Anda di halaman 1dari 23

PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

LAPORAN

OLEH :

NAMA : LELIANI BR GINTING

NIM : 190306041

KELOMPOK : Vlll (DELAPAN)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2020
PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

LAPORAN

OLEH :

NAMA : LELIANI BR GINTING

NIM : 190306041

KELOMPOK : Vlll (DELAPAN)

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Di

Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2020
JUDUL : PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

NAMA : LELIANI BR GINTING

NIM : 190306041

KELOMPOK : Vlll (DELAPAN)

PRODI : PETERNAKAN

Diperiksa Oleh :
Asisten Asisten

( Rizka Ramadhani ) ( Wahyudi Himawan S)

NIM : 180306026 NIM : 180306064

Diperiksa Oleh :

Dosen Penanggung Jawab

(Dr.Ir.Nurzainah Ginting,M.Sc.)

NIP : 196302121989102001

Tanggal ACC : Februari 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam berkah rahmad dan hidayah-
Nya penulis telah dapat menyelesaikan Praktikum Mikrobiologi Peternakan pada Program Studi Peternakan, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Buku ini dibuat sebagai panduan mahasiswa dalam melakukan praktikum Mikrobiologi Peternakan pada
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Beberapa materi disajikan dengan harapan
dapat memperkaya wawasan pengetahuan praktis tentang mikrobiologis khususnya dibidang peternakan. Selain
membaca buku ini, mahasiswa diharapkan mencari buku-buku penunjang lain yang berhubungan dengan materi yang
di praktikumkan sebagai sumber literatur.

Penulis menyadari buku ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran demi penyempurnaan
buku ini dimasa yang akan mendatang sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap buku ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa yang akan melakukan praktikum.

Medan, Februaari 2020

Penulis
DAFTAR GAMBAR

Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi


1.Ose / Jarum Inokulum (inoculating loop)

jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ ditumbuhkan ke media baru.

2..Mikropipet (Micropippete) dan Tip

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup

3.Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)


4.Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang.

5.Beaker Glass

Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi
media media, menampung akuades dll.

6.Gelas ukur (Graduated Cylinder)

Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan
berdasarkan skala volumenya.
7.Cawan Petri (Petri Dish)

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. 8.Batang L (L Rod)

9.Tabung Durham (Durham Tube)

2.Hot plate stirrer dan Stirre bar


Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan.

3.Autoklaf (Autoclave)

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu
dan bertekanan tinggi

4.oven

Oven Berfungsi untuk sterilisasi kering. alat-alat yang disterilkan menggunakan oven antaralain peralatan gelas
seperti cawan petri, tabung reaksi,

6.Penangas air (Water bath)

Untuk menjaga air pada penangas air tidak terkontaminasi mikro organisme maka perlu ditambahkan citric acid 0.3%
dan potassium sorbat 0.1%.
7.PH Meter

PH meter berfungsi untuk mencek derajat keasaman / PH media, karena derajat keasaman sangan berpengaruh
terhadap pertumbuhan mikroba.

8.Timbangan digital / neraca digital

Neraca digital berfungsi untuk menimbang media dan juga sample atau contoh uji saat preparasi.

10.Colony counter

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena
adanya kaca pembesar

11.Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)


Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya

12.Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)

Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium
Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur.
Pendahuluan

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua mikroorganisme yang terdapatdalam suatu benda untuk

piaraan yang kita inginkan. Medium dan alat yang digunakan dalaminokulasi harus steril terlebih dahulu. Ada

beberapa alat sterilisasi yang dikenal, sterilisasi untuk bahan atau alat yang tahan pada suhu tinggi menggunakan alat

autoclave. Bahan yangntidak tahan suhu tinggi menggunakan sterilisasi dengan uap air panas dan untuk cairan yang

tidak tahan suhu tinggi, misalnya serum menggunakan alat sterilisasi berupa filter. Alat gelasdan logam yang tahan

suhu tinggi disterilisasi dengan oven pengering. Untuk sterilisasi ruangdengan menggunakan lampu ultra

violet.Tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk membunuh semua mikroorganisme yang merugikan dan menghambat

proses perkembangbiakan piaraan murni yang diingin.

Latar Belakang Peraktikum

Mikroorganisme adalah mahluk hidup kosmopolitan, terdapat dimana-mana. Bisa terdapat di dalam air dan

tanah, makanan, hewan dan tumbuhan, serta manusia. Keberadaan dan besarnya populasi mikroorganisme sangat

penting untuk diketahui dan dipelajari karena memiliki karakteristik dan peran yang sangat erat interaksinya baik

dengan lingkungan abiotik maupun lingkungan abiotiknya. Besarnya populasi mikroorganisme dapat menentukan

kualitas suatu produk, menentukan tata guna sumber daya, menentukan tingkat kesuburan suatu lahan dan lain-

lain.
TUJUAN PRAKTIKUM

1) Membuat media KNA/Nutrient Agar

2)      Melakukan sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum

3)      Menghitung jumlah bakteri pada setiap milliliter sampel

4)      Membuat sediaan mikroskopik

5)      Melaksanakan tahapan-tahapaan pewarnaan gram

6)      Menentukan karakteristik bakteri berdasarkan hasil dari pewarnaan gram

KEGUNAAN TULISAN

Kegunaan Praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mempelajari dasar-dasar Pratikum mikrobiologi yang merupakan

pengetahuan dasar dalam penerapan Mikrobiologi. Serta mempelajari Sterilisasi alat-alat praktikum beserta alat

sterilisasinya, mempelajari alat-alat dan media yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi, dapat membuat

preparat hidup, dapat menghitung bakteri, mempelajari kultur bakteri, mengamati bakteri, dan Praktikan dapat

melakukan pengecatan gram pada bakteri.


TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organism hidup yang terlalu kecil untuk dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir
dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak
sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut
mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993:3).

Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak penyakit yang telah melanda peradaban manusia selama
berabad-abad. Sebelum timbulnya pengertian bahwa penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme, secara
berkala populasi dihancurkan oleh wabah penyakit seperti difteri, pes, dan cacar. Dengan diterapkannya penemuan-
penemuan yang dibuat di dalam bidang mikrobiologi, ilmu kedokteran telah mencapai suksesnya yang paling besar
dalam diagnosis, pencegahan, dan penyembuhan penyakit. Penurunan dramatis jumlah kematian akibat infeksi,
penggandaan panjang hidup rata-rata, dan bertahun hidupnya sebagian besar anak-anak pada waktu lahir, sebagian
besar merupakan buah pengetahuan yang ditemukan melalui penelaahan mikroorganisme (Pelczar, 2008:2).

Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium.
Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan
pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar
spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium
mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum),
jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan
mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau
larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk
penelitian fermentasi (Alfi, 2013).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat
yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum
melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam
wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam. Ada beberapa
faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang
digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus
merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Tandra,
2013).

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses
penelitian.selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-
alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum terutama dalam
proses praktikum kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam
bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali alat-alat laboratorium
juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar,
sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar.data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,
2013).

Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa
akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi
nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat
praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia.
Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga mahasiswa
memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Maink, 2013).

Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril
dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau
bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam
laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Tandra, 2013)

CATATAN KAKI

Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organism hidup yang terlalu kecil untuk

dapat dilihat dengan mata telanjang. Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung

kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-

alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan

mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan

pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam

praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

A.    Alat

1.      Jarum inokulum/OSE
2.      Cawan petri
3.      Autoclave
4.      Labu erlenmeyer
B.     Bahan
1.      Kertas sampul
2.      Aluminium foil
3.      Kapas
4.      Aquades
C.     Cara Kerja
1.      Sediakan alat-alat yang akan disterilisasikan.
2.      Bungkus cawan petri dengan kertas sampul lalu dilipat.
3.      Masukan alat dan bahan yang akan di sterilisasikan ke dalam alat inkubasi yaitu inkubator.
4.      Inkubasi dengan alat inkubator dengan menggunakan suhu 1210C selama 15 menit
5.      Jika tekana pada autoclave jarum penunjuknya mendekati garis merah, maka segera tekananya diturunkan ke
LOW, kemudian sealiknya, dan tekanan dipertahankan selama 15 menit.
6.      Setelah di inkubasi, dinginkan alat dan bahanya, kemudian matikan inkubator.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Hasil akhir dari proses sterilisasi yang kita dapatkan stelah menginkubasi alat dan ahan kedalam autoclave pada
suhu 1210C selama 12 jam,alat dan bahan tersebut menjadi steril ( matinya mikroorganisme yang terdapat pada alat
dan bahan ).
NO ALAT FUNGSI
1 Autoklaf Tempat untuk sterilisasi alat dengan
menggunakan uap air
2 Elemeyer Tempat media pada saat sterilisasi
3 Pipet ukur Mengambil sampel dengan cara dihisap
4 Tabung reaksi Tempat media
5 Oven Tempat mengeringkan alat dengan cara
dipanaskan sebelum alat itu di sterilisasi
6 Kompor Tempat memanaskan autoklaf
7 Enkas Tempat menyimpan alat hasil sterilisasi
8 Gelas ukur Untuk mengukur cairan
9 Jarum oce Memindah biakan mikroba ke tempat baru

B. PEMBAHASAN

Sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat-alat atau bahan/sample secara lengkap dari dekontaminasi segala macam bentuk kehidupan
mikroorganisme lain.
Sterilisasi ini penting dilakukan dalam praktikum mikrobiologi, hal ini dikarenakan agar bahan atau peralatan
yang digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak diinginkan yang akan
mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga
pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar.
Ada beberapa cara di dalam melakukan sterilisasi, yakni sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara mekanik dan
sterilisasi secara kimiawi namun pada prinsipnya proses sterilisasi mikroorganisme adalah dengan cara pemanasan
berulang kali hal ini dimaksudkan  untuk menumbuhkan spora mikroorganisme kemudian memanaskannya kembali
agar spora mikroorganisme tersebut mati. Adapun tahapan yang mesti dilakukan pertama yakni media yang telah siap
disterilisasi harus dibuka sedikit tutupnya (jika menggunakan wadah tutup berulir) atau harus dilubangi plastiknya
supaya tekanan yang dihasilkan autoklaf dapat masuk ke dalam media kemudian memanaskannya  hingga 100°C
dengan tujuan agar bakteri yang ada mati. Langkah selanjutnya adalah didinginkan sehingga suhu turun berkisar
antara  30°C hingga 40°C dengan tujuan memberi kesempatan agar supaya spora mikroorganisme tumbuh menjadi
mikroorganisme lagi selama 24 jam.  Tahap kedua adalah sama dengan  tahap pertama yakni memanaskan hingga
100°C dengan tujuan agar mikroorganisme baru mati. Andaikata masih ada sisa spora dari mikroorganisme, maka
suhu didinginkan lagi seperti tahap pertama sampai semua mikroorganisme dan spora mikroorganisme hilang atau
mati.
Disini praktikan menggunakan autoklaf digital dan manual. Pada prinsipnya baik autoklaf digital maupun
manual keduanya mempunyai komponen dan prinsip kerja yang sama namun yang membedakannya disini adalah
untuk autoklaf digital, jika proses sterilisasi sudah selesai maka alarmnya akan berbunyi sedangkan untuk autoklaf
manual praktikan harus memperhatikan termometer dan waktu selama melakukan proses sterilisasi.
Sterilisasi dapat berjalan baik bilamana seorang praktikan sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan
mengenai pengenalan alat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai dan peralatan serta bahan yang
disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga dapat dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan
dipakai.
Sterilisasi dibedakan menjadi tigacara, yaitu secara fisik, kimia, dan mekanik. Sterilisasi secara fisik dapat
dilakukan dengancara pemanasan, filtrasi (penyaringan), dan radiasi (penyinaran). Waktu yang dibutuhkanuntuk
pemanasan cukup lama hingga diperoleh suhu yang diinginkan. Pemanasan dapatdilakukan dengan dua cara, yaitu
panas kering dan panas basah. Panas kering merupakan carauntuk membunuh mikroorganisme dengan menggunakan
udara panas yang bersuhu tinggi,sedangkan panas basah merupakan cara untuk membunuh mikroorganisme
denganmenggunakan air atau uap air (Farmasi, 2013). Filtrasi dilakukan dengan mengalirkan larutanmelalui alat
penyaring dengan pori-pori terkecil sehingga mikroorganisme dapat tertahan.Penyaringan dilakukan untuk
mensterilkan cairan yang tidak tahan terhadap pemanasandengan suhu tinggi (serum, toksin, ekstrak sel, antibiotik,
dan asam amino) (Lay, 1982).Radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet pada panjang gelombang
antara 220-290 nm. Radiasi yang paling efektif terdapat pada panjang gelombang 253,7 nm sehingga bakteri atau
mikroorganisme dapat mati dengan cepat (Lay, 1982). Sterilisasi secara kimiadapat menggunakan gas (ozon,
formaldehyde, ethylene oxide) atau larutan (detergen,yodium, alcohol, peroksida fenol, formalin, AgNO3 dan
merkuroklorid), sedangkan sterilisasidengan cara mekanik, yaitu dengan menggunakan filter (Farmasi, 2013).
Sterilisasi merupakan langkah utama yang dibutuhkan sebelum menumbuhkanmikroorganisme agar jamur,
khamir, dan bakteri lain yang tidak diinginkan ikut tumbuh. Carasterilisasi yang sering digunakan adalah dengan
menggunakan autoclave. Autoclavemerupakan alat sterilisasi dengan menggunakan uap air yang terdiri dari bejana
antipanas, barometer, thermometer, dan pipa pengatur uap (klep). Prinsip kerja autoclave ini,mensterilkan dengan uap
panas yang bertekanan tinggi
.Pada praktikum yang telah dilakukan, sterilisasi alat sangat berpengaruh terhadap pembuatan media dan
penumbuhan mikroorganisme pada bahan atau sampel yang sudahdisiapkan. Alat-alat yang disterilkan, antara lain
Petridish, Erlenmeyer, Pipet ukur, danTabung reaksi dengan tujuan agar alat-alat tersebut dapat digunakan saat
penumbuhanmikroorganisme. Jika alat tidak steril, maka akan tumbuh jamur atau khamir bersama
denganmikroorganisme yang ingin dibiakan pada media. Maka dari itu sterilisasi sangat berperan penting dalam
penumbuhan mikroorganisme. Sterilisasi dilakukan hingga mencapai suhu121oC dengan tekanan 15lb selama 15
menit. Hal ini dilakukan agar mikroorganisme pathogen yang hidup dibawah suhu ini bisa mati. Setelah sterilisasi
selesai, alat-alat yang akandigunakan dimasukkan kedalam ruang vakum yang disebut dengan entkas agar alat-alat
dapattetap steril.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini yaitu:
1.Sterilisasi merupakan cara membuat suatu alat atau bahan menjadi bebas dari pertumbuhan mikroba beserta
sporanya. Dari pertimbangan tersebut tak ada kondisi yang menyamai mensterilkan preparat.
2.Media merupakan salah satu bahan yang terdiri dari canpuran nutrisi zat makanan yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba.
3.Proses penghitungan suatu bakteri dilakukan dengan menggunakan rumus jumlah koloni dikalikan dengan 1/faktor
pengenceran
4.Setiap mikroba memiliki bentuk, ukuran, komponen sel, gerak dan alat gerak yang berbeda.
5.Kultur Mikroba merupakan cara untuk memperbanyak bakteri
6.Untuk memperjelas ukuran dan Bentuk morfologi bakteri maka dilakukan pengecatan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari Praktikum ini adalah:
1.Pada saat membuat media ataupun memindahkan mikroba di tempat lain maka diharapkan agar tempat
memindahkan media tersebut steril dan selalu dekat dengan alat yang digunakan agar tetap steril.
2.Diperlukan pemahaman yang mendalam untuk mengenal media agar dapat memilih media yang tepat untuk
menanam media.
3.Dalam menghitung bakteri diharapkan agar Counting Chamber berada pada posisi nol sebelum melakukan
penghitungan
4.Dalam mengenal berbagai kelompok mikroba berdasarkan bentuk, ukuran, komposisi sel, gerak dan alat geraknya
di perlukan perhatian yang cukup agar dapat membedakannya dengan baik.
5.Dalam mengkultur mikroba di perlukan ketelitian dalam melakukan penggoresan agar mikroba yang akan di amati
dapat tumbuh dengan baik.
6.Diharapkan agar pada saat melakukan pengecatan gram pada glass objek untuk tidak terlalu banyak agar tidak
terjadi kelebihan warna juga pada saat pengeringan dengan menggunakan panas pada api untuk tidak terlalu dekat
agar glass objek tidak pecah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Sterilisasi.http://mikrobiolaut.files.wordpress.com/2011/03/modul-ii.pdfDiakses pada 23 januari 2013

Alfi, Muhammad.2013.Laporan Praktikum Mikrobiologi. Httpmuhammadalialf blogspot.com201112laporan-


praktikum-mikrobiologi-acara-1.html.(28 Mei 2013).

Fheeyra.2013.Laporan Praktikum Mikrobiologi.httpfheeyraredzqiiy.wordpress. com20091208laporan-praktikum-


pengenalan-alat-mikrobiologi-2.html (28 Mei 2013).

Hilmi, Yusuf.Biologi Umum.Surabaya:Sinar Wijaya.2007.

Hokayuruke.2013.Pengenalan Alat Laboratorium.httphokayuruke.blogspot com201304pengenalan-alat-


laboratorium.html..html.(28 Mei 2013).

Koesmadja.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga.2006.

Maink.2013.Pengenalan Alat-alat Mikrobiologi.http.www.mainkanakbugis blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-


mikrobiologi.html..html.28 Mei 2013).

Pelczar.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta:Universitas Indonesia.2008.

Suprianto, Bambang.Biologi Umum II.Jakarta:Erlangga.2006.

Tandra, Rian.2013.Pengenalan Alat Mikrobiologi.http.www.riantandra.wordpress. com/tag/pengenalan-alat-


mikrobiologi/.(28 Mei 2013).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai