Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PARASITIOLOGI STERILISASI,PEMBUATAN MEDIA


MHA,PENGAMATAN KOLONI, PENGHITUNGAN JUMLAH SEL
BAKTERI,DAN UJI SENSITIVITAS

Nama Kelompok

Indah Triandini (2293020)


Lutfi febriana (2293023)
Legis purnama surya nata (2293022)
M. andhika harry praseteyo

PROGRAM STUDI DIII FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNW


MATARAM 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum
Mikrobiologi Dasar ini dengan baik. Sebagai tugas akhir dalam kegiatan
praktikum Mikrobiologi Laporan praktikum Mikrobiologi Dasar ini disusun
berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dan sesuai dengan praktikum
yaitu tentang : Parasitiologi Sterilisasi,Pembuatan Media MHA,Pengamatan
Koloni, Penghitungan jumlah sel bakteri, dan uji sensitivitas.

Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang telah mendukung kami selama berlangsungnya pembuatan laporan akhir ini.
Penulis juga berharap semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi setiap
pembaca.

Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun
sangat kami tunggu dari kalangan pembaca agar nantinya dapat meningkatkan dan
merevisi kembali pembuatan makalah ditugas lainnya dan diwaktu berikutnya.

Mataram, 16 juli 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………….....................................…… i

KATA PENGANTAR ……………………........................................…………...ii

DAFTAR ISI …………………………………………....................................… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………..............................…….….. 1

B. Tujuan …………................…………………...............................……….….. 2

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Koloni Bakteri …………………………………..……...........................……..3

B. Sensitivitas Bakteri.............................................................................................3

C. Sel Bakteri………………………………..........................………....................4

D. Pembuatan Media..............................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

A.waktu dan Tempat Praktikum ……………………………...............................5

B.Alat dan Bahan ………………..…....................................................................5

C. Cara kerja............................................................................................................6

D.Hasil Pengamatan Koloni Bakteri.......................................................................7

BAB IV PENUTUP

A.Pembahasaan.....................................................................................................9

B.Kesimpulan........................................................................................................9

Daftar Pustaka......................................................................................................11

Lampiran...............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Metode Parasitiologi Sterelisasi,Pembutan Media MHA,Pengamatan Koloni
Penghitungan jumlah sel bakteri,Dan uji Sensitifitas
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi
yang bebas cemaran mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam
pengerjaan penelitian, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau
tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Pengetahuan tentang prinsip dasar
sterilisasi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang pangan dan
medis. Cara sterilisasi banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-
cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu. Berdasar dari hal
tersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini guna memberikan
pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta
menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara
sterilisasi dalam mikrobiologi. Pembuatan media mha Dalam melakukan diagnosa
Mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan baik alat maupun medianya. Suatu alat
dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik dalam bentuk
vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai pemula dalam Mikrobiologi sangat
perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman
(Dwidjoseputro, 1994). Sterilisasi dalam Mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda.
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas,
penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Apabila panas digunakan
bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi basah, bila tanpa
kelembaban maka disebut sterilisasi kering (Dwidjoseputro, 1994).Untuk
membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang
disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan harus dalam
keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan
agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik di dalam medium,
maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya bahwa didalam medium harus

1
terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya, tekanan osmosis, derajat,
keasaman (pH), dan temperatur (Hadietomo, 1990).

Koloni bakteri tiap spesies berbeda, koloni bakteri sendiri merupakan


kumpulan bakteri sehingga terbentuk suatu kelompok. Dewasa ini, bakteri sering
digunakan sehingga penting untuk mempelajari morfologi koloni bakteri, karena
bila bakteri dinokulasikan dan ditumbuhkan pada suatu media maka bakteri itu
akan menunjukkan sifat-sifatnya. Sehingga bila sudah diketahui morfologi bakteri
maka sel-sel bakteri dapt dipisahkan sehingga sel tumbuh menjadi koloni pada
mediumnya masing-masing.Pada percobaan yang dilakukan, mmorfologi yang
diamati adalah Eschericia coli dan Bascillus subtilis. Bakteri tersebut diamati pada
Semakin besar diameter zona bebas pertumbuhan yang terlihat, menandakan
semakin sensitif bakteri tersebut terhadap zat antimikroba yang digunakan.Pada
umumnya, sensitivitas bakteri dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
1.Sensitif (Sensitive): Artinya bahwa bakteri tersebut rentan terhadap zat
antimikroba yang digunakan dan dapat dikendalikan oleh penggunaan zat
antimikroba tersebut.
2. Resistensi (Resistant): Artinya bahwa bakteri tersebut tidak sensitif terhadap zat
antimikroba dan tidak dapat dikendalikan oleh penggunaan zat antimikroba
tersebut.
3.Intermediate: Artinya bahwa bakteri tersebut memperlihatkan sensitivitas yang
sedang terhadap suatu zat antimikroba dan memerlukan konsentrasi lebih tinggi
dari pada biasanya untuk menghambat atau membunuh bakteri.Pengetahuan
tentang sensitivitas bakteri sangat penting dalam pengobatan infeksi bakteri.
Antibiotik dan obat antimikroba lainnya hanya efektif jika digunakan pada

B.Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh praktikan dalam praktikum kali ini yaitu:
1. mahasiswa mampu mengensl alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum
mikrobiologi dan dapat menggunakannya secara benar.
2. mahasiswa mampu menerapkan macam-macam teknik sterilisasi.
3.Mengetahui cara pembuatan media dan membedakan berbagai media
pertumbuhan mikroba.
4.mengetahui bentuk-bentuk kolon.Dapat mengetahui cara penghitungan jumlah
bakteri, Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan sensitivitas
sampel serum penyakit tifus terhadap antibiotik

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Koloni Bakteri

Koloni bakteri adalah sekumpulan sel bakteri yang hidup bersama


dalam suat lingkungan tertentu. Biasanya, bakteri individu akan melekat pada
permukaan atau saling berikatan satu sama lain, membentuk agregat yang disebut
koloni. Koloni bakteri cenderung memiliki struktur dan pola pertumbuhan
tertentu, yang dapat dilihat dengan mata telanjang atau menggunakan
mikroskop.Koloni bakteri terbentuk ketika sekelompok bakteri tumbuh dan
berkembang biak pada suatu jenis media atau lingkungan yang cocok untuk
pertumbuhan mereka. Koloni bakteri biasanya berbentuk bundar atau bulat, dan
ukurannya bisa bervariasi mulai dari beberapa mikrometer hingga beberapa
sentimeter, tergantung pada jumlah bakteri yang terlibat dalam
pembentukannya.Proses pembentukan koloni bakteri dimulai ketika bakteri
tunggal berada dalam fase pertumbuhan eksponensial, yang biasanya terjadi
ketika suatu spesies bakteri mencapai fase logaritmik dalam kurva pertumbuhan.
Setelah membelah diri beberapa kali, bakteri individu akan terus melipatgandakan
diri untuk membentuk koloni baru.Selama pembentukan koloni, setiap bakteri
memiliki peranannya sendiri-sendiri.Beberapa mungkin berfungsi sebagai
pelindung atau penopang, sementara yang lain mungkin berfungsi sebagai
produsen atau pemakan.

B.Sensitivitas Bakteri

Sensitivitas bakteri adalah kemampuan suatu bakteri untuk merespon adanya


antibakteri atau zat antimikroba lain yang digunakan untuk menghambat atau
membunuh pertumbuhan bakteri tersebut. Sensitivitas ini bergantung pada sifat
biokimia dan genetik dari bakteri, serta sifat kimia dan farmakokinetik dari
antibakteri yang digunakan.Untuk menentukan sensitivitas suatu bakteri,
dilakukan uji mikrobiologi.Biasanya, uji sensitivitas bakteri dilakukan dengan
mengukur diameter zona hambatan (clear zone) atau zona bebas pertumbuhan
(inhibition zone) di sekitar disk atau cakram yang diberi konsentrasi yang berbeda
dari zat antimikroba. Semakin besar diameter zona bebas pertumbuhan yang
terlihat, menandakan semakin sensitif bakteri tersebut terhadap zat antimikroba
yang digunakan.Pada umumnya, sensitivitas bakteri dibagi menjadi tiga kategori
yaitu:1.Sensitif (Sensitive): Artinya bahwa bakteri tersebut rentan terhadap
zatantimikroba yang digunakan dan dapat dikendalikan oleh penggunaan
zatantimikroba tersebut.
2. Resistensi (Resistant): Artinya bahwa bakteri tersebut tidak sensitif terhadap zat
antimikroba dan tidak dapat dikendalikan oleh penggunaan zat antimikroba
tersebut.

