Anda di halaman 1dari 41

Dasar-dasar

Bioekologi
Pengendalian
Biologi
Pendahuluan

 Pengendalian biologi → terapan dari ilmu


biologi dan ekologi → pemahaman yang
memadai atas beberapa konsep dasar
bioekologi.

 Prinsip bioekologi → populasi, ekosistem,


pengendalian populasi, dan mekanisme
terjadinya hama.
3 24/09/2019

Dasar-dasar Bioekologi
Pengendalian Biologi
 Dasar-dasar biologi : organisme (predator – mangsa)

 Dasar-dasar ekologi : populasi dalam ekosistem


4 24/09/2019

Populasi dalam ekosistem


 Populasi : individu-individu dari spesies yang
sama yang menempati wilayah yang sama dan
memiliki kemungkinan berinteraksi satu
sama lain.
 Komunitas
 Kepadatan/ kemelimpahan
 Kepadatan relatif/ Kemelimpahan relatif
 Interaksi dalam populasi
 Interaksi dalam ekosistem
Populasi dan Ekosistem

Fenomena PB → hasil interaksi antarunsur dalam ekosistem.

Salah satu unsur penting di dalam ekosistem → populasi

Populasi → himpunan individu-individu makhluk yang


sejenis

Populasi memiliki kepadatan → banyaknya individu


per satuan habitat

• Di Ekosistem → populasi berinteraksi dan saling


merespon dg lingkungan → populasi lain →
kepadatannya berubah-ubah
Populasi dan Ekosistem

 Perubahan ukuran populasi juga ditentukan oleh migrasi


anggota-anggota populasi (individu) dari dan keluar
ekosistem
 Populasi bersifat dinamik
Populasi memiliki struktur umur
 Populasi homogen → terdiri atas individu-individu anggota yg
berumur & berstadia banyak (sama)
 Populasi heterogen → beranggotakan individu-individu yang
stadianya tidak sama/ tumpang tindih
 Struktur populasi inang/ mangsa penting artinya dalam PB
Populasi dan Ekosistem
 Bagi musuh alami spesifik → hanya memarasit stadia ttt saja
→ bila populasi inangnya homogen → musuh alami sukar
survived

 Musuh alami generalis → bertahan hidup lebih baik bila


stuktur inang/mangsa beragam

Populasi berinteraksi dengan populais lain

 Terdapat himpunan populasi dan berbagai jenis organisme

 Himpunan jenis / populasi organisme → komunitas

 Interaksi diantar jenis → bersifat persaingan dan trofi


(makan memakan)
Populasi dan Ekosistem
 Dalam interaksi trofi
 Produsen primer (tumbuhan) → trofi pertama
 Konsumen primer (herbivora) → trofi kedua
 Konsumen sekunder (karnivora) → trofi ketiga, dst
 Pelapuk → mengkonsumsi berbagai bangkai jasad
lain/ sisa-sisa jasad mati

Hubungan trofi produsen, konsumen primer, konsuen


sekunder, dst → rantai trofi → food chain → food web

• Predator dan parasitoid → konsumen sekunder

• Fase imago (hama) → konsumen primer


Populasi dan Ekosistem
 Predator/parasitoid (konsumen sekunder) → konsumen
tersier → konsumen kuarter → dst
 Predator → diparasiti oleh parasitoid
 Parasitoid → dimangsa predator
 Predator → konsumen sekunder dan konsumen tersier
 Parasitoid → parasitoid primer (memparasiti herbivor),
→ parasitoid sekunder (hiperparasitoid)

Prinsip PB → penggunaan konsumen sekunder (musuh alami)


→ mengendalikan konsumen primer (hama tanaman) →
produksi produsen primer dapat meningkat
Populasi dan Ekosistem

Faktor-faktor yg dapat mengurangi kinerja musuh alami



Keberadaan hiperparasitoid/ perlakuan pestisida

Perlu dicegah, ditangkal atau ditiadakan

PB dipusatkan pada manajemen interaksi antar
organisme pada trofi kedua dam ketiga

Meningkatkan kinerja organisme pada trofi pertama
11 24/09/2019

Pengendalian Biologi di bidang


pertanian
 Pengendalian Biologi di bidang pertanian berarti
pengendalian populasi hama sehingga
populasinya secara ekonomi tidak merugikan

Apa yang menyebabkan terjadi


dinamika populasi?

