Anda di halaman 1dari 12

Bratawali

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ranunculales
Famili: Menispermaceae
Genus: Tinospora
Spesies: T. crispa

Bratawali, brotowali, atau akar aliali (Tinospora crispa (L.) adalah tanaman obat tradisional
Indonesia yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar di hutan. Rebusan batangnya yang
terasa sangat pahit biasa dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan
membantu mengurangi gejala kencing manis (Tukiman 2009).

Di Indonesia, selain dikenal dengan nama bratawali, tanaman ini juga dikenal dengan nama
daerah andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. Klasifikasi dari tanaman ini termasuk
kedalam famili tanaman Menispermaceae. Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain
alkaloid (berberina dan kolumbina yang terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati,
glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), dan
kokulin (Tukiman 2009).

Karakteristik

Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m.
Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat yang rasanya pahit, seperti sirih. Daun
tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak bundar seperti telur dengan ujung
lancip, panjang 7-12 cm, lebar 5-10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda. Selain itu, Bratawali
juga dapat diperbanyak dengan stek (Tukiman 2009).

Manfaat

Tanaman Bratawali merupakan tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang
memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit
dalam maupun luar. Pemanfaatan dari tanaman Bratawali ini banyak terdapat pada bagian batang
tanaman. Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang
bratawali dipakai untuk mencuci luka (Dalimartha 2008).

Kulit-batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning sedang
akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk
membunuh bakteri pada luka. Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga
alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat
menurunkan panas. Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan
dan menurunkan kadar gula dalam darah, sebagaimana penemuan pada abad ke-20. Sebagai
obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar.
Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis,
rheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar
seperti memar, kudis, dan luka (Dalimartha 2008).

Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari bratawali dipakai sebagai obat demam yang
dapat menggantikan kinine. Di Filipina, bratawali dianggap sebagai obat serba bisa yang dapat
dipakai untuk mengobati penyakit gila, dan berkhasiat seperti kina. Di Bali batangnya dipakai
sebagai obat sakit perut, demam dan sakit kuning, bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati
sakit punggung dan pinggang. Sedangkan, di Jawa, air rebusannya dapat digunakan untuk
mengobati demam,obat luar untuk luka, dan gatal-gatal. Pada beberapa penyelidikan, ternyata air
rebusan batang bratawali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya
bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (psychosis) (Dalimartha 2008).

Sirih Merah

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: P. ornatum
Sirih merah adalah tumbuhan merambat yang ditanam orang karena khasiat pengobatan dan
juga keindahan daunnya. Tumbuhan ini masih berkerabat dekat dengan sirih maupun lada. Nama
ilmiah tumbuhan asal Sulawesi ini adalah Piper ornatum, namun beberapa pustaka
mengacaukannya dengan Piper crocatum, tumbuhan yang tidak dibudidayakan yang berasal dari
benua Amerika. Sirih merah juga dapat digunakan sebagai obat diabetes militus, hepatitis, asam
urat, batu ginjal, menurunkan kolestrol, mencegah strok, keputihan, radang prostat, radang mata,
maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus kulit (Dalimartha 2008).

Belimbing Wuluh

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies: A. bilimbi
Belimbing wuluh atau averrhoa bilimbi banyak ditemukan di pekarangan rumah orang
Indonesia. Area penyebaran pohon belimbing wuluh tidak hanya di Indonesia saja, karena ia juga
bisa ditemukan Thailand, Malaysia, Kamboja bahkan sampai India dan Srilanka (Mahendraa
2005)

Kandungan di dalam belimbing wuluh, menurut Mahendra (2005) :

Selain digunakan sebagai penggugah selera dalam masakan tradisional, ternyata belimbing
wuluh punya manfaat tersendiri pada kandungan buahnya. Sebuah irisan belimbing wuluh dapat
digunakan untuk menghilangkan bau amis pada makanan, terutama ikan. Bahkan, buah ini juga
bisa dibuat menjadi permen dan minuman segar yang bermanfaat bagi kesehatan. Menurut daftar
komposisi bahan dan makanan (DKBM) 100 gram buah belimbing wuluh mengandung gizi
berikut:

 Energi 36 kkal
 Protein 0,4 gram
 Lemak 0,4 gram
 Karbohidrat 8,8 gram
 Kalsium 4 mg
 Fosfor 12 mg
 Zat besi 1,1 mg
 Vitamin A 170 SI
 Vitamin B1 0,03 mg
 Vitamin C 35 mg
 Kalium 39 mg

