Anda di halaman 1dari 6

Lab.

Bioproses
Semester IV 2020/2021

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

Pembimbing : Muhammad Saleh, S.T.,M.Si.


Kelompok :I
Tgl. Praktikum :

Nama : Marni
Nim : 33119057
Kelas : 2C

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


2021
I. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini yaitu:
 Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba pada medium agar miring.
 Mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikrorganisme
 Mengetahui cara mensterilkan media

II. Perincian kerja


 Menentukan jenis media melalui bidang miring
 Memelihara kultur mikroorganisme
III. Alat dan Bahan
A. Alat
 Autoklaf
 Gelas Kimia
 Erlenmeyer
 Tabung Reaksi
 Labu Semprot
 Pengaduk
 Hot Plate
B. Bahan
 Aquades
 Bakto Agar
 Ekstrak Toge
 Glukosa
 Kapas
 Aluminium Foil
 Kain Kasa
 Benang
IV. Dasar Teori

Obyek yang digunakan di laboratorium Biologi sangat bervariasi. Makalah ini akan
membahas penyiapan obyek Biologi yaitu mikroorganisme. Mikroorganisme seperti organisme
yang lain memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, diperlukan media
(jamak, medium) untuk kultivasi mikroorganisme. Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran nutrisi untuk menumbuhkan mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan
mikroorganisme, medium dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan
perhitungan jumlah mikroorganisme. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan
medium supaya mikroorganisme dapat tumbuh baik adalah: 1. Mengandung semua nutrisi yang
mudah digunakan oleh mikroba 2. Mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH
yang sesuai 3. Tidak mengandung zat-zat penghambat 4. Steril Ketepatan komposisi medium
tergantung pada kebutuhan species yang akan dikultivasi karena kebutuhan nutrisi sangat
bervariasi. Pengetahuan tentang habitat normal mikroorganisme sering berguna untuk
menentukan medium yang cocok karena kebutuhan tergantung lingkungan alaminya. Meskipun
persyaratan medium untuk menumbuhkan mikroorganisme sangat beragam, namun sebagai
organisme hidup mempunyai kebutuhan dasar yang sama yaitu memerlukan sumber karbon,
energi, air, nitrogen, fosfat, dan mineral. Medium yang digunakan dalam Mikrobiologi sangat
beraneka macam. Medium dapat dibuat secara alami maupun membeli sudah dalam bentuk
kemasan jadi. Pembuatan medium menggunakan bahan-bahan alami selain lebih murah juga
dapat untuk mengantisipasi jika tidak ada stok dari pabrik. Gambar 1 menunjukkan berbagai
medium dalam kemasan dari pabrik (misalnya Oxoid, Difco, dll). Medium dapat dibedakan
berdasarkan komposisi kimia, konsistensi, dan fungsinya. Berdasarkan komposisi kimiawi
komponen penyusun medium, maka medium dibedakan menjadi 2 kategori yaitu medium
kompleks (complex) dan sintetik (defined). Medium kompleks tersusun atas bahan-bahan
dengan macam dan komposisi tidak semua diketahui dengan pasti. Contoh mediu

Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat


menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami
atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini,
haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam
lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Alat-alat
yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih
dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak
diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut Mikroorganisme dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang
digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut
harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang
bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon
organic seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang
sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan- bahan kompleks
lainnya. (Volk, dan Wheeler,1993 . Mikrobiologi Dasar Jilid 1).

Medium menurut kegunaannya dibedakan menj selektif, diferensial, dan pengayaan. Medium
selektif merupakan medium yang ditambah zat kimia tertentu bersifat selektif untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme lain sehingga hanya mikroorganisme tertentu yang dapat
tumbuh contohnya medium diferensial merupakan medium yang dapat digunakan untuk
membedakan jenis mikroorganisme yang satu dengan yang lain ditandai dengan adanya suatu
reaksi atau ciri khas misalnya Blood Agar. Medium diperkaya ( medium) merupakan medium
yang ditambah zat Penyiapan media mikroorganisme Medium semipadat (semisolid) sama
dengan medium padat tetapi konsentrasi bahan pemadat (agar atau gelatin) lebih sedikit
sehingga konsistensinya seperti jeli. Medium semisolid terutama digunakan untuk eksperimen
motilitas mikroorganisme ataupun hidrolisis gelatin. Gambar 5. Isolasi mikroorganisme pada
medium Nutrien Agar Gambar 6. Uji aktivitas amilolitik pada medium Starch Agar Medium
menurut kegunaannya dibedakan menjadi erensial, dan pengayaan. Medium selektif merupakan
medium yang ditambah zat kimia tertentu bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme lain sehingga hanya mikroorganisme tertentu yang dapat tumbuh contohnya
medium MacConkey Agar untuk mendeteksi diferensial merupakan medium yang dapat
digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme yang satu dengan yang lain ditandai
dengan adanya suatu reaksi atau ciri khas misalnya Blood Agar. Medium diperkaya ( )
merupakan medium yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah, 5 ) sama dengan medium
padat tetapi konsentrasi bahan pemadat (agar atau gelatin) lebih sedikit sehingga rutama
digunakan untuk eksperimen motilitas mikroorganisme ataupun hidrolisis gelatin. Nutrien Agar
Gambar 6. Uji aktivitas amilolitik pada medium Starch Agar adi 3 yaitu media erensial, dan
pengayaan. Medium selektif merupakan medium yang ditambah zat kimia tertentu bersifat
selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme lain sehingga hanya mikroorganisme
tertentu yang dapat ey Agar untuk mendeteksi E. coli. Medium diferensial merupakan medium
yang dapat digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme yang satu dengan yang lain
ditandai dengan adanya suatu reaksi atau ciri khas misalnya Blood Agar. Medium (enrichment
zat tertentu (serum, darah, Penyiapan media mikroorganisme 6 ekstrak tumbuh-tumbuhan, dll)
sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu.

V. Prosedur Kerja
1. Menimbang toge yang telah di bersihkan, dan dicuci bersih sebanyak 10 gram dan
menambahkan aquades sampai 100 ml
2. Mendidihkan selama 20 menit, jika volume berkurang maka menambahkan kembali
aquades
3. Menyaring dan menambahkan glukosa sebanyak 2 gram dan bakto agar sebanyak
4. Memaanaskan sambil mengaduk sampai mendidih.
5. Menyiapkan corong, kertas saring/kapas, dan Erlenmeyer 200 ml
6. Menyaring
7. Memindahkan ke beker gelas
8. Menambahkan glukosa 1,5-2% (menimbang sebanyak 2 gram)
9. Menambahkan agar sebanyak 1,5-2% (2 gram)
10. Memanaskan sampai larut
11. Mengisi 2 tabung reaksi sebanyak 3-5 ml
12. Tutuk tabung reaksi dengan kapas, kain kasa, dan aluminum foil
13. Melakukan sterilisasidengan suhu 120° (15-20 menit)
14. Memasukkan tabung kedalam beker gelas 250 ml
15. Letakkan tabung reaksi dalam posisi miring (45°)
VI. Data Pengamatan dan Pembahasan

VII. Kesimpulan
LAMPIRAN

Pembuatan Media Agar Miring Hari Pertama

Pembuatan Media Agar Mirinng Hari Kedua


Pembuatan Media Agar Miring Hari Ketiga

Anda mungkin juga menyukai