Proses Perubahan di dalam Populasi


(Regulasi Populasi)
12 24/09/2019

Tiga karakteristik
populasi

Ukuran (Size) Populasi


•Jumlah individu dalam suatu area

Kepadatan (Densitas):
•Jumlah individu per satuan luas atau volume

Penyebaran (Dispersi):
•Pola jarak antara individu di dalam batas
geografis populasi
Dr. Herawati Soekardi
Ekosistem
 Komunitas organisme dan lingkungan abiotiknya.

 Sistem biologis yang terdiri dari komunitas organisme


dalam suatu wilayah tertentu dan faktor abiotik yang
membentuk lingkungan fisiknya.

 Sistem ekologi yang meliputi semua organisme dalam


suatu wilayah tertentu dan faktor abiotiknya.

 Contoh: Ekosistem danau, ekosistem sungai, ekosistem


pantai, ekosistem hutan, ekosistem padang rumput,
ekosistem gurun, ekosistem terumbu karang.
Spesies Populasi
 Organisme-  Sekumpulan individu
organisme yang dari spesies yang sama
mempunyai dan menempati suatu
morfologi sama atau area tertentu pada
hampir sama, yang waktu tertentu dan
apabila terjadi dapat melakukan
perkawinan interaksi sesamanya.
menghasilkan
keturunan yang fertil.
Komunitas
 Kumpulan populasi-populasi di dalam suatu
ekosistem atau komponen biotik di dalam suatu
ekosistem.
Habitat
 Tempat hidup organisme
 Faktor biotik
 Faktor abiotik

 Toleransi terhadap lingkungan


 Faktor-faktor pembatas (Limiting Factor)
 Misal:
 Temperatur: temperatur optimum.
batas toleransi
DINAMIKA POPULASI
Kepadatan (densitas,kemelimpahan)
populasi : jumlah individu suatu spesies per
satuan luas atau volume.
Cara mengukur kepadatan populasi
 Menghitung langsung
 teknik sampling (petak contoh)
 indikator tidak langsung (feses, sarang, jejak, dll)

4
Densitas (Kepadatan) Dinamika
Populasi
Kemampuan adaptasi
menentukan ukuran populasi
Ukuran populasi (N)
berubah menurut waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi

Pertumbuhan
populasi nol, N = 0
Pola Penyebaran Populasi di Alam

mengelompok seragam acak


Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran populasi :
• Distribusi sumberdaya
• Perilaku sosial (pada hewan)
• Faktor lain (interaksi organisme, tempat berlindung,oksigen terlarut, dll)

Kepadatan dan pola penyebaran populasi merupakan


faktor penting untuk analisis dinamika populasi

6
Kurva Pertumbuhan Eksponensial
(kurva berbentuk huruf J)

dN/dt = perubahan ukuran populasi per satuan waktu


r = laju pertumbuhan populasi
N = ukuran populasi saat ini

Kondisi ideal tanpa faktor pembatas, jarang terjadi di


alam. Faktor pembatas berupa makanan, ruang,
hama/penyakit, predator, dll.
8
Komunitas

Kumpulan
Komponen
populasi-
biotik di
populasi di ATAU
dalam suatu
dalam suatu
ekosistem.
ekosistem
Komunitas adalah asosisasi seluruh populasi pada habitat yang sama.
Komunitas mempunyai keragaman, stabilitas, dan struktur trofik
Keragaman : variasi spesies dalam suatu komunitas.
Komponen keragaman :
• kekayaan spesies (species richness)
• kemelimpahan relatif (relative abundance)

A (25) A (25)
B (25)D(25) C (25) B (10) C(15)
D(50)
Komunitas I Komunitas II
Kekayaan spesies dalam kedua komunitas sama (4 spesies),
sedangkan kelimpahan relatif berbeda
Stabilitas : kemampuan komunitas untuk bertahan terhadap
gangguan dan kembali ke komposisi awal.

Struktur trofik : hubungan makan-memakan berbagai spesies


dalam komunitas
Niche (relung ekologi) : suatu area tempat organisme melakukan
seluruh aktivitas hidupnya dalam memanfaatkan sumber daya
dilingkungannya.
Sebagian ahli : mikrohabitat
Interaksi dalam Komunitas Predasi,
Kompetisi, dan Simbiotik
Pemangsaan (Predasi)
Pemangsa : organisme yang memakan organisme
lain untuk keperluan hidupnya.
• hewan dimangsa oleh hewan
• tumbuhan dimangsa oleh hewan
• hewan dimangsa oleh tumbuhan/cendawan

Predator Prey
(Pemangsa) (Mangsa)

teknik berburu teknik menghindar


Bintang laut, Pisaster
memangsa bivalvia
Adaptasi
Adaptasi anatomi : kemampuan lari dan memarasit
Kamuflase : tidak mudah terlihat (bentuk, warna)
Mimikri : memberi kesan berbahaya, beracun, tidak enak dimakan
Pengembangan indera khusus :penciuman, penglihatan, dan pendengaran

Lalat (kiri) tidak bersengat Katak pohon, Hyla arenocolor


yang mirip dengan lebah berkamuflase dengan
bersengat (kanan). Bentuk background granit
mimikri, agar lalat terhindar
dari predator
Kompetisi Intraspesifik
Kompetisi yang terjadi didalam
populasi atau pada individu-individu
dari spesies yang sama
Misal
: sekelompok burung yang
memperebutkan satu ekor cacing.
Kompetisi Interspesifik
Kompetisi yang terjadi antar populasi
atau spesies yang berlainan
Herbivora
Predasi
Simbiosis
Simbiotik
Simbiotik : interaksi antara dua atau lebih spesies, satu
spesies hidup di dalam atau di luar tubuh spesies lain.

Bentuk-bentuk simbiotik : parasitisme, mutualisme,


komensalisme

Parasitisme
• Ukuran tubuh inang jauh lebih besar dari parasitnya
• Inang dirugikan dan parasit mendapat keuntungan
• Parasit tidak menyebabkan inang mati
• Parasit dapat sebagai agen pengendali biologi dengan
cara menghindari ledakan populasi serangga (inang)
Mutualisme
Mutualisme : interaksi yang menguntungkan kedua spesies.
• mikoriza (cendawan – akar tanaman)
• lebah – tanaman berbunga
Komensalisme
Komensalisme : interaksi yang menguntungkan Simbiosis semut dengan
salah satu spesies dan spesies lain tidak rugi. tanaman Acacia
Contoh : anggrek epifit
Efek Langsungpada Efek Langsungpada
Tipe Interaksi
Spesies 1 Spesies 2
Netral 0 0
Komensalisme + 0
Mutualisme + +
Kompetisi - -
Predasi + -
Parasitisme + -
0: tidak ada efek langsung terhadap pertumbuhan populasi;
+: efek positif; - : efek negatif
29 24/09/2019

 Rantai makanan (food chain)


 Jaring-jaring makanan ( food web)
30 24/09/2019

Tingkatan Trofik
31 24/09/2019

Konsep Pengendalian Biologi


 Hama : herbivora ( konsumen tingkat 1)
 Pengendali hama :
- parasitoid : konsumen tingkat 2
- predator pemangsa herbivora: konsumen
tingkat 2
 Yang mengurangi kerja pengendali hama
- Hiperparasitoid : konsumen tingkat 3
- predator pemangsa karnivor: konsumen
tingkat 3
 Pestisida yang tidak hanya membunuh hama
tetapi parasitoid dan predator
32 24/09/2019

Mekanisme terjadinya hama/gulma


eksotik dan hama asli
 Herbivora introduksi
- sengaja/ tidak sengaja
- Makanan melimpah hama eksotik

 Tanaman introduksi
menjadi gulma eksotik

 Hama asli tersedia tumbuhan inang melimpah


(tanaman budidaya)
33 24/09/2019

UKURAN POPULASI
 Ukuran populasi dipengaruhi waktu generasi
(generation time) : Rentang waktu antara
kelahiran suatu individu dengan kelahiran
keturunannya.
 Serangga waktu generasi dalam siklus hidup
relatif pendek.
  Perubahan ukuran populasi lebih cepat terjadi
 Hewan yang berukuran besar mempunyai waktu
generasi panjang, misalnya: gajah, harimau.
Perubahan ukuran populasi lebih lambat.
 Terdapat hubungan antara ukuran tubuh dan
waktu generasi organisme
Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan
Populasi(Regulasi Populasi)
I. Faktor-Faktor Eksternal (exogenous/ekstrinsik)
1. Density – Dependent Factors (faktor yang bergantung
pada kepadatan) /Biotik:
Examples: disease, competition, parasites
a. Predasi (inang dan Parasitoid)
b. Makanan
c. Kombinasi Predasi dan makanan
d. Ruang (space) sebagai habitat yang sesuai
kebutuhan
2. Density – Independent Factors /Abiotik:
Examples: Storms, habitat destruction
3. Intermediate antara 1& 2
35 24/09/2019

Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan


Populasi(Regulasi Populasi)
II. Faktor-Faktor Internal (Endogenous/instrinsik)
1. Efek Patologis  (penyakit)
2. Proses Komponen Genetik
3. Interaksi Sosial
a. Evolusi
b. Kompetisi Ruang
c. Perilaku Agresif
4. Penyebaran.
36 24/09/2019

Biodiversitas versus Pengendalian


Biologi
 Keseimbangan ekosistem
 Ekosistem terganggu keseimbangan baru
• Suksesi di P. Anak Krakatau
• Keseimbangan baru di perkampungan di lahan-
lahan bekas tambang dll.

 Musuh alami di agroekosistem


• Musuh alami spesifik
• Musuh alami generalis
Biodiversitas versus Pengendalian Biologi

Pengendalian Hayati/Biologi → implementasi konsep


ekologi → “kestabilan komunitas”
Kestabilan → implikasi dari tingginya biodiversitas spesies
penyusun komunitas tsb
Introduksi musuh alami ke dalam suatu habitat hama →
cara meningkatkan biodiversitas untuk mencapai
kestabilan komunitas
Maka, komunitas akan stabil bila terdapat berbagai spesies
musuh alami
Mekanisme Terjadinya Hama Eksotik dan Hama
Asli

Huffaker & Messenger, 1976 → setiap organisme memiliki musuh


alami

 Populasi serangga herbivora → berada pada kemelimpahan


karakteristik → taraf tidak merusak tanaman inangnya →
populasi itu terkendali secara alami oleh musuh alaminya

 Musuh alami → faktor utama kematian serangga tsb

 Serangga herbivora → ke daerah baru → sumberdaya biofisik


sesuai (pakan) → populasi hama meledak → hama utama di
daerah itu → hama eksotik
Mekanisme Terjadinya Hama Eksotik dan Hama
Asli

Banyak juga yang menandai hama asli


Penyebab:
 Kemelimpahan tanaman inang
 Berkuranganya peran musuh alami → aplikasi pestisida
yang berspektrum lebar
Penangulangan:
 Budidaya (konservasi) →mengembalikan peran musuh
alami
 Pengurangan penggunaan pestisida
 Penyedianan pakan alternatif bagi parasitoid
 Mendatangkan musuh alami dari wilayah/negara lain
yang berkerabat dekat tetapi memiliki sifat-sifat lebih
unggul dari musuh alami lokal
Mekanisme Terjadinya Hama Eksotik dan Hama
Asli

 Peledakan hama → aplikasi pestisida yang intensif →


lebih efektif terhadap musuh alami dibandingkan
serangga target (hama) → musuh alami yg tertekan
tidak mampu lagi mengendalikan hama secara alami

 Hama yang tidak terkendali mampu merekoloni →


menjadi resisten → populasi meningkat dengan cepat →
terjadi ledakan hama
Mekanisme Terjadinya Hama Eksotik dan Hama
Asli

Contoh kasus
Kutu jeruk di California pasca Perang Dunia II →
penggunaan insektisida (DDT dan paration) → 1940-an
Kutu jeruk terkendali kumbang vedalia → populasi
meledak kembali → predator di lokasi tersebut →
terbunuh insektisida
Predator tersebut dapat mengungsi ke pertanaman jeruk di
California Selatan → rekolonisasi dg pengurangan
penggunaan insektisida → predator dapat berperan normal

Anda mungkin juga menyukai