Manfaat belimbing wuluh bagi kesehatan, menurut Mahendra (2005) :

1. Daun yang bermanfaat

Daun belimbing wuluh ternyata pada obat tradisional juga digunakan sebagai pengobatan gatal-
gatal pada kulit, menyembuhkan pembengkakan gondok dan rematik. Jika Anda menghaluskan
daun belimbing wuluh, serapan airnya bisa mengobati gatal akibat gigitan serangga.
2. Sirup belimbing wuluh

Manfaat belimbing wuluh lainnya adalah bisa mengobati demam dan radang pada tenggorokan.
Buah belimbing wuluh baiknya dijus atau dihaluskan menjadi sirup. Sirup belimbing wuluh juga
bisa mengurangi sakit mengejan pada penderita ambeien (wasir).

3. Sebagai pembersih

Belimbing wuluh memiliki sifat zat antibakteri. Sehingga di kawasan Asia banyak yang
menggunakannya sebagai jus (untuk membersihkan usus yang kotor), sabun, atau bahan
pembersih tangan sehabis makan (dengan memeras air belimbing wuluh).

4. Mencegah penyakit dalam

Buah belimbing wuluh ini kaya vitamin C. Hal ini juga dapat digunakan untuk mencegah
diabetes, mengatasi jerawat, jamur kulit, sariawan, dan dapat mencegah hipertensi.

5. Menyembuhkan gondok leher

Virus gondok dapat mengakibatkan pembengkakan leher karena pembengkakan menyerang dari
satu atau kedua kelenjar parotis. Akibatnya, kulit leher mengalami pengerasan dan menonjol.
Belimbing wuluh dapat membantu mengurangi rasa sakit gondok ini.

Caranya adalah dengan menggunakan belimbing wuluh muda dicampur dengan 3 sampai 4 siung
bawang putih dan bawang merah. Campuran dibuat menjadi adonan halus dan dioleskan pada
gondok. Dalam beberapa hari jika dilakukan rutin bisa mengurangi bengkak pada leher.
Sirsak

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tidak
Angiospermae
termasuk):
(tidak
Magnoliids
termasuk):
Ordo: Magnoliales
Famili: Annonaceae
Genus: Annona
Spesies: A. muricata

Sirsak merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan. Rasa sirsak manis dan asam. buah sirsak atau dagingnya kaya akan serat. Setiap 100 g
daging sirsak yang dimakan mengandung 3.3 g serat yang dapat memenuhi 13 persen kebutuhan
serat per hari. Selain mengandung serta, juga mengandung banyak karbohidrat (terutama
fruktosa, vitamin C, B1, dan B2 (Mahendra 2005).
Selain daging buahnya yang kaya akan gizi, daunnya pun mengandung senyawa yang
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Daun sirsak memang merupakan bagian yang paling
bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan daun sirsak menjadi populer ketika hasil dari sebuah
penelitian menyatakan bahwa terdapat senyawa yang dapat mengobati kanker dalam daun sirsak
(Mahendra 2005).

Salah satu kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan dalam daun sirsak adalah
acetogeninAcetogenin merupakan kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas sitotoksik
(membunuh racun) di dalam tubuh dengan cara menghambat transport ATP (adenosina trifosfat)
atau energi yang dibutuhkan sel kanker untuk berkembang. Acetogenin masuk dan menempel di
reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria (Mahendra 2005).

Manfaat daun sirsak, menurut Mahendra (2005) :

1. Mengobati kanker

Manfaat daun sirsak pertama yang membuat daun sirsak menjadi terkenal adalah mengobati
kanker. Bahkan daun sirsak dapat menghambat sel kanker lebih cepat dan efektif dibandingkan
dengan kemoterapi. Hal ini dikarenakan acetogenin mampu mengobati dan menyembuhkan
pasien yang mengidap kanker.Acetogenin pada sirsak sangat kuat dengan kekuatan melawan sel
kanker 10.000 kali lebih kuat dari adriamycin. Acetogenin menghambat pertumbuhan sel kanker
sekaligus menghambat perkembangan sel tumor yang resisten terhadap obat kemoterapi
adriamycin.

Untuk merasakan manfaat daun sirsak untuk kanker, Anda hanya perlu meminum air rebusan
daun sirsak. Caranya adalah dengan merebus 10 lembar daun sirsak dengan 3 gelas air mineral.
Rebus hingga air hanya tersisa nya saja. Bisa diminum dalam keadaan hangat atau dingin.
Minum setiap pagi agar manfaat daun sirsak cepat dirasakan.

2. Mengobati asam urat

Tidak hanya untuk mengobati kanker saja, daun sirsak juga dapat digunakan untuk mengobati
daun sirsak. Sama halnya dengan mengobati sel kanker, kandungan pada daun sirsak yang antara
lain adalah acetogenin, annocatalin, asam gentisic, annomuricin, caclourin, dan asam linoleat pun
dimanfaatkan pula untuk mengobati asam urat.

Untuk merasakan manfaat daun sirsak untuk asam urat, Anda hanya perlu meminum air rebusan
daun sirsak. Caranya adalah dengan merebus 10 lembar daun sirsak, pilihlah yang agak tua,
dengan 3 gelas air mineral. Rebus hingga air hanya tersisa nya saja. Bisa diminum dalam
keadaan hangat atau dingin. Minum setiap pagi agar manfaat daun sirsak cepat dirasakan.

3. Mengobati kista ovarium

Hal ini tentu saja dialami oleh wanita. Kista ovarium bisa juga disebut tumor jinak yang muncul
pada ovarium. Jika tidak segera diobati, kista dapat berkembang sebagai kanker. Oleh karena
itulah Anda bisa memanfaatkan manfaat daun sirsak untuk kista ovarium.

Untuk merasakan manfaat daun sirsak untuk kista ovarium, Anda hanya perlu meminum air
rebusan daun sirsak. Caranya adalah dengan merebus 10 lembar daun sirsak yang baru saja
dipetik dengan 3 gelas air mineral. Rebus hingga air hanya tersisa nya saja. Bisa diminum dalam
keadaan hangat atau dingin. Minum setiap pagi agar manfaat daun sirsak cepat dirasakan.

4. Mengobati kolesterol

Bagi Anda yang mempunyai kolesterol tinggi, Anda bisa mengatasi atau mengobatinya dengan
menggunakan daun sirsak pula. Untuk merasakan manfaat daun sirsak untuk kolesterol, Anda
hanya perlu meminum air rebusan daun sirsak. Caranya adalah dengan merebus 10 lembar daun
sirsak, pilihlah yang agak tua, dengan 3 gelas air mineral. Rebus hingga air hanya tersisa nya
saja. Bisa diminum dalam keadaan hangat atau dingin. Minum setiap pagi agar manfaat daun
sirsak cepat dirasakan.

5. Mengobati diabetes

Senyawa yang ada pada daun sirsak sudah terbukti dapat menstabilkan jumlah kadar gula darah
pada tubuh manusia dan menjadikannya normal. Hal ini dikarenakan daun sirsak kaya akan
kandungan antioksidan karena di dalamnya terkandung senyawa polifenol, saponin, dan
bioflavonoid. Antioksidan berguna untuk melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas dan
bahaya penyakit yang mengintai tubuh setiap saat.

6. Mengobati penyakit paru-paru

Sebagai anti-bakteri, daun sirsak juga bisa digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit
paru-paru baik paru-paru basah maupun kering.

7. Meningkatkan kesuburan

Pada beberapa kesempatan, terbukti pula bahwa daun sirsak dapat meningkatkan produksi
jumlah sperma dan pada wanita dipercaya dapat memperkuat rahim.

8. Menghilangkan kutu

Daun sirsak memang bermanfaat bagi manusia, namun secara ajaib sangat beracun bagi serangga
atau parasit. Karena itulah daun sirsak dapat digunakan untuk menghambat dan membasmi kutu
dan ketombe. Caranya adalah dengan menggunakan air rebusan untuk mencuci rambut.

Sambiloto

Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Ordo: Lamiales
Famili: Acanthaceae
Genus: Andrographis
Spesies: A. paniculata

Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa
mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke
selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa.
Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto
dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius.
Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-90% dengan penyinaran agak lama
(Mursito 2002).

Bagian yang dimanfaatkan

Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni
(diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena
racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil
percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3
ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan
pemberian suspensi glibenclamid. Selain itu, daun Sambiloto juga dipercaya bisa digunakan
sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih
dan diminum air rebusannya (Mursito 2002).

DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swara.

Mahendra B. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta : Penebar Swadaya.

Mursito B. 2002. Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria. Jakarta : Penebar Swadaya.
Tukiman. 2009. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sumatera Utara: Pendidikan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai