Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan
mengharap ampunan-Nya. Maha Besar Allah yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan
sehingga kami dapat menyusun modul praktikum kimia analisa ini. Modul ini berisi tentang teori dan
petunjuk praktikum Kimia Analisa. Modul ini merupakan penunjang kemampuan dalam aspek
keterampilan teknis terhadap teori-teori yang disajikan dalam perkuliahan Kimia Analisa.

Materi yang disajikan dalam buku ini diharapkan dapat membekali mahasiswa sebagai landasan
di bidang Kimia Analisa dan selanjutnya menjadi pengalaman laboratorium sebelum bekerja di
perusahaan farmasi nantinya.

Modul ini masih jauh dari sempurna, maka masih perlu penyempurnaan sehingga dapat
menyesuaikan dengan perkembangan iptek yang semakin maju. Penyusun senantiasa akan
mengevaluasi materi pada modul ini guna untuk mendukung pembekalan mahasiswa yang lebih baik.

Akhirnya kami memohon kepada Allah SWT semoga mengampuni dosa, kesalahan dan
kekurangan kami, semoga modul dan laporan kerja ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran serta
tujuan penyusunnya.

Samarinda, Februari 2023

Tim Penyusun
PRAKTIKUM III
PENANAMAN MIKROBA METODE GORES,
SEBAR, TUANG, TUSUK

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa Mampu Melakukan Penanaman Mikroba Metode Gores, Sebar, Tuang, dan Tusuk
II. Dasar Teori
Penanaman mikroorganisme atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
mikroorganisme dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi dan diperlukan teknik- teknik dalam penanaman mikroorganisme agar mendapatkan mikroba
yang diinginkan. Untuk melakukan penanaman mikroorganisme (inokulasi) terlebih dahulu
diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya denga medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 2008). Penanaman mikroba agar berhasil dengan
baik diperlukan sekali memperhatikan faktor nutrisi serta kebutuhan akan oksigen (gas O₂atau udara).
Menumbuhkan aerob relatif lebih mudah dibandingkan dengan menumbuhkan mikroorganisme
anaerob dan cara menumbuhkannya juga berbeda.
Inokulasi mikroba adalah kegiatan untuk menumbuhkan,meremajakan mikroba dan mendapatkan
populasi mikroba yang murni.Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang
lama ke medium yang baru dengan ketelitian yang sangat tinggi.Media untuk membiakkan bakteri
haruslah steril sebelum digunakan.Pencernaan terutama berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme.Pemindahbiakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi
prosedur kerja laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi.oleh karena itu,diperlukan teknik-teknik
dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan inokulasi biakan.

III. Alat dan bahan


Alat:

 Jarum Ose
 Bunsen
 Cawan Petri
 Inkubator
 Mikropipet
 Batang L
 Erlenmeyer
 Tabung Reaksi
Bahan:
 Nutrient Agar (NA)
 Nutrient Broth (NB)
 Bakteri Murni MSA
IV. Metode Kerja

METODE KERJA PENANAMAN BAKTERI METODE GORES


 Siapkan Alat dan Bahan (ose, bunsen, media NA steril yang telah padat dalam cawan
petri, bakteri murni MSA pada cawan petri)
 Beri Label media NA steril (nama bakteri dan kelompok)
 Ambil biakan bakteri, panaskan ujung cawan petri yang berisi bakteri
 Pegang jarum ose dan bakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar.
Perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar,
sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat!
 Buka sedikit penutup cawan petri dengan jari telunjuk dan jempol, ambil 1 ose biakan
bakteri.
 Bakar ujung cawan petri dan tutup cawan petri kembali.
 Inokulasikan biakan bakteri pada cawan petri yang berisi media NA dengan cara
goresan zigzag 4 bidang pada permukaan NA ( goresan kuadran: perhatikan video
metode gores kuadran)
 Tutup dan bakar ujung cawan petri, kemudian bakar ose.
 Inkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya

METODE KERJA PENANAMAN BAKTERI METODE SEBAR


 Siapkan Alat dan Bahan (micro pipet, batang L, bunsen, media NA steril yang telah padat
dalam cawan petri, bakteri murni pada media NB)
 Beri Label media NA steril (nama bakteri dan kelompok)
 Ambil micropipet, pasang corong micropipet tanpa memegangnya.
 Ambil biakan bakteri, panaskan ujung tabung reaksi yang berisi bakteri, tarik kapas dengan
menggunakan kelingking.
 Dengan menggunakan micropipet, ambil biakan bakteri.
 Tutup biakan bakteri dengan kapas
 Ambil media NA steril, panaskan ujungnya, buka sedikit penutup cawan, lalu tuangkan
bakteri yang ada di micro pipet.
 Ambil tongkat L, panaskan di api bunsen, dinginkan, lalu sebarkan bakteri dengan merata.
 Tutup cawan petri, panaskan ujungnya.
 masukkan ke dalam inukbator amati pertumbuhannya setelah 24 jam

METODE KERJA PENANAMAN BAKTERI METODE TUANG


 Siapkan Alat dan Bahan (micro pipet, bunsen, media NA steril yang cair, air kamar
mandi)
 Panaskan media NA padat yang steril hingga menjadi cair di erlenmeyer
 Beri Label pada cawan kosong (nama bakteri dan kelompok)
 Ambil micropipet, pasang corong micropipet tanpa memegangnya.
 Ambil air kamar mandi dengan menggunakan mikropipet
 Ambil media NA steril, panaskan ujungnya, buka sedikit penutup cawan, lalu tuangkan
bakteri yang ada di micro pipet.
 Dinginkan media NA, dinginkan, sebelum padat, tuangkan ke cawan petri yang telah
berisi air kamar mandi
 Aduk dengan cara menggerakan cawan petri seperti angka 8.
 Masukkan ke dalam inkubator amati pertumbuhannya setelah 24 jam

METODE KERJA PENANAMAN BAKTERI METODE GORES


 Siapkan Alat dan Bahan (ose, bunsen, media NA steril miring dalam tabung reaksi,
bakteri murni dalam media NB)
 Beri Label media NA steril miring (nama bakteri dan kelompok)
 Ambil biakan bakteri, buka penutup tabung dengan kelingking, panaskan ujung tabung
yang berisi bakteri
 Pegang jarum ose dan bakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar.
Perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar, sebelum
digunakan kawat didinginkan beberapa saat!
 Ambil 1 ose biakan bakteri.
 Ambil media NA steril miring, tusukkan ose hingga ke dasar tabung, keluarkan
perlahan, saat sampai permukaan agar miring, lakukan gerakan zig-zag hingga ujung.
 Bakar ose, ujung tabung, dan tutup kembali.
 Inkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya
TINJAUAN PUSTAKA

Metode sebar (spread plate) merupakan suatu teknik di dalam menumbuhkan


mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri di atas
media yang telah padat. Metode isolasi ini dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah
bakteri dalam satu sel. Namun, metode cawan sebar ini cukup sulit terutama saat meratakan
suspensi dengan batang bengkok, untuk menumbuhkan koloni secara merata, biakan justru
terkontaminasi (Krisno, 2011 dalam Damayanti, dkk., 2020).
Metode gores atau streak plate, menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan
medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri
tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan
membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar
didapatkan biakan murni (Wati, 2013). Metode ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari
sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh
dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawan petri dengan jarum
pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah
sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).Cara penggarisan dilakukan pada
medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang
paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium
tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium
pembiakan. Ada beberapa teknik dalam metode goresan, antara lain goresan T, goresan
Radian, goresan kuadran, dan goresan sinambung (Anonim, 2016).
Metode tuang adalah suatu teknik untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalam
media agar dengan cara mencampurkan media yang masih cair dengan stok kultur bakteri,
sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam dengan baik di permukaan agar atau di
dalam agar.Metode tuang atau pour plate, dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur
suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada
petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudian menuang
medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan berada pada
tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk
koloni tunggal. Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang dapat digunakan untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan
waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi.
Biakan campuran diencerkan dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang
kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam eksperimen pada
umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap
sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan-cawan tersebut mengandung koloni-koloni
terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan
bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi (Anonim, 2016). Tujuan dari
pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi
dalam cairan. Penentuanbesarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada
perkiraan jumlah mikrobadalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan
pengenceran pertama danselanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya (Yunita, 2015).
Metode cawan gores dalam isolasi bakteri bertujuan untuk membuat garis sebanyak
mungkin pada permukaan medium biakan menggunakan jarum ose. Mikroba yang terlepas
pada garis-garis goresan tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis terakhir
koloni yang terbentuk akan terpisah agak jauh dan sebagai koloni tunggal.
Pada umumnya koloni sel memiliki ukuran kecil-kecil (Irianto, 2012). Metode gores
umumnya digunakan mengisolasi koloni mikroba pada cawan agar sehingga didapatkan
koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Dasar metode ini yaitu dengan menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada
cawan petri.
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukkan ujung jarum ose
yang di dalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni, 2007).
Teknik ini dilakukan menggunakan satu seri pengenceran. Metode tusuk bisa dilakukan
dengan media agar tegak menggunakan jarum ose lurus yang kemudian ditusukkan ke bagian
tengah media atau tabung. Agar tegak dapat digunakan untuk menstrimulir pertumbuhan
mikroba pada keadaan kekurangan oksigen atau anaerobic (Lindayani et al.,2016). Pada
contoh diberikan bakteri Serratia marcescens dan Staphylococcus aureus. Dapat terlihat jelas
mikroba pada bagian tengah tabung yang ditusuk. Apalagi pada Serratia marcescens yang
berwarna merah terang.
Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media yang berupa molekumolekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat
dilakukan isolate mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga manipulasi komposisi media
pertumbuhan (Pratiwi, 2008).
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang
berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacam-macam media
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroba. Dapat disimpulkan media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi
(nutrient) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba . Media yang dituang hendaknya tidak
terlalu panas, karena selain mengganggu proses penuangan (media panas sebabkan tangan
jadi panas juga), media panas masih mengeluarkan uap yang akan menempel pada cawan
penutup, sehingga mengganggu proses pengamatan. Pada metode ini, koloni akan tumbuh di
dalam media agar. Kultur diletakkan terbalik, dimasukkan di dalam plastik dengan diikat kuat
kemudian diletakkan dalam incubator. Pada metode pour plate volume kultur sebanyak 0,1 -
1,0 mL diambil dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Kemudian ditambahkan media
agar cair dan dilakukan pencampuran antara kultur dan media dengan memutar cawan petri
secara pelan pada permukaan yang rata. Karena sampel dicampur dengan media agar cair,
maka volume kultur yang digunakan dapat lebih tinggi dibanding dengan metode spread plate.
Pada pengujian dengan metode pour plate, kultur/sampel mikroba yang digunakan harus dapat
bertahan hidup pada saat media agar dengan suhu sekitar 45ºC ditambahkan.
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan asalnya
dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik
berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karenamikroorganisme lain. Teknik
aseptik ini sangat penting bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk
menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow. Bila tidak dijalankan dengan
tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga akan mengganggu
hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari kontaminasi bakteri
(Ghoni, 2013).
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Alam, M.S, Sarjono P.R, dan Aminin, A. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik
Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Jurnal Kimia. Volume 1, No.1.

Yunita, Merisa, Yusuf Hnedrawan dan Rini Yulianingsih. 2015. Analisis Kuantitatif
Mikrobiologi pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC
(Total Plate Count) dengan MetodePour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem.
Vol. 3. No. 3

Joddi, C. 2006. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari Produk Bekasam Ikan
Bandeng (Chanos chanos). Bogor: IPB

Suriawiria,U.2005.Mikrobiologi Dasar.Jakarta:Papas sinar sinanti

Plezar.2006. Dasar-Dasar mikrobiologi. Jakarta: UI press

Anda mungkin juga menyukai