Kelompok 1:
1. Abdul Nurwahid (12120001)
2. Dafita Ayumi (12120005)
3. Dea Ayu Ningtias (12120006)
4. Elfrida Ananda N (12120010)
5. Laelatuz Zahro (12120015)
• Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan dua sel spermatozoid
dan ovum.
2. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Mempunyai bentuk dan
susunan di dalam
sporofit yang lebih
rumit.
• Bagian sporofitnya
terdapat kapsul yang
menyerupai tanduk.
• Lumut tanduk memiliki
dua ordo, yaitu
Anthocerotaceae dan
Nothylaceae
Reproduksi Anthocerotopsida
• Reproduksi Aseksual
a. Fragmentasi yaitu bila bagian pangkal cabang dari talus mati, maka
cabang-cabangnya menjadi bebas dan terbentuk individu baru.
b. Pembentukan umbi (tuber) yang dilakukan untuk menghadapi
kekeringan. Di bagian tepi talus lumut akan tumbuh cabang-cabang
pendek dengan ujung membengkak berisi cadangan makanan dan
biasanya terbenam dalam tanah. Umbi ini dapat tetap hidup dalam
keadaan istirahat dan tumbuh lagi pada msuim berikutnya.
c. Apospori yaitu terbentuknya gametofit dari sporofit tanpa melalui
pembentukan spora misalnya dari dinding sporogonium.
• Reproduksi Seksual
Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan
Arkegonium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-
mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang.
Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti
juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus
membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat
penghisap.
3. Bryopsida (Lumut Daun)
• Lumut daun/musci adalah anggota tumbuhan
tidak berpembuluh, termasuk dalam superdivisi
tumbuhan lumut dan juga yang paling terkenal.
• Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena
bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang
memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan
daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut
terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu
sekitar 10 ribu species.
• Bryopsida memiliki ordo Andreaeales,
Sphagnales, Bryales.
Reproduksi Bryopsida
• Reproduksi Aseksual