OLEH :
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “PARASITOLOGI
KELAS MASTIGOPHORA/FLAGELLATA”. Makalah ini merupakan kewajiban
untuk menyelesaikan tugas mata kuliahBIOMEDIK (MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI). Dengan keterbatasan kami, masih banyak kendala yang dialami
saat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang berperan penting dalam proses penyelesaian makalah
ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan hasil yang maksimal dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun penyusunan makalah masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan
sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Agar para pembaca dapat mengetahui lebih banyak materi dan memperluas
wawasan tentang mastigophora/flagellate.
BAB II
PEMBAHASAN
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk)
atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora”
yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas
dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi
modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan
zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan
ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada
pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel
tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior).
Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera
karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk
menangkap makanan. Flagellata juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma.
Stigma ini berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk pembakaran
hidrogen yang terkandung di dalam kornel.
Flagellata meliputi sekitar 1500 jenis Protozoa yang semuanya mempunyai alat
gerak flagela. Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat
neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari
blefaroplas. Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat di dalam badan
parasit.Kadang-kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis mulai dari
anterior sampai ke posterior yang disebut aksostil. Di samping badan parasit terdapat
membran bergelombang dan kosta yang merupakan dasarnya. Beberapa spesies
flagelata mempunyai sitostoma Berdasarkan struktur morfologinya.
5. Epidemiologi/Penyebaran
Giardia lamblia adalah parasit yang tersebar
kosmopolit dan lebih sering ditemukan di daerah beriklim
panas daripada di daerah beriklim dingin. Parasit ini juga
ditemukan di Indonesia.
6. Hospes
Hospes penyakit ini adalah manusia sedangkan
hospes reservoirnya adalah berang-berang dan tikus.
a. Diare
b. Rasa tidak nyaman di perut
c. Buang gas yang berlebihan (berbau busuk)
d. Bersendawa dengan bau seperti belerang
e. Steatorrhoea (fases bewarna pucat, berbau busuk dan
licin)
f. Nyeri pada daerah epigastic (antara dada dan perut)
g. Perut sering kembung
h. Kurang nafsu makan
i. Kehilangan berat badan
8. Patologi
Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat
menyebabkan peradangan kataral yang ringan. Dan
kegiatan mekanik dan toksik menggangu penyerapan
Vitamin A dan lemak. Giardiasis pada binatang tidak
menyebabkan lesi, tukak yang luas di usus muda bagian
proksimal pernah ditemukan pada autopsi seorang
penderita dengan perjalanan penyakit yang tiba-tiba
hebat.
9. Diagnosis
Diagnosis dalam dilakukan dengan mengidentifikasi
kista atau trophozoites dalam sampel tinja.
Parasit ini hidup dalam vagina dan urethra wanita dan prostata, vesica
seminalis dan urethra pria. Penyakit ditularkan lewat hubungan kelamin, bahkan
pernah ditemukan pada anak yang baru lahir. Juga pernah secara kebetulan ditemukan
pada anak dan wanita yang masih perawan, mungkin terjadi infeksi melalui handuk
dan pakaian yang tercemar. Derajat keasaman normal pada vagina adalah 4,0-4,5,
tetapi bila terinfeksi akan berubah menjadi 5,0-6,0 sehingga organisme ini dapat
tumbuh baik. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini adalah “Trikomoniasis”.
2.6.1 Penyebarannya/Epidemiologi
Trichomonas ditemukan pada semua bangsa dan semua musim,pada wanita
sering ditemukan,sebab pada laki-laki sering infeksi tanpa gejala. Pada wanita ini
sering ditemukan pada usia 20-49 tahun,berkurang pada usia lanjut dan jarang pada
anak gadis.
2.6.2 Hospes
Manusia merupakan hospesparasit ini.
2.6.3 Gejala Trokomoniasis
a. Pada wanita, trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:
Keputihan yang banyak dan berbau amis.
Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa kental atau encer, serta berbusa.
Gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina.
Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
b. Pada pria, gejala trikomoniasis yang muncul dapat berupa:
Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis.
Keluar cairan putih dari penis.
Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.
Lebih sering buang air kecil dari biasanya.
2.6.4 Patologi
Kebanyakan spesies Trichomonas tidak begitu patogen dan gejalanya hampir
tidak terlihat. Tetapi beberapa strain dapat menyebabkan inflamasi, gatal-gatal, keluar
cairan putih yang mengandung trichomonas. Protozoa ini memakan bakteri, leukosit
dan sel eksudat. Seperti mastigophora lainnya T. vaginalis membelah diri secara
longitudinal dan tidak membetuk cyste.
2.6.5 Diagnosa
Diagnosa bergantung pada ditemukannya trichomonas dalam sekresi
penderita. Dapat juga dilakukan dengan tes haemaglutination indirek (tidak
langsung).
2.6.6 Pencegahan Trokomoniasis
a. Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
b. Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
c. Tidak berbagi pakai alat bantu seks, dan membersihkannya setiap selesai
digunakan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti
cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti
cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata
merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip
hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi
menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata.Alat gerak Flagellata
adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya,
sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada
ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel
tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior).
Klasifikasi Fagellata/Mastigophora dilihat dari bentuknya,
dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti
tumbuhan yang dinamakan Fitoflagellata contohnya yaitu
Euglenoida, Dinoflagellata,dan Volvocida, serta yang
berbentuk seperti hewan yang dinamakan Zooflagellata
contohnya Trypanosoma gambiens, dan Leishmani. Habitat
Fagellata/Mastigophora pada umumnya hidup bebas di
lingkungan air tawar, atau genangan air di daratan, misalnya
dari kelas Euglenoida dan Volvocida, namun ada juga spesies
Flagellata yang hidup di lautan, misalnya pada kelas
Dinoflagellata.
Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu reproduksi
secara vegetatif melalui pembelahan biner dan reproduksi
secara generatif melalui persatuan antara ovum dan
spermatozoid. Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista.
Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista
disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan
kembali ke trophozoite disebut excystation.
Penyakit yang disebabkan dari genus Giardia lamblia
dinamakan penyakit Giardiasis sedangkan penyakit yang
disebabkan dari genus Trichomonas vaginalis dinamakan
penyakit Trichomoniasis.
Peranan Flagellata/Mastigophora dalam lingkungan perairan,
yaitu sebagai predator, sebagai pengendali dan sebagai
dekomposer dalam rantai makanan. Flagellata/Mastigophora
juga berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton
sebagai sumber pakan alami ikan dan udang.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang telah saya buat, semoga dapat menjadi bahan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca. Saya ketahui bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
selalu saya nantikan dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
a. sporozoa c. Rhizopoda
b. ciliata d. flagellata
6.
a. 1 dan 2 b. 3 dan 4
c. 2 dan 3 c. 4 dan 1
a. entamoeba b. Flagellata
c. sporozoa d. Ciliata
c. flagellata d. Rhizopoda
a. D. Fragilis b. E. Histolytica
a. euglonoida b. Dinoflagellata
c. volvocida d. Paramecium
14. parasir berikut ini yang berada pada kelas protozoa adalah...
a. spermatozoid b. Spermatosit
a. kecoa b. Tikus
b. anjing d. Manusia