Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PEMBUATAN MEDIUM NUTRIEN

Oleh :

Nama : Awan Nul Kosasi

NIM : 1510401006

Agroteknologi

UNIVERSITAS TIDAR
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-
Nya kepada setiap makhluk-Nya. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Penulis sangat bersyukur dapat
menyelesaikan laporan mikrobiologi dengan baik. Laporan ini ditujukan untuk melengkapi nilai
praktikum pada mata kuliah mikrobiologi pertanian. Selain itu, penulis mengharapkan dengan
laporan ini dapat menambah pengetahuan tentang mikrobiologi pertanian.

Ucapan terima kasih penulis berikan kepada orang yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini, yaitu kepada:

1. Dosen pengampu mata kuliah mikrobiologi pertanian yang telah memberikan pengarahan
dan pembimbingan kepada penulis.
2. Petugas laboratorium yang telah membantu dalam penyediaan peralatan dalam praktikum
mikrobiologi.
3. Asisten dosen praktikum mikrobiologi pertanain yang telah menuntun dan memberi
kejelasan dalam pelaksanaan praktikum.
4. Orang tua dan teman teman penulis yang selalu memberi semangat dan doa bagi penulis.

Laporan ini ini ditujukan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis. Selain
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk meningkatkan atau mengembangkan pada
penyusunan laporan ini. Semoga bermanfaat.

Magelang, 2 oktober 2016

Penulis
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme hidupp yang
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi
tentang bakteri, virus, khamir dan jamur, protozoa, dan beberapa ganggang. Dalam
mikrobiologi dibutuhkan sebuah pengujian terhadap mikroorganisme akan dapat
diketahui asal usul, metabolism dan kehidupan mikroorganisme tersebut. Dibutuhkan
media yang tepat sesuai dengan keadaan lingkungan tempat mikroorganisme itu
hidup. Dalam system biologi mulai organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi
perlu adanya zat makanan untuk tumbuh dan berkembangnya organisme tersebut.
Makanan tersebut diperoleh organisme dari kondisi lingkungan sekitar dimana
organisme itu hidup. Maka dibutuhkan media yang tepat untuk dapat menumbuh dan
mengembangkan mikroorganisme.
Dalam pembuatan media juga memperhatikan kandungan unsur yang harus
tersedia atau diperlukan dalm metabolism yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O,
N, P dan unsur mikro seperti Fe, Mg. Media harus mengandung unsur tersebut sesuai
dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Hal
tersebut dikarenakan setiap mikroba berbeda kemampuan dalam melakukan
metabolism, dalam memanfaatkan unsur untuk dijadikan makanan, mikrobia tidak
tidak bisa menggunakan seluruh unsur tersebut tetapi hanya sebagian yang hanya bisa
dijadiakan sumber makanan oleh mikrobia. Perbedaan inilah yang harus diperhatikan
dalam pembuatan media mikrobia agar sesuai dengan kondisi lingkungan dan dapat
menumbuh kembangkan mikrobia dengan baik.
Dalam menumbuh kembangkan mikrobia diperlukan juga media yang disesuaikan
pHnya. pH yang sesuai untuk menumbuhkan mikrobia sekitar pH 7 atau pH netral.
Pada pH netral mikrobia dapat melakukan metabolisme dengan baik sehigga dapat
tumbuh dengan baik. Untuk mengetahui media yang baik dalam menumbuh
kembangkan mikrobia maka perlu adanya acara praktikum ini yaitu tantang pemuatan
medium nutrient cair.

