minyak jagung, minyak
kedelai dan minyak zaitun sebelum diuji berwarna bening setelah diuji
berubah menjadi merah muda keruh. Banyaknya tetes yang di butuh kan pun
berbeda, minyak jagung membutuhkan tetes 19 mL sedangkan minyak
kedelai membutuhkan27 mL dan minyak zaitun membutuhkan tetes sebanyak
27 mL dan terdapat endapan pada masing-masing minyak. Dan semakin
banyak tetes yang diberikan pada minyak maka dapat menunjukkan minyak
tersebut memiliki asam lemak bebas yang paling tinggi.
29. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu, mempercepat atau memperlambat
reaksi kimia dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu
yang sama.
30. Enzim diastase adalah enzim yang bekerja memecah amilum. Diastase adalah
suatu enzim kombinasi dari alpha dan beta amylase, dan berfungsi mengubah
pati yang rusak menjadi gula maltose.
31. Tiga hal yang dapat mempengaruhi kegiatan enzim yaitu: suhu atau
temperatur, kemasaman dan jangka waktu.
32. Pada uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim diastase semakin asam larutan
(percobaan dengan buffer pH 6) maka perubahan warna setelah ditetesi
benedict adalah lebih cepat dibanding dari pH yang lebih rendah.
33. Percobaan uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim diastase, pada suhu
tertinggi (800C), perubahan warna lebih cepat terjadi reaksinya dan warna
akhir yang dihasilkan lebih bening dibanding yang lain.
34. Pada hasil pengamatan aktivitas enzim, uji benedict dan uji iodin digunakan
untuk mengetahui aktivitas B-amilase nya.
35. Respirasi adalah pembebasan energi dari sari-sari makanan di dalam sel-sel
tubuh. Pembebasan energi tersebut melalui proses oksidasi biologi, yaitu
suatu reaksi kimia antara sari-sari makanan dengan oksigen, energi yang
dibebaskan digunakan untuk peoses hidup lainnya seperti sintesis protein dan
pertumbuhan.
36. Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu ,Respirasi Aerobik (aerob). yaitu respirasi yang
menggunakan oksigen-oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Dan
Respirasi Anaerobik (anaerob) adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk
mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen.
37. Hasil pengamatan yang didapat setelah melakukan perhitungan jumlah CO2
yang dihasilkan yaitu pada 5 menit pertama didapatkan sebesar -0,88 mg,
selanjutnya pada waktu 10 menit didapatkan hasil 0 mg dan terakhir pada
saat menit ke 15 didapatkan 0 mg.
38. Dari pengamatan berikut berarti dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan
massa untuk yakni dari menit ke 5 ke menit ke 10 namun tidak terjadi
pertambahan lagi untuk 5 menit berikutnya.
39. Berdasarkan sifat-sifat sakarida dan reaksi-reaksi kimia yang spesifik,
karbohidrat dapat dianalisis.
40. Secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif contohnya dengan uji iod
dan uji benedict. Secara kuantitatif dengan menggunakan alat polarimeter.
41. Pada uji lod, reaksi positif di tunjukan dengan berubahnya warna larutan
menjadi biru, ungu maupun merah bata, apabila larutan berwarna kuning
maka larutan dinyatakan negatif.
42. Pada uji Benedict perubahan warna larutan bukanlah merupakan tanda positif
untuk pengujian ini. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan
berwarna kuning kehijauan, kuning sampai merah bata.
43. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada uji iod yakni hanya amilum dan
dextrin yang dinyatakan positif. Hal ini sudah sesuai karena keduanya
merupakan polisakarida.
44. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada uji benedict didapatkan bahwa,
amilum dan glukosa merupakan karbohidrat yang tidak memiliki gugus
reduksi. Namun pada kegiatan ini ada ketidaksesuaian yakni pada glukosa,
karena glukosa merupakan karbohidrat yang memiliki gugus reduksi.
45. Adapun ketidaksesuaian pada praktikum ini, disebabkan karena ketika
menambahkan reagensi benedict, pipet ukur tidak dicuci oleh praktikan
menyebabkan adanya ketidaksesuaian warna yang terjadi pada sampel
tersebut.
46. Selanjutnya ketidaksesuaian itu terjadi pada glukosa, disini seharusnya
glukosa terjadi endapan karena glukosa termasuk salah satu yang memiliki
gugus pereduksi. hal ini dapat disebabkan karena kurang besihnya alat yang
digunakan saat melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA UMUM

Abidin, Zainal. 1984. Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman. Bandung: Angkasa.


Aldi, patty. 2011. Makalah respirasi. http://aldipatty.blogspot.com/. Diakses pada
20 Mei 2016, pukul 16.43.
Annisa, syabatin. 2007. Respirasi pada tumbuhan. http://annisanfushie.word
press.com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/.Anonim.2010. Diakses
pada 20 Mei 2016, pukul 16.32.
Anonima . 2016. Buku Petunjuk Praktikum Biokimia. Institut Pertanian Stiper,
Yogyakarta.
Anonimb. 2016. Asam lemak. http://kimiaterus.blogspot.co.id/2011/11/gliserida.
html. Diakses 22 April 2016, pukul 14.04 WIB.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik Edisi
Ketiga. Jakarta:  Erlangga.

Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.


Keenan, Kleinfelter. 1986. Kimia Untuk Universitas II. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga.
Kristiani, Elizabeth. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga: UKSW.

Martoharsono, S, 1983. Biokimia umum 1. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.


Martoharsono, soeharsono. 2006. Biokimia Dasar. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Patong, A.R. 2012. Biokimia Dasar. Makassar : Lembah Harapan Press.
Poedjiadi, Anna, dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
VIPress.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.


Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Soetopo. 2002. Biokimia. Bandung: Yudistira.
Suhardja, 1986. Pangan Gizi dan Pertanian. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Sutresna, Nana. 2009. Kimia. Bandung : Grafindo.
Taufik. 2010. Metabolisme Lipid.  http://Taufikchemistry.blogspot.com. Diakses
pada 05 Mei 2016, Pukul 15.29 WIB.
Tjitrosomo, Siti Sutami . 1985. Botani Umum 2. Bandung : Angkasa.
Wikipedia. 2016. Glukosa. http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa. Diakses 22 April
2016, pukul14.06 WIB.
Winarno, F,G,. 2004. Kimia Panngan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wirahardikkusumah, Muhammat. 2008. Biokimia. Bandung: ITB.
PENUTUP

Segala puji bagi Tuhan YME atas berkat dan kasih-Nya sehingga
Penyusun telah menyelesaikan lapora praktikum Biokimia ini sesuai dengan
jangka waktu yanng telah ditentukan.
Dalam penyusunan laporan Biokimia dasar ini, penyusun menyadari masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penyusun banyak berharap para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
KRITIK DAN SARAN

A. KRITIK
Adapun kritik yang dapat diambil penulis adalah sebagai berikut :
1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum kurang lengkap sehingga
praktikan kesulitan dalam melaksanakan praktikum.
2. Adapun Co. Asisten kurang konsisten dalam menentukan jadwal
praktikum.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya waktu praktikum sesuai yang dijadwalkan jadi tidak membuat
praktikan bingung.
2. Sebaiknya pada saat pretest dimulai, dilakukan pengumpulan buku yang
berhubungan dengan materi yang akan digunakan dalam pretest agar tidak
terjadi kecurangan dari praktikan.

3. Untuk Co. Asissten untuk dapat saling koordinasi.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai