Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2 DASAR - DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Disusun Oleh :
Marnanda Sabella (2241648201105)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022
MODUL 2
DASAR – DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI

A. TUJUAN

a) Mempelajari cara pembuatan media dan syarat-syarat yang


dibutuhkan oleh suatu mediauntuk pertumbuhan mikroba.
b) Mempelajari macam-macam teknik sterilisasi
c) Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis.
d) Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba.
e) Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk
pengecatan/pewarnaan bakteri
f) Mengenal bermacam-macam mikroba di alam.

B. PRINSIP
Sterilsasi merupakan suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
mendapatkan suatu kondisi bebas mikroorganisnme,metode utama yang
dilakukan dalam praktek sterilsasi yaitu terdiri metode fisik dan metode
kimia.
Isolasi atau tindakan mengisolasi suatu mikroba yaitu memiskan
mikroba tersebut dari lingkungannya yang berada di alam dan
menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
melainkan harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat
kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba
ataupun jasad renik. (Waluyo 2013).
Media merupakan nutrien yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhan secarain vitro. Pemilihan media yang akan digunakan
disesuaikan sifat penelitiam atau pemeriksaan.Fungsi dari suatu media
yaitu secara kualitatif digunakan untuk perbanyakan dan
perhitunganjumlah mikroorganisme (Harti, 2015).
Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang di media yang tepat
dengan nutrisi-nutrisi yang cukup. Media tersebut dibagi menjadi dua, yaitu
media padat dan media cair. Media tersebut harus sama dengan lingkungan
hidupnya di alam dan memiliki cukup nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba
sehingga mikroba dapat berkembang. Mikroorganisme membutuhkan
ekstrak khamir, daging, atau tumbuhan yang mengandung protein untuk
pertumbuhannya. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah campuran
nutrisi atau nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme menggunakan nutrisi dalam media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk membuat komponen sel.
Melalui media, pertumbuhan dapat dicapai dengan mengisolasi
mikroorganisme dalam kultur murni dan memanipulasi media
pertumbuhan. Bahan utamanya adalah air (H2O) sebagai pelarut agar-
agar(rumput laut) sedangkan agar berfungsi sebagai
pengembang (Suhardi, 2013).

Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme


yang telah di inokulasikan pada media (padat atau cair), kemudia di
simpan pada suhu tertentu untuk dapat melihatpertumbuhannya.
Penanaman bakteri dengan media agar akan dilakukan dengan inkubasi.
Bila suhuinkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya
mikroorganisme tidak dapat tumbuh denganbaik. Inkubasi digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu : inkubasi pada lemari biasa atau suhu kamar
daninkubasi pada inkubator yang suhunya dapat ditentukan. (Saputro,
2017).
Agar merupakan ekstrak polisakarida yang berasal dari alga,
digunakan untuk mengeraskan kultur media cair. Agar akan tetap dalam
bentuk cair sebelum didinginkan pada suhu di bawah 45⁰C. Agar bersifat
tembus cahaya, memungkinkan koloni menempel pada media solid, dan
memudahkan kita untuk melakukan pengamatan (Tortora, Funke, dan Case,
2010).
Tabung reaksi dan cawan petri adalah tempat menanam
mikroorganisme. Dalam keadaan cair, media padat dapat ditempatkan
dalam tabung reaksi atau agar juga bisa ditempatkan dalam tabung reaksi.
Dan ketika media nya padat ditempatkan dalam cawan petri (Cappucino dan
Sherman, 2011).
Cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis adalah dengan
menghindari kontak salah satukultur murni, media steril, dan permukaan
steril dari tempat pertumbuhan dengan
mencemarimikroorganisme.Langkah-langkah untuk mentransfer kultur dari
satu tempat ke yang lain yaitu:Flame inokulasi atau transfer loop, buka dan
bakar mulut tabung kultur, ambil beberapa pertumbuhan kultur dan transfer
ke media segar, bakar mulut tempat kultur dan kembali disegel , pijar
kembali Inoklasi tersebut. Dasarnya teknik yang sama digunakan untuk
mentransfermikroorganisme dari tempat kultur ke kaca mikroskop dan
inokulasi cawan petri, kecuali cawantidak dipijarkan (Atlas, 2017).

D. SKEMA KERJA
Alat dan Bahan :
• Media Nutrien Agar (NA) (Oxoid)
• Media Nutrien Broth (NB) (Oxoid)
• Aquades
• Cawan petri
• Tabung reaksi
• Batang pengaduk
• Pipet volume
• Erlenmeyer
• Penanggas / elemen pemanas

Timbang media NA (Oxoid) dan NB (Oxoid) sesuai prosedur di kemasan.


Buatlah50 ml media NA dan 50 ml media NB.

Masukkan serbuk media ke dalam Erlenmeyer.

Aquades ditambahkan dan di aduk sampai merata dengan batang


pengaduk.

Dipanaskan dengan hati-hati dengan menggunakan penangas / elemen


pemanas sampai tercampur homogen.

Sebelum diautoklaf, tuangkan media NA menggunakan pipet volume.

Sebelum diautoklaf, tuangkan NB ke dalam tabung reaksi, masing-masing


tabung reaksi 8 ml.

Sterilkan seluruh media dalam tabung reaksi selama 15 menit


menggunakan autoklaf dengan tekanan 1 atm 121 C.
Setelah diotoklaf : media NA 10 ml dalam tabung reaksi diletakkan tegak
pada rak tabung dan biarkan memadat, media NA 5 ml inkubasikan miring
dan biarkan memadat. Media sisaNA tuangkan dalam cawan petri dan
biarkan memadatMedia NA 15 ml dibiarkan sampai suhu 45-50oC.

Media NB dalam tabung reaksi dibiarkan dingin. Media NA dan NB


digunakan untuk percobaan selanjutnya.

1. Teknik – Teknik Pemindahan Kultur Mikroba


Alat dan Bahan :
• Media NA miring dalam tabung reaksi (hasil percobaan 1)
• Media NA tegak dalam tabung reaksi (hasil percobaan 1)
• Media nutrien cair atau NB dalam tabung reaksi (hasil percobaan
1)
• Jarum ose
• Jarum inokulasi
• Kultur murni bakteri
• Lampu bunsen
• Vortex mixer
Siapkan media NA dan NB hasil percobaan. Dilakukan pemindahan
kultur mikroba secara satu persatu untuk masing-masing media.

Tutup dari masing-masing tabung reaksi yang berisi media di


longgarkan.

Tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri dipegang di


tangan kiri.

Jarum ose dibakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar
menggunakan tangan kanan.
Pegang ose menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, gunakan jari
kelingking untuk membuka tutup tabung reaksi.

Pegang ose menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, gunakan jari
kelingking untuk Membuka tutup tabung reaksi dan tutup tabung
reaksi seperti posisi semula.

Mulut tabung reaksi dibakar, masukkan jarum ose dan ambil 1 ose
biakan bakteri.

Mulut tabung dibakar kembali dan ditutup kembali.

Inokulasikan biakan bakteri pada tabung reaksi inokulasi dengan cara


goresan zigzag pada permukaan NA miring.

Mulut tabung reaksi dibakar kembali dan ditutup kembali, kemudian


bakar ose.

Diberi label : tanggal percobaan, nama bakteri, teknik pemindahan


dan nama kelompok.

Dilakukan cara yang sama untuk media nutrien cair/NB menggunakan


jarum ose danmedia agar tegak secara tusukan tegak lurus
menggunakan jarum inokulasi.
Di inkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati
pertumbuhannya.

2. Teknik – Teknik Isolasi atau Penanaman Mikroba


a) . Spread PlateMethod (Cara Tebar/Sebar).
Alat dan Bahan :
• Spreader/batang bengkok/batang Drigalsky
• Pipet volume, lampu bunsen
• Media NA dalam cawan petri
• Kultur murni bakteri
• Larutan pengencer (BPW atau NaCl fisiologis 0,9%)
Dibuat pengenceran 10-1 – 10-6 dari kultur murni bakteri
dengan larutan pengencer.

Buka dan bakar leher tabung reaksi yang mengandung kultur


murni bakteri.

0,1 ml kultur bakteri dipindahkan secara aseptis ke permukaan


media NA dalam cawan petri.

Speader yang telah dicelupkan dalam alcohol dibakar lalu


biarkan dingin.

Tebarkan secara merata kultur bakteri dengan speader dan


biarkan sampai permukaan agar mengering.
Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya
inkubasikan secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar
dan amati pertumbuhannya.

Dibandingkan pertumbuhan dari tiap-tiap pengenceran dan


bandingkan pertumbuhannya dengan hasil Teknik spread
plate pada percobaan kedua.

b) . Pour PlateMethod (Cara Tabur).


Alat dan Bahan :
• Media NA dalam tabung reaksi (hasil percobaan 1)
• Cawan petri steril
• Kultur murni bakteri
• Pipet volume
• Lampu bunsen
Media NA dalam tabung reaksi didinginkan sampai suhu ± 45
– 50oC.

Bakar leher botol tabung yang mengandung kultur murni


bakteri
.

Pindahkan 1 ml kultur murni bakteri ke dalam tabung reaksi


yang mengandung NA secara aseptis.

Leher tabung dibakar di atas bunsen, dan dituangkan media NA


yang telah mengandung kultur murni bakteri ke dalam cawan
petri.
Digoyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur bakteri
dengan NA sampai homogen. Petri digoyangkan jangan terlalu
kuat. Petri bisa diletakkan dalam radius maksimal 20 cm dari
sumber api pada saat penuangan media.

Setelah agar memadat diinkubasi kembali terbalik pada suhu


kamar selama 24 jam. Setelah agar memadat dilakukan
inkubasi terbalik, dan amati perubahannya.

c) . Streak Plate Method (Cara Gores).


Alat dan Bahan :
• Media NA dalam cawan petri
• Kultur murni bakteri
• Jarum ose
• Lampu bunsen

Panaskan jarum ose hingga memijar, kemudian dinginkan.


Goreskan ose yang telah didinginkan pada permukaan media
agar dalam cawan petri.

Diambil 1 ose kultur murni bakteri dan goreskan pada


permukaan media agar di mulai pada satu ujung.

Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan


petri,biarkan ose meluncur di atas permukaan agar sewaktu
menggores.

Pijarkan ose terlebih dahulu dan biarkan dingin pada setiap kali
menggorekan ose untuk kuadran selanjutnya.
Diinkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam
dan amati pertumbuhannya.
E. DAFTAR PUSTAKA

Atlas, R.M., 2017, Principles Of Microbiology, 2 th ed, Wm.C. Brown


Publishers, London.

Cappucino J.G. and Sherman, Natalie., 2011, Microbiology a Laboratory


Manual, 9thEd

Harti, A. S., (2015). Mikrobiologi Kesehatan; Peranmikrobiologi Dalam


Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Suhardi, S.H., Koesnandar,D. K. Indriani, H. Arnaldo 2015. Biosafety


Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan
Rumah Sakit . PT.Multazam Mitra Prima.

Tortora, J.G., Funke, B.R. and Case, C.L., 2010, Microbiology and
Introduction, 10thed.

Waluyo, Lud (2013). Teknik & Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai