Anda di halaman 1dari 30

Nama Asisten : Yasmin Salsabilah

Tanggal Praktikum : 03 Juni 2022


Tanggal Pengumpulan : 20 Juni 2022

PEMELIHARAAN KULTUR MIKROORGANISME DAN ANALISIS


KUANTITATIF MIKROORGANISME PADA BAHAN PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
Aurelia Benedikta Demira Tobing (240210210032)
Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jalan Raya
Bandung – Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 401600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: aurelia21003@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Mikroorganisme sama seperti makhluk hidup pada umumnya, yaitu memiliki
habitat yang beragam. Mikroorganisme merupakan objek yang digunakan dalam
mikrobiologi. Tentunya cara dalam pemeliharaan mikroorganisme penting
diketahui oleh praktikan, dari cara menyimpan, pemindahan media, sampai
menghitung jumlah mikroorganisme. Medium yang bersisi kultur merupakan
tempat untuk bertumbuh dan berkembang dari suatu mikroba, sehingga bisa
dikulturkan di dalam laboratorium. Dalam proses pemeliharaan akan terbentuk
kultur murni yang disebut sebagai isolat. Prinsip perhitungan Petroff-Hauser,
yaitu melakukan perhitungan menggunakan bantuan kotak-kotak skala. Tujuan
dari praktikum ini, yaitu mahasiswa dapat mengerjakan proses pengenceran dan
dapat menginokulasi mikroorganisme dengan cara metode gores, agar miring,
agar tengah, dan tuang, mahasiswa dapat mengerjakan cara pemeliharaan kultur
cair dan kultur padat, mahasiswa dapat menghitung jumlah mikroorganisme
dengan metode Petroff hauser. Pada metode gores ditemukan koloni berwarna
putih kecoklatan dan berbentuk bulat yang tumbuh. Pada agar miring, terlihat
bakteri berbentuk bulat putih kecil. Pada agar tegak, koloni tidak tumbuh karena
ose yang terlalu panas atau media yang tidak cocok. Pada medium cair Lactose
broth, koloni tidak tumbuh dikarenakan ose yang digunakan terlalu panas. Pada
perhitungan Petroff Hauser, didapatkan jumlah bakteri/mL adalah sebanyak 2,85
x 10-6 /mL.
Kata kunci: agar miring, agar tegak, isolat, kultur mikroorganisme, Petroff
Hauser.

PENDAHULUAN peran yang menguntungkan dan


Mikrobiologi merupakan ilmu merugikan, sehingga perlu disadari
yang mempelajari mahkluk hidup pentingnya pengetahuan soal sifat
yang berukuran mikroskopis, dimana biokimiawi dan aktivitas metabolik
tidak dapat dilihat hanya dari mikroba tersebut, sehingga
menggunakan mata telanjang, tetapi pemanfaatan mikroorganisme dapat
membutuhkan bantuan alat berupa maksimal.
mikroskop.Mikroorganisme memiliki

1
Pemisahan antar mikroba perlu ke dalam cawan pertri yang berisikan
dilakukan dalam mempelajari kultur bakteri yang sudah diencerkan
karakteristik pertumbuhan dan hingga sel tersebar secara merata,
pemeliharaan dari mikroorganisme, baik di dalam ataupun permukaan
tujuannya agar terbentuk suatu kultur agar. Metode sebar (spread plate)
murni yang dibuat dengan isolat. dilakukan dengan cara
Hanya terdapat kurang dari 1% menuang/menyebar stok kultur pada
mikroorganisme yang dapat bagian permukaan media yang sudah
dikulturkan di dalam laboratorium. padat. Metode gores diperoleh
Kultur murni merupakan biakan dengan cara membuat goresan pada
yang terdiri dari satu spesies sel permukaan medium menggunakan
mikroba, atau pembelahan dari satu ose. Mikroba secara perlahan akan
sel tunggal. Kultur murni digunakan terlepas dari goresan garis dan
untuk mengidentifikasi dan meneliti menyisakan koloni terakhir yang
karakteristik dari suatu mikroba baik terpisah dan membentuk koloni
secara fisiologis, morfologis, ciri tunggal (single colony) dengan
kultural, ataupun serologisnya. ukuran yang kecil-kecil.
Pengisolasian dapat dilakukan dalam Pemeliharaan kultur
memperoleh kultur murni yang mikroorganisme dapat dilakukan
bertujuan untuk memindahkan atau pada medium padat dan medium cair.
memisahkan mikroba dari Pada medium padat dapat dilakukan
lingkungannya ke medium yang dengan metode agar miring, agar
baru. tegak, dan agar cawan. Lalu, terdapat
Metode yang dapat dilakukan beberapa metode dalam melakukan
untuk memperoleh kultur murni dari analisis kuantitatif pada
suatu biakan adalah dengan metode mikroorganisme, yaitu metode
tuang (pour plate), metode sebar hitungan cawan, Most Probable
(spread plate) dan metode gores Number (MPN), hitungan
(streak plate). Metode tuang (pour mikroskopik langsung, dan metode
plate) dilakukan dengan cara Petroff Hauser. .Petroff Hauser
menuang media agar yang maish cair merupakan metode hitungan

