Anda di halaman 1dari 13

-DIVISI BRYOPHYTA-

Kelompok 1:
1. Abdul Nurwahid (12120001)
2. Dafita Ayumi (12120005)
3. Dea Ayu Ningtias (12120006)
4. Elfrida Ananda N (12120010)
5. Laelatuz Zahro (12120015)

MORFOLOGI DAN SISTEMATIKA TUMBUHAN


Pengertian Bryophyta
Bryophyta (bryo=lumut,
phyton=tanaman) adalah tanaman
dengan struktur tubuh yang sel-sel
penyusunnya sudah terspesialisasi.
Bryophyta merupakan salah satu
jenis kormophyta berspora selain
dari tumbuhan
paku (pterophyta). Bryophyta biasa
disebut tanaman lumut yang mampu
bertahan hidup di darat dengan
kondisi tempat tumbuh yang teduh
dan lembab.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu
tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat
menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi
sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Struktur Bryophyta
Struktur tubuh bryophyta ada 9, yaitu:

1. Sporangium: tempat dihasilkannya spora;


2. Seta: tangkai sporogonium;
3. Apofisis: ujung seta yang melebar;
4. Kaliptra: tudung kotak spora;
5. Vaginula: kaki sporogonium;
6. Leave: struktur seperti daun
7. Rizoid: struktur seperti akar;
8. Operkulum: tutup kotak spora;
9. Peristom: gigi yang melingkari operkulum
untuk mengeluarkan spora dalam kotak spora.
Ciri – Ciri Lumut Secara Umum

Beberapa ciri lumut secara umum adalah sebagai berikut:


1. Berkembang biak dengan spora;
2. Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida);
3. Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan
pengangkut;
4. Proses pengangkutan air dan zat mineral berlangsung secara difusi
dan dibantu oleh aliran sitoplasma;
5. Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab;
6. Dinding sel tersusun atas selulosa.
Reproduksi Bryophyta
1. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Terjadi melalui pembentukan spora dengan pembelahan meiosis sel induk
spora yang ada di dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian
akan tumbuh menjadi gametofit.

2. Reproduksi Seksual (Generatif)


Terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang kemudian
menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit memiliki
umur pendek yaitu sekitar 3 sampai 6 bulan.
Klasifikasi Bryophyta
1. Hepaticopsida (Lumut Hati)
● Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip
Lumut hati berdaun
bentuk hati dan banyak lekukan.
● Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel
dan menyerap zat-zat makanan.
● Tubuhnya memiliki struktur yang
menyerupai akar, batang, dan daun.
● Hepaticopsida terdapat beberapa ordo yaitu
Calobryales, Jungermanniales,
Marchantiales, Sphaerocarpales dan
Monocleales.
Lumut hati bertalus
Reproduksi Hepaticopsida
• Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui fragmentasi dan pembentukan
gema. Gema dapat terlepas dari talus jika terkena tetesan air atau
sentuhan serangga. Jika gema jatuh di tempat yang sesuai, maka gema
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

• Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan dua sel spermatozoid
dan ovum.
2. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Mempunyai bentuk dan
susunan di dalam
sporofit yang lebih
rumit.
• Bagian sporofitnya
terdapat kapsul yang
menyerupai tanduk.
• Lumut tanduk memiliki
dua ordo, yaitu
Anthocerotaceae dan
Nothylaceae
Reproduksi Anthocerotopsida

• Reproduksi Aseksual
a. Fragmentasi yaitu bila bagian pangkal cabang dari talus mati, maka
cabang-cabangnya menjadi bebas dan terbentuk individu baru.
b. Pembentukan umbi (tuber) yang dilakukan untuk menghadapi
kekeringan. Di bagian tepi talus lumut akan tumbuh cabang-cabang
pendek dengan ujung membengkak berisi cadangan makanan dan
biasanya terbenam dalam tanah. Umbi ini dapat tetap hidup dalam
keadaan istirahat dan tumbuh lagi pada msuim berikutnya.
c. Apospori yaitu terbentuknya gametofit dari sporofit tanpa melalui
pembentukan spora misalnya dari dinding sporogonium.
• Reproduksi Seksual
Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan
Arkegonium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-
mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang.
Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti
juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus
membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat
penghisap.
3. Bryopsida (Lumut Daun)
• Lumut daun/musci adalah anggota tumbuhan
tidak berpembuluh, termasuk dalam superdivisi
tumbuhan lumut dan juga yang paling terkenal.
• Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena
bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang
memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan
daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut
terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu
sekitar 10 ribu species.
• Bryopsida memiliki ordo Andreaeales,
Sphagnales, Bryales.
Reproduksi Bryopsida

• Reproduksi Aseksual

Dilakukan dengan cara fragmentasi dan spora.


Fragmentasi adalah tumbuhnya individu baru yang berasal
dari bagian tubuh induknya. Spora dihasilkan saat proses
metagenesis melalui pembelahan meiosis. Pada tumbuhan
lumuy hati dapat melakukan aseksual dengan gemma cup
(kuncup tunas).

Anda mungkin juga menyukai