Anda di halaman 1dari 32

Sejarah Pengendalian

Biologi I (Di Dunia)


Gina D. Pratami, M.Si.
Sejarah penggunaan musuh alami di dunia
(DeBach & Rosen, 1991) → Biological
Control by Natural Enemis

Di Indonesia (Sastromarsono, 2005;


Kalsholven, 1981)
Pengendalian Hayati di Dunia
• Penggunaaan Predator di Cina

• Parasitoid di Eropa

• PH pasca Renainsans di Eropa (abad 13 - akhir


abad 17)

• Pengendalian Kutu Jeruk di California

• Pengendalian Wereng Tebu di Hawaii

• Pengendalian Gulma Klamath di California

• Pengendalian Ngengat Kelapa di Fiji


Penggunaan Predator di Cina
• Petani Cina → implementasi konsep PH → usaha tani
• 2000 thn lalu → laba-laba → pemangsa hama tanaman

Semut rangrang (Oecophylla smaragdina)


(Hymenoptera: Formicidae)→ predator hama ulat dan
kumbang penggerek di tanaman jeruk → di Cina →
abad IV

Semut → benang pintal → menenun daun & ranting →


sarang yg kuat → malam hari; siang hari keluar sarang
untuk berburu serangga hama
Sejarah penggunaan O. smaragdina

3 fase (periode) (Huang & Yang, 1987)


• Periode awal (th 304 – 877) → sarang semut
dikumpulkan → dijual pd para petani → ditempatkan di
pohon-pohon jeruk → komoditas
• Periode pertengahan (th 985 – 1401) → semut
diperangkap dg lemak ke dalam kandung kemih
domba / babi (belum jelas metodenya)
• Periode akhir (mulai ± th 1660-an) →
menghubungkan pohon jeruk satu dg pohon jeruk
lainnya dg bambu → migrasi semut dari pohon satu ke
pohon lainnya → dibuat cincin penyetrap (containment
ring) di pangkal batang jeruk
Semut → komoditas komersil

• Semut → dibudidayakan → menggunakan ulat sutra →


pakan → ulat di pohon murbei → sebelum menjadi
kepompong → semut ► Augmentasi musuh alami

• Menjelang musim dingin → sarang koloni semut →


dipindah ke tanaman jeruk (bag.selatan) → suhu lebih
hangat → diberi kurungan bambu → pelindung →
pakan: air gula, telur ayam, beberapa jenis bangkai
serangga ► konservasi musuh alami →
mempertahankan populasi semut
Permasalahan

• Semut rangrang / semut lainnya →


bersimbiosis → kutu tanaman.

• Cina → pohon dg semut rangrang → kutu


dompolan (lebih banyak) ►apakah
pengendalian dg semut produktif ?
Pengamatan Parasitoid di Eropa
Abad 17 di Eropa → parasitoid
Th 1602 → fenomena parasitasi Apanteles glomeratus
(Hymenoptera:Braconidae) → pd ulat kubis (Pieris
rapae (Lepidoptera:Pieridae)) → keliru dianggap telur
hama inangnya

“2 kali sudah saya amati ulat kubis meletakkan telur-telur berwarna kuning
terbalut wol halus, yg setelah itu menjelma menjadi kepompong kekuning-
kuningan, ditandai warna hijau dan hitam. Yang menakjubkan adalah
bahwa dari telur-telur itu keluarlah hewan-hewan kecil bersayap, demikian
kecilnya hingga hampir tidak kelihatan….. “ (Goedaert. 1662)
‘’Dari seekor lalat, yang berkepompong pada tanggal 12 Juni keluarlah seekor
kupu-kupu tanggal 30. Tetapi dari ulat yang satunya lagi, yang
berkepompong tanggal 13 keluarlah 82 ekor lalat kecil dari kepompongnya.
Jadi, ada dua tipe metamorfosis yang sama sekali berbeda pada ulat,
menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan 82 ekor lalat kecil” (Goedaert,
1662)

M. Lister, 1685 ► 82 lalat tsb→ ichneumon


(Hymenoptera: Ichneumonidae) → tabuhan →
parasitoid penting dalam PH
Juniawan SP M.Si.
Artikel Pertanian
Pengendalian Hayati Pacsa Renaisans
di Eropa
Masyarakat Barat → Lineaus → pertama penggunaan
musuh alami untuk mengedalikan hama → kuliah 1752

“ sejak orang menyadari kerusakan akibat serangga, telah


dipikirkan cara-cara untuk menyingkirkan, tetapi sejauh ini
belum ada seorangpun yang berpikir untuk menyingkirkan
serangga menggunakan serangga. Setiap serangga memiliki
pemangsa (predator) yang memburu dan menghancurkanya.
Serangga-serangga pemangsa itu harus ditangkap dan
digunakan untuk mengobati tanaman budidaya”
10 tahun kemudian Count de Maudave (±1770) →
mendatangkan burung mynah (Passeriformes:sturnidae)
→ dari India ke Mauritius → belalang merah (Nomadacris
septemfasciata (Orthroptera: Acrididae) ► Introduksi

1776 → Picromerus bidens (Hemiptera: Pentatomidae) →


berbagai jenis ulat & pemakan daun → juga kepinding
Pengendalian Kutu Jeruk di California

Abad ke 18 (1880-an) → tonggak sejarah PH modern →


program pertama di dunia yang betul-betul berhasil →
contoh klasik PH

Kutu Jeruk → herbivora → polifagus → jeruk, persik,


akasia, & tanaman lain.

Pertama muncul dari tanaman akasia (1868) di Menlo


Park, Los Angeles
Kutu jeruk
Bibit (1868)
akasia Pertama
ditemukan

Menlo Park 400 < 1876 Pusat


mil dari Los Menginvasi pertanam
Angeles tanaman jeruk di an jeruk
Los Angeles di AS

1880, seluruh
tanaman jeruk di
California
terinfestasi total
C.V. Riley (1872), entomologiawan negara bagain Misouri ►
kutu jeruk berasal dari kawasan Australasia (3 hal)
1. Bibit jeruk diimpor dari Pasifik Selatan & Asia
2. Hama tsb sangat mirip dg kutu tanaman di Australia →
Dorthezia
3. Berdasarkan nama ilmiah Icerya purchasi Maskel
(Homoptera: Margarodidae), kutu tsb berasal dari
Australia krn Maskell – permetela (describer) pertama →
entomologiawan selandia baru
Maskell membenarkan → W.G Klee → I. purchasi dari
Australia F. Crawford (adelaide, Austraia)
Riley → Koebele ke California untuk meneliti sejarah &
perilaku serangga di California

Riley & Klee



Penelitian dg beberapa entomologiawan dr Australia

Upaya pengendalian kutu jeruk

difokuskan impor musuh alami dari tempat asalnya →
Australia

Mendatangkan musuh alami dari Australia
1887, Crawford di Australia → mengkoleksi & mengirim lalat
parasitoid Cryptochetum iceryae Williston (Diptera:
Cryptochetidae) → klee
1888 → melepas lalat tsb → ke pertanaman jeruk berkutu di
San Mateo Country, San Francisco.
Koebele → Australia → lalat parasitoid → selain menemukan
Cryptochetum, juga menemukan kumbang Vedali
Rodolia cardinalis Mulsant (Coleoptera: Coccconelidae)
→ dikoleksi → diperiksa, dibiakan, dilepaskan →
pertanaman jeruk berkutu di Los Angeles.
R. cardinalis → memangsa, meletakkan telur, populasi
meningkat cepat (survive)
R. cardinalis → menyebar, mengkolonisani ke pertanaman
jeruk sekitar
Hasil:
• serangan kutu jeruk menurun drastis,
• Populasi kutu di California Selatan dapat dikendalikan
• Kedua musuh alami berhasil memapatkan diri di
California
• Kumbang Vedalia mendapat publisitas yang lebih besar,
krn ukuran lebih besar, aksi mencolok
Pengendalian Wereng Tebu di Hawaii
Wereng tebu, Perkinsiella saccharicida Kirkaldy
(Homoptera: Delphacidae) → R.C.L. Perkins (1900) di
Hawaii
1903 - 1904 → serangga hama tsb meninfestasi tanaman
tebu di seluruh kepulauan Hawaii & menurunkan
produksi gula secara drastis → gula sbg komoditas
utama
1904 → Asosiasi Pertanaman Tebu Hawaii → Divisi
Entomologi dan menggaji entomologiawan →
menangani wereng tebu (D. Perkins, FW Terry, A.
Koebelle)
Setelah melakukan pelacakan → spesimen wereng tebu yg
sama ditemukan pd tanaman dari Australia

Wereng tebu yg sama dg di kawasan Cairns, Queensland


(Australia) ◄ bukan hama penting → dasar pencarian
musuh alami wereng.

Perkins & Koebele, 1904 → Queensland → wereng tebu &


beberapa jenis parasitoid → Parasitoid Paranagrus
optabilis Perkins (Hymenoptera: Mymaridae) → biakan
dikirim via laut → Honolulu → dibiakan → sebagian
dilepaskan ke pertanaman tebu → sebagian lagi dibiakan
kembali → akhir 1906 parasitoid menyebar luas → 1907
populasi wereng tebu menurun tajam
Parasitoid lain: Anagrus frequens Perkins (Hymenoptera:
Mymaridae) (Terry dari Australia) dan Ootetrastichus
beatus Perkins (Hymenoptera: Euplophidae) (Koebele
dari Fiji).
Koebele sakit → F. Muir berhasil mengintroduksi :
1. Haplogonatopus vitiensis Perkins (Hymenoptera:
Dryinidae) dari Fiji
2. Pseudogonatopus hospes Perkins (Hymenoptera:
Dryinidae) dari Cina
3. O. Formosus Timb. (Hymenoptera: Euplophidae) dari
Formosa.
Mampu mengendalikan wereng tebu
Masih terjadi peledakan wereng tebu, tempat bercurah
hujan tinggi → berdampak pd parasitoid telur yang ada
→ pencarian musuh alami dilanjutkan

1919, Muir → Queensland → predator telur, Kepik


Cyrtorhinus mundulus (Bredd) (Hemiptera: Miridae)
1920, Muir → Hawaii → C. mundulus → mengamati
perilaku makan → dilakukan impor besar-besaran dari
Fiji → tersedia biakan C. mundulus → dilepas ke
lapangan dan dibiakan masalkan → 1932, wereng tebu
di hawaii menurun, habis
Pengendalian Gulma Klamath di
California
Hypericum perforatum L. ( Magnoliophyta: Clusiaceae) →
Tumb. Asal Eropa → gulma di AS & Australia →
sekitar sungai klamath → Gulma klamath

1944, infestasi 2 juta hektar lahan di Barat Laut AS &


Kanada → padang pengembalaan menyempit → sapi
keracuan karena memakan gulma → herbisida tidak
layak → infestasi gulma terlalu luas → introduksi
serangga pemakan gulma dari Eropa. (H.S. Smith,
1922)
1929, Australia → serangga pemakan H. perforatum →
diintroduksi dari Inggris & daratan Eropa

Smith, 1944 mengimpor 3 jenis kumbang asal Eropa:


1. Crysolina hyperici Foster,
2. Crysolina quadrigemina Suffrian
(Coleoptera:Chyromilidae),
3. Agrilus (Coleoptera: Buprestidae)
Sedang dilanda Perang Dunia II → impor tdk mungkin
dilakukan → sehingga diambil dari Australia

Masalah: musim di Australia (selatan) dengan di AS (Utara)


• Crysolina diambil → fase aestivasi (dormansi pd musim
kering & panas) → cepat bangkit → di AS terkena hujan →
aktif & meletakkan telur pada Hypericum
• Agrillus → maladaptif → punah
• 1945-1946, Kedua Chysolina dilepas ke lapangan
• C. Quadrigemina lebih dominan
• 5000 ekor kumbang (1945-1946) menjadi 3 juta ekor (1950)
→ berhasil → dilepas ke negara-negara lain di AS & Kanada

Kinerja Crysolina lebih baik di California dibandingkan di


Australia → PH 100% efektif → Hypericum menjadi
tumbuhan langka
Pengendalian Ngengat Kelapa di Fiji

Kopra → agroindustri → di Kepulauan Fiji (1920-an) →


1924, terinfestasi ngengat kelapa, Levuana irridescens
(Lepidoptera: Zygaenidae) → rusak parah → defoliasi
→ gagal panen ► pemerintah membuat sayembara
bagi yang menemukan cara mengatasi masalah tsb
► 5000 poundsterling → tidak dilanjutkan → PH oleh
entomologiawan (J.D. Tothill, R.W. Paine, T.H.C.
Taylor, dan H.W. Simmonds)
• Levuana → asli Fiji → ditemukan di Viti Levu → tidak
ditemukan parasitoidnya → diragukan asalnya → dianggap
hama eksotik.
• Dilakukan ekspedisi ke seantero Pacifik Selatan dan Asia
Tenggara → tidak ditemukan Levuana, kecuali di Fiji
• 1923, Simmonds → kepulauan Hebrides Baru, Bismarck,
Solomon, & Papua Nugini → tidak ditemukan
• Canthartona (Artona/Brachartona) catoxantha Hampson
(Kerabat Levuana) (Lepidoptera: Zygaenidae) → Pulau
Jawa & Semenanjung Malaya → terparasiti oleh Bessa
(=ptychomyia) remota (Diptera: Tachinidae) dan Apantele
sp. (Hymenoptera: Braconidae)
Analogikan bahwa ada parasitoid yang memarasiti kerabat
dekatnya → pengendalian Levuana → introduksi
Canthartona yg terparasiti
1924 → entomologiawan Jawa → mengumpulkan Canthartona
→ tanpa pengawalan ke Fiji lewat kapal laut → singgah di
Sidney, Australia → perjalan baik 6400 km / 1 bulan →
parasitoid tdk ada yg bertahan hidup.

1925, introduksi ke-2 → gagal → jumlah parasitoid yg dibawa


sedikit → sebagian terparasit hiperparasitoid
1925, introduksi ke-3 dilakukan
1. Koleksi parasitoid secara besar-besran
2. Pengawalan parasitoid selama perjalanan
3. Penjadwalan perjalanan balik → rute lebih singkat

Simmonds & Taylor → mengkoleksi Bessa dan Apanteles di


Batu Gajah, Singapura sdg ada ledakan Canthartona.

Juli 1925, Canthartona yg terparasiti & tidak, dibawa dari


singapura ke Fiji (Kapal Clay Mackay, Singapura →
Astralia →Fiji) ► (kapal Clay Mathesoni langsung) →
Bessa bertahan hidup (315 ekor imago), Apanteles mati.
Agustus 1925, Bessa dipindahkan ke kurungan berisi larva
Levuana → menyerang & memarasiti hama tsb.

Akhir Agustus 1925 & Januari 1926 → generasi I Bessa


muncul 15000 ekor → lalat parasitoid dilepas ke
pertanaman kelapa yang terifestasi Levuana.

Parasitoid berhasil menurunkan popolasi Levuana → sukar


mencari Levuana di Fiji → Bessa lebih efektif
mengendaliakan Levuana di Fiji dibandingkan
Canthartona di Jawa & Semenanjung Malaya.

Anda mungkin juga menyukai