kotoran, tanah dan micro organisme yang tidak diinginkan melalui pencucian; sortasi dan perajanan;
pengeringan; pengemasan sampai dengan penyimpanan.
Tujuan pasaca panen adalah untuk menghasilkan produk yang tahan simpan, berkualitas dengan
mempertahankan kandungan bahan aktif yang memenuhi standar mutu secara konsisten.
Pasca panen dilakukan untuk menghasilkan produk segar dan simplisia. Tahapan pembuatan simplisia
meliputi : a) penyiapan bahan baku; b) penyiapan peralatan dan bahan kemasan; c) pemrosesan; d)
pengemasan dan pelabelan; serta e) penyimpanan. Untuk jelasanya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penyiapan bahan baku, bahan baku dalam pembuatan simplisia kencur adalah rimpang kencur segar
dengan hasil panen yang besar dan cukup umur (10-12 bulan) masih dalam keadaan segar dan tidak
busuk
2. Penyiapan peralatan dan bahan, peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengemasan :
wadah/bak/ember, sikat plastik, keranjang plastik, dan pisau tidak berkarat, alas perajang, alat
pengering(tampi, solar dryer/matahari), para-para, bahan rak yang direkomendasikan adalah aluminium
stainless steel, timbangan, kemasan baru dan label.
3. Pemrosesan, dalam tahapan kegiatan pemrosesan perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut
:
a. Penyortiran awal(basah), penyortiran dilakukan untuk memisahkan rimpang kencur yang bagus
dengan rimpang kencur busuk/rusak atau cemaran bahan asing lainnya dan akan diproses dalam bentuk
simplisia dan bahan rimpang kencur segar. Prosedur yang harus dilakukan yaitu : 1) pilih rimpang
kencur yang besar, tua (umur 10-12 bulan) bagus tidak busuk/rusak; 2) bersihkan rimpang kencur dari
tanah dan kotoran lain yang masih menempel, dengan cara dipukul perlahan; 3) potong daun-daun,
batang dan akar menggunakan pisau, dan 4) pisahkan bahan rimpang yag akan di proses/ dikemas
dalam bentuk simplisia dan bahan rimpang kecur segar.
b. Pencucian, pencucian dilakukan dengan sikat plastik secara hati-hati untuk menghilangkan kotoran
dari hasil panen dan mengurangi mikroba yang menempel pada rimpang kencur. Pencucian dilakukan
secara bertahap (dalam bak pencucian bertingkat). Tempat pencucian diupayakan menggunakan air
mengalir sehingga sisa pencucian langsung terbuang. Pencucian dilakukan dengan langkah yaitu: 1) cuci
rimpang kencur dengan cara menyikat perlahan-lahan dan teratur di bawah air mengalir dan dibilas
pada air tidak mengalir; 2) tiriskan dalam keranjang plastik; dan 3) timbang bahan rimpang yang
terseleksi.
ANEN
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi,
berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda sampai musim
berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Dalam kondisi demikian tidak ada
efek yang buruk terhadap mutu rimpang, bahkan produksinya akan
bertambah, hanya ukuran rimpang semakin kecil. Selain itu, kencur dari
pertanaman di atas 1 tahun, kurang baik untuk bibit. Rimpang untuk bibit
dipanen pada umur 10 12 bulan. Cara panen kencur dilakukan dengan
membongkar seluruh rimpangnya menggunakan garpu, cangkul, kemudian
dibuang akar dan rimpang airnya, tanah yang menempel dibersihkan.
Dengan menggunakan calon varietas unggul kencur Balittro (V2, V3, V4)
dan cara budidaya yang direkomendasikan, dihasilkan 12 16 ton rimpang
segar per ha. Mutu rimpang dari calon varietas unggul tersebut lebih tinggi
dari standar Materia Medika Indonesia (MMI), yaitu kadar minyak atsiri
antara 3,20 7,60%; kadar pati 51,09 79,71%; kadar sari dalam air 14,50
26,22%; kadar sari larut dalam alkohol 3,02 7,95%.
PASCA PANEN
Tahapan pascapanen kencur meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan,
pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah panen, rimpang
harus secepatnya dibersihkan untuk menghindari kotoran yang berlebihan
serta mikroorganisme yang tidak diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan
disemprot air yang bertekanan tinggi, atau dicuci dengan tangan. Bila
mengalami kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa
lama, kemudian disikat dengan sikat halus agar tidak melukai kulit rimpang.
Pengemasan
sebaiknya digunakan peti yang tertutup rapat atau bisa juga karung plastik
dan karung goni. Kemasan yang digunakan harus cukup kuat untuk
ditumpuk, sehingga memungkinkan penggunaan ruang secara maksimum
dalam penyimpanan sambil menunggu pengolahan. Selain itu, harus rapat
untuk mencegah masuknya bahan padat atau lengas dari luar dan
mencegah penguapan pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan
penjualan. Sedangkan pengemasan untuk minyak atsiri harus disesuaikan
dengan sifat minyak. Wadah yang digunakan harus tidak bereaksi dengan
minyak, tidak dapat dilalui oleh cahaya dan tidak dipengaruhi oleh udara
dan air
1.
Penyimpanan
:http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ind/images/publikasi/sop/so
pgabung/Microsoft%20Word%20-%202-Kencur.pdf
KENCUR
KENCUR (Kaempferia galanga L)
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
: Commelinidae
: Zingiberales
: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
: Kaempferia
: Kaempferia galanga L.
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang ataurizoma tanaman ini
mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya
adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand).
Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama
yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh);kaciwer (bahasa
Karo); kencor (Madura); cekuh (bahasa Bali); kencur, sukung(bahasa
Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku); serta cekir (Sumba).
Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini
dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan,Nusantara hingga Maluku; dan
kemungkinan pula diintroduksi ke Australia utara
lain.Bentuk daun elip melebar sampai bundar,ukuran panjang daun 7-12 cm dan lebar daun 36 cm serta berdaging agak tebal.
Bunga dan buah
- Bunga kencur keluar dalam bentuk tersusun setengah duduk dari ujung tanaman disela-sela
daun.Warna bunga putih,ungu hingga lembayung dan tiap tangkai bunga berjumlah 4-12
kuntum bunga,merupakan bunga majemuk.
- Buah kencur termasuk buah kotak beruang 3 dan bakal buah yang terletak tenggelam,tetapi
sulit sekali menghasilkan biji.
Jenis-Jenis Kencur
Berdasarkan tipe daunnya,kencur dibagi dua;
1) Kencur berdaun lebar
Yaitu dicirikan dengan bentuk daunnya yang lebar-lebar dan besar hampir bundar dan tangkai
daun relatif snagat pendek.Jenis kencur inilah yang saat ini apling banyak ditanam
petani.Beberapa kultivar(klon) kencur berdaun lebar adalah
Boyolali,Boro,Kalipare,Arjosari,Kopral dan Bogor.
2) Kencur berdaun sempit
Yaitu dicirikan dengan bentuk daunnya memanjang dan rimpang-menyempit dan tangkai
daun relatif lebih panjang daripada jenis kencur berdaun lebar.
5. Pemeliharaan
Organisme pengganggu tanaman (OPT) utama yang menyerang pertanaman kencur, dan
menyebabkan kerugian besar adalah penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia
solanacearum. Gejala serangan penyakit layu pada tanaman kencur di lapangan adalah daun
menguning, kemudian menggulung. Sedangkan pada rimpang ditandai dengan gejala keriput
dan bau busuk yang menyengat.
Selain penyakit layu, patogen lain yang menyerang pertanaman kencur adalah bercak daun,
yang disebabkan oleh Phyllosticta sp. Sedangkan hama kutu perisai (Aspidiella hartii) dapat
menyerang rimpang baik di pertanaman maupun di penyimpanan yang ditandai dengan
bintik-bintik putih pada permukaan rimpang yang menurunkan kualitas rimpang, serta lalat
rimpang (Mimegralla coeruleifrons, Eumerus figurans), dan nematoda..
6. Pasca panen
Masalah yang dihadapi petani tanaman obat pada umumnya adalah rendahnya harga jual hasil
produksi, serta tingginya fluktuasi harga. Meskipun peluang pasar cukup luas, tetapi akses
petani kepada konsumen utama produk hasil pertanian (industri obat), sangat terbatas.
Padahal, hasil panen rimpang tidak dapat disimpan lebih dari 3 bulan. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan nilai jual produk diversifikasi hasil rimpang menjadi bentuk-bentuk lain sangat
dianjurkan
Kegunanan Kencur
Berdasarkan dengan kandungan minyak atsiri serta beberapa unsur kimia yang lain,kencur
dapat dimanfaatkan dalam industri,antara lain;
Industri minuman ; beras kencur,kencur instan
Industri obat tradisional atau jamu
Industri bumbu dapur
Penyakit Yang Dapat Diobati Dengan kencur
Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala,
batuk,Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelah
Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian
resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan
sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai
minuman penyegar pula. Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.
Simplisia kencur
Definisi
Bahan alamiah kering berupa rimpang (rhizoma) dari tanaman kencur (Kaempferia
galanga L) yang digunakan untuk obat dan belum mengalami pengolahan apapun.
Organoleptik
Bau khas aromatic kencur dan rasa pedas,hangat,agak pahit,akhirnya menimbulkan rasa tebal
khas kencur.
Irisan/makroskopis
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan
periderm
idioblas minyak
parenkim korteks
berkas pembuluh di korteks
butir pati
endodermis
berkas pembuluh di silinder pusat
parenkim
Periderm terdiri dari 5-7 lapis sel,sel berbentuk segi panjang dan berdinding tipis.jaringan
parenkim korteks terdapat dibawah periderm,sel parenkim isodiametrik,berdinding tipis,berisi
butir-butir pati,sel idioblas minyak berbentuk hampir bulat dan bergaris tengah 50-100
mikrometer.Dalam idioblas minyak terdapat minyak yang tidak berwarna sampai warna putih
semu kekuningan.Bentuk pati umumnya tunggal,besar,bentuk bukat,bulat telur,atau bulat
telur tidak beraturan dengan salah satu ujungnya mempunyai puting,lamella dan hillus yang
tidak jelas,panjang butiran pati 10-40 mikrometer,lebar 6-25 mikrometer.Berkas pembuluh
tersebar dalam korteks dan silinder pusat,pembuluh kayu terdiri dari pembuluh
spiral,pembuluh tangga dan pembuluh jala tidak berlignin.Endodermis mempunyai dinding
radial yang agak menebal, tidak berisi butir pati .silinder pusat lebar,parenkimatik,berisi butr
pati dan idioblas minyak seperti pada korteks,berkas pembuluh dibawah endodermis tersusun
teratur dalam satu lingkaran dan berdekatan satu sama lain.
2.
3.
Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan
dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm
7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat
dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
4.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven.
pengeringan rimpang dilakukan selama 3 5 hari, pengeringan dengan sinar matahari dilakukan
diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan
harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut
dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi.
Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC 60oC. Rimpang yang akan dikeringkan
ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan,
timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
5.
Penyortiran Kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan
bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah
rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
6.
Pengemasan
Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang
bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah
tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi,
nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.
7.
Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30 oC dan gudang harus
memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan
kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari
langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.