Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sabun pada umumnya terkait berfungsi mengangkat kotoran yang menempel pada
kulit baik berupa kotoran keringat, lemak ataupun debu, mengangkat sel-sel kulit mati,
dan sisa-sisa kosmetik. Menurut Pertiwi (2008:1) sabun dibagi menjadi dua jenis yaitu
sabun cair dan padat. Sabun padat merupakan sabun yang dibuat dari reaksi saponofikasi
dari lemak padat dengan NaOH. Sabun padat menurut Jungerman et al, (1979) dalam
Muqita (2009:14) dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : Cold- made, opaque, dan sabun
transparan. Sabun cold-made adalah sabun yag cocok digunakan di dalam air garam,
sabun opaque adalah sabun mandi yang biasanya digunakan sehari-hari, dan sabun
transparan adalah sabun yang sering digunakan untuk sabun kecantikan wajah dan sabun
kesehatan.
Berdasarkan

perkembangan teknologi dan penggunaan sabun yang meningkat,

maka dilakukan survei tentang sabun, kegunaan sabun, manfaat sabun, dan jenis sabun
yang lebih diminati para konsumen, khususnya untuk merawat wajah. Survei yang
pertama dilakukan di salon Elisa dan survei kedua di toko kecantikan Populer. Hasil
dari kedua survei tersebut jenis sabun transparan untuk wajah sangat diminati oleh para
konsumen.
Berdasarkan survei tersebut, dapat disimpulkan bahwa sabun transparan lebih
menarik dan banyak peminatnya. Sabun wajah sebagai kebutuhan utama untuk
membersihkan kulit wajah dari debu dan sisa-sisa kosmetik, melindungi kulit dari
paparan sinar matahari, mencegah timbulnya jerawat,

dan mengurangi bekas jerawat

atau kulit mati dari epidermis. Sabun juga termasuk produk kecantikan yang harganya
1

terjangkau untuk

semua

kalangan.

Sehingga

pembuatan sabun transparan untuk wajah dengan

peneliti

ingin melakukan

menggunakan resep

dasar

dari

Hambali et, al (2005).


Sabun transparan merupakan salah satu produk inovasi sabun yang
menjadikan sabun menjadi lebih menarik. Sabun transparan mempunyai
busa yang lebih halus dibandingkan dengan sabun opaque (sabun tidak
transparan). Penambahan madu merupakan suatu peningkatan dari penggunaan
madu yang digunakan sebagai bahan kecantikan pada umumnya. Penambahan
madu pada sabun transparan dapat pula meningkatkan nilai guna dari sabun
seperti: melembabkan, menghaluskan, dan melembutkan kulit serta memberikan
sifat antibakteri dari sabun, sehingga diperlukan adanya suatu formula yang
tepat dalam pembuatan sabun madu transparan ini sehingga sabun madu
transparan ini aman dan layak untuk digunakan berdasarkan sifat fisik sabun
madu transparan (Qisti,2009)
Dalam penelitian ini digunakan 3 jenis minyak nabati, yaitu: minyak
kelapa murni (VCO), minyak kelapa sawit (palm oil) dan minyak kedelai
(soybean oil). Ketiga jenis minyak tersebut dipilih karena sudah sangat dikenal
di Indonesia, sering digunakan dalam pembuatan sabun dan memiliki komponen
asam lemak yang berbeda-beda. Asam lemak paling banyak dalam minyak
kelapa

murni (VCO) adalah asam laurat (C12:0) yaitu sekitar 48% yang

merupakan asam lemak jenuh rantai sedang. Asam lemak paling banyak
dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmitat (C16:0) yaitu sekitar 43%
yang merupakan asam lemak jenuh rantai panjang. Asam lemak paling banyak
dalam minyak kedelai adalah asam linoleat (C18:2) yaitu sekitar 62% yang
merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang (Ketaren, 1996).
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakan sifat fisik sabun transparan yang di tambahkan madu dengan
konsentrasi berbeda ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. untuk menentukan sifat fisik sabun trnasparan yang ditambahkan madu dengan
konsentrasi berbeda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
No

Nama Bahan

Madu
5g

7g

1
2
3
4
5
6
7
8

Minyak kelapa
NaOH 30%
Asam stearat
Gliserin
Etanol
Alkohol
TEA
Natrium

20
20,3
7
13
15
3
3
0,2

20
20,3
7
13
15
3
3
0,2

9
10
11

Klorida
Gula pasir
Oleum rosae
air

7,5
1
4,5

7,5
1
4,5

3.1.Bahan yang digunakan


Bahan-bahan lain yang digunakan yaitu Madu, NaOH 30%, air, TEA (tetra etil
amida), gliserin, etanol, minyak kelapa sawit, olive oil, asam stearat, alkohol, gula pasir,
NaCl, dan akuades.

3.2 peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan adalah timbangan analitik, pengaduk, kaca arloji, gelas
ukur, gelas piala, labu Elenmeyer, Hot plate, Gelas kimia, sudip, serbet, tissu.

Nama

3.3 Cara kerja

Sari Aloe Vera


2,5g
5g
7,5g

Minyak
2.

NaOH 30%
Asam

4.

Gliserin

20,3

20,3

20,3

13

13

13

1. timbang satu persatu bahan dengan timbangan analitik


2. masukkan minyak kelapa dalam gelas kimia 250 ml diatas hot plate sampai
suhu 60-65C
3. memanaskan asam stearat pada suhu 60C
4. memasukkan asam stearat dalam minyak yang sudah dipanaskan kemudian
diaduk, suhu dijaga sampai 70C
5. masukkan alkohol, TEA, NaCl, gula, dan gliserin aduk sampai homogen
kemudian dinginkam sampai suhu 40C
6. tambahkan parfum (oleum rosaer) 1 tetes
7. masukkan atau tuang ke dalam cetakan dan dinginkan.

Anda mungkin juga menyukai