Anda di halaman 1dari 24

FUNGI

Ascomycota

Dr. Ermayanti, M.Si.


ASCOMYCOTA “ The Suc Fungi”

 Istilah Ascomycota: ascus, yaitu ujung hifa yang berubah dan membentuk semacam kantung.
 Ascomycota merupakan fungi yang memiliki kelompok yang cukup terbesar. Kurang lebih
33.000 spesies.
 Ascomycota disebut “the sac fungi”. (reproduksi sekesualnya dengan membuat askospora di
dalam askus (ascus = sac atau kantung)
 Setiap kantung (Askus memiliki Askospora) umumnya ada 8

Askus yang berisi


askospora
4.
1. Naked Asci: pada ascomycota yang
sederhana
2. Cleistothecium adalah tubuh buah yang
bulat dan tertutup sepenuhnya tanpa
bukaan khusus ke luar.
3. Perithecium struktur berbentuk labu yang
dibuka oleh pori atau ostiole (papilla
pendek yang dibuka oleh pori melingkar)
di mana askospora keluar
4. Apothecium adalah tubuh buah yang lebar,
terbuka, berbentuk cawan, atau berbentuk
cangkir.
KARAKTERISTIK ASCOMYCOTA LAINNYA
 Termasuk dalam jenis jamur sejati (Eumycota)
 Uniseluler/multiseluler
 Memiliki hifa bersekat, bercabang dan memiliki inti lebih dari satu
 Memiliki tubuh buah disebut ascokarp
 Bahan dinding sel terdiri dari zat kitin (rantai panjang polimer dari N-acetylglucosamine/
(C9H13O5N)n )
 Reproduksi secara seksual membentuk spora yang dihasilkan dalam satu kantong yang
disebut askospora
 Reproduksi secara aseksual dengan membentuk kanidiospora , yaitu spora yang dihasilkan
secara berantai pada ujung suatu hifa.
 Habitat lembab dan kosmopolit
 Bersifat saprofit, parasite, dan simbiosis mutualisme.
 Bersifat Heterotrof
Bentuk askus, kapsul yang berisi spora seksual, adalah
penting untuk klasifikasi dari Ascomycota:

1. Ada yang unitunicate dan ada yang bitunicate


2. askus unitunicate-operculate : memiliki tutup atau
operculum
3. askus unitunicate-inoperculate : memiliki cincin/pori,
akan mengembang pada saat spora matang. Spora
terpental keluar
4. askus bitunicate: dinding ganda, luar rapuh, dalamnya
elastis. Aski Bitunicate hanya terjadi pada pseudothecia
dan ditemukan hanya dalam kelas Dothideomycetes
dan Chaetothyriomycetes.
5. Askus Prototunicate: berbentuk bulat dan tidak memiliki
mekanisme penyebaran aktif. Ketika matang dinding
askus larut sehingga spora keluar atau rusak/terbuka
oleh hewan
Bentuk Askospora
4.
1. Naked Asci: pada ascomycota yang
sederhana
2. Cleistothecium adalah tubuh buah yang
bulat dan tertutup sepenuhnya tanpa
bukaan khusus ke luar.
3. Perithecium struktur berbentuk labu yang
dibuka oleh pori atau ostiole (papilla
pendek yang dibuka oleh pori melingkar)
di mana askospora keluar
4. Apothecium adalah tubuh buah yang lebar,
terbuka, berbentuk cawan, atau berbentuk
cangkir.
STRUKTUR TUBUH ASCOMYCOTA

Memiliki bentuk tubuh buah kecil, bulat, bulat panjang dan mangkuk. Contoh Ascomycota
yang memiliki tubuh buah adalah Morchella esculenta, Tuber melanosporum, dan Xylaria
comosa. Ada beberapa yang tidak memiliki tubuh buah seperti Neurospora crassa.

TIPE TUBUH BUAH


REPRODUKSI
 Aseksual : pada ascomycota yang uniselluler dengan cara pembelahan sel dan
pelepsan tunas dari sel induk
 Aseksual pada yang multiseluler
 1. Fragmentasi
 2. Pembentukan spora aseksual konidiospora

fragmentasi Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh


menjadi sebuah hifa jamur baru.

