Kelas: 3A
DOSEN PENGAMPU:
Ibnu Hajar, S.Pd, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka........................................................................ 2
BAB III PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu..................................................................... 5
B. Alat dan Bahan........................................................................... 5
C. Prosedur Kerja............................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.......................................................................................... 6
B. Pembahasan............................................................................... 6
BAB V KEIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang kita
pelajari bersifat dinamis. Misalnya, dalam biologi kita mengenal anatomi
tumbuhan yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji
masalah-masalah tentang tumbuhan berkenaan dengan bagian-bagian dalam yang
tidak tampak kasat mata pada tumbuhan. Ilmu tumbuhan pada saat ini telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga dari berbagai ilmu tumbuhan
sekarang telah berdiri sendiri anatomi tumbuhan. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai anatomi tumbuhan dalam arti sempit, dimana dalam makalah ini hanya
membahas mengenai anatomi bunga, buah dan biji.
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat penyerbukan
generative. Pada umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama yaitu
kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang
sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style) dan
bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam
bunga lengkap yakni bungan yang memiliki keempat organ bunga (kelopak,
mahkota, benang sari dan putik) dan bunga yang tidak lengkap yakni bunga yang
tidak memiliki salah satu dari organ yang dimiliki bunga lengkap. Berdasarkan
alat generatifnya, bunga dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bunga sempurna
merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga tidak sempurna
merupakan bunga yang memiliki hanya satu dari organ generatif tersebut.
Buah berasal dari bakal buah, akan tetapi buah yang kita makan tidak selalu
berasal bakal buah. Bagian-bagian yang dimakan merupakan jaringan-jaringan
yang berasal dari berisi cadangan makanan berupa karbohidrat atau gula. Bagian
ini bisa berasal dari berbagai macam bagian bunga. Setelah terjadi penyerbukan
yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan
biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan utama karena biji
mengandung calon baru (lembaga).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pekan Baru.
1. Alat
a. Kaca Objek
b. Kaca preparat
c. Pipet tetes
d. Mikroskof
e. Silet
f. Tisu
g. Kamera
h. Alat tulis
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyt
a
Kelas: Magnoliopsid
a
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Upafamili Maloideae
:
Genus: Pyrus L.
Biji pada buah pir memiliki bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni dan merupakan tangkai biji yang sering disebut tali pusar (funiculus).
Biji buah ini berwarna coklat tua berbentuk seperti jantung dan merupakan biji
dikotil.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
buah pir merupakan biji dengan warna coklat ketuaan dan merupakan biji dikotil.
DAFTAR PUSTAKA