3
3. Intermediate: Artinya bahwa bakteri tersebut memperlihatkan sensitivitas yang
sedang terhadap suatu zat antimikroba dan memerlukan konsentrasi lebih tinggi
dari pada biasanya untuk menghambat atau membunuh bakteri.Pengetahuan
tentang sensitivitas bakteri sangat penting dalam pengobatan infeksi bakteri.
Antibiotik dan obat antimikroba lainnya hanya efektif jika digunakan pada bakteri
yang sensitif terhadapnya. Oleh karena itu, uji sensitivitas bakteri harus dilakukan
untuk menentukan pilihan obat yang tepat dalam mengobati infeksi bakteri.

C.Sel Bakteri
Sel bakteri adalah unit terkecil dari organisme prokariotik, yang juga
dikenal sebagai bakteri. Mereka adalah mikroorganisme yang paling melimpah di
Bumi dan memiliki peran penting dalam ekologi global, seperti siklus nutrisi dan
dekomposisimateri organik. Berikut adalah beberapa detail tentang sel bakteri:
1.Dinding sel
Bakteri memiliki dinding sel yang mengelilingi seluruhnya. Dinding sel terdiri
dari lapisan peptidoglikan yang terdiri darirantai polisakarida bersilang,yang
memberikan kekuatan dan kekakuan bagi sel bakteri. Dinding sel ini bertanggung
jawab untuk menjaga bentuk dan kerapian sel, serta melindungi
bakteri dari tekanan osmotik eksternal.
2.Membran sel
Di bawah dinding sel, ada membran sel yang terdiri dari lapisanlipid ganda.
Membran sel memisahkan sitoplasma (isi sel) dari lingkungan eksternal dan
mengatur aliran zat-zat yang masuk dan keluar sel. Sel bakteri jugamemiliki
protein pada membran sel yang berperan dalam enzim metabolisme dan
transportasi nutrien.
3. Sitoplasma:
Sitoplasma adalah substansi gel yang terletak di antara dinding sel dan membran
sel. Sitoplasma mengandung berbagai struktur seperti ribosom, DNA, RNA,
enzim, dan metabolit yang diperlukan untuk kehidupan sel dan metabolisme.
Ribosom di sitoplasma berperan dalam sintesis protein.
D. Pembuatan Media
Sebanyak 150 gram sampel kecombtang kering dimaserasi dalam 1 liter
pelarut akuades selama 3 x 24 jam. Hasil ekstraksi disaring, dipekatkan
menggunakan rotary evaporator, selanjutnya digunakan pada pengujian
antibakteri.
Pembuatan Medium Nutrient Agar (NA)
Sebanyak 23 gram NA dilarutkan dalam 1 L akuades kemudian dipanaskan dan
diaduk dengan menggunakan magnetik stirer sampai homogen. Setelah itu,
larutan tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi besar sebanyak 10 ml. Media
disterilkan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 1210C, tekanan 1,5atm dan
selama 15 menit. Medium ini akan digunakan dalam pengujian antibakteri.
Pembuatan Medium Nutrient broth (NB) Sebanyak 8 gram bubuk NB dilarutkan
dengan 1 liter akuades dalam erlenmeyer kemudian diaduk dengan menggunakan
magnetic stirrer. Setelah itu medium NB disterilisasi dengan autoklaf pada suhu
121°C selama 15 menit.Pembuatan Medium Mueller Hinton Agar
(MHA)Sebanyak 38 gram MHA dilarutkan dalam 1 L akuades kemudian

4
dipanaskan dan diaduk dengan menggunakan magnetik stirer sampai homogen.
Media disterilkan dengan
BAB III

HASIL EVALUASI

A.waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Mikrobiologi Dengan Judul Parasitiologi Sterelisasi,Pembuatan Media


MHA, Pengamatan koloni, Penghitungan jumlah sel bakteri,Dan uji Sensitifitas
dilaksanakan pada hari jumat 14 juli dan dilanjutkan pada tanggal 15 juli ,pada
pukul 11:00A hingg aselesai.Praktikum ini bertempat di Laboratorium Biologi
Universitas Nahdatul Wathan Mataram

B.Alat dan Bahan:


1. TsayambanganAnalitik
2. Gelas Ukur
3. Erlenmeyer
4. Tabung Reaksi
5. Kaca Pengaduk
6. Autoklaf
7. Piring panas
8. Cawan Petri
9. Busin
10.oven
11.Timbangan
12. Pepton
Bahan
1. Aquades
2. Pelapis Alumunium
3.ekstrak daging
4.agar
5.NaOH 1N
6. Tanah

C. Cara kerja

5
Sterilisasi

1. Air dimasukkan ke dasar otoklaf hingga menggenangi dasar otoklaf.


2. Alat-alat atau bahan yang akan disterilisasi dimasukkan ke dalam otoklaf.
3. Tutup otoklaf dipasang dan skrupnya dikencangkan.
4. Klep pengatur pengeluaran uap dibuka.
5. Pemanas otoklaf dipasang (dapat berupa listrik atau api)
6. Bila uap air keluar (mengeluarkan suara mendesis), klep pengeluaran uap
ditutup hingga tekanan dalam otoklaf naik menjadi ± 2 atm dan temperaturnya
1210C.
7. Bila temperatur dan tekanan yang diinginkan telah tercapai, kurangi pemanasan
sehingga temperatur dan tekanannya stabil. Biarkan selama 15-30 menit
8. Bila sterilisasi telah selesai biarkan otoklaf mendingin. Bila manometer telah
menunjukkan angka 0 dan suhu telah turun di bawah 1000C buka klep
pengeluaran uap dengan cara meluruskannya.

Pembuatan media MHA dan Penanaman Bakteri


Pembuatan medium nutrient cair
1.Timbang dengan teliti ekstrak daging sebanyak 3 gram dan pepton 5 gram.
2.Bahan-bahan tersebut dilarutkan ke dalam 1000 cc aquades sampai menjadi
larutan yang homogen.
3. Panaskan dalam penangas air hingga larutan medium mendidih selama 5 menit.
4. Dinginkan, kemudian atur pH-nya menjadi netral dengan menggunakan NaOH
1 N sedikit demi sedikit sampai warna indikator phenolptalein berubah menjadi
merah jambu.
5. Aquades yang hilang selama pemanasan diganti dengan menambahkan aquades
kembali sampai volumenya tepat mencapai 1000 cc.
6. Sterilkan dengan menggunakan otoklaf pada tekanan 2 atm, temperatur 1210C
selama 20 menit.
Pembuatan medium nutrien agar
1. Buatlah medium nutrien cair
2. Timbang agar sebanyak 15-20 gram untuk setiap 1000 cc medium (1,5-2%).3.
Masukkan agar ke dalam medium lalu panaskan dalam penangas air selama 20-30

6
menit sambil diaduk hingga semua agar cair dan larut.
4.Aquades yang hilang selama pemanasan diganti dengan aquades sampai volume
semula.
5.Masukkan medium tersebut ke dalam tabung reaksi yang steril. Banyaknya
medium yang diisikan tergantung pada keperluannya, untuk medium agar miring
diisi 5 cc medium sedangkan medium agar tegak 10 cc medium
6. Sterilkan dengan otoklaf pada tekanan 2 atm (temperatur 1210C) selama 20
menit. Untuk medium agar miring setelah disterilisasi diletakkan miring 300
terhadap bidang datar dan biarkan sampai menjadi padat. Untuk medium agar
tegak diletakkan secara tegak.

D.Hasil Pengamatan Koloni Bakteri

Perhitungan jumlah sel bakteri

Syarat perhitungan jumlah sel bakteri :30-300 cara perhitungnnya jumlah sel
7 8
30 x 10 =300.000.000=3 x 10 selbakteri /1 ml

Karena jumlah bakteri kelompok kami tidak memenuhi syarat maka tidak ada
perhitungan sel bakterinya jadi yang diamati hanya morfologi bakterinya saja.
Hasil pengamatan morfologi:

7
1. Bundar Dengan tepi kerang; 3
2. Tak beraturan dan menyebar;4
3.filiform: 9
4.Benang-benang;2
5.Kompleks;1
Daya hambatnya sel bakterinya = 0

8
BAB IV

PENUTUP

A.Pembahasaan

hasil dan pembahasan dari sterilisasi, pembuatan media MHA, pengamatan


koloni, penghitungan jumlah sel bakteri, dan uji sensitivitas yang telah
dilakukan.Sterilisasi Dalam praktikum ini, kami berhasil mendemonstrasikan
berbagai sterilisasi yang umum digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
Dalam melakukan sterilisasi kami menggunakan Otoklaf listrik. Pada saat proses
sterilisasi menggunakan tekanan ±2 atm dan temperaturnya 121°c. Sterilisasi ini
bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan dan media yang digunakan bebas
dari kontaminasi mikroorganisme patogen yang dapat mengganggu
eksperimen.Pembuatan Media MHA merupakan media khusus yang digunakan
untuk pertumbuhan bakteri. Dalam praktikum ini, kami berhasil membuat media
MHA yang steril dan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.Pengamatan
koloni merupakan langkah penting dalam identifikasi dan karakterisasi
mikroorganisme. Dalam praktikum ini, kami melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan koloni bakteri pada media MHA, dan mencatat karakteristik
morfologi, ukuran, dan bentuk koloni yang diamati. Koloni yg terdapat pada
media MHA
Terdapat 5 jenis koloni dalam sempel yang kelompok kami praktikumkan
1. Bundar Dengan tepi kerang; 3
2. Tak beraturan dan menyebar;4
3.filiform: 9
4.Benang-benang;2
5.Kompleks;1
Syarat perhitungan jumlah sel bakteri :30-300 cara perhitungnnya jumlah sel
30 x 107 =300.000.000=3 x 108 selbakteri /1 ml Karena jumlah
bakteri kelompok kami tidak memenuhi syarat maka tidak ada perhitungan sel
bakterinya jadi yang diamati hanya morfologi bakterinya saja. Dan daya
hambatnya = 0

B.Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


Sterilisasi merupakan kegiatan untuk mematikan atau bebas suatu alat dan bahan
dari semua bentuk kehidupan
1. metode yang digunakan untuk memindahkan mikroorganisme yang terdapat di
alam dan menumbuhkannya pada medium buatan

9
2. Semakin tinggi tingkat pengenceran maka semakin sedikit jumlah mikroba
yang di hasilkan.
3. Media NA dengan sampel air limbah banyak terdapat koloni bakteri sedangkan
di sampel tanah sedikit koloni bakteri. Media PDA dengan sampel air limbah
banyak terdapat koloni kapang sedangkan di sampel tanah sedikit koloni kapang.
4. Semakin tinggi konsentrasi CMC yang ditambahkan maka nilai viskositas dan
kekentalannya akan semakin tinggi dan mikroorganisme yang dihasilkan semakin
banyak

10
DAFTAR PUSTAKA

Elida, M. 2009. Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) Mikrobiologi Pangan.


Politeknik Pertanian Payakumbuh.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Hogg, Stuart. Essential Microbiology. 2005. John Wiley & Sons Ltd.
England.Leboffe, MJ and Pierce BE. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory 4th Edition. Morton Publishing. Colorado.
Pollack, Roberta et al. 2009. Laboratory Exercises in Microbiology. John Wiley &
Sons Inc. New Jersey.
Prescott, LM, Harley, JP and Klein, DA. Laboratory Exercises in Microbiology
5th Edition. 2002. The McGraw Hill Company. USA.
Tim Laboratorium Mikrobiologi Fakultas biologi Universitas Jendral Sudirman.
2008. Petunjuk Pratikum Mikrobiologi Dasar. Universitas Jendral Sudirman.
PurwokertoWiniati dan Nurwitri. 2012. Mikrobiologi Pangan. IPB Press. Bogor.

11
LAMPIRAN

Teknik Pengenceran

Teknik penanaman dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan


agar diperoleh kultur murni

12
Contoh Alat strelisasi

13

Anda mungkin juga menyukai