ENZIM
DISUSUN OLEH :
NIM : NH0518040
KELAS :A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul Enzim
pihak yang teah membantu dalam penyusunan makalah ini.Saya menyadari bahwa
penyusunannya.
Oleh karena itu,sayai membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..……………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………..……………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..……
A. Latar Belakang………………….……………………............................
B. Rumusan Masalah………………….…………...………………………
C. Tujuan………………………………..………………………................
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...
A. Sejarah Enzim…………………………………………………………..
B. Definisi Enzim………………………………………………………….
C. Struktur Enzim………………………………………………………….
D. Fungsi Enzim…………………………………………………………...
E. Sifat-Sifat Enzim………………………………………………………..
F. Klasifikasi Enzim……………………………………………………….
I. Katalisator ………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat
sebagai katalis. Katalis adalah senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi
tetapi tidak ikut bereaksi. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada
suatu kondisi zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu
Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat,
reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini
keadaan sehat , semua proses fisiologis akan berlangsung dengan baik serta
teratur.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Sejarah Enzim
jurusan tersendiri, tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini.
Pada akhir tahun 1700-an dan awal tahun 1800-an, pencernaan daging
oleh sekresi perut dan konversipati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan dan
ludah telah diketahui. Namun, mekanisme bagaimana hal ini terjadi belum
diidentifikasi.
oleh ragi, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi ini dikatalisasi oleh
gaya dorong vital yang terdapat dalam sel ragi, disebut sebagai "ferment", dan
dan organisasi sel ragi, dan bukannya kematian ataupun putrefaksi sel
tersebut."
pertama kali menggunakan istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa Yunani
yang berarti "dalam bahan pengembang" (ragi), untuk menjelaskan proses ini.
Kata "enzyme" kemudian digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti
pepsin, dan kata ferment digunakan untuk merujuk pada aktivitas kimiawi
terdapat pada sel ragi yang hidup. Pada sederet eksperimen di Universitas
Berlin, ia menemukan bahwa gula difermentasi bahkan apabila sel ragi tidak
dalam bidang kimia atas riset biokimia dan penemuan fermentasi tanpa sel
sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim tersebut. Umumnya, untuk
laktosa) ataupun pada jenis reaksi yang dikatalisasi (contoh: DNA polimerase
hanyalah bertindak sebagai pembawa enzim dan protein sendiri tidak dapat
hal ini secara tuntas dibuktikan oleh Northrop dan Stanley yang meneliti
enzim pencernaan pepsin (1930), tripsin, dan kimotripsin. Ketiga ilmuwan ini
kali diterapkan pada lisozim, enzim yang ditemukan pada air mata, air ludah,
dan telur putih, yang mencerna lapisan pelindung beberapa bakteri. Struktur
enzim ini dipecahkan oleh sekelompok ilmuwan yang diketuai oleh David
Chilton Phillips dan dipublikasikan pada tahun 1965. Struktur lisozim dalam
resolusi tinggi ini menandai dimulainya bidang biologi struktural dan usaha
B. Definisi Enzim
Kata enzim berasal dari bahasa yunani “enzyme” berarti yang berada
organik yang diproduksi oleh makhluk hidup untuk mengkatalisis lebih dari
satu proses dinamik dan mengendalikan reaksi kimia yang penting dalam
tubuh atau sel hidup. Enzim biasanya disebut dengan protein, dimana protein
ini merupakan aktivitas kimia enzim yang sangat kompleks. Berbeda dengan
terlibat dalam reaksi, tetapi kemudian kembali ke struktur asalnya dan tidak
dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu
maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga
terganggu. Dalam sel hewan tingkat tinggi, jumlah protein yang berbeda-beda
C. Struktur Enzim
Enzim terdiri dari bagian protein dan bagian non protein. Rumus
dengan bagian bukan protein (gugus prostetik, koenzim, kofaktor ion logam)
1. Apoenzim
Bagian ini akan rusak pada suhu terlampau panas atau bersifat termolabil.
merupakan:
a. Sisi aktif, merupakan sisi yang berkaitan dengan substrat (zat yang
kompetetif.
b. Sisi alosterik, merupakan sisi yang berkaitan dengan kofaktor. Sisi ini
dengan kofaktor.
2. Kofaktor
substrat tertentu. Kofaktor berbentuk ion logam seperti Na, K dan Ca.
Ion logam ini berfungsi untuk menjadi pusat katalis primer, menjadi
tempat untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim
tetap aktif.
Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein, memang ada
enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan
tripsin. Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan
D. Fungsi Enzim
3. Mengendalikan reaksi
E. Sifat-Sifat Enzim
sedikit.
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang sesuai hanya dengan satu
jenis substrat, artinya setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat
Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain
bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan
kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan
pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim
enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi
substrat.
F. Klasifikasi Enzim
reaksi oksidasi atau dehidrogenesa dan oksidasa. Bentuk dari jenis ini
oksireduktase:
peroksida hydrogen.
seperti air.
mengkatalisa reaksi
peroksida hidrogen.
b. Transferase
karbon dan grup glikosil adalah salah satu dari dua bagian sama besar
yang ditransfer.
glukokinase.
berkembang.
c. Hidrolase
ester karboksil.
polipeptida.
d. Liase
gugus tertentu dari substrat dengan mekanisme yang lain dari hidrolisa
contoh:
dehidrasi.
e. Isomerase
isomerisasi, yaitu:
suksinil-CoA
f. Ligase
P-P
yaitu:
a. Karbohidrase
seperti:
glukosa.
asam-pektin.
b. Esterase
Contohnya:
asam amino.
a. Enzim konstitutif
b. Enzim adaptif
reaksi, ia tidak dapat terhindar dari adanya faktor pengaruh. Berikut dibahas
1. Konsentrasi substrat
kecepatan reaksi maksimum. Setelah titik batas, enzim menjadi jenuh oleh
substratnya, sehingga tidak dapat berfungsi lebih cepat. Pembatas
2. pH
ionisasi gugus asam dan basa dari enzim. Untuk kebanyakan enzim,
3. Suhu
Karena enzim adalah suatu protein, maka temperatur yang tinggi (>
°
40 C) akan mengakibatkan hilangnya fungsi kerja enzim karena
mengalami denaturasi.
4. Pengaruh aktifator
reaksi. Zat ini disebut aktifator yang pada umumnya adalah ion logam.
ketergantungan terhadapnya.
5. Pengaruh inhibitor
lebih lambat atau bahkan bisa berhenti sama sekali. Ada dua jenis inhibitor
yaitu:
reaksi yang terikat bukan pada bagian aktif enzim tapi bagian lainnya.
bagian aktif enzim sehingga substrat tidak bisa berikatan dan bereaksi
berada pada posisi (orientasi) yang diinginkan dan energi yang lebih rendah
dari energy aktivitasinya. Pengikatan substrat ini memiliki cara tersendiri atau
tepat dengan sisi katalitik enzim. Substrat kemudian ditarik oleh sisi
kunci dan lubang kunci yang dimasuki, keduanya harus sesuai untuk
bisa membuka pintu reaksi atau dengan kata lain untuk mengaktifkan
kinerjanya.
Jika biasanya enzim mencari substrat yang cocok, maka teori ini
substrat ketika telah terkait. Jadi tautan yang cocok pada keduanya
adanya gaya katalisis. Sebutan “gaya” katalisis ternyata tidak terbukti, tetapi
tertentu yang ikut dalam proses tanpa mengalami perubahan. Senyawa yang
menurunkan laju reaksi biasa disebut sebagai katalisator negatif atau inhibitor,
substansi yang mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa merubah besarnya
terdapat sebagai produk pada akhir reaksi, dengan kata lain katalisator
reaksi. Selanjutnya pada tahun 1941, Bell menjelaskan substansi yang dapat
disebut sebagai katalis suatu reaksi adalah ketika sejumlah tertentu substansi
ditambahkan maka akan mengakibatkan laju reaksi bertambah dari laju pada
homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada
sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Katalis homogen
umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu
A + C → AC …………(1)
B + AC → AB + C …………(2)
A + B + C → AB + C …………(3)
dikembangkan di antaranya:
1. Katalis Asam-Basa
kimia. Awal penelitian kinetika reaksi yang dikatalisis dengan suatu asam
listriknya. Penelitian lain yang menggunakan katalis asam basa antara lain
Kirrchoff yang meneliti hidrolisis pati oleh pengaruh asam encer, Thenard
Wilhelmy yang meneliti tentang inversi tebu yang dikatalisis dengan asam.
2. Katalis Ziegler-Natta
mencampurkan alkil atau aril dari unsur golongan 11-13 pada susunan
3. Katalis Friedle-Crafts
penting sebagai reaktan atau katalis. Hingga saat ini penerapan kimia
dari dua zat yang berbeda. Contohnya pada reaksi AB + CD -> AC + BD,
5. Katalis Grubbs
untuk katalis yang lain. Penemuan katalis Grubbs secara tidak langsung
bisa didapat dengan sebuah katalis tunggal atau sepasang katalis yang
sistem dengan tiga katalis yang homogen; ketiga campuran bekerja sama
mengubah sebuah monomer tunggal – etilen – menjadi polietilen
PENUTUP
A. Kesimpulan
enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta
konsentrasi substrat. Cara kerja enzim juga dijelaskan dengan dua teori, yaitu
teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. Katalisator
adalah suatu substansi yang mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa merubah
B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
diperlukan saran dan kritik yang konstruktif untuk menanggapi seluruh isi