Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

NAMA LENGKAP : NATHANAEL DWIJO NUGROHO

NIM : 208114089

HARI PRAKTIKUM : SENIN 08 JANUARI 2021

GOLONGAN : B2

KELOMPOK :2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2021


ACARA II

TEKNIK INOKULASI DAN PENGENCERAN SUSPENSI


BAKTERI

1. TUJUAN:
1. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis.
2. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba.
3. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecatan /
pewarnaan bakteri
4. Mengenal bermacam-macam mikroba di alam

2. PERTANYAAN PENUNTUN (disertai sitasi dari sumber yang


diambil)

a) Jelaskan perbedaan isolasi dan inokulasi bakteri!

Isolasi bakteri adalah memisahkan bakteri dari alam dan menanamnya


dalam media baru sebagai biakan murni. Sedangkan inokulasi adalah
proses memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.(Yusmaniar, Wardiyah
& Nida, 2017).

b) Jelaskan prinsip dasar dan tujuan teknik isolasi mikroba secara streak
plate, pour plate dan spread plate!

1. Metode Streak plate


Teknik isolasi koloni bakteri dengan cara ini dilakukan dengan cara
menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan media agar padat. Bertujuan untuk mengisolasi
mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur kedalam
medium baru. (Yusmaniar, Wardiyah & Nida, 2017).

2. Metode Pour plate (penuangan)


Metode pour plate merupakan metode untuk memperoleh biakan murni
dari populasi campuran mikroorganisme dengancara mengencerkan
specimen yang kemudian dituangkan kedalam cawan steril dan diikuti
dengan menuangkan medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan
(pada suhu ±500C) . Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan
perkiriaan jumlah bakteri hidup dalam cairan atau spesimen. Hasil
perhitungan bakteri dinyatakan dalam koloni (Irianto, 2012).

3. Metode Spread plate


Teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba
dengan cara dipulas atau disebar padapermukaan media agar padat.
Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba.
Bertujuan agar diperoleh kultur murni (Yusmaniar, Wardiyah & Nida,
2017).

c) Apa yang dimaksud dengan kultur murni/biakan murni?

Biakan murni/kultur murni adalah biakan bakteri yang sudah tidak


bercampur lagi dengan bakteri lainnya (Rasyid, 2012)

d) Jelaskan karakteristik pertumbuhan mikroba dalam media padat dan


media cair?

Karakteristik pertumbuhan mikroba di medium padat yaitu dengan


membentuk koloni atau kumpulan dari sel-sel mikroba dan tidak menyebar.
Media ini berguna dalam menjaga agar sel tidak berpindah tempat yang
nantinya bisa dihitung dan dipisahkan jenisnya ketika menjadi koloni.
(Hafsan, 2014)
Media padat digunakan untuk mempelajari koloni mikroba, untuk isolasi
dan untuk memperoleh biakan murni.
Karakteristik pertumbuhan pada media cair adalah keruh. Digunakan untuk
pembenihan sebelum diletakkan pada media padat, tidak cocok untuk isolasi
mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman.
(Yusmaniar, Wardiyah & Nida, 2017).

3. SKEMA KERJA:

a. Teknik – Teknik Pemindahan Kultur Mikroba

Alat :

1. Jarum ose

2. Jarum inokulasi
3. Lampu bunsen

4. Vortex mixer

Bahan :

1. Kultur murni bakteri

2. Media NA miring, NA tegak, NB

Cara Kerja :

Media hasil percobaan 1 disiapkan. Pemindahan kultur

mikroba dilakukan satu persatu untuk masing-masing media.


Tutup dari masing-masing tabung reaksi yang

berisi media dilonggarkan (tidak boleh di lepaskan!).


Tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri pegang

di tangan kiri.


Jarum ose dipegang pada tangan kanan dan bakar di atas nyala

lampu bunsen hingga kawat memijar.Perhatian : pemanasan

jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar,

sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat!


Jarum ose dipegang menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, gunakan

jari kelingking untuk membuka tutup tabung reaksi (tutup

tabung reaksi tetap dipegang seperti posisi semula).


Mulut tabung reaksi dibakar, kemudian masukkan jarum ose dan ambil
1

ose biakan bakteri.


Mulut tabung reaksi dibakar kembali dan tutup tabung reaksi

kembali.


Tabung reaksi yang akan diinokulasi diambil dengan tangan kiri,
dengan cara yang sama buka tutup tabung reaksi, dan

bakar mulut tabung reaksi.


Biakan bakteri pada tabung reaksi inokulasi diinokulasi dengan cara
goresan zigzag pada permukaan NA miring.


Mulut tabung reaksi dibakar dan tutup tabung reaksi kembali,

kemudian bakar ose.


Label diberikan dengan ketentuan : tanggal percobaan, nama bakteri,
teknik pemindahan dan nama kelompok.


Dilakukan cara yang sama untuk media nutrien cair/NB

menggunakan jarum ose dan media agar tegak secara tusukan

tegak lurus menggunakan jarum inokulasi.


Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati

pertumbuhannya.

b. Teknik – Teknik Isolasi atau Penanaman Mikroba

1) Spread plate method (cara tebar/sebar)


Alat :
a) Spreader/batang bengkok/batang Drigalsky
b) Pipet volume
c) Lampu bunsen

Bahan :
a) Media NA dalam cawan petri (hasil percobaan 1)
b) Kultur murni bakteri
c) Larutan pengencer (BPW atau NaCl fisiologis 0,9%)
Cara Kerja :

Dibuat pengenceran 10−1 – 10−6 dari kultur murni bakteri dengan


larutan pengencer.


Tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri diambil, dibuka
dan leher tabung dibakar.


0,1 ml kultur bakteri secara aseptis dipindahkan ke permukaan media
NA dalam cawan petri.

Spreader yang sebelumnya telah dicelupkan dalam alkohol

dibakar, lalu dibiarkan hingga dingin.


Mulut tabung reaksi dibakar dan tutup tabung reaksi kembali,

kemudian bakar ose.


Label diberikan dengan ketentuan : tanggal percobaan, nama bakteri,
teknik pemindahan dan nama kelompok.


Kultur bakteri dengan spreader ditebarkan/disebarkan secara merata
dan dibiarkan sampai permukaan agar mengering (lihat Gambar 1).


Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasi dilakukan
secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar


Dilakukan perbandingan pertumbuhan dari tiap-tiap pengenceran
Sumber Gambar : Modul Panduan Mikrobiologi 2021

2) Pour plate method (cara tabur)

Alat :

a) Cawan Petri Steril


b) Pipet Volume
c) Lampu Bunsen
Bahan :
a) Media NA dalam tabung reaksi
b) Kultur murni bakteri
Cara kerja :

Media NA didinginkan dalam tabung reaksi sampai suhu ± 45 -

50°C (cirinya : terasa hangat di kulit/tidak ‘kemranyas’).


Tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri dibuka , dan

leher botol dibakar.


1 ml kultur murni bakteri dipindahkan ke dalam tabung reaksi
yang mengandung NA secara aseptis.

Leher tabung dibakar di atas bunsen, dan lalu media NA yang telah
mengandung kultur murni bakteri di tuangkan ke dalam.


Untuk mencampur kultur bakteri dengan NA sampai homogeny cawan
petri digoyangkan perlahan-lahan. Penggoyangan petri jangan terlalu
kuat. Pada saat penuangan media, petri bisa diletakkan dalam radius
maksimal 20 cm dari sumber api (zona steril)

(lihat Gambar 2).


Setelah agar memadat diinkubasi terbalik pada suhu kamar selama 24
jam. Inkubasi terbalik dilakukan setelah agar memadat. Lalu diamati
pertumbuhannya.

Sumber Gambar : Modul Panduan Mikrobiologi 2021

3) Streak plate method (cara


tabur)Alat :
a) Jarum Ose
b) Lampu Bunsen

Bahan :
a) Media NA dalam cawan petri (hasil percobaan 1 )
b) Kultur murni bakteri
Cara kerja :
Jarum ose dipanaskan hingga memijar di atas bunsen, kemudian
didinginkan. Gunakan ose yang telah dingin untuk menggores pada
permukaan media agar dalam cawan petri.


1 ose kultur murni bakteri diambil dan digoreskan pada permukaan
media agar dimulai pada satu ujung. Perhatikan teknik penggoresan!
(lihat Gambar 3, 4, 5, 6).


Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri,
sewaktu menggores ose dibiarkan meluncur di atas permukaan
agar.

Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, ose

dipijarkan terlebih dahulu dan biarkan dingin.


Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan amati
pertumbuhannya.
Sumber Gambar : Modul Panduan Mikrobiologi 2021

c. Penanaman Mikrobia dari Alam Sekitar


Alat :

1) Cotton Bud Steril

2) Lampu Bunsen

Bahan :
1) Media NA dalam cawan petri
2) Kultur murni bakteri
Cara kerja :
Cotton bud steril diambil dan dimasukkan ujungnya pada akuades steril
dan disentuhkan pada permukaan yang diinginkan. Setelah itu cotton
bud disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri dengan
bentuk zig zag.


Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan
diamati pertumbuhannya.
4. HASIL PRAKTIKUM:

a) Penanaman di NA Miring

Sumber : PPT Panduan Praktikum Mikrobiologi-Praktikum 2

Media kultur dicairkan pada autoklaf.

Setelah media menjadi cair, media ditempatkan pada wadah


tabung

Wadah dimiringkan pada saat proses pendinginan.

Jarum inokulasi dipanaskan (disterilkan) menggunakan api bunsen,


ambil sel koloni yang sudah dibiakkan menggunakan jarum.

Jarum inokulasi dimasukkan kedasar wadah yang terdapat media


padat miring, sambil ditarik ke atas dengan arah zigzag, kemudian
tutup wadah.

Letakkan wadah media yang sudah memiliki sampel biakkan pada


inkubator, dan siap digunakan pada praktikum selanjutnya.
b) Penanaman di NA Tegak

Sumber : PPT Panduan Praktikum Mikrobiologi-Praktikum 2

Jarum inokulasi (needle) diambil dan disterilkan diatas api bunsen


sampai memijar.

Sampel diambil sesuai yang diinginkan.

Jarum inokulasi dimasukkan dan permukaan miring sampeldisentuh,


kemudian penutup sampel ditutup kembali

Jarum inokulasi diambil, dan bagian bawah tabung ditusuk

Jarum inokulasi ditarik keluar, penutup tabung ditutup dan jarum


kembali disterilkan diatas api bunsen

c) Penanaman di NB

Sumber : PPT Panduan Praktikum Mikrobiologi-Praktikum 2


APD digunakan. alat dan bahan dipersiapkan.

Loop inokulasi disterilkan menggunakan api bunsen, pada


bagian kawat (jarum) dan pada bagian bawah pegangan.

Tabung reaksi berisi organisme dipegang dengan kemiringan90


derajat dan tutupnya dilepaskan.

Loop inokulasi digunakan untuk menyentuh permukaan


koloni organisme, lalu tabung reaksi ditutup dan diletakkan
kembali tabung reaksi pada rak tabung reaksi.

Untuk menginokulasi broth, tabung reaksi berisi liquid

media kultur diambil dan tutup tabung dibuka.

Loop inokulasi ditaruh (dimasukkan) ke dalam tabung reaksi


berisi liquid. Lalu dikocok sebanyak 4 kali.

Tabung reaksi berisi liquid yang telah dikocok ditutup


menggunakan loop inokulasi. Kemudian ditaruh kembali ke
rak tabung reaksi.

Loop inokulasi disterilkan menggunakan api bunsen.

d) Penanaman secara Streak Plate Method


1) Penanaman Secara Streak Plate Method
2) Metode yang dipakai : T-Streak
3) Cara Kerja :

Cawan Petri diambil, lalu ditandai membentuk T-Street dengan


menggunakan Wax Marking Pencil membagi 3 area yakni, bagian
atas sebagai area 1, kanan bawah area 2, dan kiri bawah area 3.

Loop atau Jarum Ose disterilkan diatas Bunsen bersama dengan


bagian pegangannya.

Tutup dari media broth dibuka, lalu Jarum Ose dimasukkan ke


dalam tabung media.

Jarum Ose diangkat, dan media broth ditutup kembali.

Cawan petri diambil lalu dibuka tutupnya dan proses inokulasi


akan dimulai.

Proses menggores dimulai menggunakan Jarum Ose, digores


dimulai dari area 1, secara zig zag bolak balik secara
menyamping.

Sterilkan kembali Jarum Ose, lalu dilanjutkan ke area 2 dari ataske


bawah, zig zag.

Jarum Ose dipanaskan kembali untuk di sterilkan diatas Bunsen.

Proses Inokulasi dilanjutkan ke area 3, lalu Bunsen disterilkan


kembali

Cawan Petri ditutup lalu dibiarkan hingga nampak koloninya.


Setelah hasil terlihat, dapat dilihat bahwa koloni paling banyak
tumbuh di area 1 dan 2 , sementara yang nampak terpisah ada di
area 3.

Maka, didapatkan hasil seperti yang ada pada area 3, dengan hasil
biakan murni.

e) Studi Jurnal

1) Kelompok 1 : Streak Plate

Hasil Gambar Streak Plate Method pada Jurnal

- Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung jumlah total


bakteri dan keberadaan bakteri coliform dari 33 sampel bubuk
bagian tumbuhan yang dikumpulkan dari pasar jalanan, Dhaka.

- Metode streak plate digunakan untuk pertumbuhan bakteri.

- Daftar Pustaka :

Nur, F., Libra, U. K., Rowsan, P., Azad, M. A. K., & Begum, K.
2018. Assessment of Bacterial Contamination of Dried
Herbs and Spices Collected from Street Markets in
Dhaka. Bangladesh Pharmaceutical Journal, 21(2), 96-
100.
2) Kelompok 2: Streak Plate

Hasil Gambar Streak Plate Method pada Jurnal

Clostridium perfringens Escherichia fergusonii

Yersinia enterocolitica Escherichia coli

Enterobacterium

- Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengevaluasi


adanya mikroorganisme pada usus kambing yang dapat
membahayakan dan bersifat racun pada kambingd dengan
mengisolasi mikroorganisme dengan metode Streak Plate, dan
dilanjutkan dengan beberapa tes biokimia.

- Metode Streak Plate digunakan untuk mengisolasi koloni


Clostridium perfringens, Escherichia fergusonii,, Yersinia
enterocolitica Escherichia coli, dan Enterobacterium.
- Daftar Pustaka:

Bharathi, V dan Reka, K., 2015. Isolation and Identification of


Microorganism from Goat Intestine. Journal of
Chemical and Pharmaceutical Research, 7(7):117-
123.

3) Kelompok 3: Pour Plate

Hasil Gambar Pour Plate Method pada Jurnal

- Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengamati dan


menentukan karakteristik dari bakteri selulostik yang berasal
pada ilium ayam kampung, mulai dari warna, bentuk, posisi, dan
diameter koloni.

- Metode pour plate digunakan untuk melihat aktivitas selulase


yang timbul ditandai dengan zona-zona bening yang tampak
tidak hanya di permukaan media BHM-CMC agar saja, tetapi
juga di dalam media BHM-CMC agar.
- Daftar Pustaka :

Nurjannaini., Safika., Jalaludin, M., 2017. Jumlah Koloni bakteri


Selulostik Pada Ilium Ayam Kampung. Jurnal Fakultas
Kedokteran Hewan Universita Syiah Kuala, 1(3), 566-
573.

4) Kelompok 4: Pour Plate

Hasil Gambar Pour Plate Method pada Jurnal

- Penelitian ini bertujuan untuk membuat metode yang dapat


digunakan untuk membuat kultur Staphylococcus aureus (S.
aureus) yang resisten terhadap amoxicillin.

- Metode Pour Plate yang digunakkan untuk meningkatkan


resistensi S. aureus terhadap amoxicillin.
- Daftar Pustaka :

Setiawati, A. 2015. Peningkatan Resistensi Kultur Bakteri


Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin
Menggunakan Metode Adaptif Gradual. Jurnal Farmasi
Indonesia, 7(3), 190-194.

5) Kelompok 5 : Spread Plate

Hasil Gambar Spread Plate Method pada Jurnal

- Penelitian ini bertujuan untuk menentukkan jumlah sel dari suatu


kultur bakteri secara kuantitatif.

- Metode spread plate digunakan untuk penanaman.

- Daftar Pustaka :

Alfiyanti, E., Putri, D., 2020. Precision Of Enumeration


Technique For Count Of The Number Of Bacterial Cells
With The Spread Plate Method. 5(1), 7-10.
6) Kelompok 6 : Spread Plate

Hasil Gambar Spread Plate Method pada Jurnal

- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba dari


kombinasi air perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan
daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Escherichia coli
dan Shigella dysenteriae.

- Teknik spread plate digunakan agar mikroba yang diuji dapat


tersebar luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi air
perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan daun pepaya
( Carica papaya L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli .

- Daftar Pustaka :

Primadiamanti, A., Retnaningsih, A., Ningrum, A.S., 2019.


Aktivitas Antimikroba Kombinasi Air Perasan Daun
Mengkudu ( Morinda citrifolia L. ) dan Daun Pepaya (
Carica papaya L. ) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Shigella dysenteriae. Jurnal Analisis Farmasi, 4(2).
5. PERTANYAAN DISKUSI:

a) Mengapa pada waktu inkubasi cawan petri harus diletakkan terbalik?

Jawab :

Cawan petri diletakkan secara terbalik ketika inkubasi agar uap air
yang terbentuk selama inkubasi tidak jatuh pada permukaan medium
sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan (Tandah, 2016).

b) Bagaimana teknik penggoresan yang benar pada teknik isolasi secara


streak plate agar supaya didapatkan koloni bakteri terpisah?

Jawab :

Teknik penanaman mikroba dengan goresan bertujuan untuk


mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur
ke dalam medium baru. Cara gores umumnya digunakan untuk
mengisolasi koloni mikroba pada medium-agar sehingga didapatkan
koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini dasarnya ialah
menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan medium-agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi
maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang
mungkin berasal dari 1 sel mikroba, sehingga dapat dikultur lebih lanjut.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Bakteri yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang
menyebar terutama bila digunakan medium yang basah. Pencegahan
terjadinya penyebaran koloni harus digunakan lempengan agar yang
benar-benar kering permukaannya (Ulfah dkk, 2018).

Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam


cawan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis
goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh
menjadi koloni. Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan
padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik, teknik inilah yang
paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-
masing laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan
sebanyakmungkin pada lempeng medium pembiakan. Ada beberapa
teknik dalam metode goresan, yakni: goresan T, goresan radian, goresan
kuadran dan goresan sinambung (Nainggolan dkk, 2019)
6. DAFTAR PUSTAKA:

Hafsan, H., 2014. Mikrobiologi Analitik. Alauddin University Press,


Makassar

Irianto, K. 2012. Mikrobiologi. Bandung: CV. Yrama Widya.

Nainggolan, M., Patilaya, P., Sumantri, I. B., Sitompul, E., Sitorus, P.,
2019. Mikrobiologi Farmasi, Penuntun dan Laporan
Praktikum, Fakultas Farmasi Universitas Sumatra
Utara.Medan.

Rasyid, I., 2012. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah


Peternakan Sapi Antang Kota Makassar. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar, Makassar.

Tandah, M.R.2016. Daya Hambat Dekokta Kulit Buah Manggis


(Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Escercia
Coli.Jurnal Kesehatan Tadulako. 2(1).4

Ulfah, U., Liliek, H., Nur K., Prilya D,. 2018. Buku Panduan Praktikum
Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi.
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim.Malang

Yusmaniar, Wardiyah, Nida, K., 2017. Bahan Ajar Farmasi


Mikrobiologi dan Parasitologi. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Yogyakarta, 21 Februari 2021

Asisten praktikum Praktikan

Tanggal ACC:

(Ni Kadek Nita Melina Oktavira) ( Nathanael Dwijo Nugroho )

Lampiran :

ACC Laporan Sementara Acara 2

Anda mungkin juga menyukai