Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada umumnya Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang
berukuran sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan mikroskop,
mikroorganisme ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun
atas beberapa sel (multiseluler). Organisme yang termasuk dalam golongan
mikroorganisne adalah bakteri, archaea, protozoa, alga mikroskopis, dan virus.
Mikroorganisme biasanya mencakup semua prokariota, prostista, dan alga renik.
Sebagian besar mikroorganisme dapat menjalanakan proses kehidupan dengan
maadiri, dapat menghasilkan energy sendiri dan bereproduksi secara indivenden
tanpa bantuan sel lain. Sumber-sumber mikroorganisme dapat ditemui dalam
lingkungan seperti tumbuhan seperti yeast dan jamur, hewan seperti vibrio, tanah
seperti bakteri dan jamur, (Arifuzzaman, 2010).
Media pertumbuhan atau media kultur adalah padat, cair, atau semi padat
yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan populasi mikroorganisme atau sel
melalui proses perkembangbiakan sel atau tumbuhan kecil seperti lumut
Physcomitrella patens. Berbagai jenis media digunakan untuk menumbuhkan
berbagai jenis sel, media pertumbuham memiliki jenis seperti media padat, media
cair dan setengah padat (semisolid). Dalam pembuatan media harus memenuhi
syarat seperti bahan baku air, penimbangan media pertumbuhan, konsentrasi dan
pelarutan agar, ketebalan agar dan luas cawan, kekuatan agar, pengaturan pH,
sterilisasi media pertumbuhan dan pencairan kembali media agar, (Hafsan, 2011).
Pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba
terdapat dalam cairan, maka semakin banyak tingkat pengenceran maka mikroba
semakin sedikit, karena untuk untuk menumbuhkan koloni bakteri pada media
yang terbatas tidak mungkin dilakukan perhitungan bakteri yang berjumlah
puluhan ribu maka digunakan lah pengenceran bertingkat untuk menguranginya.
Isolasi mikroba untuk memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain nya
dari berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan medapatkan biakan murni,
biakan murni tersebut akan dihitung menggunakan metode TPC, metode TPC
adalah semua koloni yang tumbuh pada media NA jumlah koloni bakteri yang
dihitung dicawan petri. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari sifat–sifat
biokimia dan morfologi biakan tersebut, untuk menentukan perkiriaan jumlah
bakteri hidup dalam cairan atau specimen, hasil perhitungan bakteri dinyatakan
dalam koloni, (Khalid, 2012).

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum Mikrobiologi Industri dengam materi Pembuatan
Media, Ssolasi, dan Perhitungan Mikroorganisme yaitu :
1. Mahasiswa mengerti serta memahami macam-macam medium pertumbuhan,
fungsi serta cara pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme.
2. Mahasiswa mengerti dan memahami cara mengisolasi mikroba.
3. Mahasiswa mengerti dan memahami cara perhitungan mikrorganisme
dengan metode total plate count.
II. TINJAUN PUSTAKA

2.1. Medium Pertumbuhan Mikroorganisme


Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, dalam mempelajari morfologi maupun fisiologi serta untuk
keperluan identifikasi suatu mikroorganisme umumnya akan sangat berhubungan
dengan pertumbuhan, meida dapat berupa media cair maupun media padat. Media
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang
digunakan untuk membiakkan mikroba, (Adde Lolita, 2018).

2.2. Sumber Mikroorganisme


Mikroorgnisme terdapat dimana diudara, ditanah, diair, peralatan maupun
produk produk pertanian. Mikroorganisme juga sering diasosiasikan dengan
penyakit-penyakit infeksi atau pembusukan makanan, namun mayoritas
mikroorganisme justru sangat berkonstribusi bagi ekosistem lingkungan hidup.
Sebagaian kecil mikroorganisme bersifat pantogen, mikroorganisme alami hidup
di dalam tubuh manusia disebut mikroorganisme normal atau flora normal.
Contoh mikroorganisme dan asal nya seperti tumbuhan mikroorganismenya jamur
dan yeast, hewan mikroorganismenya bakteri listeria dan yersina enterolitica.
Mikroorganisme banyak dalam kehidupan ada yang merugikan ada juga yang
menguntungkan yang menguqntungkan seperti ragi digunakan dalam
produk
makanan dan merugikan seperti virus dan dapat menimbulkan penyakit.

2.3. Isolasi Mikroorganisme


Isolasi mikroba yaitu memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya
dari berbagai macam biakan murni. mikroba tersebut di tumbuhkan dalam
medium buatan. Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan
dengan cara mengambil sampel mikroba dari lingkunga yang diteliti seperti
produk pertanian dan tanah. Dari sampel tersebut kemudian dikulturkan/dibiakan
dengan menggunakan media universal atau selektif tergantung tujuan yang ingin
dicapai, untuk medapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu
maka dilakukan isolasi. Metode isolasi dapat dilakukan dengan cara tabor dan
suspense, metode tabur dilakukan dengan cara menabur serbuk padat yang akan
diperiksa di atas permukaan medium dalam cawan petri kemudian diratakan
dengan menggunakan spatel drygalski, (Radji. 2011).

2.4. Teknik Perhitungan Mikroorganisme Metode Total Plate Count


Metode total plate count merupakan metode untuk menghitung jumlah
mikroba yang terdapat pada sampel makan atau produk pertanian. Total Plate
Count adalah semua koloni yang tumbuh pada media NA Jumlah koloni bakteri
yang dihitung pada cawan petri adalah berjumlah antara 25-250 koloni setelah itu
jumlah yang diperoleh dikalikan dengan pengencerannya, cara perhitungan TPC
yaitu : Jumlah bakteri pada cawan petri x 1/faktor pengenceran, (Rosmania,
2020).
III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Mikrobiologi dengan materi Pembuatan Media, Isolasi, dan
Perhitungan Mikoorganisme dilaksanakan pada Senin, pukul 13.30 - 21.00 WIB.
Bertempat di Gedung Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Palangkaraya.

3.2. Bahan dan Alat


Praktikum Mikrobiologi dengan materi Pembuatan Media, Isolasi, dan
Perhitungan Mikoorganisme memiliki bahan kentang, kimchi, tempe, kecap dan
alat talenan, pisau, panic, ketel, sendok, saringan teh, kompor gas.

3.3. Prosedur Kerja


Cara kerja pada praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Pembuatan
Media, Isolasi, dan Perhitungan Mikroorganisme yaitu :
3.3.1. Teknik Pembuatan Medium Pertumbuhan
A. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengupas dan memotong kentang bentuk dadu, menimbang 200 gram
kentang.
3. Kemudian cuci bersih, lalu direbus dengan aquades 1000 ml selama 30 menit
4. Menyaring rebusan kentang menggunakan penyaring dan gelas beker.
5. Menimbang dektrosa 20 gram, kemudian melarutkan agar 14 gram dan
dektrosa dalam 1000 ml kedalam air rebusan kentang dan diaduk hingga
homogen serta didihkan diatas kompor selama 10 menit dengan api kecil.
6. Memasukkan larutan ke dalam Erlenmeyer.
7. Kemudian disterilkan media dengan autoklaf.
B. Nutrient Agar (NA)
1. Menimbang beef, agar dan peptone menggunakan alat penimbang.
2. Melarutkan ekstract beef dan peptone ke dalam 1000 ml aquadest.
3. Melarutkan agar ke dalam 1000 ml aquadest sambil terus diaduk dan
dipanaskan diatas kompor.
4. Menuangkan larutan beef ekstract dan peptone ke dalam larutan agar sambil
terus diaduk sampai homogeny.
5. Memasukkan media ke dalam Erlenmeyer dan sterilisasikan menggunakan
autoklaf.
3.3.2. Pengenceran Larutan (Teknik Pengenceran Bertingkat)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengisi 12 tabung reaksi dengan aquades masing-masing 9 ml.
3. Menghancurkan sampel makanan padat (sesuai produk kelompok masing-
masing) menggunakan mortar dan pestle, kemudian menimbang sampel
makanan sebanyak 1 gram dan sampel cair (sesuai produk kelompok masing-
masing) sebanyak 1 ml.
4. Memasukan masing-masing sampel kedalam tabung reaksi yang sudah berisi
aquades, lakukan pengenceran 10¹ kemudian homogensasikan dengan alat
vortex dan tutup tabung dengan aluminium foil.
5. Setelah pengenceran pertama selesai, melakukan pengenceran kedua dengan
mengambil masing-masing sampel dari pengenceran 10¹ sebanyak 1 ml
menggunakan mikropipet, kemudian masukan kedalam tabung reaksi 10² berisi
aquades dan homogenasikan dengan vortex, lalu tutup dengan aluminium foil.
6. Melakukan cara kerja yang berulang pada masing-masing sampel sampai
pengenceran ke empat (10)
7. Menyimpan hasil larutan pengenceran dalam rak tabung.
3.3.3. Isolasi Sampel dengan media PDA
1. Mensterilkan wilayah kerja (engkas) menggunakan Alkohol 70%
2. Memasukkan cawan petri, api bunsen, media PDA, kertas label, plastik wrap
tabung reaksi masing-masing sampel dengan pengenceran 10³ dan 10 kedalam
engkas dan menghidupkan api Bunsen.
3. Menyemprotan kedua tanga menggunakan alkohol 70%.
4. Membuka pembungkus cawan petri dan mensterilkan pinggiran cawan petri
menggunakan api bunsen.
5. Mengambil sampel hasil pengenceran 10³ sebanyak 1 ml menggunakan
mikropipet dan menuangkan kedalam cawan petri.
6. Kemudian memasukkan media PDA kedalam cawan petri yang sudah
berisikan sampel.
7. Menterilisasikan sekeliling cawan dengan api bunsen, kemudian segel kembali
dengan plastik wrap dan diberi label.
8. Melakukan cara kerja yang sama pada setiap sampel dengan pengenceran 10
dan 10
3.3.4. Menghitung Total Mikroorganisme
1. Menyiapkan sampel yang sudah diisolasi dengan media PDA.
2. Menghitung jumlah koloni setiap sampel kemudian dicatat.
3. Menghitung panjang mikroba dan jumlah mikroba berdasarkan tabel
pengamatan.
4. Mencatat hasil pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Medium.
No Media Komposisi Fungsi
1  Kentang 50 Berfungsi untuk menumbuhkan
gram mikroba untuk pertumbuhan,
 Dextrosa 20 isolasi, dan enumerasi dari
gram mikroba pada bahan makanan
 Agar 17 gram dan bahan lainnya
 Aquades
PDA 1000 ml
( Potato Dextrose
Agar)
Tabel 2. Hasil Pengamatan perhitungan jumlah mikroorganisme
No Produk Hari ke- Pengenceran Jumlah koloni CFU Mikroorganisme Kapang Jamur

10-3 10-4 10-3 10-4 10-3 10-4 10-3 10-4


1. Tempe 3 115 47 1,15 x 106 4,7 x 106 Rhizophus Oryzae 0,6 cm 2 cm

5 106 50 1,1 x 106 5 x 106 1,3 cm 3,5 cm

2. Kecap 3 36 14 3,6 x 105 1,4 x 106 0,5 cm 1,3 cm


Aspergillus sp
5 11 10 1,1 x 105 1,1 x 105 1,5 cm 1,8 cm

3 Kimchi 3 20 11 2 x 105 1,1 x 106 Lactobacillus 1,5 cm 2,1 cm

5 13 34 1,3 x 104 1,4 x 106 1,3 cm 1,5 cm


4.2. Perhitungan
Pada praktikum kali ini perhitungan jumlah koloni menggunakan rumus .
jumlah mikroba 1
CFU = x
faktor Pengenceran faktor pengenceran
115 1
1. Tempe 10-3 = −3 x = 1,15 x 106
10 10−1
47 1
2. Tempe 10-4 = −4 x −1 = 4,7 x 10
6
10 10
20 1
3. Kimchi 10-3 ¿ −3 x −1 = 2 x 10
5
10 10
11 1
4. Kimchi 10-4 ¿ −4 x −1 = 1,1 x 10
6
10 10
36 1
5. Kecap 10-3¿ −3 x = 3,6 x 105
10 10−1
14 1
6. Kecap 10-4 ¿ −4 x −1 = 1,4 x 10
6
10 10
a. Perhitungan koloni PDA hari ke-5
106 1
1. Tempe 10-3 ¿ −3 x −1 = 1,1 x 10
6
10 10
50 1
2. Tempe 10-4 ¿ −4 x = 5 x 106
10 10−1
13 1
3. Kimchi 10-3 ¿ −3 x −1 = 1,3 x 10
4
10 10
34 1
4. Kimchi 10-4 ¿ −4 x −1 = 1,4 x 10
6
10 10
11 1
5. Kecap 10-3¿ −3 x −1 = 1,1 x 10
5
10 10
10 1
6. Kecap 10-4 ¿ −4 x −1 = 1 x 10
6
10 10
4.3. Pembahasan
4.2.1. Teknik pembuatan medium pertumbuhan

Gambar 1. PDA (Potato dektrose agar)


(Sumber:Dok.Pribadi)
Pada pengamatan tersebut teknik pembuatan medium kentang dilakukan
dengan teknik potato dextrose agar (PDA) dapat dilakukan dengan: 1).
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan; 2). mengupas dan memotong
kentang bentuk dadu, menimbang 200 gram kentang; 3). kemudian cuci bersih,
lalu direbus dengan aquades 1000 ml selama 30 menit; 4). menyaring rebusan
kentang menggunakan penyaring dan gelas beker; 5). menimbang dektrosa 20
gram, kemudian melarutkan agar 14 gram dan dektrosa dalam 1000 ml kedalam
air rebusan kentang dan diaduk hingga homogen serta didihkan diatas kompor
selama 10 menit dengan api kecil; 6). memasukkan larutan ke dalam Erlenmeyer;
7). Kemudian disterilkan media dengan autoklaf. Agar dektrosa kentang adalah
medium yang paling banyak digunakan untuk menubuhkan fungi dan bakteri.
PDA terbuat dari kentang yang direbus dan dicampur dengan dektrosa yang
dituangkan dalam cawan petri
4.2.2. Teknik pengenceran
Pada pengamatan tersebut teknik pengenceran menggunakan tenik
pengenceran bertingkat. Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil
atau mengurangi jumlah mikroorganisme yang tersuspensi dalam cairan.
Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada
perkiraan jumlah mikroorganisme dalam sampel. Digunakan perbandingan 1:9
untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran
berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.
4.2.3. Teknik dan hasil isolasi mikroorganisme
Pada pengamatan praktikum mikrobiologi teknik isolasi yang digunakan
metode tuang untuk setiap fakor pengenceran sebanyak 0,01 ml yang dituangkan
kedalam tabung reaksi yang berisikan aquades setelah itu dimasukkan kecawan
petri yang berisikan media potato dextrose agar (PDA), diberi tanda sesuai produk
permentasi kimchi, kecap dan tempe. Untuk isolasi mikroorganisme
menggunakan faktor pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 dan 10-4, sampel diisolasi pada
suhu ruang di ruang plastik selama 3 hari lalu hitung sesuai hari diisolasi antara 3
atau 5 hari perhitungan.
4.2.4. Teknik dan hasil perhitungan mikroorganisme metode Total Plate Count
Hari ke 3

Gambar 3. Kecap 10-3 Gambar 3. Kecap 10-4 Gambar 4. Tempe 10-4


hari ke 3 hari ke 3 hari ke 3
(Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi)

Gambar 5. Tempe 10-3 Gambar 6. Kimchi 10-3 Gambar 7. Kimchi 10-3


Hari kehari
5 ke 3 hari ke 3 hari ke 3
(Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi)

Gambar 8. Kecap 10-3 Gambar 9. Kecap 10-4 Gambar 10.Tempe 10-4


hari ke 5 hari ke 5 hari ke 5
(Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi)
Gambar 9. Kecap 10-3 Gambar 10. Kimchi 10-3 Gambar 11. Kimchi 10-4
hari ke 5 hari ke 5 hari ke 5
(Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi) (Sumber:Dok.Pribadi)
Pada pengamatan teknik perthitungan miktoorganisme menggunakan metode
total plate count dengan cara Menyiapkan sampel yang sudah diisolasi dengan
media PDA, lalu hitung jumlah jumlah koloni bakteri biasanya koloni bakteri
yang dihitung berkisar 25-250 koloni, cara perhitungannya yaitu : jumlah bakteri
pada cawan petri x 1/ factor pengenceran.
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berbagai jenis media digunakan untuk menumbuhkan berbagai jenis sel,
media pertumbuham memiliki jenis seperti media padat, media cair dan setengah
padat (semisolid). Fungsi medium pertumbuhan yaitu memperbanyak jumlah
mikroorganisme, menguji sifat-sifat morfologi, fisiologis, biokimiawi dan tingkah
laku mikroorganisme, menghitung jumlah mikroorganisme medium
penyimpanan/preservasi mikroorgnisme dan medium memproduksi metabolit
yang dihasilkan mikroorganisme. Cara pembutan Medium pertumbuhan secara
PDA yaitu : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan; 2). Mengupas
dan memotong kentang bentuk dadu, menimbang 200 gram kentang; 3).
Kemudian cuci bersih, lalu direbus dengan aquades 1000 ml selama 30 menit; 4).
Menyaring rebusan kentang menggunakan penyaring dan gelas beker; 5).
Menimbang dektrosa 20 gram, kemudian melarutkan agar 14 gram dan
dektrosa dalam 1000 ml kedalam air rebusan kentang dan diaduk hingga
homogen serta didihkan diatas kompor selama 10 menit dengan api kecil; 6).
Memasukkan larutan ke dalam Erlenmeyer; 7). Kemudian disterilkan media
dengan autoklaf.
Metode untuk isolasi mikroorganisme dari substrat padat dapat dilakukan
dengan cara tabur dan suspensi. Metode tabur dilakukan dengan cara menaburkan
serbuk padat yang akan diperiksa di atas permukaan medium dalam cawan petri,
kemudian diratakan dengan menggunakan spatel drygalski. Dan agar tuang
dengan cara teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>-45°C) untuk
dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Cara ini akan menyebar kan sel-sel
bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar di
dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan air yang kaya 02 dan
ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen. Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah siapkan cawan steril,
tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat yang masih cair, teteskan
1 ml secara aseptis suspensi sel kedalam cawan kosong, tuangkan media yang
masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk menghomogeakan mas bakteri
dan media, kemudian diinkubasi. dan metode penanaman dengan goresan (Steak)
yaitu bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium baru.
Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah
menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroba
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan
dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop Plate Count adalah semua
koloni yang tumbuh pada media NA Jumlah koloni bakteri yang dihitung pada
cawan petri adalah berjumlah antara 25-250 koloni. Setelah itu jumlah yang
diperoleh dikalikan dengan pengencerannya. Cara perhitungan TPC yaitu : Jumlah
bakteri pada cawan petri x 1/ faktor pengenceran.

5.2. Saran
Dalam menghitung mikroorganisme jika tidak bisa menghitung dengan
manual maka bisa menggunakan colony counter.
DAFTAR PUSTAKA

Arifuzzaman. 2010. Isolation and screening of actinomycetes from sundarvans


soil for antibacterial activity. African journal of biotechnology. Vol.
9(29):4615-4619. (eprints.umsd.ac.id). Diakses pada tanggal 13 Mei 2022
Adde Lolita. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari pangan
fermentasi berbasis ikan (inasua) yang diperjualbelikan di
maluku-indonesia. Jurnal biologi tropika. Vol. 1(2):6-12. Diakses pada
tanggal 13 Mei 2022
Hafsan. 2011. Mikrobiologi umum. Alaudin universitas press:Makassar.
Gabriela Christy Sabbathini. 2017. Isolasi dan identifikasi bakteri genus
sphingomonas dan daun padi (oryza sativa) di area persawahan
cibinong. Jurnal biologi. Vol. 6(1):59-64. Diakses pada tanggal 13 Mei
2022
Khalid. 2012. Pemurnian rekombinan protein apopten dari dua sel inang bacillus
subtilis 168 dan Escherichia coli bl21 start tm. Skripsi. Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia.
Silva. 2011. Taxonomic characterization and antimicrobial activity of
actinomycetes associated with foliose lichens from the amazonian
ecosystems. Australian journal of basic and applied sciences. Vol. 5 (5):
910-918. (eprints.umsd.ac.id). Diakses pada tanggal 13 Mei 2022
Sri Murwani. 2015. Dasar dasar mikrobiolog veteriner. Universitas brawijaya
press:Malang.
Radji. 2011. Buku ajar Mikrobiologi panduan mahasiswa farmasi dan
kedokteran. EGC:Jakarta.
Rosmania. 2020. Perhitungan jumlah bakteri di laboratorium mikrobiologi
mengunakan metode pengembangan spektrofotometri. Jurnal penelitian
sains (jps). Vol. 22(2):76-86. Diakses pada tanggal 13 Mei 2022
Yani Suryani. 2021. Mikrobiologi dasar. Uin sgd bandung: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai