Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. karena atas berkat rahmat
buah, dan bunga yang dikemas secara sederhana, hal ini dimaksudkan untuk
Makalah ini mencakup beberapa ringkasan singkat mengenai morfologi pada biji,
buah, dan bunga. Mulai dari pengertian biji, buah, dan bunga, fungsi biji dan
Terlepas dari itu semua, kami mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan dalam makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
D. Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
A. Pengertian Biji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
B. Fungsi Biji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
C. Ciri-ciri Biji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
G. Bakal Biji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
H. Perkembangan Biji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
I. Pengertian Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
J. Fungsi Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
K. Struktur Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
L. Karakteristik Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
2
M. Penggolongan Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
O. Bakal Buah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
Q. Pengertian Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46
S. Bagian-bagian Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
U. Kelamin Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .71
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembang pesat hingga menjadi morfologi luar atau morfologi saja dan
Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang
kita pelajari bersifat dinamis. Dalam ilmu biologi misalnya kita mengenal
adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalah – masalah
satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu bunga yang merupakan alat
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
6. Untuk mengetahui pengertian dari bakal biji dan buah
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui sedkit
lebih banyak mengenai morfologi pada biji, buah, dan bunga serta dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Biji
(ovum), jika ovum dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi
B. Fungsi Biji
Biji adalah organ tumbuhan yang terbungkus lapisan atau kulit luar
yang kuat. Lapisan ini berfungsi juga untuk membuat biji menjadi
tidak kering.
Hal ini pulalah yang bisa membuat adanya tanaman yang muncul
7
sendiri. Tetapi, tumbuhnya biji yang tidak disengaja dikarenakan
Selain itu, biji juga bisa memiliki fungsi lainnya. Fungsi biji
dijadikan cemilan.
8
2. Ada lagi biji Wijen yang tentunya sering digunakan dan
yang manis.
C. Ciri-ciri Biji
adalah:
autotrof.
9
D. Struktur Biji
1. Lembaga (Embrio)
2. Cadangan Makanan
10
bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Pada
ini kaya akan minyak nabati atau zat pati dan protein.
11
3. Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang
biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada Kacang tanah) atau
tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk
salut biji (arilus) pada Pala, rambut pada Kapas, atau sejenis struktur
Jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae lainnya). Biji-biji juga acap
memiliki tanda bekas tali pusat yang disebut hilum (pusar atau pusat)
1. Gymnospermae
12
sehingga sejak masih bakal biji hingga menjadi biji yang
13
Tumbuhan dari kelompok Cycadenae mirip dengan
2. Angiospermae
Dikotil (Dicotiledonae).
a. Tumbuhan Monokotil
14
batangnya tidak memiliki kemampuan untuk membesar.
b. Tumbuhan Dikotil
Dahlia
15
3. Labiatae seperti Lavender, Nilam, Dilem dan
Kumis kucing
dan Asam
Cempaka putih
Jinten
F. Penggolongan Biji
16
1. Tumbuhan Berkeping satu (monokotil)
bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang paling khas
satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui
17
2. Tumbuhan berkeping dua/dikotil
Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji
18
kelompok ini terdapat paling tidak tujuh klade yang berbeda secara
genetik:
a. suku Amborellaceae
b. suku Chloranthaceae
c. bangsa Nymphaeales
d. bangsa Austrobaileyales
e. Magnoliids
f. bangsa Ceratophyllales
Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik
19
berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat),
G. Bakal Biji
Bakal biji adalah struktur atau bagian dari tanaman berbiji yang
Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara
paling luar, yang kelak akan merupakan kulit biji. Bakal biji
20
jantan), akan menjadi lembaga (embryo) yaitu calon individu
baru.
4. Liang bakal biji (micropyle), yaitu suatu liang pada kulit bakal
biji , yang menjadi jalan inti kelamin jantan yang berasal dari
buluh serbuk sari untuk dapat bertemu dengan sel telur yang
peristiwa pembuatann.
Letak bakal biji pada tembuni dan jumlah kulit bakal biji
1. Tegak (atropus), yaitu jika liang bakal biji letaknya pada satu
21
4. Setengan mengagngguk (hemitropus, heminatropus), yaitu jika
pusar dengan liang bakal biji membuat sudut 90o satu sama
lain.
Disamping kelima posisi utama bakal biji itu masih banyak variasi
tembuni itu.
Dalam hal sepeti diuraikan diatas , bakal biji terdapat dalam bekal
tertutup, jadi bakal biji tidak nampak dari luar. Dalam perkembangan
seterusnya bakal buah akan menjadi buah . bakal biji akan menadi biji
biji tidak selalu demikian letaknya. Pada pakis haji misalnya bakal biji
22
tampak sifatnya seperti daun , dan bakal-bakal bijinya terdapat pada
tepinya , jadi tampak dari luar. Pakis haji (cycas rumphii miq) dan
tumbuhan lain dengan bakal biji yyang tampak dari luar merupakan
H. Perkembangan Biji
perkecambahan biji.
23
Setelah terjadi perkembangan biji, maka proses selanjutnya adalah
akar)
autotrof.
I. Pengertian Buah
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
24
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya
yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
pomologi.
J. Fungsi Buah
Sebagai organ tanaman dan wadah benih atau biji, dua fungsi
25
beberapa spesies, buah-buahan menyebabkan dormansi benih
dalam buah.
besar fotosintat dari endosperm biji. Pada saat itu embrio muda
pertahanan anti-herbivora.
26
matang dan burung yang berpesta buah-buahan berwarna-warni
K. Strukrur Buah
a. Buah Sejati
27
Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang
lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah
b. Buah Semu
28
buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena
biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit
29
b. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut,
pepaya).
(rambutan).
L. Karakteristik Buah
suatu organ yang berasal dari bunga yang menyelubungi biji. Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan
sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang
penting, misalnya :
jagung (klobot).
30
3. Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah,
juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai
lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunganya yang telah
penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu
tidak mengandung biji, atau tidak ada bijinya, biji itu tidak
31
perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazimnya kita
M. Penggolongan Buah
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari
sesungguhnya tersembunyi.
bakal buah. Dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih
Buah terdiri atas biji dan badan yang menyelubungi biji kulit badan
buah nyamplung dan ada pemencaran tanpa bantuan. Factor luar yaitu:
(antropokari)
32
3. Pemencaran oleh angina (anemokori)
jenisnya, yaitu:
a. Buah Tropis
b. Buah Sub-Tropis
c. Buah Majemuk
33
a. Buah Berdaging
yaitu :
1. Buah Beri
2. Buah Drupa
3. Buah Pome
4. Buah Kering
kertas, contoh buah kering antara lain adalah kemiri dan kacang
a. Buah Achene
b. Buah Cariopsis
c. Buah Samara
d. Buah Nut
e. Buah Kapsul
34
N. Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio) dan Pembuahan (Fertilisatio)
kepala putik (stigma). Kejadian ini merupakan tahap awal dari proses
reproduksi (Ashari,1998).
putik (pistillum).
(stigma).
Terjadi buah dan biji serta calon tumbuhan baru tersebut karena
berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji
agar proses polinasi berjalan lancar dengan hasil optimal, antara lain :
35
3. Vektor yang berperan dalam penyerbukan.
(persatuan atau peleburan menjadi satu) sel telur yang terdapat dalam
kandung lembaga didalam bakal biji dengan suatu inti yang berasal
kandung lembaga, tetepi bukan dari sel telur, dan juga tanpa
perkawinan.
terbentuk lembaga dari salah satu sel pada bakal biji, diluar
36
kandungan lembaga, misalnya dari sel nuselus atau sel
integumuntum.
Jika dalam satu bakal biji, disamping lembaga yang berasal dari sel
telur, masih terjadi apogami atau embrioni adventif, maka biji yang
baru, seperti sering terjadi pada biji jeruk (citrus sp), mangga
lazimnya salah satu berasal dari lembaga yang terjadi sebagai akibat
jatuh dikepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu
juga.
37
3. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), jika serbuk sari
yang jatuh dikepala putik itu berasal dari bunga tumbuhan lain,
membedakan :
satu bunga yang masak lebih dulu adalah kepala sarinya, baru
sarinya.
sempurna, duduknya kepala sari dan kepala putik amat berjauhan satu
bunga pada benang sari dan tangkai putik yang berbeda sekali
38
panjangnya, sehingga dengan demikian penyerbukan sendiri tak
39
anemofili lazimnya akan terjadi pada tumbuahan yang
tertiup angin.
tumbuhan yang hidup di air saja, baik yang hidup di air tawar
40
perantara dalam hal penyerbukan, ,ereka bertujuan untuk
O. Bakal Buah
calon biji atau bakal biji (Ovulum), yang bakal biji itu teratur pada
41
2. Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus), yaitu jika bakal
lebih daripada satu putik, yang masing-masing terdiri atas satu daun
buah. Jadi pada bunga itu terdapat daun-daun buah yang tidak
berlekatan satu sama lain. Dalam hal yan demikian dikatakan bahwa
Jika bakal buah terdiri atas daun buah yang berlekatan satu sama
dengan jumlah ruang yang sesuai dengan jumlah daun buahnya, maka
bakal buah atau putik yang demikian itu dinamakan sinkarp (pistillum
syncarpum).
42
Berdasarkan jumlah ruang yang terdapat dalam satu bakal buah,
beruang satu dapat tersusun atas satu daun buah saja, misalnya
(Passiflora quadrangularis).
tersusun atas dua daun buah, seperti lazim terdapat pada warga
(Euphorbiaceae).
Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa ada bakal buah yang
mempunyai satu ruang saja, tetapi ada pula yang mempunyai lebih
43
daripada satu ruang. Jika dalam bakal buah terdapat lebih daripada
satu ruang, maka bakal buah itu mempunyai sekat-sekat atau dinding
tadi.
zibethinus).
44
ruang-ruang itu masih ada hubungannya satu sama lain.
dan seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang
licin.
tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan,
45
Q. Pengertian Bunga
warna bunga, bau bunga, dan ada tidaknya madu ataupun zat lainnya.
benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar
46
bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya. Warnanya.
R. Fungsi Bunga
bibit. Warna-warna cerah, aroma yang kuat dan nektar manis semua
bekerja sama untuk menarik burung, lebah dan serangga lainnya untuk
memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain. Setelah
bunga berumah satu dan dua. Dalam serbuk sari bunga dan
47
kemudian mentransfer serbuk sari antara bunga-bunga dan
penyerbukan sendiri).
S. Bagian-bagian Bunga
1. Kelopak Bunga
yaitu :
48
b. Lepas atau bebas (polysepalus), yaitu daun-daun kelopak
benar-benar terpisah.
yaitu:
(campanulatus).
balsamina L.)
49
bawah, misalnya pada bunga Salvia (Salvia
splendens Ker-Gawl).
50
2. Mahkota (corolla)
pita.
51
3. Benang sari (stamen)
hybrid Hort.)
52
c. Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga
53
b. Jumlah benang sari 2 x lipat jumlah daun tajuknya. Dalam hal
kemungkinan yaitu :
pulcherima L.Swartz)
54
Benang sari yang terdapat pada suatu bunga, ukurannya
dapat sangat bervariasi ada yang panjang dan ada pula yang
55
4. Putik (pistillum)
disebut sel telur(ovum). Putik terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala
putik, tangkai putik, dan bakal buah yang didalamnya terdapat satu
betina. Jika sel telur telah dibuahi oleh sel sperma, maka bakal biji
berubah menjadi biji dan siap tumbuh menjadi biji dan siap tumbuh
56
a. Kepala putik (stigma)
57
c. Bakal buah merupakan bagian putik terbawah,
58
memiliki beberapa pintu seperti pada bunga pohon
sari (theca), tetapi ada juga yang satu atau lebih dari 2 ruang. Satu
sari ke kepala putik), maka serbuk sari itu akan tumbuh menuju
59
bakal biji, sehingga inti sperma pada serbuk sari dapat melebur
8. Dasar bunga
duduknya putik.
sari, dasar bunga, dan putik disebut bunga sempurna. Jika memiliki
betina. Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga
hermafrodit.
60
T. Bunga berdasarkan bagian-bagian
berikut :
incompletus)
salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak memiliki
L.)
61
U. Kelamin Bunga
femineus)
62
3. Bunga mandul atau bunga tidak berkelamin, bunga yang tidak
63
2. Berumah dua (dioecus), jika bunga jantan dan betina terpisah
papaya L.).
64
V. Jumlah Bunga yang Dihasilkan dan Letak Bunga
cabang-cabang.
65
W. Simetri pada Bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut
bidang dapat dibagi menjadi dua bagian yang serupa sehingga kedua
bunga :
hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja. Simetri ini terbagi
lagi, yaitu :
66
a. Setangkup tegak, misalnya bunga Telang (Clitoria
ternatea L.).
metel L.)
67
3. Setangkup menurut dua bidang (bilateral
(Cruciferae).
longiflorum Thunb.)
68
1. Pelipatan daun-daun itu dalam kuncup (vernatio).
(aestivatio).
Dibedakan atas :
involuta)
convoluta)
circinatim involuta)
circinatim revoluta)
69
2. Letak daun-daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya
berlekatan
b. Berkatup (valvata)
70
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bakal biji. Perkembangan megaspora inilah yang akan membentuk sel telur
(ovum), jika ovum dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.
71
tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan
Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu : bentuk bunga seluruhnya dan
B. Saran
terlebih khususnya bagian biji, buah, dan bunga agar ke depannya kita
kami membuat makalah ini agar kita lebih bisa memahami morfologi
72
DAFTAR PUSTAKA
Bayumedia publishing
Gifford E.M and A.s. Foster. 1989. Morphology and evolution of Vascular
Hartman H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation: Principles and
Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.Morton,
University Press
73