LAPORAN MINGGUAN
DISUSUN OLEH:
BIOLOGI/B
NAMA NIM
HILDIANA APRILIANI D.D 2007026040
3.2.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu agar bening
swallow, kentang, kertas lakmus, chloramphenicol, dextrose, alumunium foil,
aquades, kertas bekas, kapas, plastik HD, karet, dan tisu.
3.3.2 Sterilisasi
Mula-mula di siapkan peralatan yang akan digunakan untuk sterilisasi serta
bahan yang akan disterilisasi, kemudian diisi autoclave dengan menggunakan
aquades hingga gelang dasar autoclave. Selanjutnya, dimasukkan media yang
disterilkan serta alat yang akan disterilkan ke dalam autoclave, lalu ditutup autoclave
dengan benar. Setelah itu, diatur tombol autoclave pada arah R dan dibiarkan
sterilisasi pada suhu 121 derajat dan mencapai 1 atm, kemudian ditunggu proses
sterilisasi hingga 15 menit dibiarkan autoclave tertutup hingga tekanan autoclave
sama dengan tekanan udara luar, lalu dibuka dan keluarkan media dari autoclave.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Sterilisasi adalah kegiatan menghilangkan suatu organisme, dalam konteks ini
merupakan mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang
berada dalam suatu benda. Proses ini membutuhkan penerapan biocidal agent atau
proses langsung yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme. Sterilisasi
dirancang untuk membunuh mikroorganisme. Target proses ini menginaktifkan
tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme dari asam nukleat, protein atau
membran mikroorganisme tersebut. Distributor kimia untuk sterilisasi dikenal dengan
nama sterilant (Istini, 2020).
Ahli lain berpendapat bahwa sterilisasi adalah proses atau kegiatan untuk
menghancurkan atau memusnahkan semua mikroorganisme, termasuk spora, dari
suatu benda, lingkungan, atau dalam kondisi tertentu. Hal ini biasanya dilakukan pada
suhu tinggi atau penyaringan, tetapi bahan kimia atau radiasi juga dapat digunakan.
Sedangkan desinfeksi adalah penghancuran, penghambatan atau penghapusan
mikroba yang dapat menyebabkan penyakit atau masalah lain seperti pembusukan.
Hal ini umumnya dilakukan dengan bahan kimia. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu: sterilisasi terminal. Menurut PDA, teknik monografi dibagi menjadi 2,
yaitu proses overexcitation adalah proses sterilisasi yang melibatkan pemanasan uap
superheated pada suhu 121°C selama 15 menit. Penggunaan metode ini biasanya
lebih disukai untuk refraktori seperti anorganik. Dasar pemilihan metode ini adalah
yang lebih efisien, lebih cepat, dan lebih aman lahir. Sterilisasi bioburden adalah
metode sterilisasi yang dilakukan di bawah kontrol ketat dan pengendalian beban
kuman serendah mungkin di berbagai titik dari lini produksi sebelum mengalami
proses sterilisasi lain dengan sterilisasi yang SAL 106 adalah yg dibutuhkan. Dalam
proses ini, zat yang digunakan, ketika dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi,
mengalami degradasi konten. Contohnya adalah penggunaan dekstrosa, yang bila
dipanaskan menghasilkan hidrometil furfural (HMF), senyawa hepatotoksik (Putri
dkk, 2017). Sterilisasi digunakan dalam peralatan penelitian seperti kultur jaringan
tanaman, kultur sel bakteri, serta penilitan biologi molekuler berupa DNA dan RNA
(Istini, 2020).
Tahap-tahap sterilisasi yakni dimulai dari desinfeksi. Desinfeksi adalah proses
membunuh atau menghilangkan sel-sel vegetatif yang membuat infeksi namun tidak
mematikan sporanya. Zat kimia yang dapat mematikan sel vegetatif tetapi belum
tentu dapat mematikan bentuk-bentuk spora mikroorganisme penyebab penyakit
dikenal dengan nama desinfektan. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian instrumen
dan pengemasan. Penanganan instrumen steril dilakukan dengan cara meliputi
pengeringan dan pendinginan instrumen steril dan penyimpanan instrumen. Lalu ada
antisepsis yang berguna untuk mencegah tumbuhnya atau berkegiatannya
mikroorganisme baik dengan cara penghambatan/pembunuhan. Umumnya diterapkan
pada jaringan yang masih hidup. Tahap desinfeksi dapat melalui pemanasan yaitu
dengan merebus dan bisa juga pasteurisasi menggunakan bahan kimia (Putri, 2017).
Adapun fungsi alat pada percobaan ini yaitu autoclave berfungsi sebagai
sterilisasi alat dan bahan dengan uap air bertekanan, mikropipet yang berfungsi untuk
mengambil larutan atau suspensi dalam takaran yang sedikit (mikro/mili), tip
(blue/yellow) sebagai wadah sementara untuk memindahkan suspensi cair ke
mikropipet, cawan Petri berfungsi sebagai wadah larutan, suspensi atau media,
gunting digunakan sebagai pemotong kapas untuk tutup erlenmeyer, neraca analitik
sebagai pengukur massa sampel, digunakan untuk mengambil sampel berupa serbuk,
serta cutter yang berfungsi sebagai pemotong sampel.
Adapun fungsi bahan pada percobaan ini yaitu kentang, agar-agar, dextrose dan
chloramphenicol yang berfungsi sebagai sampel pada percobaan, aquades yang
berfungsi sebagai pelarut sampel, kertas berfungsi sebagai pembungkus petri,
aluminium foil yang berfungsi sebagai penutup erlenmeyer agar sampel yang sudah
cair tidak menguap keluar dan kertas pH universal yang berfungsi sebagai pengukur
PH sebelum dilakukan sterilisasi.
Adapun fungsi perlakuan dalam percobaan ini yaitu dibuat penutup erlenmeyer
dengan menggunakan gulungan kapas untuk menghambat pertumbuhan dan
menyingkirkan semua mikroorganisme yang ada pada alat dan bahan yang tidak
digunakan dalam percobaan ini untuk menciptakan suasana aseptis. Digunakan kater
untuk memotong kentang agar mempermudah kentang masuk ke dalam erlenmeyer
dan saat ditimbang sehingga beratnya 60 gram dan seimbang dalam takaran sampel,
dipanaskan kentang yang sudah dicampurkan dengan aquades di dalam erlenmeyer di
atas hot plate supaya sampel menjadi lunak diaduk sampel hingga homogen yang
berfungsi untuk mempercepat laju reaksi, ditutup erlenmeyer dengan menggunakan
kapas dan aluminium foil supaya mempercepat terjadinya sterilisasi, gunakan kertas
kosong untuk menutupi cawan Petri supaya tidak ada ada zat lain atau noda yang
menempel pada cawan Petri, autoclave diisi dengan aquades sampai setinggi gelang
pada dasar autoclave dengan tujuan untuk mempercepat reaksi dan pemanasan pada
saat sterilisasi.
Media atau medium adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan in vitro. Pemilihan sarana yang akan digunakan tergantung pada jenis
penyelidikan atau pemeriksaan. Fungsi media digunakan secara kualitatif untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme, secara kuantitatif untuk
memperbanyak dan menghitung jumlah mikroorganisme (Harti, 2014).
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C (Cappucino,
2014)
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa fungsi
dari pembuatan media PDA atau Potato dextrose agar adalah untuk dapat
menumbuhkan atau membiakkan mikroorganisme yang berupa kapang atau
jamur.
- Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa asil
pengamatan pembuatan media pada percobaan pembuatan media dan sterilisasi
adalah media kentang dextrose agar sudah homogen, berwujud cair dan
berwarna kuning.
- Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa fungsi
dari autoclave yaitu untuk mensterilkan peralatan laboratorium menggunakan
prinsip uap untuk melakukan sterilisasi agar virus, bakteri, jamur, dan
organisme lainnya dapat mati.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya agar pembuatan media diganti atau
ditambahkan dengan ekstrak wortel agar hasil yang didapatkan lebih bervariasi.
5.1
DAFTAR PUSTAKA
Barrow, G.I., dan R. K. A. Feltham. 1993. Cowan and Steel’s Manual for the
Identification of Medical Bacteria Third Edition. United Kingdom: Syndicate
of the University of Cambridge.
Cappuccino, J.G. & Sherman N. (2014). Manual Laboratorium Biologi. Jakarta,
Indonesia: EGC
Hadioetomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek. Jakarta:
Gramedia
Harti, A.S. 2014. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Indoseian Journal Of Laboratory.
Vol 2(3): 41-46
Putri, M. H., Sukini, Yadong. 2017. Mikrobiologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
Rachmawaty, F, J. 2020. Media. Sleman: Universitas Islam Indonesia.
LAMPIRAN
(
d). spatula
(e). Cawan Petrti (f). Labu Erlenmeyer
(k (
(m). Agar
). Hotplate l). Kentang
(n (
(p). Aquades
). Chloramphenicol o). Dextrose
(
(r). Kapas (m). Kertas
q). Aluminium Foil
(
s). Plastik (t). Karet Gelang