PARASITOLOGI
STERILISASI PEMBUATAN MEDIA MHA PENGAMATAN
KOLONI PERHITUNGAN JUMLAH SEL BAKTERI DAN UJI
SENSITIFITAS.
NAMA KELOMPOK:
1.MUHAMMAD REZA 2293029
2.NAILU HASUNA AMALIA 2293031
3.NEZA HISPI SEPTIANINGSIH 2293032
4.NI NYOMAN WIDIANI 2293033
5.PITA KUSUSMA NINGRUM 2293034
1 .Untuk mengenal alat -alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi alat
sterilisasi,dan cara penggunaannya.
2
haltersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini guna
memberikanpemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan
sterilisasi sertamenambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau
tata cara sterilisasi dalam mikrobiologi.
Salah satu cara sterilisasi adalah dengan menggunakan alat otoklaf. Otoklaf
merupakan suatu bejana tahan tekanan yang dilengkapi dengan manometer,
termometer dan klep bahaya. Perlu diperhatikan bahwa bahan-bahan dan alat-alat
yang disterilkan adalah bahan dan alat yang tidak rusak oleh panas dan tekanan
tinggi. Sterilisasi menggunakan otoklaf merupakan cara sterilisasi yang paling baik
karena uap air panas bertekanan tinggi meningkatkan penetrasi uap air ke dalam
3
BAB II .TINJAUAN PUSTAKA
a. Ada bakteri yang dapat mengencerkan gelatin, ada juga bakteri yangtidak
mampu mengencerkan gelatin.
4
b. Bentuk koloni serupa pedang, tasbih, bertonjol-tonjol,
berjonjot,serupa batang, serupa kawah, mangkuk,corong dan pundi-pundi.
2. Resistensi (Resistant): Artinya bahwa bakteri tersebut tidak sensitif terhadap zat
antimikroba dan tidak dapat dikendalikan oleh penggunaan zat antimikroba
tersebut.
5
3.3 Sel Bakteri
Berikut adalah bagian-bagian dalam struktur tubuh bakteri dan fungsinya bagi
kelangsungan hidup organisme ini.
1. Kapsul : adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat dari
karbohidrat kompleks polisakarida.
2. Selubung sel : Struktur tubuh bakteri umumnya dikelilingi oleh dua lapisan
pelindung, yaitu dinding sel luar dan membran plasma.
3. Dinding sel : Setiap bakteri dikelilingi oleh dinding sel kaku yang terdiri dari
peptidoglikan, yaitu molekul protein-gula (polisakarida).
4. Flagela : adalah struktur seperti rambut pada permukaan bakteri yang dapat
ditemukan pada salah satu ujung bakteri, kedua ujung bakteri, dan seluruh
permukaan bakteri.
5. Pili merupakan tonjolan kecil menyerupai rambut yang muncul dari permukaan
sel luar dan lebih pendek dari flagela.
6. Ribosom : adalah unit berbentuk bulat yang merupakan ‘pabrik’ pada semua sel.
Bagian tubuh bakteri ini berukuran lebih kecil dan memiliki komposisi beserta
struktur molekul yang sedikit berbeda dibandingkan eukariot.
7. Nukleoid : adalah area sitoplasma di mana DNA kromosom berada. Pada struktur
sel bakteri ini bukan nukleus yang terikat dengan membran, melainkan hanya area
sitoplasma di mana terdapat untaian DNA.
9. Membran sitoplasma merupakan lapisan dalam struktur sel bakteri yang terbuat
dari fosfolipid dan protein.
10. Plasmid : beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi genetik ekstra pada
struktur tubuh bakterinya yang disebut plasmid.
6
BAB III.PROSEDUR KERJA
3.1 Sterilisasi
7. Bila tempratur dan tekanan yang diinginkan telah tercapai kurangi pemanasan
sehingga tempratur dan tekanannya stabil,biarkan selama 30 menit.
3. Setelah itu pindah kan kedalam erlenmeyer lalu panaskan di atas labu
bunsen.Tunggu sampai mendidih dan tercampr sempurna.
4. Lalu di diamankan hingga dingin setelah dingiun masukkan ke dalam cawan perti
sebnayak 50 ml di masing- masing cawan pettri.
7
3.3 Prosedur penanaman bakteri sebagai berikut:
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Bundar
Morfologi koloni bakteri dengan tipe bundar memiliki bentuk yang lebih
kompak, padat, dan terkonsentrasi di tempat tertentu. Pada koloni bakteri bundar,
bakteri-bakteri cenderung berkumpul dan saling berdekatan, membentuk kelompok
yang melingkar atau bulat. Koloni dengan morfologi bundar umumnya memiliki
tepian yang teratur dan halus. Setiap bakteri dalam koloni ini berinteraksi secara
erat satu sama lain dan membentuk suatu massa bundar yang padat.
Koloni dengan morfologi bundar dan tepian timbul memiliki ciri khas adanya
struktur timbul di tepian koloni yang melingkari pusat bundar. Biasanya, struktur
ini terbentuk karena bakteri menghasilkan gelembung udara dalam koloni atau
menghasilkan polisakarida ekstraseluler yang terkonsentrasi di tepian koloni.
Morfologi ini umumnya ditemukan pada bakteri yang hidup di permukaan air atau
medium semi-padat.
c. Bentuk L
Koloni bentuk-L , adalah varian bakteri yang tidak memiliki dinding sel,
meskipun sebenarnya mereka memiliki peptidoglikan dalam jumlah kecil.
d. Rizoid
Morfologi koloni bakteri tipe rizoid memiliki bentuk yang menerupai akar atau
serabut,dan cenderung memiliki pertumbuhan yang menyebar,menjalar,dan
menembus media pertumbuhan.
9
4.1.2 Jumlah sel bakteri
Pada uji sensitifitas yang di lakukan tidak terdapat adaanya zona hambat.
4.2 Pembahasan
10
terdapat 4 jenis koloni yaitu ; bundar, bundar dengna tepian timbul,bentuk l dan
rizoidar. Pada pegamatan jumlah koloni menggunakan mata telanjang sehingga
kemungkinan jumlah koloni dan jenis koloni bakteri yang kami amati hasilnya tidak
akurat.
11
BAB V KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Lampiran
14