2
mikroskopik yang dilakukan perkembangbiakan dari
menggunakan bantuan kotak-kotak mikroorganisme. Percobaan
skala. Dalam setiap ukuran skala inokulasi akan menggunakan larutan
seluas 1 mm2, terdapat 25 buah kotak fisiologis untuk melakukan
besar dengan luas 0,04 mm2, pengenceran bertingkat. Menurut
kemudian pada setiap kotak besar Sanjaya (2017), fungsi dari
terdiri atas 16 kotak-kotak kecil. pengenceran bertingkat yaitu untuk
Tinggi sampel yang letaknya berada menurunkan jumlah dari suspensi
diantara kaca penutup dan kaca bakteri, sehingga memudahkan untuk
benda adalah 0,02 mm2 (Waluyo, mengamati bakteri dan menghitung
2016). Analisis kuantitatif jumlah bakteri yang ada. Pada
mikroorganisme pada bahan pangan laboratorium mikrobiologi, media
penting dilakukan untuk mengetahui digunakan sebagai bahan untuk
mutu dari bahan pangan tersebut menumbuhkan mikroorganisme
(Fardiaz, 2004) karena media mengandung banyak
Inokulasi diartikan sebagai vitamin, nutrisi, energi, atau unsur
pemindahan suatu mikroba dari hara lain yang dimana mempunyai
lingkungan aslinya ke media baru peran untuk mempertahankan
dengan tingkat ketelitian yang tinggi kelangsungan hidup dari
bahkan akurat, sehingga tidak akan mikroorganisme.
terjadi kontaminasi dari mikroba
lain. Inokulasi juga dapat dikatakan METODOLOGI
sebagai metode untuk memindahkan Alat dan Bahan
suatu mikroorganisme ke dalam Pada praktikum kali ini, alat yang
suatu substrat (Risyanto, 2014). digunakan yaitu tabung rekasi, rak
Dalam proses inokulasi tentunya tabung reaksi, pulpen, pipet ukur,
diperlukan alat dan bahan yang steril, bulb pipet, cawan petri, inkubator,
dimana bertujuan untuk menghindari ose bulat, ose lurus, mikroskop,
terjadinya kontaminasi dari mikroba lemari pendingin, kotak Petroff
lain. Tujuan dilakukannya inokulasi, Hauser, syringe, dan bunsen.
yaitu melihat pertumbuhan dan

3
Bahan yang digunakan, yaitu dingin. Ose dicelupkan ke dalam
kopi, sari apel, susu, milktea, larutan suspensi sampel dan lakukan streak
pengencer, alkohol 70%, tissue, kuadran. Cawan petri dibungkus
cling wrap, spiritus, PCA, Lactose menggunakan cling wrap dan
Broth (LB), Nutrient Agar (NA), diinkubasi pada suhu 30–32 o
C
alummunium foil, sumbat kapas, dan selama 2–3 hari dengan posisi
khamir. terbalik. Lalu diamati
pertumbuhannya.
Prosedur
1. Pengenceran 3. Agar Miring
Pastikan meja kerja sudah steril Meja kerja, alat dan bahan,
dengan menyemprotkan alkohol 70% dipastikan terlebih dahulu sudah
dan di keringkan menggunakan steril. Medium Nutrient agar (NA)
tissue. Pastikan juga tangan dari para disiapkan lalu dimasukkan ke dalam
praktikan sudah disemprot tabung reaksi steril sebanyak ¼
menggunakan alkohol 70%. Alat dan tabung. Mulut tabung reaksi tersbeut
bahan yang akan digunakan, disumbat dan dimiringkan
disiapkan dan diletakkan pada meja. menggunakan pulpen, lalu ditunggu
Kopi diteteskan sebanyak 1ml hingga menjendal. Ose disterilkan
menggunakan pipet ukur dan bulb dan didinginkan lalu suspensi sampel
pipet pada tabung reaksi yang berisi diambil menggunakan ose. Ose
laritan NaCl dan dihomogenkan distreak secara zig-zag pada agar
dengan cara menepuk tabung reaksi miring. Kultur diinkubasi di lemari
ke telapak tangan. pendingin pada suhu 5oC selama 2 –
3 hari, dan diamati pertumbuhannya.
2. Metode Gores
Medium PCA dituang ke dalam 4. Agar Tegak
cawan petri, diberi label, dan Pastikan terlebih dahulu bahwa
ditunggu sampai menjedal. Jika meja kerja sudah steril, termasuk alat
sudah, pijarkan ose menggunakan dan bahan juga. Medium Nutrient
bunsen lalu ditunggu sejenak hingga Agar (NA) dituang ke dalam tabung

