Anda di halaman 1dari 16

Laporan Tetap Praktikum

MIKROBIOLOGI
ACARA I
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

OLEH :
NAMA : EKA SETIANI
NIM : 200104023
SMESTER/KELAS : VI/A

LABOLATORIUM TERPADU IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Acara I ini Disusun Sebagai salah Satu
Syarat Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

Mataram, 13 Maret 2023

Disahkan Oleh

Co-Asisten

(Azma Watun Najah)


Nim : 190104071

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat
terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga penulis bisa menyelesaikan
Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Acara I ini dalam waktu yang telah
ditentukan.
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kejunjungan nabi besar kita
yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita
menuju alam yang terang benderang, dengan kata lain minazzulumatiilannur.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Co-Asisten yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan tetap praktikum mikrobiologi
acara I ini. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat
kekeliruan dalam penulisan, Oleh sebab itu penulis mengharap kritik serta saran yang
dapat membangun.

Mataram, 13 Maret 2023

(Eka Setiani)

iii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
BAB III METEDOLOGI ....................................................................................... 5
A. Pelaksanaan ................................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan .............................................................................................. 5
C. Prosedur Kerja .............................................................................................. 6
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
A. Hasil Pengamatan .......................................................................................... 7
B. Analisis Prosedur .......................................................................................... 8
C. Analisis Data ................................................................................................. 8
D. Analisis Hasil ................................................................................................ 9
E. Evaluasi ......................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak hanya dikenal karena sifat patogennya mikroba juga telah lama
dikenal karena memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan.
Aplikasi bioteknologi sangat beragam yang meliputi aspek yaitu pada bidang
pangan, pertanian, peternakan, kesehatan dan pengobatan. Aplikasi
bioteknologi banyak menggunakan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme
merupakan makhluk hidup yang memiliki ukuran yang sangat kecil.
Sterilisasi adalah proses destruksi atau mematikan mikroorganisme.
Proses pemanasan yang digunakan dalam proses sterilisasi tidak menghasilkan
produk yang steril atau terbebas dari mikroorganisme karena tidak semua
mikroba mati pada proses sterilisasi. Akan tetapi, pengaturan pH atau kondisi
penyimpanan produk, seperti pengemasan vakum dan pendinginan dapat
mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk dan penyebab keracunan makanan.
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus
dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang
tidakdiharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media
ataumengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Untuk
menelaahbakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam
biakan murni. Untuk melakukan hal ini harus dimengerti jenis- jenis nutrien
yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang
menyediakan kondisi optium bagi pertumbuhannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Teknik aseptic pada prosedur kerja mikrobiologi
dilabolatorium?
2. Bagaimana mengaplikasikan Teknik aseptic selama kerja mikrobiologi
dilabolatorium?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep Teknik aseptic selama kerja mikrobiologi
dilabolatorium.
2. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan Teknik aseptic selama kerja
mikrobiologi di labolatorium.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.
Mikroorganisme tersebar luas di alam dan banyak dijumpai pula pada pangan yang
banyak menyebabkan penurunan mutu pangan. Namun, tidak semua mikroorganisme
berperan penting dalam semua bentuk kehidupan karena mereka dapat memecah bahan
organik kompleks dan mengembalikan unsur hara ke dalam tubuh. (Juriah. 2018. Vol
6 : 1)
Mikroba membutuhkan tempat hidup dan nutrisi untuk dapat bertahan di
lingkungan. Untuk pertumbuhan mikroba diperlukan sebuah medium yang akan
menjadi tempatnya berkembanng biak. Mikroorganisme terbagi ke dalam kategori
autotrof dan heterotrof. Dalam mempertahankan kehidupannya, mikroorganisme tidak
hidup sendiri atau selalu bekerja sama. Lingkungan mikroba tergantung pada dimana
keberadaan mikroba tersebut (Syauqi, 2017).
Medium merupakan substansi yang di dalamnya terdapat campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang juga memerlukan
media tempat hidup yang terdapat nutrien di dalamnya untuk kelangsungan hidupnya.
Mikroorganisme dalam pertumbuhannya membutuhkan unsur logam seperti natrium,
kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor, cobalt, hydrogen,
oksigen dan sulfur. (Dewi TM, Anne N, Pudjawati S, Emma TS. 2017. Vol 4 : 1)
Sterilisasi merupakan sebuah proses untu mematikan mikroorganisme yang
hidup. Sterilisasi juga dapat diartikan sebagai proses penghilangan atau membunuh
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda atau
peralatan untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih atau steril, serta
mencegah terjadinya kontaminasi. Sterilisasi diklasifikasikan menjadi dua macam
yaitu secara fisik dan secara kimia. Bahan sterilan dapat berbentuk cairan, gas, atau
radiasi elektromagnetik. Sterilisasi alat-alat dengan memakai bahan kimia banyak

3
dilakukan karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus, juga tidak
memerlukan pemanasan (Ma’at, 2009).
Sterilisasi harus dapat membunuh mikroorganisme yang paling tahan panas
yaitu spora bakteri. Sterillisasi basah biasanya dilakukan dengan alat autoklaf uap
dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 derajar celcius selama 15 menit.
Penggunaan suhu 121 derajat celcius itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada
ketinggian permukaan laut. Autoklaf merupakan alat yang essensial dalam setiap
laboratorium mikrobiologi, ruang sterilliasi dirumah sakit serta tempat-tempat lain
yang memproduksi produk sterill. Waktu yang diperlukan untuk sterillisasi tergantung
pada sifat bahan yang akan disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. (Hartanto. 2018
vol 35 hal 68-71)

4
BAB III
METEDOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 13 maret 2023
Waktu : 08:00 Wita – Selesai
Tempat : Labolatorium Program Studi Ipa Biologi Uin Mataram
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. NA bubuk
b. 2 NB bubuk
c. Sabun cuci
d. Aquades
e. Kapas
f. Kain kasa
g. Alkohol 70%
h. Lisol
i. Vaselin
2. Bahan
a. Timbangan
b. Kaca arloji
c. Cawan Petri
d. Gelas ukur 500 ml
e. Labu Erlenmeyer 500 ml 6. Labu Erlenmeyer 100 ml
f. Tabung Reaksi
g. Kaca Pengaduk
h. Gunting
i. Autoklaf

5
C. Prosedur Kerja
1. melarutkan Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth masing- masing dalam
1000 ml aquades steril. Panaskan hingga homogen
2. lalu memasukkan 10 ml media NB dan 7 ml media NA masing- masing ke
dalam tabung reaksi, serta 15 ml media NA ke dalam cawan petri.
3. Lalu ditutup semua tabung berisi medium menggunakan kapas yang telah
dibungkus dengan kain kasa.
4. Kemudian disusun cawan petri berisi media NA, bungkus menggunakan
kertas cokelat dan ikat
5. Selanjutnya disterilkan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhu
121°C dan tekanan 1 atm
6. Setelah disterilkan, lalu diletakkan media cair dalam posisi reaksi) dalam
posisi miring. berdiri tegak, sedangkan media miring (NA dalam tabung
7. Lalu terakhir di Inkubasi selama 1 x 24 jam

6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
penimbangan NA dan NB

Sterilisasi dengan alkohol

Proses pembuatan media plate, miring,


basah dan uji daya tahan bakteri.

Pembungkusan media yang sudah


disterilisasikan menggunakan kertas
coklat

B. Analsisis Prosedur
Pada praktikum Mikrobiologi Acara 1 yakni sterilisasi dan pembuatan
media pertama tama kami melarutkan Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth
masing- masing dalam 1000 ml aquades steril. Panaskan hingga homogen. Lalu
memasukkan 10 ml media NB dan 7 ml media NA masing- masing ke dalam
tabung reaksi, serta 15 ml media NA ke dalam cawan petri.

7
Lalu ditutup semua tabung berisi medium menggunakan kapas yang
telah dibungkus dengan kain kasa. Kemudian disusun cawan petri berisi media
NA, bungkus menggunakan kertas cokelat dan ikat Selanjutnya disterilkan
menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C dan tekanan 1 atm
Setelah disterilkan, lalu diletakkan media cair dalam posisi reaksi) dalam posisi
miring. berdiri tegak, sedangkan media miring (NA dalam tabun. Lalu terakhir
di Inkubasi selama 1 x 24 jam
C. Analisis Data
Media Plate : 15 ml (NA)
Media Miring : 5 ml (NA)
Media Cair : 5 ml (NB)
Media Uji daya tahan anti bakteri : 25 ml (NA)
45 : NA
5 : NB
Diketahui :
M1 : 100%
M2 : 75 %
V1 : 2 ml
Jawab :
M1. V1 = M2. V2
100 % . 2 ml = 75% . V2
V2 = 150%
100%
= 1,5 ml
Diketahui : NA = 45 ml
NB = 5 ml Jawab : M1 . V1 = M2 . V2 NB = 13 . 5
28 . 1000 = M2 . V2 1000
NA = 28 . 45 =1.26 g = 0.065 g
1000

8
D. Analisis Hasil
Pada Praktikum Mikrobiologi Acara 1 yaitu "Sterilisasi dan Pembuatan
Media” kami mendapatkan hasil bahwa Dalam mikrobiologi medium sangat
dibutuhkan untuk membiakan mikroba, medium dalam hal ini adalah suatu
substrat untur menumbuhkan mikroba, yang menjadi padat dan tetap tembus
pandang pada suhu inkubasi yaitu suhu yang cocok bagi pertumbuhan mikroba.
Terdapat dua macam medium yaitu: medium padat dan medium cair.
Pengamatan terhadap suatu jenis mikroba dapat dilakukan dengan
membuat biakan murni terlebih dahulu untuk membuat biakan mumi
diperlukan peralatan dan medium yang steril. komposisi bahan dalam medium
tergantung pada jenis bakteri yang diinkubasi. Bahan-bahan yang menunjang
untuk pembuatan medium umumnya adalah kaldu nutrien dan agar nutrient.
Pekerjaan menyiapkan medium sangat memerlukan ketelitian. Alat-alat yang
ada sangkut pautnya dengan medium harus di usahakan steril untuk
menghindari terjadinya komntaminasi. kontaminasi adalah mikroorganisme
yang tidak diinginkan yang masuk kedalam medium yang telah dibuat
Hal yang menyebabkan tejadinya kontaminasi adalah cara kerja suatu
prosedur kerja yang tidak aseptic. Pada Praktikum ini seluruh Praktikan dapat
dinyatakan bekerja secara aseptik saat pembuatan agar pada Cawan Petri, Hal
ini dapat dilihat ketika pengamatan satu hari setelah praktikum medium yang
dituang tidak mengandung bakteri.
Tidak hanya pembuatan media saja yang perlu diperhatikan,
pemahaman tentang teknik stenlisasi juga sangat diperlukan sebagai faktor
keberhasilan suatu mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik. Ada beberapa
macam metode stenisasi, dalam penelitian ini kita menggunakan stenlisasi
basah menggunakan autoklaf dan sterilisasi kenng menggunakan oven
Stenlisasi basah menggunakan autoklaf prinsip kerjanya menggunakan tekanan
dan suhu (1 atm dan 121° C)

9
Stenlisasi basah dianjurkan untuk sterilisasi alat-alat yang terbuat dari
kaca dan plastik, selain itu juga dianjurkan untuk sterilisasi alat yang telah diisi
dengan media Alat-alat dan bahan yang akan di stenikan sebaiknya dimasukkan
dalam plastik tahan panas (PP) Biasanya stenlisasi menggunakan autoklat
membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Namun ketika 15 ment Auklaf tidak
boleh dibuka secara langsung karena di dalam autoklaf masih terdapat tekanan
yang tinggi. Sebaiknya ditunggu selama 2 jam sampai manometer
menunjukkan angka 0
E. Evaluasi
Jawaban :
1. karena, Teknik aseptik harus dilakukan untuk mencegah. terjadinya
kontaminasi oleh mikroorganisme pada kultur mikroba ya digunakan pada
praktik mikrobiologi
2. Dikarenakan kontaminasi juga dapat berasal dari Eksplan baik internal
maupun eksternal), organisme yang masuk kedalam media, botol kultur
/atau alat-alat yang kurang steril, lingkungan kerja dan ruang kultur yg
kurang steril juga memungkinkan terjadinya kontaminasi.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah untuk
mempersiapkan media awal sebagai kebutuhan praktikum selanjutnya, media
diperlukan sebagai tempat perkembangbiakan mikroba Modia terdiri atas
berbagai nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganismo.
Berbagai nutrisi yang diperlukan mikroorganisme tersebut diantaranya adalah
air, oksigen, nitrogen, belerang, zat-zat pelengkap, sumber karbon dan energi.
Dalam pembuatan media sorta sterdisasi harusnya lebih dipesiapkan
dengan cermat sehingga waktu akan digunakan secara efektif dan efisien Bahan
bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang ada pada buku
panduan praktikum Namun jika ingin membuat media pertumbuhan yang lebih
banyak, maka harus dikalkan kelipatannya untuk semua bahan Gula sebagai
nutrisi mikroorganisme juga harus diperhatikan, tidak boleh kurang dari
ketentuan karena dapat berakibat buruk bagi mikroorganisme yang akan
dibiakan.
Perlu diperhatikan pula bahwa sebelum melakukan praktikum
mikrobiologi sangat dianjurkan untuk melaksanakan sterilisasi alat dan media
Kita harus memperhatkan spesifikasi penggunaan alat stenlisasi karena hal
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya, diharapkan para praktikan lebih
menjaga kebersihan dan kestrenian tempat, alat, dan bahan yang digunakan,
serta menjaga kestenlan tangan agar tidak terjadi kontaminasi pada media yang
telah dibuat
B. Saran
Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada co-asisten yang telah
membantu dalam kegiatan praktikum mikrobiologi acara 1 ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Dewi TM, Anne N, Pudjawati S, Emma TS. 2017. Efek Sterilisasi dan Komposisi
Media Produksi Inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula Terhadap Kolonisasi
Akar, Panjang Akar, dan Bobot Kering Akar Sorgum. Jurnal Agro Vol. 4(1)
Hartanto ES, Santi A. 2018. Pembuatan Media Uji Mikrobiologi Siap Pakai dari Bahan
Baku Lokal Indonesia untuk Pengujian Parameter Angka Lempeng Total.
Journal of Agro-based Industry Vol. 35(2): 68-71
Juariah S, Wulan PS. 2018. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Media
Alternatif Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analis Kessehatan Klinikal Sains.
Vol. 6(1)
Ma’at, Suprapto.2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Airlangga University Press: Surabaya
Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan. Penerbit ANDI: Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai