Anda di halaman 1dari 21

Metode Parafin

untuk Sediaan Hewan


2
Minimal Powerpoint

Kelompok 4

Sindy Ayu Kirana


Gea Rartri Ningsih
Fitri Husada Sri Bulan
Junita
Ismi Shanti Qomariah
Vitrany Nababan
Dera Triana
3
Minimal Powerpoint

Hello
And Welcome To Our
Presentation

Irisan utuh suatu spesimen sangat bermanfaat

Pendahuluan bagi studi pembelajaran. Dengan adanya


preparat utuh maka dapat diamati bagian-
bagian jaringan dan jenis sel yang ada dalam
satu preparat.
4
Minimal Powerpoint

Metode
Parafin
Metode parafin, pengirisan
jaringan dengan menggunakan
suatu alat yang disebut
mikrotom. Kelebihan dari adanya
alat ini adalah bahwa tebal
irisan dapat diatur menurut
tujuan dan kehendak peneliti.
5
Minimal Powerpoint

Jenis-Jenis Mikrotom
Mikrotom Geser Mikrotom putar
Pada alat ini, jaringan tetap Mikrotom Beku pada mikrotom ini, pisau tetap
Mikrotom ini, keadaannya sama dengan pada tempatnya
berada pada tempatnya, sedang sedang jaringannya yang bergerak
pisaunya yang bergerak. mikrotom geser . ke atas dan ke bawah.
6
Minimal Powerpoint

Evaluasi Pewarnaan Toluidine Blue untuk


Identifikasi Sel Mast Jaringan Ikat dari
Preparat Blok Parafin Kulit Tipis Anjing
Veterinaria Medika
Vol 7, No. 2, Juli 2014

Suryo Kuncorojakti
7
Minimal Powerpoint

Metode
Penelitian
Jaringan kulit tipis anjing
(Labrador Retriever jantan umur 2
tahun) yang digunakan diperoleh
dari koleksi jaringan yang tersimpan
di Laboratorium Histologi School of
Veterinary and Biomedical Science
Murdoch University dengan kode case
no. H12-944 dalam cairan fiksasi
formalin 10%.
8
Minimal Powerpoint

Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peralatan nekropsi, tissue cassete, automatic tissue
prosesor, embeding machine, mikrotom, penangas
air, inkubator, gelas objek, gelas penutup,
mikroskop dan kamera set untuk menganalisa hasil
(Olympus CX21FS1 dan OptiLab Viewer).
9
Minimal Powerpoint

Bahan
Untuk pemrosesan jaringan dan pembuatan blok
parafin, bahan yang digunakan adalah alkohol
absolut, 90%, 80%, 70%, xilol dan parafin cair. Xilol,
alkohol dengan konestrasi menurun, aquadest,
pewarna alum hematoksilin, alkohol asam, larutan
amonia, pewarna eosin, serta etanol digunakan
untuk mewarnai jaringan dengan pewarnaan
hematoksilin eosin, sedang bahan yang digunakan

Untuk pewarnaan toluidine blue adalah xilol,


etanol 70%, pewarna toluidine blue (working
solution) yang dibuat dari 5 ml larutan stok
toluidine blue (1 gram Toluidine Blue O dalam
100 ml alkohol 70%) dalam 50 ml larutan NaCl 1%.
10
Minimal Powerpoint

Prosedur Kerja
11
Minimal Powerpoint
Pembuatan blok
Pengambilan jaringan Fiksasi jaringan
parafin

Pencucian
Penyayatan/
Pewarnaan
pengirisan
Dehidrasi Rehidrasi
Deparafinasi
Seri 1
Pewarnaan
Seri 1
Penjernihan Penutupan Pengamatan
Dehidrasi

Seri 2
Deparafinasi
Rehidrasi
Pewarnaan
Pencucian
Diferensiasi
Dehidrasi Penjernihan Pengeringan Mounting Pengamatan
12
Minimal Powerpoint

Fungsi
Dari yang digunakan

Formalin 10% :
1. Mematikan (menghentikan proses-proses
metabolisme) jaringan dengan cepat sehingga
keadaannya sedikit banyak mendekati keadaan
aslinya
2. Mencegah autolisis
3. Menaikkan daya pewarnaan
13
Minimal Powerpoint

Fungsi
Dari yang digunakan

Alkohol Absolut 90%, 80%, 70% : digunakan untuk


menarik air dari dalam jaringan secara perlahan-
lahan agar jaringan tidak mengalami pengkerutan

Xilol : berguna sebagai mediator antara larutan


dehidrasi yang digunakan dengan larutan embeding
yang akan digunakan.
14
Minimal Powerpoint

Fungsi
Dari yang digunakan

Parafin cair :
1. Digunakan untuk infiltrasi, di mana yang
dimaksud dengan infiltrasi yaitu usaha
menyusupkan media penanaman kedalam tisu
dengan jalan menggantikan kedudukan dehidran
dan bahan penjernih.
2. Digunakan untuk penanaman (blok). Penanama
merupakan proses memasukkan atau menanam
tisu kedalam blok-blok parafin (cetakan)
sehingga memudahkan pada proses penyayatan
dengan bantuan mikrotom.
15
Minimal Powerpoint

Fungsi
Dari yang digunakan
Pewarnaan sediaan 1
1. Xilol dan alkohol dengan konsentrasi yang menurun : digunakan dalam proses deparafinisasi, yaitu
menghilangan parafin.untuk mengkondisikan jaringan bisa dimasuki air.

2. Akuades : digunakan sebagai pencucian untuk menghilangkan larutan pada sediaan.

3. Pewarna alum hematoksilin-eosin : sebagai larutan pewarna, di mana hamatoxillin digunakan terlebih
dahulu dan setelah melalui proses diferensiasi, maka barulah eosin digunakan. Pertukaran tempat
keduanya tampaknya akan menimbulkan kesukaran, karena pewarna hematoxilin akan mewarnai lebih
cepat dari pada pewarna paduannya yang umumnya berperan sebagai counterstain yang intensitas
pewarnaanya dapat diatur tanpa mempengaruhi pewarnaan hematoxilin. Dimasukkan dalam pewarna
hematoksilin bertujuan untuk mewarnai inti sel (biru keunguan), sedangkan eosin untuk mewarnai
sitoplasma menjadi merah muda.
16
Minimal Powerpoint

Fungsi
Dari yang digunakan

Pewarnaan sediaan 2
1. Xilol dan etanol 70% : Pewarnaan dilakukan setelah parafin pada sayatan dilarutkan dengan xilol karena
tidak dapat mengikat air, sedangkan pewarnaan mengikat air. Setelah itu, sayatan direhidrasi dengan
etanol 70% untuk mengkondisikan jaringan bisa dimasuki air.

2. Pewarna toluidine blue : memberikan warna pada jaringan


17
Minimal Powerpoint

Contoh Gambar Sediaan

Gambaran histologi sel mast


(panah merah) jaringan ikat
pada kulit tipis anjing yang
diwarnai dengan hematoksilin-
eosin

A
18
Minimal Powerpoint

Contoh Gambar Sediaan

toluidine blue pembesaran


400x (Olympus CX21FS1,
Optilab Viewer)

B
19

VIDEO Minimal Powerpoint


DAFTAR PUSTAKA
Boyce, J. 2003. The Role of Mast Cells in Asthma.
Prostaglandins Leukot Essent Fatty Acids (69):195-
205.

Brancoft, J. D. And M. Gamble. 2008.


Theory and Practice of Histological Techniques
Sixth Edition. Churchill Livingstone Elsevier.
China.

Broome, M. And B. Villareal. 2012.


Differential Staining of Mast Cells with Toluidine
Blue. Jurnal of Histotechnology 35(1): 27-30.

Carnoy, J. D. And A.B. Toledo. 1976.


Metachromasia and Improved
Histologic Detail with Toluidine
21
Minimal Powerpoint

Anda mungkin juga menyukai