Peristiwa fotosintesis di atas, hanya dapat berlangsung jika terdapat klorofil dan
cukup sinar matahari. Klorofil adalah pigmen hijau atau zat warna hijau daun yang berbentuk
butiran-butiran yang terletak di dalam kloroplas. Kloroplas banyak terdapat di daun. Oleh
karena itu, sebagian besar daun berwarna hijau. Daun memang tidak selamanya berwarna
hijau, ada yang berwarna merah, kuning, atau yang lain. hal itu terjadi karena di dalam
kloroplas terdapat pigmen selain klorofil.
Selain pada daun, klorofil kadang-kadang dijumpai pada batang tumbuhan, khususnya
tumbuhan yang daunnya telah mengalami modifikasi bentuk dan fungsi. Misalnya pada
tumbuhan kaktus dan pinus.
sumber : http://www.materisekolah.com/pengertian-fotosintesis/#ixzz2GuOBJG92
peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi dan banyak terdapat dalam sel hidup. Selama
proses tersebut dihasilkan ATP.
2. Reaksi gelap
Blackman (1905) adalah seorang ahli membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CHO
berlangsung tanpa sinar. Sehingga reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi blackman atau
reduksi CO.
Bila reaksi terang (Hill) dan reaksi gelap (blackman) digabung maka reaksinya sebagai
berikut:
Hill:
2 H2O 2 NADP H2 + O2
Balckman:
CO2 + 2 NADP H2 + O2 2 NADP + H2 + CO + O + H2 + O2
Penggabungan :
2 H2O + CO CH2O + H2O + O2
Bila baris terakhir ini dikalikan 6 , maka kita akan memperoleh:
12 H2O + 6 CO2 (CH2O)6 + 6 H2 + 6 O2
B. Andrew dan Melvin Calvin (1950) dari universitas kalifornia mengemukakan fiksasi
CO2pada proses foto sintesis / asimilasi C. siklus asimilasi C dalam organism fotoautotrof
dapat digambarkan sbb:
Reaksi gelap merupakan penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tersebut.
Dalam peristiwa ini , penyusutan CO2 tidak membutuhkan sinar , sehingga reaksi tersebut
dinamakan reaksi gelap.
Sumber : http://www.crayonpedia.org/mw/Fotosintesis_12.1
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis
yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/
. Proses Ketogenesis.
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat
hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena masuknya
asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya oksaloasetat untuk
pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak
tersedia atau penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan
normal dibentuk dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur
glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada
keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D-3hidroksibutirat.
Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat keton.
Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap. Dua molekul asetil KoA
berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase ini
merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya astoasetil
KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi- 3 metilglutaril
KoA ( HMG - KoA ) dan KoA. Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang dikatalisis oleh
sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil KoA
diimbangi oleh reaksi ini, yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis iaktan
tioester. 3 - Hidroksi - 3 - metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan
asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah:
2 Asetil KoA + H20
Asetoasetat +2 KoA H+
Rasio hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung pada rasio NADH / NAD+ di dalam
mitokondria . Karena merupakan asam keto - , asetasetat secara lambat mengalami
dekarboksilasi spontan menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi dalam udara pernafasan
seseorang yang kadar asetoasetat dalam darahnya tinggi.
Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama dalam jaringan.
Situs utama produksi asetasetat dan 3 - hidroksibutirat adalah hati. Senyawa-seyawa ini
berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah dan diangkut ke jaringan perifer. Asetoasetat
dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar normal pada metabolisme energi dan secara
kwantitatif penting sebagai sumber energi .
Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi
dibanding glukosa. glukosa merupakan bahan bakar utama bagi otak dan sel darah merah
pada orang yang mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi otak dapat beradaptasi dan
menggunakan asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan diabetes. Pada kelaparan
berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat dari asetoasetat.
Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi
yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik. Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh
tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati
dapat membekali organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki KoA
transferase spesifik ini.
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit astil oleh
hati, yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat. Kadar asetoasetat yang tinggi
dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang menyebabkan berkurangnya laju
lipolisis di jaringan adiposa.
Sumber: : http://www.edisukarman.com/2012/06/makalah-biokimiaketogenesis.html
GUGUS KETON
Tatanama
Contoh-contoh keton, dari kiri: aseton, digunakan sebagai pelarut; oksaloasetat, salah satu
senyawa pada proses metabolisme glukosa; asetilaseton dalam bentuk (mono) enol (enol
ditandai dengan warna biru); sikloheksanona, terkandung pada nilon; muskon, dan tetrasilin,
sebuah antibiotik.
Gugus karbonil bersifat polar, sehingga mengakibatkan senyawa keton polar. Gugus karbonil
akan berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton larut dalam air. Ia
merupakan akseptor ikatan hidrogen, dan bukannya donor, sehingga ia tidak akan membentuk
ikatan hidrogen dengan dirinya sendiri. Hal ini membuat keton lebih mudah menguap
daripada alkohol dan asam karboksilat.
Pengelompokan keton
Keton dikelompokkan berdasarkan substituen mereka. Salah satu klasifikasi keton membagi
senyawa ini menjadi keton simetris dan keton tidak simetris tergantung dari kemungkinan 2
substituen organik bergabung ke pusat karbonil. Aseton dan benzofenon (C6H5C(O)C6H5)
termasuk keton simetris. Asetofenon (C6H5C(O)CH3) adalah contoh keton tidak simetris. Di
ilmu stereokimia, keton tidak simetris dikenal karena bersifat prokiral.
Keasaman
Hidrogen- keton lebih asam (pKa 20) daripada hidrogen alkana biasa (pKa 50). Hal ini
disebabkan oleh stabilisasi resonansi ion enolat yang terbentuk ketika berdisosiasi. Keasaman
relatif hidrogen- sangatlah penting dalam reaksi enolisasi keton dan senyawa karbonil
lainnya.
Sifat-sifat spektroskopi
Spektroskopi adalah salah satu cara yang penting untuk mengidentifikasi keton. Keton dan
aldehida akan menunjuukkan puncak yang signifikan pada spektroskopi inframerah di sekitar
1700 cm1 (agak tinggi atau rendah, bergantung pada lingkungan kimiawi)
Sintesis
Terdapat beberapa metode untuk pembuatan keton dalam laboratorium:
Keton dapat dihasilkan dengan oksidasi alkohol sekunder. Proses ini memerlukan
oksidator kuat seperto kalium permanganat, kalium dikromat, atau senyawa lain yang
mengandung Cr(VI). Alkohol dioksidasi dengan pemanasan refluks pada larutan
asam. Sebagai contoh, 2-propanol dioksidasi menjadi aseton.
H3C-CH(OH)-CH3 H3C-CO-CH3
Dua atom hidrogen dilepas, menjadikan atom oksigen berikatan ganda dengan atom
karbon.
Alkuna dapat diubah menjadi enol melalui reaksi hidrasi dengan keberadaan asam dan
HgSO4. Tautomerisme enol-keto enol yang dihasilkan akan menghasilkan keton.
Reaksi ini akan selalu menghasilkan keton, bahkan untuk alkuna terminal, dan
Sia2BH diperlukan apabila diinginkan aldehida.
Keton aromatik dapat dibuat dengan reaksi Friedel-Crafts, reaksi Houben-Hoesch dan
penataan ulang Fries.
Pada penataan ulang KornblumDeLaMare keton dibuat dari peroksida dan basa.
Pada reaksi Nef, keton terbentuk dari hidrolisis garam dari senyawa nitro.
Pada penggandengan Fukuyama, keton terbentuk dari tioester dengan sebuah senyawa
organoseng.
Keton juga dibuat dari reaksi asil klorida dengan senyawa organolitium atau senyawa
organotembaga
Reaksi
Keton terlibat dalam berbagai macam reaksi organik:
reaksi dengan logam hidrida menghasilkan logam alkoksida, kemudian dengan air
menghasilkan alkohol
reaksi pada karbon- keton dengan air berat menghasilkan keton-d berdeuterium
reaksi dengan halogen dan basa metil keton pada reaksi haloform
reaksi aril alkil keton dengan sulfur dan amina menghasilkan amida pada reaksi
Willgerodt
sumber: www.Wikipedia.com
KoA dari lemak tidak masuk dalam siklus asam sitrat, tetapi diubah menjadi asam
asetoasetat KoA, asam hidroksi butirat, dan aseton. Ketiga senyawa tersebut
dinamakan senyawa keton.
Senyawa keton terjadi dari asetil KoA apabila penguraian lemak terdapat dalam
keadaan berlebih.
Metabolisme glukosa diatur oleh hormon insulin yang dikeluarkan oleh pankreas.
Apabila seseorang kekurangan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat, tetapi
tidak dapat digunakan oleh sel karena tidak dapat diubah menjadi glukosa-6-fosfat.
Hal tersebut dialami oleh penderita diabetes.
Oleh karena sel tidak dapat menggunakan glukosa, maka energi yang diperlukan
diperoleh dari penguraian lemak dan metabolisme protein. Sebagai akibatnya
pembentukan asetil KoA bertambah banyak dan hal ini menyebabkan terbentuknya
senyawa keton secara berlebih.
Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang
keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam
laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermentasi ada tiga, yaitu :
1. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil
alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae
(ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
Reaksi
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,
tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi
aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk
akhir yang dihasilkan.
diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya sumber ATP
dalam kondisi anaerobik.
Fermentasi makanan
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum)
adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan
senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses
fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe,
yoghurt, dan tahu
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi