Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PERCOBAAN 2

CARA INOKULASI, MEMBUAT PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT


DAN CAIR

DI SUSUN OLEH :

Dimas Pratama Putra

(190106010)

Farmasi 19’A

Dosen Pengampu : 1.Anis Puji Rahayu,M.Si.,Apt.

2. Maulidwina Bethasari M.S.Farm.,Apt.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2020
BAB I
TUJUAN
1. Memahami teknik kerja secara aseptik
2. memahami teknik inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada media padat.
BAB II
TEORI DASAR

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik kedalam media steril. Inokula
adalah bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba, baik dalam keadaan cair
maupun padat.(henny dan seprianto, 2019).
Penanaman bakteri dilakukan dengan cara menanam bakteri dengan pengenceran dari
setiap pengenceran diambi 0,1 ml dengan menggunakan pipet steril dan dimasukkan kedaam
pitri dish. Setelah itu diinkubasi seama 1x24 jam pada suhu ruangan. (Yunita et all, 2015)
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT
ALAT FUNGSI GAMBAR
bunset

Cawan petri Sebagai wadah untuk


penyelidikan tropi dan kultur
mikoorganisme atau biji-
bijian.

Gelas ukur Untuk mengukur cairan

Pipet ukur Memindahkan cairan atau


larutan kedalam wadah dalam
ukuran volume dan skala
terbesar adalah 50 ml

Tabung reaksi Dapat diisi media padat


maupun cairan untuk
melakukan percobaan ini bisa
dipakai untuk menumbukan
mikroba
Pipet agar Untuk memindahkan cairan

Pinset digunakan untuk menjepit


benda-benda berukuran kecil
atau jaringan
Kapas Untuk menutupi tabung reaksi

Ose bunden ntuk mengambil atau


memindahkan sampel dari
suatu medium ke medium
lainnya secara zig-zag.
Ose lurus Digunakan untuk mengambil
atau memindahkan sampel
dari suatu medium ke
medium lainnya dengan cara
ditusukkan
inkubator

3.2 Bahan
Bahan Fungsi
Agar tegak Untuk menentukan bakteri apakah anaerob
atau aerob
Agar lurus Untuk menganalisa kuantitatif yaitu
menghitung koloni
Natrium agar Medium padat untuk pertumbuhan
mikroorganisme
Natrium broth Medium cair untuk pertumbuhan
mikroorganisme
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
4.1.1 PROSEDUR A
Pertama aturlah nyala api bunsen sehingga diperoleh nyala api biru untuk memperoleh daerah
“steril”. Biarkan api menyala selama kurang lebih 10 menit sebelum bekerja. Lalu pinset
diflambir, kemudian kapas penutup tabung reaksi yang akan digunakan ditarik perlahan-lahan
dengan pinset sedemikian rupa, sehingga cukup untuk ditarik dengan cara menjepit di antara
jari kelingking dan telapak tangan kanan. Tabung reaksi tadi diletakkan pada rak tabung
disebelah kiri praktikan. Setelah itu jarum Ose diflambir sampai ujungnya pijar, lalu
pemanasan diteruskan perlahan-lahan kearah pegangan jarum sampai batas kawat. Pekerjaan
ini dilakukan sebanyak tiga kali.kemudian dengan tangan kiri diambil tabung reaksi yang
berisi inokula. Kapas penutup tabung ditarik dengan cara menjepit di antara jari kelingking
dan telapak tangan kanan. Mulut tabung yang telah terbuka diflambir dengan cepat.
Selanjutnya jarum Ose dimasukkan kedalam tabung reaksi inokula tanpa menyentuh dinding
untuk mengambil inokula. Lalu, jarum Ose ditarik keluar dan dipegang tetap pada jarak 10
cm sekitar nyala api bunsen. Lalu mulut tabung reaksi diflambir, kemudian tutup kapasnya
dimasukkan kembali kedalam mulut tabung. Tabung dikembalikan kedalam raknya.setelah
itu tabung yang berisi media steril yang akan diinokulasikan, diambil dengan tangan kiri.
Lalu sumbat kapasnya ditarik dengan tangan kanan, dengan cara menjepit diantara kelingking
dan telapak tangan. Sementara itu, jarum Ose yang telah memuat inokula tetap dipegang
dengan tangan kanan pula. Mulut tabung diflambir.lalu jarum Ose dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang berisi media steril dan dilakukan inokulasi (goresan atau tusukan).
JarumOse ditarik keluar, mulut tabung diflambir kemudian sumbat kapasnya dimasukkan
kembali dan selanjutnya tabung diletakkan kembali keraknya.kemudian jarum Ose diflambir
sampai pijar sebanyak tiga kali, sebelum disimpan lagi di rak.terakhir beri etiketpada tiap
tabung yang telah beirisi biakan.
4.1.2 PROSEDUR B
Langkah pertama Nyalakan Bunsen dan atur api Bunsen sehingga diperoleh nyala api biru
untuk memperoleh daerah “steril”. Biarkan menyala selama 10 menit. lalu siapkan dan
letakkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi dan cawan petri steril di antara nyala dua api
Bunsen. Setelah itu Pembuatan plat agar: pipet 20 mL media nutrien agar yang telah cair dan
suhunya 50C kedalam cawan petri steril, lalu biarkan padat. Lalu pembuatan agar miring:
pipet 3 mL media nutrien agar yang telah cair dan suhunya 50C kedalam tabung reaksi steril,
lalu letakkan miring pada papan pembentuk agar miring dan biarkan padat.Selanjutnya
pembuatan agar tegak: pipet 5 mL media nutrien agar yang telah cair dan suhunya 50C
kedalam tabung reaksi steril, lalu letakkan tegak pada rak tabung reaksi dan biarkan padat.
Selanjutnya yaitu pembuatan media cair: pipet 5 mL media nutrien Broth yang suhunya telah
sama dengan suhu kamar kedalam tabung reaksi.Pekerjaan di atas dilakukan dengan
memperhatikan prosedur kerja aseptik.

4.1.3 PROSEDUR C
b
Pertama, Pembuatan inokula. Masukkan 5 mL NaCl 0,9% steri ke dalam tabung reaksi
v
steril.Inokulasikan biakan yang berasal dari agar miring, dengan menggunakan jarum
b
Ose bundar, kemudian disuspensikan dalam larutan NaCl 0,9% steril, dengan cara
v
mencelupkan jarum Ose yang berisi inokula hingga semua massa inokula masuk dan
tersebar dengan rata kedalam larutan NaCl(NaCl tersebut menjadi keruh). Inokula ini
yang akan digunakan dalam pengerjaan inokulasi pada plat agar, agar miring, agar tegak,
dan media cair. Langkah kedua Inokulasi pada media cair: Bila inokula berasal dari
suspense bakteri (biakan cair) inokulasi sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pipet
pasteur. Tetapi bila inokula berasal dari biakan agar miring, maka diambil dengan
menggunakan jarum Ose bundar, kemudian disuspensikan dalam media nutrien Broth ,
dengan cara mencelupkan jarum Ose yang berisi inokula hingga semua massa inokula
masuk dan tersebar dengan rata kedalam media cair . Langkah ketiga Inokulasikan pada
plat agar. Bagian luar plat agar dibagi menjadi empat bagian dengan menggunakan
spidol.Lalu ambil inokula dengan menggunakan jarum Ose bundar, lalu inokulasikan
kesetiap bagian dari plat agar dengan goresan yang rapat.Langkah keempat, Inokulasikan
pada media padat dengan cara goresan.
Bila media berupa agar miring dalam tabung reaksi, inokulasi dilakukan dengan cara
goresan rapat memakai jarum Ose bundar, dimulai dari bagian bawah secara zig zag
sampai bagian atas media.Langkah kelima, Inokulasi pada media padat dengan cara
tusukan.
Bila media berupa agar tegak dalam tabung reaksi, inokulasi dilakukan dengan cara
memasukkan jarum Ose lurus yang telah memuat inokula secara tusukan lurus kedalam
media, tepat pada poros tengah tabung sampai mendekati dasar tabung, kemudian jarum
Ose ditarik kembali perlahan-lahan.Semua pekerjaan diatas dilakukan dengan
memperhatiakan prosedur kerja aseptic.Langkah terakhir , Inkubasi semua media yang
telah diinokulasi kedalam inkubator 37C selama 24 jam dan amati pertumbuhan yang
terjadi.
BAB V
HASIL PENGAMATAN

Pertumbuhan Pada Media


Nama Bakteri
Plat Agar Agar Miring Agar Tegak Media Cair

Tumbuh
Staphylococcus
Tumbuh Tumbuh hanya Tumbuh
aureus
dipermukaan

Pseudomonas
Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh
aeruginosa

Bacillus subtilis Tidak tumbuh Tidak tumbuh Tidak tumbuh Tidak tumbuh

Streptococcus Sedikit Sedikit Sedikit


Sedikit tumbuh
thermophyllus tumbuh tumbuh tumbuh
BAB VI
PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini menggunakan media padat dan cair ini,hal pertamayang harus dilakuk
an adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan . Hal ini bertujuan agar pertumbuhan 
mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi mikroorganisme lain yang akan mengang
gu hasil pengamatan. Mikroorganisme memiliki ukuran yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana
sehingga kita harus menjaga kesterilan alat dan bahan yang akan digunakan .Semua pekerjaan pada pr
aktikum ini harus memperhatikan prosedur teknik aseptis.

Pada praktikum kali ini, akan mengamati bakteri dari sampel Staphyloccus aureus ,


Pseudomonas aeruginosa , Bacillus Subtilis , Streptococcus thermophyllus.
Ada beberapa metode inokulasiyang akan digunakan yaitu metode pour plate, spread plate , gores tusu
k dan miring . Semua metode ini bertujuan untuk  mengamati koloni mikroba. Sedangkan
media yang digunakan yaitu ada 4 bentuk, diantaranya NA tegak dan miring, NB dan Nacl.

pekerjaan pada praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan prosedur teknik aseptic. Kerja
aseptic dilakukan dengan bekerja diantara dua nyala api Bunsen dengan jarak +/-20 cm. Hal ini
dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi. Sebelum melakukan jerja, alat-alatharus diflambir untuk
menjaga kesterilan, sedangkan bunsen dinyalakan 10 menit sebelum bekerja bertujuan agar terjadi
radiasi sehingga mikroorganisme menjauh.

Tahap yang pertama dilakukan adalah membuat plat agar dengan cara flambir pipetvolume
dan 4 buah cawan petri steril kemudian pipet 20 ml cc media nutrient Agar cair 50derajat Celcius dan
dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan biarkan memadat. Untuk membuat plat agar dibutuhkan
media NA. Media NA pada labu erlenmeyer yang telahdisterilkan, dipanaskan di atas kompor listrik
selama 10-15 menit. Tujuan pemanasan untuk mencairkan media sehingga dapat dituangkan untuk
media agar datar pada cawan petri. Media NA ini berwarna kuning bening. Disediakan delapan buah
cawan petri dan sekeliling pinggirnyadipanaskan dekat api bunsen atau diflambir. Berfungsi untuk
mensterilisasi cawan petri darikontaminan mikroorganisme yang lain. Dituangkan Media NA dengan
suhu 50 C ke dalamcawan petri steril. Media NA berfungsi sebagai tempat menggoreskan bakteri dan
tempat pertumbuhan koloni bakteri. Cawan Petri yang berisi media NA 50 C didiamkan selama
beberapa menit. Pendiaman ini berfungsi agar media NA menjadi padat seperti agar. Setelahmedia
NA padat, ambil bakteri yang akan digoreskan pada permukaan agar menggunakan jarumose bundar.
Sebelum mengambil bakteri, jarum ose bundar harus dipanaskan sampai membaraini berfungsi untuk
mensterilisasi jarum sehingga tidak ada mikroorganisme lain yang menempeldisana. Sumbat tabung
reaksi yang berisi bakteri dilepaskan lalu bibir tabungnya dipanaskan ataudiflambir ini berfungsi
untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Lalumasukkan jarum ose bundar
pada bakteri lalu goreskan jarum ose bundar untuk mengambil bakteri. Pengambilan bakteri dengan
menggoreskan ujung bulat pada jarum ke media biakaninduk, memungkinkan bakteri dapat terambil
banyak. Setelah bakteri terambil, mulut tabungreaksi diflambir kembali dan disumbat dengan kapas.
Ini berfungsi untuk mensterilisasi tabungdan biakan dari mikroorganisme lain. Setiap perlakuan di
usahakan dilakukan sesuai dengan prosedur teknik aseptis (di dekat api bunsen). Teknik aseptic ini
berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril. Inokula atau bakteri
digoreskan diatas permukaan media NA yang ada di dalam cawan petri yang telah disediakan
menggunakanmetode gores mulai dari sisi samping secara merata. Metode gores yang dipakai adalah
metodekuadran. Alasan digunakan media NA karena komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging
sapididalamnya yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga
terdapatadanya faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme dan supaya
koloniyang terbentuk tersebar merata, tampak jelas dan tidak bertumpukan. Setelah itu cawan
petriditutup dan diflambir kembali, ini berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dan biakan
darimikroorganisme lain. Cawan petri diinkubasi di inkubator pada suhu 37c Inkubator sebagaitempat
penyimpanan steril cawan petri dengan menyeting suhu optimum bakteri untuk tumbuh.Saat
dimasukkan ke dalam incubator, posisi cawan petri harus terbalik. Posisi cawan petriterbalik untuk
menghindari uap air hasil metabolisme bakteri akan menetes dari tutup cawan ke permukaan media.
Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang menganak sungaidan menghancurkan
pembentukan koloni secara individu. Sehingga untuk menghindari hal ini,maka ketika diinkubasi,
bagian bawah cawan petri diletakkan di atas atau terbalik.Tahap kedua yang dilakukan adalah
membuat agar miring dengan cara flambir pipetvolume dan 3 buah tabung reaksi kemudian pipet 5 ml
cc media nutrient Agar cair 50 derajatCelcius dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril, lalu
letakkan miring pada papan miringdan biarkan memadat. Untuk mendapatkan agar miring dibutuhkan
media NA yang sudahdicairkan. Lalu dituangkan ke dalam tabung reaksi dan diamkan sampai
memadat. Media NAyang padat dibutuhkan untuk sebagai tempat penggoresan bakteri dan tempat
pertumbuhankoloni bakteri. Lalu jarum ose bundar dipanaskan sampai membara, ini berfungsi untuk
mensterilkan jarum sebelum digunakan dari mikroorganisme lain. Sumbat tabung reaksi yang berisi
bakteri dilepaskan lalu bibir tabungnya dipanaskan atau diflambir ini berfungsi untuk mensterilisasi
tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Lalu masukkan jarum ose bundar pada bakteri lalu
goreskan jarum ose bundar untuk mengambil bakteri. Pengambilan bakteridengan menggoreskan
ujung bulat pada jarum ke media biakan induk, memungkinkan bakteridapat terambil banyak. Setelah
bakteri terambil, mulut tabung reaksi diflambir kembali dandisumbat dengan kapas. Ini berfungsi
untuk mensterilisasi tabung dan biakan darimikroorganisme lain. Setiap perlakuan di usahakan
dilakukan sesuai dengan prosedur teknik aseptis (di dekat api bunsen). Teknik aseptic ini berfungsi
agar saat inokulasi, bahan serta alatgelas yang digunakan tetap steril. Inokula atau bakteri digoreskan
diatas permukaan media NAyang ada di dalam tabung reaksi menggunakan metode gores dari sisi
samping arah zig-zagsecara merata. Digunakan arah zig-zag agar memungkinkan koloni yang
terbentuk tersebar merata, tampak jelas dan tidak bertumpukan. Sekeliling mulut dipanaskan kembali
lalu sumbatdengan menggunakan kapas. Ini berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan
darimikroorganisme. Lalu disimpan ke dalam incubator pada suhu 37C dan amati bentuk koloniyang
terbentuk setelah diinkubasi selama 1x24 jam. Incubator sebagai tempat pentimpanan sterildengan
menyeting optimum bakteri untuk tumbuh.

a.Staphylococcus aureus

•Staphylococcus aureus

pada plat agar Bakteri ini tumbuh membentuk bulatan-bulatan yang bersatu mengikuti goresan-
goresanyang telah dibuat oleh praktikan. Bakteri yang tampak berwarna krem atau kuning dan berada
diatas permukaan plat. Bakteri ini bersifat aerob dan anaerob fakultatif. Bakteriaerob adalah
organisme yang membutuhkan oksigen. Bakteri anaerob fakultatif adalahorganism yang masih bisa
hidup ditempat yang mengandung oksigen. Karena sifatnyaitu, bakteri ini dapat tumbuh baik di media
plat, media miring, media tegak dan mediacair.

•Staphylococcus aureus

pada agar miringBakteri ini tumbuh diatas permukaan agar sesuai dengan goresan yang diberikan
diatas permukaan agar dan tidak ada bakteri yang tembus ke bawah permukaan agar. Karena itu
bakteri ini bersifat aerob.

•Staphylococcus aureus

pada agar tegak Bakteri ini tumbuh diatas permukaan agar sampai ke dasar tabung sesuai dengan
tusukanyang berikan. Karena itu bakteri bersifat anaerob fakultatif.

•Staphylococcus aureus

pada media cair Bakteri ini tumbuh hamper diseluruh media cair tetapi banyak koloni bakteri
yangmengendap di bawah permukaan media. Warna media berubah menjadi agak keruh danini
menandakan bahwa bakteri tumbuh di dalam media. Walaupun di media cair, bakteriini tetap akan
tumbuh. Karena bersifat anaerob fakultatif, bakteri ini tidak bergerak mendekati permukaan media.

a.Pseudomonas aeruginosa

•Pseudomonas aeruginosa

pada plat agar Bakteri ini tumbuh membentuk warna hijau kebiruan yang tumbuh di atas permukaan
plat. Bakteri ini bersifat aerob. Aerob adalah organism yang membutuhkan oksigen
•Pseudomonas aeruginosa

pada agar miringBakteri tumbuh diatas permukaan miring sesuai dengan goresan yang dibuat oleh
praktikan dan berwarna hijau kebiruan. ini menandakan bahwa bakteri ini bersifat aerob.

•Pseudomonas aeruginosa pada agar tegak

bakteri tumbuh dipermukaan atas agar sampai dasar tabung yang diberi tusukan. Warna bakteri ini
adalah hijau kebiruan tetapi di bekas tusukan warna bakteri putih. Bakteri initidak menyebar
keseluruhan pada agar. Oleh karena itu bakteri ini bersifat aerob.

•Pseudomonas aeruginosa

pada media cair Bakteri ini menyebar keseluruhan dari atas permukaan hingga dasar tabung tetapi
banyak koloni bakteri yang terbentuk diatas permukaan media NB. Warna bakteri adalah putihdan
memiliki sifat aerob.

a.Bacillus subtilis

•Bacillus subtilis

pada plat agar Bakteri ini tumbuh diatas permukaan media, ini menunjukkan bahwa bakteri ini
bersifataerob. Aerob ini adalah organism yang membutuhkan oksigen ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan bakteri yang menuju ke atas untuk mendapatkan oksigen yang lebih banyak.
Pertumbuhan bakteri ini lebih banyak dibandingkan dengan pertumbuhan bakteridi media lain ini
disebabkan karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigenlebih banyak.

• Bacillus subtilis

pada agar miringBakteri ini tumbuh di atas permukaan agar miring sesuai dengan goresan yang
dibentuk oleh praktikan. Warna bakteri ini adalah putih dan bakteri ini memiliki sifat aerob. Padaagar
miring ini, pertumbuhan bakteri banyak sama halnya dengan pertumbuhan bakteri pada media plat
karena agar miring atau media miring ini memungkinkan tersentuk olehoksigen untuk mendapat
nutrisi bagi bakteri.

•Bacillus subtilis

pada agar tegak Pertumbuhan bakteri pada agar tegak lebih sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan
bakteri pada media plat agar dan media miring. Bakteri ini tumbuh melintang ke dalammedia tegak
hingga hampir dasar tabung tetapi pertumbuhan bakteri pada permukaanagar lebih banyak. Ini karena
bakteri bersifat aerob yang bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen sehingga pertumbuhan
bakteri lebih banyak tumbuh di atas permukaan media tegak ini.

• Bacillus subtilis
pada media cair Warna media NB menjadi keruh setelah dimasukkan bakteri, ini menunjukkan bahwa
bakteri ini tumbuh di media cair ini secara menyebar. Bakteri pun banyak tumbuh di atas permukaan
media cair ini dikarenakan bakteri bergerak ke atas untuk mendapatkanoksigen lebih banyak.

a.Escherichia coli

•Escherichia coli pada plat agar

Bakteri ini tumbuh di atas permukaan plat agar dengan warna putih.

•Escherichia coli pada agar miring

Dari hasil pengamatan dapat dilihat mulai terbentuknya satu kolonibakteri dan terdapat goresan yang
nampak samar. Pada suatu percobaanpada umumnya bentuk koloni yang terbentuk di medium agar
miringadalah berwarna putih. Keuntungan media agar miring ini yaitu luaspermukaan yang kecil
sehingga peluang kontaminasi rendah dan dapatmemperluas bidang untuk digunakan strain murni
(indukan murni).Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme. Mediaagar untuk
bakteri digunakan media NA (Nutrien Agar) karenakomposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi
di dalamnya yangmengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, jugaterdapat adanya
faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesismikroorganisme.

•Escherichia coli pada agar tegak

Bakteri ini tumbuh di atas permukaan agar tegak dan ada sedikit cairan keruh yangterdapat pada
permukaan atas media tegak ini. Warna bakterinya adalah putih. Terdapat juga bakteri pada bekas
tusukan jarum ose lurus.

•Escherichia coli pada media cair

Pada media cair ini, bakteri banyak tumbuh di bawah permukaan media cair
sehinggamempunyai sifat anaerob. Anaerob ini merupakan organism yang tumbuh tanpa
oksigenmolecular
BAB VII
KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan Inokulasi dapat dilakukan pada media plat agar, media agar
miring, media agar tegak dan media cair dan didapatkan hasil yaitu : Staphylococcus aureusbersifat
aerob, Pseudomonas aeruginosa bersifat aerob, Bacillus subtilismbersifat aerob, Escherichia coli
bersifat anaerob.
VIII
DAFTAR PUSTAKA

Yunita, M., Y. Hendrawan dan R. Yulianingsih. 2015.


Analisis kuanlitatif mikrobiologi pada makanan penerbangan (aero food ACS) Garuda
indonesia berdasarkan TPL (total plate count) dengan metode pour plate. Jurnal keteknikan pertanian
tropis dan biosistem. 3(3) : 239

Sarawati, H dan Seprianto. 2019.


Petunjuk pratikum mikrobiologi. Program Studi Bioteknologi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul.

Anda mungkin juga menyukai