2. Tujuan Praktikum
Dalam praktikum ini, bertujuan untuk mengetahui prosedur dan proses dalam
pembuatan medium nutrient cair. Medium ini berguan untuk menumbuhkembangkan
mikrobia. Selain itu tujuan dalam praktikum ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dalam membuat mediaum nutrient cair.
B. Tinjauan Pustaka
Mikroorganisme dapat ditumbuh dan kembangkan pada suatu substrat yang
disebut dengan medium. Medium yang digunakan untuk menumbuh dan kembangkan
mikroorganisme tersebut haruslah sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis jenis
mikroorganisme yang berssangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada
medium yang sederhana. Seddangkan mikroorganisme lainya memerlukan suatu medium
yang lebih komplek ( Volk, 1993 )
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan
adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian menformulasikan medium atau bahan
yang akan digunakan. Air sangatlah penting bagi organisme bersel tunggal sebagai
komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrient kedalam sel. Pembuatan
media sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium
dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak daging.
Air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan pospat
dan magnesium fosfat. ( hadioetomo, 1993 ).
Dalm pembuatan medium alat yang akan digunakan haruslah disterilkan terlebih
dahulu. Hal ini bertujuan untuk membebaskan semua bahan dan peralatan dari mikrobia
lainnya. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat dalam suatu benda. Terdapat 3 proses sterilisasi yaitu dengan penggunaan panas,
penyaringan, penggunaan bahan kimia. ( hadioetomo, 1993 ).
Selain sterilisasi bahan dan alat, factor pH sangatlah mempengaruhi suatu
keberhasilan dalam pembuatan medium. Mikrobia hanya dapat hidup pada pH tertentu
saja yaitu kisaran pH netral. Jika pH terlalu basa atau terlalu asam sangat tidak cocok
untuk dijadikan medium tempat tumbuh kembagnya mikrobia. ( dwidjoseputro, 2002 ).
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat dibedakan
menjadi faktor fisik dan faktor kimia termasuk nutrisi dalam media. Faktor fisik meliputi
temperature, pH, tekanan osmotic dan cahaya. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen,
mikro elemen dan faktor faktor pertumbuhan organik. Bahan nutrisi yang digunakan
untuk pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium disebut media kultur. ( Sylvia,
2008).
Media untuk budidaya mikroorganisme mengandung zat zat yang diperlukan
untuk mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme. Karena keanekaragaman
mikroorganisme dan jalur metabolic mereka yang beragam, ada berbagai media bahkan
sedikit perbedaan komposisi media bisa menghasilkan perbedaan yang drastic pada
pertumbuhan karakteristik mikroorganisme. ( Ronald, 2005 ).
Berdasarkan konsistensinya media dikelompokan menjadi dua macam yaitu
media cair dan media padat. Apabila media cair merupakan ekstrak kompleks material
biologis, maka media tersebut dinamakan rich medaia / broth. Media padat menggunakan
bahan pembeku misalnya agar, suatu kompleks polisakarida yang diperoleh dari alga
merah. ( Sylvia, 20008 ).
Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam bahan organic, sumber energy
(karbon), vitamin, zat pengatur tumbuh. Selain itu dapat pula ditambahkan komponen
lain seperti senyawa organic dan senyawa kompleks lainnya. ( soeryowinoto, 1985 ).
C. Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1. Alat
- Timbangan Analitik
- Tabung Reaksi
- Gelas Piala
- Pengaduk
- Bunshen
- Autoklaf
- Corong
2. Bahan
- Ekstrak Daging/Maggi
- Pepton
- Aquadest
- NAOH
- Indikator PP
3. Cara Kerja
1. Cuci alat menggunakan air bersih dan mengalir.
2. Siapkan bahan maggi sebanyak 0,3 gram, pepton sebanyak 0,5 gram. Timbanglah
bahan dengan teliti dan benar.
3. Panaskan air aquadest pada gelas piala sebanyak 100 cc.
4. Setelah panas tambahkan bahan maggi dan pepton kedalam gelas piala.
5. Panaskan hingga larutan medium mendidih. Tunggu selama kurang lebih lima
menit.
6. Dinginkan, tambah dengan 1 tetesan indicator PP kemudian netralkan larutan
tersebut dengan menggunakan NAOH 1 N sedikit demi sedikit sampai berubah
menjadi merah jambu.
7. Saring dengan kapas / kain penyaring yang bersih, bagi kedalam tabung reaksi.
8. Sterilkan menggunakan alat autoklaf pada tekanan 1 atm selam 20 menit dengan
temperature 1210 C.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Untuk hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar berikut ini.

2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah pembuatan medium nutrient cair. Media
pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat zat
makanan/nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi didalam media berupa molekul molekul kecil
yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Media selain berfungsi sebagai tempat
pembiakan mikroba juga berfungsi untuk isolasi mikrobia, memperbanyak jumlah,
menguji sifat sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba.
Media yang baik haruslah memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar
mikroorganisme yang terdapat dalam medium tersebut dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Persyaratannya antara lain yaitu unsur hara yang diperlukan
mikroorganisme haruslah terdapat dalam media tersebut untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme, media harus mempunyai pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba, sterilisai alat dan juga bahan yang digunakan dalam pembuatan
media.
Sebelum pembuatan media dilakukan sterilisasi alat alat yang akan digunakan.
Sterilisasi ini bertujuan untuk mencegah dan membersihkan peralatan dari
mikroorganisme yang tidak dinginkan atau dibiakkan. Jika tidak dilakukan sterilisasi
maka media akan terkontaminasi oleh mikroorganisme yang lain karena dalam
pembuatan media menggunakan bahan yang kandungan nutrisinya tinggi untuk
kehidupan mikroorganisme.
Setelah dipastikan alat yang digunakan steril dan bersih, maka dapat dilanjutkan
dalam proses selanjutnya dalam membuat medium nutrient cair ini. Timbang dengan
teliti bahan bahan yang akan digunakan yaitu maggi sebanyak 0,3 gram dan pepton
sebanyak 0,5 gram dengan menggunakan timbangan analitik. Panaskan air aquadest
sebanyak 100 cc menggunakan gelas piala. Masukan bahan maggi dan pepton yang
sudah ditimbang dan aduk hingga rata. Panaskan larutan tersebut sampai mendidih
dan tunggu selama kurang lebih lima menit. Setelah itu, dinginkan, tambahkan tetesan
indicator PP kemudian netralkan larutan medium tersebut menggunakan NAOH 1N
sedikit demi sedikit sampai berubah menjadi merah jambu.
Siapkan penyaring biasa dengan kapas atau kain saring yang bersih dan siapkan
pula tabung reaksi. Saring dahulu larutan tersebut dan masukan kedalam tabung
reaksi menggunakan corong supaya mempermudah jalannya larutan medium masuk
kedalam tabung reaksi. Buatlah tutup pada ujung tabung reaksi menggunakan kapas.
Pastikanlah tutup kapas ini benar benar menutup dengan kuat karena dapat
terkontaminasi dan juga saat sterilisasi nanti air dalam tabung reaksi dapat menguap
dan habis. Indikator tutup ini kuat adalah saat dicoba membukanya terdengar suara
klok berarti tutup kapas tersebut sudah kuat. Setelah semua larutan habis masuk
kedalam tabung reaksi lalu kita sterilisasikan menggunakan autoklaf pada tekanan 1
atm selam 20 menit pada suhu 1210C.
Setelah disterilisasikan memnggunakan autoklaf tabung reaksi yang berisi dengan
media didinginkan terlebih dahulu pada suhu ruangan. Setelah itu dapat disimpan
dan digunakan untuk kegiatan pertumbuhan dan perkembangan mikrobia.
E. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah terlaksana dapat disimpulakn beberapa hal sebagai berikut:
1. Medium cair menggunakan bahan utama air dalam pembuatannya sedangkan bahan
makan terlarut dalam air tersebut.
2. Penggunaan alat alat yang steril agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain
yang tidak dikembangkan atau dibiakan.
3. Penggunahan bahan makanan yang mempunyai nutrisi yang baik untuk tumbuh
kembangnya mikroorganisme
4. Pengaturan pH yang tepat pada media agar mikroorganisme dapat melakukan
metabolisme dengan baik.

Daftar Pustaka

Volk,W,A dan Wheeler,M. 1993. Mikrobiologi dasar jilid I edisi ke lima.Jakarta:erlangga

Hadioetomo,R,S.1993.mikrobiologi dasar dalam praktek.Jakarta:gramedia

Dwidjoseputro,D.2002.dasar dasar mikrobiologi.Jakarta:djambatan

Sylvia.2008.mikrobiologi farmasi.Jakarta:erlangga

Ronald.2005.handbook of media for environment microbiologi second edition.USA:Tylor &


francis group

Soeryowinoto,M.1995.budidaya jaringan dan manfaatnya fakulatas biologi UGM.Jogjakarta


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Untuk meneliti mikrobia harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni.
Untuk membuatnya harus dimengerti jenis jenislingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimim bagi pertumbuhan milrobia. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah
media biakan. Media biakan adlah media steril yang digunakan untuk
menumbuhkembangkan mikroorganisme.
Di alam, mikrobia atau bakteri lebih sering di temukan dalam bentuk koloni dan
bersama sama dengan mikrobia lainnya. Maka untuk mempelajari suatu jenis bakteri
harus diambil dari alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah
biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri saja.
Pada pembuatan media hal penting yang harus dilakukan adlah mensterilisaiskan
tempat, alat, dan tangan menggunkan alcohol. Hal ini agar lingkungan menjadi aseptis
bebas dari mikroba. Mikroba menyukai media yang didalamnya mengandung banyak gizi
yang cukup tinggi. ( Satish Gupte, 1990 ).
Media dapat digolongkan berdasrkan bentuknya. Berdasarkan bentuknya terdiri
dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dibutuhkan
mikroorganisme harus terdapat pada media media tersebut. Kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mikroorganisme tergantung pada bahan makanan pada media media
tersebut. ( Pujiati,2012 ).
Pembuatan media padat sebenarnya hamper sam dengan pembuatan media cair
hanya pada media padat ditambahkan bubuk agar untuk membuat media mengental dan
padat. Yang penting untuk diketahui dalam pembuatan media harus diatur pHnya. Jika
terlalu masam maka perlu ditambah dengan basa dan juga sebaliknya jika terlalu basa
dapat ditambahkan asam, sehingga akan mendapatkan pH yang sesuai dengan kebutuhan
mikroorganisme.
Untuk dapat membuat media padat yang baik untuk pertumbuhan bakteri maka
dilakukan acara praktikum ini. Praktikum untuk pembuatan medium nutrient agar.
Diharapkan dengan pembuatan medium nutrient gar ini dapat dilakukan dengan baik dan
benar sehingga dapat digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba.

2. Tujuan Praktikum
Dalam praktikum ini bertujuan untuk dapat memahami pembuatan medium
nutrient agar dengan baik. Selain itu, dapat mengetahui tahap demi tahap dalam proses
pembuatan medium nutrient agar.
B. Tinjauan Pustaka
Mikroorganisme dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat
yang bisebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis jenis nutrient
yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagi pertumbuhannya. ( milla,2005 ).
Dalam medium harus ada nutrisi yang merupakan kebutuhan dasar
mikroorganisme yang meliputi air, karbon, energy, dan mineral. Air sangat berperan
penting karena air merupakan komponen dasar protoplasma, jalan masuknya nutrient
kedalam sel dan juga reaksi enzimatik. Air yang baik digunakan dalam pembuatan
medium organisme adalah air suling, karena kalau air sadah yang digunakan maka akan
terbentuk endapan pospat dan magnesium pospat. Dengan adanya endapan tersebut maka
akan menghambat bagi pertumbuhan biakan yang ditanam di media. ( dwidjoseputro,
2002).
Menurut dwidjoseputro (2002) berdasarkan konsistensinya atau kepadatannya
medium dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Media padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dibuat
media menjadi padat.
2. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair.
3. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar.

Medium agar merupakan bahan nutrisi yang disiapkan untuk pertumbuhan


mikroba. Agar agar merupakan kompleks polisakarida yang dihasilkan oleh alga laut dan
digunakan untuk pemadat pada makanan. Keunggulan agar yaitu mencair pada suhu yang
sama dengan air, namun tetap dalam keadaan cair sampai suhu 400C. ( hadioetomo,1993).

Agar agar, gelatin atau gel silikan merupakan bahan untuk membuat medium
menjadi padat. Namun yang paling umum digunakan adalah agar agar adalh gelatin, yaitu
suatu komleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga. Namun sebagian mikroorganisme
tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar agar dapat berlaku hanya
sebagai pemadat. ( hadioetomo,1993 ).

Saat ini media agar merupakan media yang sangat umum digunakan dalam
penelitian mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk dilakukannya isolasi
bakteri dari suatu sample, karekteristik morfologi, sampai pada perhitungan bakteri yang
dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni dan warna warni mudah sekali
dikenali dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrient atau menambah
indikator. ( hadioetomo, 1993 ).
C. Alat, Bahan, dan Cara Kerja

1. Alat
- Timbangan Analitik
- Tabung Reaksi
- Gelas Piala
- Pengaduk
- Bunshen
- Autoklaf
- Corong
2. Bahan
- Ekstrak Daging/Maggi
- Pepton
- Aquadest
- NAOH
- Indikator PP
3. Cara Kerja
1. Cuci alat menggunakan air bersih dan mengalir.
2. Siapkan bahan maggi sebanyak 0,3 gram, pepton sebanyak 0,5 gram. Timbanglah
bahan dengan teliti dan benar.
3. Panaskan air aquadest pada gelas piala sebanyak 100 cc.
4. Setelah panas tambahkan bahan maggi dan pepton kedalam gelas piala.
Tambahkan juga agar agar, aduk hingga rata.
5. Panaskan hingga larutan medium mendidih. Tunggu selama kurang lebih 20
menit. Sesekali diaduk agar tidak menggumpal.
6. Masukan dengan segera larutan atau medium tersebut kedalam tabung reaksi yang
steril.
7. Sterilkan menggunakan alat autoklaf pada tekanan 1 atm selam 20 menit dengan
temperature 1210 C.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Untuk hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar berikut ini.

2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah pembuatan medium nutrien padat. Media adalah
suatu bahan yang terdiri dari campuran zat zat hara (nutrient) yang berguna untuk
membiakan mikroba. Dengan menggunakan beracam macam media dapat dilakukan
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba.
(sutedjo,1991 ).
Dalam pembuatan media diperhatikan pula syarat syarat yang harus
dipenuhi yaitu mengandung zat hara yang digunakan oleh mikroba, tekanan
osmosis, pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba, tidak mengandung zat zat
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan yang
steril agar mikroba yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik.
Pembuatan medium padat dimulai dengan mensterilkan alat alat yang akan
digunakan. Setelah itu timbang denga teliti bahan seperti maggi, pepton dan juga
agar agar. Maggi sebanyak 0,3 gram, pepton sebanyak 0,5 gram dan agar
sebanyak 2 gram. Panaskan air aquadest sebanyak 100 cc menggunakan gelas
piala.
Masukan bahan maggi dan pepton yang sudah ditimbang sebelumnya dan
aduk hingga rata. Kemudian masukan bahan agar agar, aduk hingga rata.
Panaskan larutan tersebut samapai mendidih dan tunggu selama 20 menit sambil
sesekali diaduk agar tidak menggumpal.
Setelah itu masukan media kedalam tabung reaksi dan lakukanlah dengan
cepat karena larutan atau media tersebut mudah cepat memadat. Buatlah tutup
tabung reaksi menggunakan kapas dan pastikanlah tutup tersebut benar benar pas
dan kuat. Tandanya yaitu jika dilepas tutup tersebut akan mengeluarkan bunyi
seperti klok berarti tutup tersebut sudah kuat. Selain memasukan kedalam
tabung, masukan pula kedalam petridist. Setelah selesai sterilisasikan
menggunakan autoklaf pada tekan 1 atm selama kurang lebih 20 menit pada suhu
1210C.
Setelah disterilisasikan memnggunakan autoklaf tabung reaksi yang berisi
dengan media didinginkan terlebih dahulu pada suhu ruangan. Setelah itu dapat
disimpan dan digunakan untuk kegiatan pertumbuhan dan perkembangan
mikrobia.

E. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah terlaksana dapat disimpulakn beberapa hal sebagai berikut:
1. Medium adalah suatu bahanyang terdiri dari campuran zat zat hara (nutrient) yang
berguna untuk membiakan mikroorganisme.
2. Medium padat menggunakan bahan utama agar agar dalam pembuatan media.
3. Faktor yang dapat mempengaruhi baik buruknya media adalah kandungan
makanan atau nutrisi, pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba, sterilisasi alat
yang digunakan.
Daftar Pustaka

Milla.200.penuntun praktikum mikrobiologi.Jakarta:erlangga

pujiati.2012.petunjuk praktikum mikrobiologi dasar.madiun:IKIP PGRI Madiun Press

Satish,gupte.1990.mikrobiologi dasar Jakarta: Binarupa aksara

Hadioetomo,R,S.1993.mikrobiologi dasar dalam praktek.Jakarta:gramedia

Dwidjoseputro,D.2002.dasar dasar mikrobiologi.Jakarta:djambatan

Anda mungkin juga menyukai