LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2021
ACARA II
TEKNIK INOKULASI DAN PENGENCERAN SUSPENSI BAKTERI
1.TUJUAN:
1. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis.
2. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba.
3. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecatan/pewarnaan bakteri
4. Mengenal bermacam-macam mikroba di alam
3. SKEMA KERJA:
1. Teknik - Teknik Pemindahan Kultur Mikroba
Alat dan bahan:
a. Media NA miring, NA tegak, NB
b. Jarum ose
c. Jarum inokulasi
d. Kultur murni bakteri
e. Lampu bunsen
f. Vortex mixer
Cara kerja:
Siapkan Media hasil percobaan disiapkan kemudian pemindahan kultur mikroba dilakukan
satu persatu untuk masing-masing media.
Tutup dari masing-masing tabung reaksi yang berisi media dilonggarkan terlebih dahulu
jangan sampai melepas tutup.
Tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri dipegang di tangan kiri.
Jarum ose dipegang pada tangan kanan dan dibakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat
memijar. Prosedur pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar,
sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat.
Jarum ose dipegang menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, jari kelingking digunakan untuk
membuka tutup tabung reaksi dengan kondisi tutup tabung reaksi tetap dipegang seperti
posisi semula.
Mulut tabung reaksi dibakar, Jarum ose dimasukkan kedalam tabung dan diambilah 1 ose
biakan bakteri.
Mulut tabung reaksi dibakar kembali dan tabung reaksi ditutup kembali.
Tabung reaksi yang akan diinokulasi diambil dengan tangan kiri, dengan cara yang sama
tutup tabung reaksi dibuka, dan mulut tabung reaksi dibakar.
Biakan bakteri pada tabung reaksi inokulasi, diinokulasikan dengan cara digoreskan zigzag
pada permukaan NA miring.
Mulut tabung reaksi dibakar dan ditutuplah tabung reaksi kembali, kemudian ose dibakar.
Kemudian media diberi label dengan dituliskan tanggal percobaan, nama bakteri, teknik
pemindahan dan nama kelompok.
Dilakukan dengan cara yang sama untuk media nutrien cair/NB menggunakan jarum ose dan
media agar tegak secara tusukan tegak lurus dengan penggunaan jarum inokulasi.
Media diinkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan diamati pertumbuhannya.
Tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri diambil, kemudia dibuka dan leher
tabung dibakar.
Diambil 0,1 ml kultur bakteri secara aseptis kemudian dipindahkan ke permukaan media NA
dalam cawan petri.
Spreader yang sebelumnya telah dicelupkan dalam alcohol dibakar, kemudian didiamkan
biarkan hingga dingin.
Kultur bakteri kemudian ditebarkan dengan spreader secara merata dan biarkan sampai
permukaan agar mengering.
Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya diinkubasikan secara terbalik selama 24 jam
pada suhu kamar dan pertumbuhannya diamati.
Tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri dibuka, dan leher botol dibakar.
Kultur murni bakteri sebanyak 1 ml dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang mengandung
NA secara aseptis.
Leher tabung dibakar di atas bunsen, dan Media NA yang telah mengandung kultur murni
bakteri dituangkan ke dalam cawan petri.
Kemudian cawan petri digoyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur bakteri dengan
NA sampai homogen. Dalam penggoyangan, cawan petri digoyangkan tidak terlalu kuat.
Pada saat penuangan media, petri bisa diletakkan dalam radius maksimal 20 cm dari sumber
api (zona steril).
Setelah agar memadat, diinkubasi terbalik pada suhu kamar selama 24 jam. Inkubasi terbalik
dilakukan setelah agar memadat. Kemudian pertumbuhannya diamati.
c) Streak Plate Method (Cara Gores)
Alat dan bahan:
a. Media NA dalam cawan petri (hasil percobaan 1)
b. Kultur murni bakteri
c. Jarum ose
d. Lampu bunsen
Cara kerja:
Jarum ose dipanaskan terlebih dahulu hingga memijar di atas bunsen, kemudian dinginkan.
Kemudian ose yang telah didinginkan tadi digunakan untuk menggores pada permukaan
media agar dalam cawan petri.
Kultur murni bakteri 1 ose diambil dan digoreskan pada permukaan media agar dimulai pada
satu ujung.
Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri, sewaktu menggores ose
dibiarkan meluncur di atas permukaan agar.
Setiap kali ose digoreskan untuk kuadran berikutnya, ose dipijarkan terlebih dahulu dan
dibiarkan dingin.
Kemudian diinkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan diamati
pertumbuhannya.
3. Penanaman mikrobia dari alam sekitar
Alat dan bahan:
a. Media NA dalam cawan petri
b. Kultur murni bakteri
c. Cotton bud steril
d. Lampu bunsen
Cara kerja:
Cotton bud steril diambil, lalu dimasukkan ujungnya pada akuades steril dan kemudian
disentuhkan pada permukaan yang diinginkan.
Setelah itu cotto bud disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri dengan
bentuk zig zag.
Kemudian diinkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24 jam dan amati
pertumbuhannya.
4. Penanaman NA miring
Pertama, loop inokulasi dan bagian pegangan bawah disterilisasi.
Tutup tabung dibuka, loop inokulasi diambil dan permukaan koloni disentuh menggunakan
loop.
Loop inokulasi diambil dan ditaruh di bagian bawah slant, digores bolak balik dengan loop
inokulasi ditarik ke atas.
Tutup tabung ditutup kembali.
Loop disterilisasi.
5. Penanaman NA tegak
Jarum inokulasi dipegang di tangan kanan dan disterilkan dengan dibakar pada nyala api
hingga kawat memijar.
Jarum inokulasi dipegang menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan jari kelingking
digunakan untuk membuka tutup tabung reaksi.
Mulut tabung reaksi dibakar, jarum inokulasi dimasukkan kedalam tabung reaksi, sentuh
permukaan miring dan ambil sedikit sampel yang ingin diinokulasi.
Mulut tabung reaksi dibakar kembali dan tabung reaksi ditutup kembali.
Tabung reaksi yang akan diinokulasi diambil dengan tangan kiri dengan cara yang sama
dibuka tutup tabung reaksi, dan dibakar mulut tabung reaksi.
Biakan bakteri diinokulasikan pada tabung reaksi inokulasi dengan cara ditusuk tegak lurus
ke bagian bawah tabung dan ditarik lurus keluar tabung.
Tabung inokulasi dibakar kembali sebelum ditutup dan jarum inokulasi juga disterilkan
dengan dibakar sebelum diletakkan kembali
6. Penanaman NB
Mikroorganisme pada rak tabung reaksi diambil.
Kemudian jarum ose dipegang di tangan kanan dan disterilkan dengan dibakar pada nyala api
bunsen hingga kawat memijar.
Jarum ose dipegang menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan jari kelingking
digunakan untuk membuka tutup tabung reaksi secara miring.
Tutup tabung reaksi dibuka dan masukkan jarum ose kedalam untuk menyuntikkan kaldu.
Jarum ose disterilkan kembali diatas bara api bunsen dimulai dari bagian ujung dan sedikit ke
pangkal.
7. Serial dilution
Sebanyak 5 tabung reaksi yang sudah diisi 9 ml NaCl 0,9% disiapkan.
Pada tabung yang sudah diukur dengan spektrofotometer dilakukan pengambilan sampel
sebanyak 1 mL menggunakan mikropipet.
Sampel sebanyak 1 mL dipindahkan ke dalam tabung pengenceran ke-1 yang sudah diisi 9 ml
NaCl 0,9%, lalu dihomogenkan.
Pada tabung pertama, lakukan kembali pengambilan sampel dan dipindahkan sebanyak 1 mL
ke dalam tabung pengenceran ke-2 yang sudah diisi 9 ml NaCl 0,9%, lalu dihomogenkan
kembali.
Proses dilanjutkan dengan cara yang sama seperti sebelumnya yaitu dengan cara dipindahkan
sampai tabung pengenceran terakhir.
(Djunaidy dkk, 2020)
4. HASIL PRAKTIKUM:
a. Penanaman di NA miring.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total mikrobia jamu serbuk kemasan dan
tanpa kemasan produksi Banjarmasin
Metode Spread plate digunakan untuk mengetahui total mikrobia jamu serbuk
kemasan dan tanpa kemasan dalam inkubasi 24 jam, 72 jam, dan 7 hari
Sari R. I., Dewi S. S., Wilson W., 2020.Total Mikrobia Jamu Serbuk Kemasan Dan
Tanpa Kemasan Produk Banjarmasin. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol 11(1), 9
5. PERTANYAAN DISKUSI
a) Mengapa pada waktu inkubasi cawan petri harus diletakkan terbalik?
Cawan petri diletakkan terbalik agar uap air yang terbentuk selama inkubasi tidak jatuh
pada permukaan medium sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan (Tandah, 2016).
b) Bagaimana teknik penggoresan yang benar pada teknik isolasi secara streak plate
Teknik penggoresan yang benar agar didapatkan koloni bakteri terpisah yaitu dengan
menggunakan jarum ose. Pertama-tama langkah yang dilakukan yaitu mensterilkan jarum ose
dengan memijarkan dari pangkal sampai ujung jarum dengan bunsen lalu dimasukkan ke
tabung reaksi berisi kultur murni bakteri. Langkah berikutnya yaitu jarum ose digores di
permukaan agar dari kuadran 1 lalu disambung ke kuadran II dan disambung ke kuadran III.
Sehingga pada kuadran I akan diperoleh goresan yang tebal dan semakin tipis ketika sudah
menuju kuadran III. Dari perkembangan ini akan didapat koloni bakteri yang terpisah
(Willey, 2014).
DAFTAR PUSTAKA