Disusun Oleh:
Nama : Resta Noviana
Npm : E1G021014
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari/tanggal : Senin/16 mei 2022
Dosen : 1. Ulfa Anis
2. Ir. Hasanuddin, M.sc.
Ko-ass : Trio Putra Setiawan S.TP
Objek Praktikum : Pemurnian Dan Pengenalan Koloni
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU 2022
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Karena banyak mikroba yang sulit diamati, maka sangat penting mengisolasi suatu mikroba
dari lingkungan seperti pada makanan, minuman dan pada diri sendiri. Dengan isolasi maka akan
mempermudah dalam mengamati bentuk pertumbuhan mikroba pada medium serta morfologinya.
Selain teknik pertumbuhan mikroba, dikenal juga teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang
merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang
baru dengan tujuan mendapatkan biakan murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang tidak
diinginkan (Ghoni, 2013).
Tujuan dari inokulasi ini untuk memindahkan biakan bakteri dari satu wadakhke wadah lain,
secara aseptik sehingga hanya biakan murni yang diharapkan yang akan tumbuh. Hal ini sangat
penting dalam tahap awali isolasi mikroba terutama yang berasal dari stok kultur (bukan dari
substrat). Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat menyebabkan kontaminasi dari
pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Dwyana, 2012).
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroorganisme,dalam teknik
biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga
bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Kultur murni adalah kultur yang sel-
sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal, artinya mikroba
ditumbuhkembangkan dari bakteri yang dihomogenkan dengan kata lain bakteri di isolasikan agar
didapatkan bakteri murni yang dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum. Objek yang harus
diperhatikan adalah bakteri (Trianda, 2011. Dalam Trianda).
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis
mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi
lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri
dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi,
dikenal sebagai biakan dua-jenis (Alam dkk, 2013).
Dalam teknik pemeliharaan bakteri, sangat perlu diperhatikan dalam masalah pemenuhan
nutrisi bagi bakteri dan mikroba lainnya agar dapat terus survive dan tumbuh optimal pada suatu
lingkungan, sehingga perlu ditemukannya media yang cocok dan bagus untuk pertumbuhan bakteri.
Media tersebut dikenal sebagai media agar. Media agar memungkinkan suatu bakteri tetap tumbuh
dengan baik di koloni yang telah ada dan sejenis dengan diriya. Sehingga dalam kultur bekteri, satu
koloni dianggap sebagai satu organisme yang sejenis. Namun dalam isolasi dan pemurnian bekteri,
perlu adanya teknik teknik yang dipelajari dan dikuasai. Yakni teknik dilusi, teknik pour plate, serta
teknik streak plate. Dalam isolasi kultur murni bakteri, perlu diperhatikan komponen komponen
yang dibutuhkan untuuk menunjang kehidupan bakteri itu sendiri (Astuti Widyaputri. 2010).
BAB III
METODOLOGI
- Plastik seal
Bahan :
- Meja kerja disterilisasi menggunakan alcohol 70%, kemudian nutrien agar dicairkan
dengan cara mendidihkannya dalam penangas air dan dibiarkan hingga suhunya
sekitar 40o.
- Untuk bahan cair, bahan diambil sebanyak 1 mL menggunakan pipet ukur steril, dan
dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah disterilkan.
- Untuk bahan padat, bahan diambil sebanyak 1 gram dan ditimbang lalu dimasukkan ke
dalam 9 mL akuades steril dalam tabung reaksi kemudian dihomogenisasi
menggunakan vortex mixer.
- Setelah itu larutan diambil sebanyak 1mL dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril.
- Medium nutrien agar cair (±40oC) dituangkan ke dalam cawan petri steril yang telah
berisi bahan yang akan diamati.
- Cawan petri ditutup dan dihomogenisasi dengan menggesernya diatas meja searah
angka delapan, kemudian didiamkan hingga memadat dan cawan petri dibungkus
dalam keadaan terbalik dan diinkubasikan pada suhu 28oC selama 24-48 jam.
3. Isolasi dengan teknik cawan sebar
- Meja kerja disterilisasi menggunakan alkohol 70%, kemudian nutrien agar dicairkan
dengan cara mendidihkannya dalam penangas air dan dibiarkan hingga suhunya
sekitar 40o
- Untuk bahan cair, bahan diambil sebanyak 0,1 mL menggunakan pipet ukur steril, dan
dimasukkan ke dalam medium agar yang telah memadat (lempeng agar).
- Sampel diratakan ke seluruh permukaan menggunakan spatula drigalski hingga
permukaan cukup kering.
- Untuk bahan padat, bahan ditimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan ke dalam 9
mL akuades steril dalam tabung reaksi kemudian dihomogenisasi menggunakan vortex
mixer.
- Selanjutnya sampel diratakan ke seluruh permukaan menggunakan spatula drigalski
hingga permukaan cukup kering lalu cawan petri dibungkus dalam keadaan terbalik
dan diinkubasikan pada suhu 28o C selama 24-48 jam.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan dari praktikum ini adalah isolasi mikroorganisme
berfungsi untuk mengambil mikroorganisme dari alam dan memisahkannya
dengan mikroorganisme yang lain agar dapat ditumbuhkan di dalam suatu
medium buatan. Pada umumnya, metode untuk melakukan isolasi
mikroorganisme ada 3 jenis, yaitu : Teknik Pour Plate (cawan tuang), Teknik
Spread Plate (cawan sebar), dan Teknik Gores. Media yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroba pada tahu media Nutrient Agar dengan teknik Pour
Plate, media Potato Dextrosa dengan teknik Spread Plate, dan isolasi
mikroorganisme dari lubang hidung menggunakan media Potato Dextrosa
Agar. Pemilihan media dikarenakan media tersebut sangat baik untuk
menumbuhkan mikroba. Setelah dilakukan isolasi, didapatkan hasil bahwa di
tahu dan lubang hidung terdapat banyak mikroorganisme terutama bakteri.
Hal tersebut menunjukkan bahwa bakteri dapat ditemukan dimana-mana
Morfologi koloni isolat bakteri yang ditemukan pada penelitian ini
sesuai dengan pernyataan Cappucino and Sherman (1987) bahwa pada
umumnya bentuk koloni bakteri berbentuk circular, irregular, filamentous,
rhizoid. Elevasi berbentuk raised, convex, flat, umbonate, crateriform.
Morfologi Jamur. Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur
yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk
tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur
kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hif
6.2 Saran
Pada saat praktikum diharap semua praktikan mendengarkan koass dengan
serius,dan ketika menjelskan diharapkan suara koass lebih jelas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M.S , Sarjodo P.R , Aminin ,A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termolifik
Kompos Pertanian DesaBayat, Klaten, Jawa Tengah. ChemInfo.No.1(1) : 190-195.
Diakses pada tanggal 23 mei 2022
Dwyana. 2012. Mikrobiologi Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin
Ghoni. 2013. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Trianda,2011.InokulasiMikroba Mikrobiologi.www.Trianda.herisonsurbakti.com.
Diaksespadatanggal 23 mei 2022
Widyaputri Astuti . 2010. Identiffikasi Jamur dan Bakteri dalam Buku Mikrobiologi Dasar
Jilid I. Bandung