4
reaksi dan dibiarkan sampai Permukaan dan cover glass
menjedal dengan posisi tegak pada dibersihkan menggunakan alkohol
rak tabung reaksi. Ose dipijarkan 70%. Menggunakan syringe, khamir
lurus menggunakan api bunsen dan diambil dan disuntikkan ke garis H
didinginkan. Ose dicelupkan ke yang terdapat pada kotak Petroff
dalam suspensi sampel dan ditusuk Hauser hingga penuh kemudian
ke dalam agar tegak, tetapi jangan ditutup menggunakan cover glass.
sampai ke bagian dasar dari tabung Menggunakan mikroskop, khamir
reaksi. Tabung reaksi disumbat dan diamati menggunakan pembesaran
ditutup menggunakan alumunium 100x, kemudian dihitung
foil. Terakhir, diinkubasi pada suhu menggunakan rumus.
30 – 32oC selama 2 – 3 hari dan
diamati pertumbuhannya. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengenceran
5. Medium Cair Tahap pengenceran terlebih
Meja kerja serta alat dan bahan dahulu di lakukan sebelum pindah ke
dipastikan terlebih dahulu jika sudah tahap isolasi. Tujuan dari
steril. Medium Lactose Broth (LB) pengenceran, yaitu untuk
disiapkan dan dituang ke dalam mengurangi jumlah sel yang terdapat
tabung reaksi secara steril sebanyak pada sampel , sehingga akan lebih
¼ tabung. Ose disterilkan pada api mudah untuk diamati nantinya. Jika
bunsen dan didinginkan sebentar. prosedur pengenceran tidak
Ose dicelupkan ke dalam suspensi dilakukan, dapat mengakibatkan
sampel kopi, dan dimasukkan ke bakteri yang diencerkan tidak
dalam tabung rekasi LB lalu ose tersebar secara merata. Prosedur
digoyangkan. Tabung reaksi pengenceran biasanya dilakukan
disumbat dan diinkubasi selama 2 – 3 secara bertingkat dengan
hari pada suhu 30 – 32oC. perbandingan 1:9, sehingga hasil
yang didapat yaitu 1/10 pada setiap
6. Perhitungan Jumlah Bakteri pengencerannya. Pengenceran pada
dengan Kotak Petroff Hauser praktikum kali ini dilakukan

5
dilakukan sekali sengan NaCl biakan, yaitu metode tuang (pour
sebanyak 9ml dan sampel sebanyak 1 plate), metode sebar (spread plate),
ml. Pengenceran dilakukan dengan dan metode gores (streak plate).
memastika terlbih dahulu bahwa Pada praktikum kali ini
meja kerja sudah steril untuk menggunakan metode gores pada
melakukan percobaan diatasnya, sampel kopi.
dengan tujuan untuk menghindari Medium PCA dituang ke dalam
kontaminasi. Sampel kopi diambil cawan petri dan ditunggu beberapa
dengan bantuan pipet ukur dan bulb waktu hingga mengeras dan siap
pipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan untuk dilakukan proses inokulasi
ke dalam tabung rekasi yang berisi bakteri. Prinsip dari metode gores,
larutan pengencer NaCl. NaCl disini yaitu menggoreskan inokulum di atas
berperan sebagai buffer yang permukaan media agar nutrien pada
memiliki pH normal, sehingga cawan petri menggunakan jarum ose.
fisiologis dari mikroba tetap terjaga. Beberapa teknik metode gores
Tahapan selanjutnya, yaitu sebagai berikut :
menghomogenkan larutan dengan a. Goresan kuadran
cara menepuk tabung rekasi Metode gores kuadran bertujuan
menggunakan telapak tangan hingga untuk mengurangi jumlah mikroba
tercampur. yang terbawa selama penggoresan.
Medium di cawan petri akan dibagi
2. Isolasi Mikroba dengan Metode menjadi 4 bagian berbeda, yang
Gores digores secara melingkar dan
Tahap isolasi perlu dilakukan berakhir di tengah.
dalam pemeliharaan Dalam melakukan metode gores
mikroorganisme. Isolasi merupakan kuadran harus dipastika terlbih
upaya dalam memisahkan atau dahulu bahwa medium PCA yang
memindahkan mikroba dari dituang ke dalam cawan petri sudah
lingkungan asalnya ke medium yang menjedal. Ose dipijarkan terlebih
baru. Terdapat beberapa cara untuk dahulu, sehingga steril dari
mendapatkan kultur murni dari suatu kontaminasi. Setelah dipijarkan,

6
tunggu ose beberapa saat hingga posisi terbalik. Tujuan dari cawan
dingin agar kultur dapat tumbuh petri diletakkan dengan posisi
dengan baik. Ose dicelupkan ke terbalik, yaitu menghindari jatuhnya
dalam sampel sari apel dan mulai butir air hasil dari pengembunan
distreak sesuai dengan metode yang disebabkan suhu pada saat
kuadran sebagai berikut : inkubasi.
Setelah diinkubasi, didapatkan
hasil kultur yang tumbuh sesuai
dengan arah kuadran, berwarna putih
sedikit kecoklatan. Membuktikan
bahwa prosedur yang dilakukan
sudah benar.
Gambar 2.1 Metode Gores Kuadran
b. Goresan T
Setelah menyelesaikan satu gores,
Metode tersebut dilakukan dengan
ose yang digunakan harus disterilkan
cara permukaan bedia dibagi menjadi
terlebih dahulu sebelum menggores
3 bagian dengan membentuk pola
goresan selanjutnya. Perlu
huruf T. Goresan pada metode ini
diperhatikan bahwa ketika
dilakukan sebagai berikut :
melakukan penggoresan jangan
sampai medium hancur akibat
tekanan yang berlebihan. Metode
gores yang baik, yaitu yang
menghasilkan bentuk koloni yang
terpisah agak jauh (single colony)
sesuai pada garis goresan dengan
Gambar 2.2 Metode Gores T
ukuran yang kecil. Jika keempat
c. Goresan Radian
goresan sudah dilakukan, cawan petri
Metode ini dimulai dari bagian
dibungkus menggunakan cling wrap
pinggir dari permukaan media,
untuk menghindari kontaminasi
kemudia diputar 90° dan dibuat
eksternal. Setelah itu cawan petri
goresan terputus di bagian atas
diinkubasi selama 2-3 hari dengan
goresan sebelumnya. Goresan pada

7
metode ini dilakukan sebagai permukaan yang berkontak langsung
berikut : dengan udara tidak boleh terlalu
sempit atau terlalu lebar, jarak media
tidak boleh terlalu dekat dengan
mulut tabung reaksi sehingga resiko
kontaminasi tidak terlalu besar.
Metode ini banyak digunakan untuk
membiakan mikroorganisme yang
memiliki sifat aerobic dan anaerobic
Gambar 2.3 Metode Gores Radian
fakultatif.
d. Goresan Sinambung/Langsung
Dalam melakukan proses
Metode tersebut dilakukan dengan
pembuatan agar miring, pastikan
cara menggoreskan setengah
terlebih dahulu bahwa meja kerja
permukaan secara zig-zag. Goresan
sudah steril, termasuk alat, bahan,
pada metode ini dilakukan sebagai
dan tangan dari praktikan. Medium
berikut :
Nutrient Agar (NA) dituang ke
dalam tabung reaksi sekitar ¼
tabung. Tabung reaksi disumbat agar
media tidak terkontaminasi dan
dimiringkan dengan bantuan pulpen.
Setelah medium sudah menjedal,
kultur murni kopi diambil
Gambar 2.4 Metode Gores menggunakan bantuan ose yang
Sinambung/Langsung sudah dipijarkan sebelumnya agar
steril. Medium NA distreak secara
3. Metode Agar Miring zig-zag menggunakan ose. Tabung
Tujuan dilakukan metode agar reaksi disumbat kembali dan
miring, yaitu untuk menumbuhkan dibungkus menggunakan
mikroba. Agar miring tentunya alummunium foil, dan diinkubasi.
dilakukan dengan memperhatikan Setelah diinkubasi hasil yang
kemiringan pada media, dimana luas didapat bahwa terlihat kultur tumbuh

8
pada sekitar permukaan media. dasar dari tabung agar tidak
Bakteri berbentuk bulat putih kecil terkontaminasi dan dapat tumbuh
dan mengikuti arah streak zig-zag. sempurna. Tabung reaksi disumbat
Membuktikan bahwa kemiringan, dan dibungkus menggunakan
jarak media dengan mulut tabung alummunium foil, dan diinkubasi
reaksi, serta penggoresan yang selama 2-3 hari pada suhu 30 – 32oC.
dilakukan sudah cukup baik. Hasil yang didapat bahwa koloni
tidak tumbuh, diduga karena ose
4. Metode Agar Tegak terlalu panas atau media yang tidak
Metode agar tegak dan agar cocok.
miring memiliki tujuan yang sama,
yaitu untuk menumbuhkan kultur 5. Medium Cair
pada medianya. Akan tetapi, yang Metode medium cair merupakan
membedakan dari kedua media salah satu medium pada
tersebut adalah posisi dari media. penggolongan berdasarkan bentuk
Metode agar tegak dilakukan dengan fisiknya. Perbedaannya yaitu
meletakkan tabung reaksi secara medium cair tidak ditambahkan agar-
tegak pada tabung reaksi, berbeda agar atau gelatin sebagai bahan
dengan metode agar miring. Metode pemadat. Mikroba yang tumbuh akan
agar tegak banyak digunakan untuk menunjukkan karakteristiknya
mikroorganisme yang bersifat terhadap keberadaan udara. Bentuk
aerobic. koloni yang tumbuh pun akan
Proses metode agar tegak diawali berbeda, ada yang berbentuk serabut,
dengan menuang Nutrient Agar (NA) cincin, atau selaput. Medium cair
ke dalam tabung reaksi dan mengandung satu atau lebih
diletakkan pada rak tabung reaksi. konstituen yang dapat memberi
Jika medium sudah menjedal kultur kesempatan pada bakteri untuk
ditusukkan ke medium menggunakan tercampur dan menyebar secara
bantuan ose lurus yang sudah merata dengan seluruh nutrisi pada
dipijarkan terlebih dahulu agar steril. medium, sehingga cocok untuk
Pastikan ose tidak terkena bagian digunakan sebagai media