Pembentukan spora aseksual konidiospora Hifa haploid


(n)Yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor
(tangkai konidia). Pada ujung dari konidiofor akan
terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut
dengan konidia.Konidia memiliki jumlah kromosom yang
haploid (n).
REPRODUKSI ASCOMYCOTA

Konidia
Askospora
(spora seksual)

Askus
(kantung spora)

Askokarp

Hifa yang mendukung spora


di dalam askokarp

Alat reproduksi aseksual pada Ascomycota Alat reproduksi seksual pada Ascomycota
REPRODUKSI ASEKSUAL ASCOMYCOTA

a. Reproduksi Aseksual pada Ascomycota Uniseluler


Reproduksi aseksual pada uniseluler terjadi dengan pembentukan tunas yang disebut blastophora. Pembentukan ini
diawali dengan menonjolnya dinding tubuh. Selama proses pembentukan tunas, nukleus dalam sel induk membelah dan
akan bergerak ke sel tunas. Kemudian sel tunas tersebut akan memisahkan diri dari sel induk untuk menjadi individu
baru. Terkadang, sel tunas ini tetap menempel pada sel induk membentuk rantai hifa semu yang disebut pseudohifa.
 
b. Reproduksi Aseksual pada Ascomycota Multiseluler
Pada ascomycota multiseluler, reproduksi aseksual ini dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
Pertama, melalui fragmentasi hifa yang membuat hifa dewasa akan berpisah dengan induknya dan tumbuh menjadi
hifa jamur yang baru.  
Cara kedua melalui pembentukan spora aseksual yang disebut konidiospora. Hifa haploid yang sudah dewasa akan
menghasilkan tangkai yang disebut konidiofor. Pada ujung tangkai ini akan terbentuk spora. Lalu spora tersebut
diterbangkan angin. Spora yang diterbangkan ini dikenal dengan istilah konidia. Ketika kondisi lingkungan
menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid. Hifa tersebut akan bercabang membentuk
miselium yang berkromosom haploid.
REPRODUKSI ASEKSUAL ASCOMYCOTA

Uniseluler

Multiseluler
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
a. Reproduksi Seksual pada Ascomycota Uniseluler
 
b. Reproduksi Seksual pada Ascomycota Multiseluler
a. Reproduksi Seksual pada
Ascomycota Uniseluler

• konjugasi (penyatuan dua sel


haploid yang berbeda jenis,
membentuk zigot.
• Zigot ini akan tumbuh menjadi
askus diploid. Inti dari askus
diploid ini akan membelah
secara miosis dan menghasilkan
4 inti haploid. Kemudian akan
terbentuk dinding sel di sekitar
4 inti tadi.
• Ketika askus sudah matang,
mereka akan pecah dan
mengeluarkan askopsora,
• Askospora jatuh di tempat yang
cocok akan berkembang menjadi
individu baru.

Uniseluler
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA

Multiseluler
b. Reproduksi Seksual pada Ascomycota Multiseluler

 pertemuan hifa (+) dengan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid.
 Hifa (+) membentuk askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa (-) membentuk anteridium (alat
reproduksi jantan).
 Penyatuan protoplasma Askogonium dan anteridium
 askogonium akan tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan tergabung dalam askokarp
(tubuh buah).
 Ujung-ujung dari hifa di askokarp ini akan membentuk suatu askus dikariotik.
 Di dalam askus akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan terbentuk suatu inti yang
berkromosom diploid.
 Inti diploid ini kemudian membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 nukleus haploid. Masing masing dari
nukleus tersebut akan membelah secara mitosis sehingga menghasilkan 8 nukleus.
 Kemudian disekitar nukleus tersebut akan terbentuk dinding sel serta askospora yang berkromosom haploid.
Jika askus sudah matang, maka askospora akan membesar, ketika askus pecah, askospora yang jatuh pada
tempat yang cocok akan berkecambah dan menjadi hifa haploid yang baru
KLASIFIKASI ASCOMYCOTINA

Berdasarkan Askokarpnya

Hemiascomycete
saccaromyces
s

Aspergilus

Ascoycota Plectomycetes

Penicillium

Pyrenomycetes Neurospora
Saccaromyces
Jenis Ascomycota uniseluler ini tidak membentuk askokarp,
tidak terlihat hifa yang jelas seperti jamur-jamur lainnya.
Tubuhnya terdiri dari sel bulat oval dan dapat bertunas/
membentuk kuncup sehingga membentuk hifa yang semu. Serta
miliki dinding askus yang tipis. Jamur ini dikenal sebagai
khamir yang dapat mengubah gas menjadi alcohol dan CO2
dengan melalui proses fermentasi. Saccaromyces banyak
digunakan dalam pembuatan ragi, roti, serta tape.

Asperigillus
Terdapat askokarp yang berbentuk bola yang disebut dengan
kleistotesium. Memiliki tubuh buah yang bulat tertutup. Askus
nya bulat, tersebar tidak beraturan dan tersimpan di dalam
selubung tubuh buah . Oleh Karena itu, spora jamur ini dapat
keluar jika tubuh buahnya pecah. Dapat hidup sebagai saprofit
dan parasite pada beberapa organisme.
Penicillium
Hidup saprofit pada bahan organic. Penicillum dijumpai
pada buah yang busuk dan beras yang rusak. Pada ujung
konidiofornya tidak membesar, tetapi bercabang-
cabang. Konidianya berwana hijau. Beberapa
penicillum dapat dimanfaatkan sebagai antibiotic.

Neurospora

Berbentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum


(lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh
buah yang seperti itu disebut dengan peristesium, dapat
berrwarna cerah maupun gelap
Peranan Ascomycota
 Morchella esculenta: jamur yang memiliki tubuh buah dengan mengandung banyak air.
Jamur Morchella esculenta sangat enak dimakan yang dapat ditemukan dibawah pohon
buah-buahan.
 Saccharomyces cerevisiae adalah jamur yang bersel satu dan memiliki dinding askus yang
tipis dan juga dikenal sebagai khamir. Digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol,
tapai, dan sebagai pengembang adonan roti. Jamur ini dapat mengubah gula menjadi alkohol
dan karbon dioksida (CO2) dengan melalui proses fermentasi (respirasi anaerob). Gas
CO2 yang terbentuk akan menjadikan roti mengembang.
 Trichophyton mentagrophytes menyebabkan timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan
kulit kepala.
 Neurospora crassa dan Neurospora sitophila adalah jamur oncom yang memiliki spora
dengan berwarna orange. Neurospora crassa juga digunakan untuk penelitian genetika,
karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
 Candida albicans hidup parasit pada jaringan epitel yang lembap, seperti saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan alat kelamin wanita atau penyebab keputihan.
 Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum adalah jamur yang digunakan sebagai
pembuatan antibiotik penisilin yang dilakukan dengan cara mengekstraksi biakan cair.
Kegunaan penisilin adalah untuk membasmi bakteri, seperti bakteri Neisseria
meningitidis, Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus sp.
Peranan Ascomycota
 Tuber melanosporum (truffle) merupakan jamur yang hidup bersimbiosis dengan akar
tumbuhan membentuk mikorhiza. Truffle sangat disukai oleh ahli pencicip kuliner karena
memiliki cita rasa yang enak. Pencari truffle biasanya menggunakan bantuan anjing yang
memiliki penciuman tajam untuk menemukannya.
 Blue mold atau kapang biru adalah jamur yang tumbuh pada buah jeruk. Blue
mold merupakan jamur penicillum yang hidupnya saproba.
 Aspergillus flavus adalah jamur yang pada umumnya hidup saproba pada makanan dan biji-
bijian. Koloni dari Aspergillus flavus menghasilkan spora yang memiliki warna cokelat
kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan senyawa aflatoksin yang bersifat racun bagi
manusia.
 Aspergillus oryzae digunakan untuk mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut dapat
menghasilkan enzim protease.
 Aspergillus wentii berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam
oksalat, dan asam format, serta penghasil enzim protease.
 Aspegillus niger dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari sari buah, dan dapat
menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat menghasilkan enzim glukosa oksidase dan
pektinase.
 Aspergillus fumigatus merupakan jamur yang dapat menyebabkan penyakit kanker pada
paru-paru burung.
 Apergillus nidulans hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan automikosis.

Anda mungkin juga menyukai