9
pertumbuhan mikroba. Salah satu dalam suspensi sampel kopi, dan
contohnya, yaitu medium cair adalah dimasukkan ke dalam tabung rekasi
NB (Nutrient Broth) dan LB LB, ose digoyang secara perlahan
(Lactose Broth). agar larutan homogen. Sumbat
Medium yang digunakan pada tabung reaksi menggunakan kapas
praktikum kali ini yaitu Lactose lalu dibungkus menggunakan
Broth (LB). Medium LB merupakan alummunium foil, dan diinkubasi.
medium yang digunakan untuk Koloni tidak tumbuh, diduga karena ose
mendeteksi kehadiran dari Coliform yang digunakan untuk memindahkan
dalam air, makanan, dan produk sampel terlalu panas.

susu. Coliform merupakan kelompok


bakteri yang dimanfaatkan sebagai 6. Analisis Kuantitatif dengan
indikator pendeteksi adanya polusi Metode Petroff Hauser
kotoran dan kondisi yang tidak baik Analisis kuantitatif merupakan
pada air, makanan, susu, dan produk analisis yang menghasilkan bentuk
berbahan dasar susu. LB . LB dibuat numerik. Pada mikroorganisme
dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; beberapa metode dapat dilakukan
0,5% pepton; dan 0,5% laktosa dalam analisis kuantitatif, yaitu
Sebelum melakukan metode hitungan cawan, Most Probable
medium cair, perlu dipastikan Number (MPN), hitungan
terlebih dahulu meja kerja, alat, mikroskopik langsung, dan metode
bahan, dan tangan dari setiap Petroff Hauser. Petroff Hauser
praktikan sudah steril dengan merupakan metode dengan
menyemprotkan alkohol 70% untuk menggunakan bantuan kotak-kotak
menghindari kontaminasi dari pihak skala yang akan dihitung secara
eksternal. Tuang LB secara steril ke mikroskopik. Dalam setiap ukuran
dalam tabung hingga ¼ tabung terisi. skala seluas 1 mm2, terdapat 25 buah
Sterilkan ose dengan cara dipijarkan kotak besar dengan luas 0,04 mm2,
menggunakan bunsen lalu ditunggu kemudian pada setiap kotak besar
beberapa saat sampai ose dingin dan terdiri atas 16 kotak-kotak kecil.
bisa digunakan. Ose dicelupkan ke Metode Petroff Hauser dilakukan

10
perhitungan menggunakan rumus mikroba. Dalam proses analisis
berikut : kuantitatif menggunakan metode
jumlah sel rata−rata kotak sedang Petroff Hauser jumlah sel rata-rata
volume kotak sedang
pada kotak sedangnya adalah
Pada percobaan tersebut
sebanyak 11,4 dan volume pada
didapatkan bahwa jumlah sel rata-
kotak sedang sebesar 4 x 10−6 mm3 .
rata pada kotak sedangnya adalah
Oleh karena itu, diperoleh hasil
sebanyak 11,4 dan volume pada
sebagai berikut :
−6 3
kotak sedang sebesar 4 x 10 mm . 11,4 6
−6 = 2,85 ×10
Angka ini kemudian dihitung 4 × 10
menggunakan rumus diatas, dan
diperoleh hasil sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
11,4 6 Fardiaz. 2004. Analisa Mikrobiologi
−6 = 2,85 ×10
4 × 10
Pangan. PT. Raja Grafindo
Persada : Jakarta
KESIMPULAN
Dari beberapa hasil metode
Kusuma, S. A. F. (2009).
penelitian yang dilakukan terhadap
pustaka_unpad_ujibiOkimia.
mikroorganisme, dapat dilihat dari
hasil metode gores dengan agar
Waluyo.2010. Teknik Metode Dasar
miring koloni yang terlihat sama-
Mikrobiologi
sama berwarna putih, tetapi pada
metode gores warna koloni lebih
Machmud, M. 2001. Teknik
kecoklatan diduga karena dari warna
Penyimpanan dan
sampel kopi. Pada metode agar tegak
Pemeliharaan 12 Mikroba.
dan kultur cair, tidak terlihat adanya
Buletin Agrobio. 4(1): 24-32.
pertumbuhan koloni diduga karena
ose yang digunakan untuk berkontak
Moda, K. F. (2019). Inokulasi
langsung dengan mikroba masih
Bakteri
dalam keadaan panas yang tentunya
Pada Media Padat & Cair.
bisa berdampak buruk kepada

11
Fakultas Ilmu-Ilmu www.biounsoed.com pada
Kesehatan hari Jumat, 2 Maret 2018.
Program Studi Bioteknologi, Sa'diyah, A. (2021). Sejarah Ruang
6. Lingkup dan Perkembangan
Mikrobiologi. Dalam Dasar -
Murtius, W. S. (2018). Modul Dasar Mikrobiologi dan
Praktek Penerapannya (hal. 33).
Dasar Mikrobiologi. Bandung: Penerbit Wifina
Universitas Bhakti Persada Bandung.
Andalas. Padang, Sumatera
Barat, 1–44. repo.unand.ac.id Sanjaya, T., A. 2013. Deteksi
Pelczar, dan Chan. 1986. Escherichia coli Pada Jajanan
Dasar-dasar Mikrobiologi. Cendol yang Dijual di Pasar
Penerbit Universitas Tradisional Kota Bandar
Indonesia (UI-Press), Jakarta. Lampung. Skripsi. Progam
Rasyidah, R., & Fariani, R. (2021). Studi Pendidikan Dokter,
Perbandingan Teknik Fakultas Kedokteran,
Penyimpanan Menggunakan Universitas Lampung, Bandar
Medium Yang Berbeda Lampung.
Terhadap Viabilitas Kapang
Colletotrichum capsici dan Si, S., Pd, M., Sukmawaty, E., Si, S.,
Prycularia oryzae. Jurnal Si, M., Masri, M., & Si, S.
Pengelolaan Laboratorium (2015). Penuntun praktikum
Pendidikan, 3(2), 69–76. (Issue March).
https://doi.org/10.14710/jplp Unknown. (2014). unknown.
3.2.69-76 Paper Knowledge . Toward
Media History of Documents,
Risyanto, S. 2014. Teknik Inokulasi 7(2), 107–115.
pada Budidaya Jamur Tiram
Putih. Jurnal Penyuluhan, 14. Widiasti, M., Putra, I. W. W. P.,
Diunduh dari

12
Duniaji, A. S., & Darmayanti, zedoaria ( Berg .) Roscoe )
L. P. (2020). Analisis Potensi Terhadap Escherichia
Beberapa Larutan Pengencer coli. Scientific Journal of
Pada Uji Antibakteri Teh Food
Temu Putih ( Curcuma Technology, 6(2), 117–125.

LAMPIRAN
Tabel 1. Pemeliharaan Kultur Cair dan Padar

No. Nama Gambar Keterangan


Kelompok Pengujian

Pemeliharaan Medium Lactose


1A Kultur Cair Broth, sampel milk
tea.

koloni tidak tumbuh,


karena tidak ada ciri-
ciri seperti
(Sumber: Dokumentasi terbentuknya keruhan
Kelompok 1A, 2022) atau endapan.

Pemeliharaan Medium PCA, sampel


Kultur Padat milk tea, metode gores
kuadran.
1. Metode
Gores
Pertumbuhan kultur
menyebar tidak
beraturan sesuai jalur
(Sumber: Dokumentasi kuadran. Terdapat
Kelompok 1A, 2022) koloni berwarna putih

13
dan kuning.
2. Agar tegak Medium NA, sampel
milk tea

Koloni tumbuh
menyebar, tetapi tidak
membentuk pusaran,
dan ada yang tumbuh
(Sumber: Dokumentasi di permukaan.
Kelompok 1A, 2022)

3. Agar Medium NA, sampel


miring milk tea

Koloni tumbuh pada


permukaan agar
dengan bagian tebal
(Su pada ujung koloni,
mber: Dokumentasi dan di pinggir hanya
Kelompok 1A, 2022) tipis tetapi menyebar.

Pemeliharaan Medium Lactose


2A Kultur Cair Broth, sampel kopi.

Terdapat sedikit
kekeruhan, tidak
terbentuk endapan,
dari segi
(Sumber: Dokumentasi pertumbuhannya tipis
Kelompok 2A, 2022) dan halus diduga
termasuk kelompok

14
membran.

Pemeliharaan
Kultur Padat Medium PCA, sampel
kopi, metode gores
1. Metode
radian.
Gores

Pertumbuhan kultur
menyebar tidak
beraturan sesuai jalur
(Sumber: Dokumentasi
radian.
Kelompok 2A, 2022)

2. Agar tegak Medium NA, sampel


kopi.

Pertumbuhan kultur
banyak di permukaan
diduga merupakan
jenis bakteri aerob,
(Sumber: Dokumentasi serta berdasarkan
Kelompok 2A, 2022) bentuk diduga filiform
karena terdapat
pertumbuhan benang
halus ke bagian
bawah medium.

15
3. Agar Medium NA, sampel
miring kopi.

Berdasarkan bentuk
pertumbuhan nya
diduga efus karena
pertumbuhannya
(Sumber: Dokumentasi
menyebar.
Kelompok 2A, 2022)

Pemeliharaan Medium Lactose


3A Kultur Cair Broth, sampel susu.

Tidak mengalami
pertumbuhan mikroba
dan kultur cair
berwarna bening.
(Sumber: Dokumentasi
Kelompok 3A, 2022)

Pemeliharaan Medium PCA, sampel


Kultur Padat susu, metode gores
kuadran.
1. Metode
Gores
Hanya tumbuh
mikroba berwarna
putih bulat, putih
bulat sedikit lonjong,
kuning bulat, dan
tidak tumbuh sesuai
jalur yang dibuat.

16
2. Agar tegak Medium NA, sampel
susu.

Sampel ini merupakan


jenis papillate tetapi
hanya tumbuh di
bagian atasnya saja
dengan bentuk bulat
tumpul berwarna
putih serta terdapat
dua lapisan berbeda
dengan warna kuning
keruh di bagian atas
dan kuning agak
transparan di bagian
bawah.

3. Agar Medium NA, sampel


miring susu.

Berdasarkan bentuk
pertumbuhannya,
mikroba ini diduga
effuse, dimana
mikroba memiliki
pertumbuhan yang
tipis tetapi kurang
menyebar secara rata
dengan jumlah yang
cukup banyak dan
semuanya berwarna

17
putih bulat tidak ada
yang kuning.

Pemeliharaan Medium Lactose


4A Kultur Cair Broth, sampel kopi.

Tidak terbentuk
endapan dan terdapat
sedikit kekeruhan.
dari segi
pertumbuhannya tipis
dan sedikit di bagian
pinggir permukaan
cairan, diduga
termasuk kelompok
membran.

Pemeliharaan Medium PCA, sampel


Kultur Padat kopi, metode gores
radian.
1. Metode
Gores
Pertumbuhan kultur
menyebar beraturan
sesuai jalur kuadran.
Warna koloni yang
dihasilkan yaitu putih.

18
2. Agar tegak Medium NA, sampel
kopi.

Pertumbuhan kultur
tumbuh seperti bentuk
akar dengan serabut-
serabut yang tipis
sehingga diduga
bentuk
pertumbuhannya yaitu
vilous

3. Agar Medium NA, sampel


miring kopi.

Berdasarkan bentuk
pertumbuhannya
diduga efus karena
pertumbuhannya
menyebar dengan
adanya bintik-bintik

19
Pemeliharaan Medium Lactose
5A Kultur Cair Broth (LB), sampel
sari apel

Tidak terbentuk
endapan tetapi warna
menjadi lebih keruh

Pemeliharaan Medium PCA, sampel


Kultur Padat sari apel, streak
kuadran
1. Metode
Gores
Tidak tumbuh karena
streak tidak terbentuk
sehingga terbentuk
koloni besar berwarna
putih

20
2. Agar tegak Medium NA, sampel
sari apel

Tumbuh dua titik

3. Agar Medium NA, sampel


miring sari apel

Tidak tumbuh, tetapi


terlihat uap air diduga
ose yang digunakan
belum sepenuhnya
dingin

Pemeliharaan Medium LB, sampel


6A Kultur Cair kopi.

Koloni tidak tumbuh,


diduga karena ose
yang digunakan untuk
memindahkan sampel
(Sumber: Dokumentasi
terlalu panas.
Kelompok 6A, 2022)

Pemeliharaan Medium PCA, sampel


Kultur Padat kopi, streak kuadran.

21
1. Metode
Gores Bakteri tumbuh
menyebar sesuai arah
kuadran, berwarna
putih namun sedikit
kecoklatan.

(Sumber: Dokumentasi
Kelompok 6A, 2022)

2. Agar tegak Medium NA, sampel


kopi.

koloni tidak tumbuh,


dikarenakan ose yang
terlalu panas atau
media yang tak cocok.
(Sumber: Dokumentasi
Kelompok 6A, 2022)

3. Agar Medium NA, sampel


miring kopi.
Bakteri berhasil
tumbuh di atas agar.
Bakteri berbentuk
bulat putih kecil, dan
mengikuti arah sesuai
(Sumber: Dokumentasi pola streak zig zag.
Kelompok 6A, 2022)

22
Pemeliharaan Medium Lactose
7A Kultur Cair Broth, sampel milk
tea.
Koloni tidak tumbuh,
dapat disebabkan oleh
ose yang digunakan
saat memindahkan
sampel masih panas.

Pemeliharaan - Medium PCA,


Kultur Padat sampel milk tea,
metode gores
1. Metode
kuadran.
Gores
- Mikroorganisme
tidak tumbuh sesuai
jalur
- Tumbuh beberapa
koloni besar berwarna
kuning dan terdapat
koloni bulat putih

2. Agar tegak - Medium NA, sampel


milk tea
- Tumbuh membentuk
beaded

23
3. Agar - Medium NA, sampel
miring milk tea
- Koloni tumbuh
menyebar, beberapa
koloni besar berwarna
kuning, dan koloni
kecil berwarna putih
diduga bentuk
pertumbuhannya
adalah efus.

Pemeliharaan Sampel: susu


8A Kultur Cair
Koloni tidak tumbuh,
seharusnya suspensi
susu tumbuh pada
medium LB.
Penyebab tidak
tumbuh diduga ketika
mengambil suspensi
ose masih panas
sehingga koloni mati.

Pemeliharaan Sampel: susu


Kultur Padat
Metode gores:
1. Metode
kuadran
Gores

Tumbuh beberapa
koloni berwarna putih
dan kuning, tetapi

24
pertumbuhannya tidak
sesuai dengan jalur
kuadran yang
digoreskan. Hal tersebut
dikarenakan praktikan
2. Agar tegak Sampel: susu

Terdapat
pertumbuhan sedikit
mikroorganisme
dengan bentuknya
lurus dan tipis sesuai
dengan tempat
penusukkan ose.
Diduga bentuk
Pertumbuhan
mikroorganisme pada
metode agar tegak ini
adalah filiform.

25
3. Agar Sampel: susu
miring
Tumbuh beberapa
koloni bulat putih
pada permukaan agar.
Koloni tumbuh tidak
terpisah- pisah sesuai
dengan teknik goresan
zig-zag rapat yang
dilakukan pada agar
miring.
Diduga bentuk
pertumbuhannya
adalah efus.

26
Tabel 2. Analisis Kuantitatif Petroff Hauser

No. Gambar Perhitungan (termasuk jumlah


Kelompo bakteri per kotak)
k

1A Kotak A = 2
Kotak B = 33
Kotak C = 15
Kotak D = 7
Kotak E = 6

rata-rata = 12,6
V= 4 x 10−6 cm 3

perhitungan :
12,6/ 4 x 10−6 = 3,15 x 10−6

2A Kotak A = 3
Kotak B = 35
Kotak C = 23
Kotak D = 72
Kotak E = 31

rata-rata = 32,8
V = 4 x 10−6 cm 3

perhitungan :
32,8/4.10^-6 = 8,2 x 106

27
3A Kotak A = 28
Kotak B = 34
Kotak C = 80
Kotak D = 32
Kotak E = 54

rata rata = 45,6


V = 4 x 10−6 m m3

perhitungan :
45,6/4.10^-6 = 1,14 x 10^7

4A Kotak A =30
Kotak B =48
Kotak C =36
Kotak D =50
Kotak E =63

Rata-rata = 45,4
V =4 x 10−6 cm 3

Perhitungan
45,4/4.10^-6 = 1,135×10 7

5A Kotak 1 = 3
Kotak 2 = 14
Kotak 3 = 8
Kotak 4 = 11
Kotak 5 = 13

28
Rata2 = 9,8
V = 4 x 10−6 m m3

Perhitungan
9,8/4.10^-6 = 2,45x10^6

6A Kotak A = 9
Kotak B = 10
Kotak C = 13
Kotak D = 17
Kotak E = 8

rata rata = 11,4


V = 4 x 10−6 mm3

perhitungan :
11,4/4.10^-6 = 2,85 x 10^(6)

7A Kotak 1 = 267
Kotak 2 = 54
Kotak 3 = 88
Kotak 4 = 69
Kotak 5 = 10

Rata-rata = 97,6
koloni
V = 4 x 10−6 c m 3

Perhitungan :

29
97,6 koloni/
4 x 10−6 cm =3

2,44 x 10 koloni/mL
7

8A Kotak A = 46
Kotak B = 37
Kotak C = 44
Kotak D = 44
Kotak E = 38

rata rata = 41,68


V = 4 x 10−6 m m3
perhitungan :
41,8/4.10^-6
= 1,045 x 10^7

30

Anda mungkin juga menyukai