ketergantungan antara organisme dengan lingkungannya (Ernest Haeckel, 1869) Interaksi-interaksi yang menentukan sebaran (distribusi) dan kelimpahan organisme-organisme (Andrewartha, 1961) Menyangkut dinamika kehidupan atau struktur dan fungsi alam kehidupan (Eugene Odum, 1963) Menyangkut organisme, kehadirannya dan tingkat kelimpahannya di suatu tempat serta faktor-faktor dan proses-proses apa yang menyebabkannya (Krebs, 1972).
Pembahasan Ekologi meliputi 3 tahapan : individu, populasi dan komunitas yang mempunyai keunikan masing-masing sebagai suatu satuan dari hasil interaksi-interaksi dengan lingkungan. Sasaran utama ekologi : Aspek-aspek dasar yang melandasi kinerja organisme-organisme (individu,populasi,komunitas) maupun sistem ekologis yang ditempatinya. 4 disiplin ilmu dalam biologi yang sangat berhubungan dalam ekologi : Fisiologi, Genetika, Perilaku dan Evolusi yang kesemuanya saling berselingkupan (Krebs, 1978).
Individu
Energi dlm organisme
Pembagian Ekologi
a. Kel. organisme yang menjadi pokok bahasan : Ekologi Tumbuhan,
Ekologi Hewan, Ekologi Parasit, Ekologi Gulma dll. b. Corak habitat : Ekologi Perairan Tawar, Ekologi Estuaria, Ekologi Tanah, Ekologi Laut dll c. Aspek tertentu yang menjadi pokok bahasan : Ekologi Perilaku, Ekologi Perkembanganbiakan, Ekologi Populasi,Ekologi Komunitas dll d. Corak pendekatan : Ekologi Eksperimentasl, Ekologi Teoritis, Ekologi matematis dll
Konsep Ekosistem
Ekosistem dinyatakan sebagai hubungan timbal balik
antara komunitas biotik dan lingkungan abiotiknya. Komunitas biotik disusun oleh berbagai populasi dimana antar populasi yang satu dapat terjadi interaksi dengan populasi lain. Selanjutnya anggota populasi (individu sejenis) juga terjadi interaksi. Interaksi antar populasi yang satu dengan populasi yang lain membentuk struktur makanan (saling memakan) sehingga terjadi perpindahan energi, keanekaragaman biotik, yaitu daur materi yang berada di dalam sistem ekosistem.
Tingkatan trofik (segi makanan) di dalam komunitas 1. Komponen autotrof (auto =sendiri, trof = makanan)
Kel. Mahluk yang dapat membentuk makanan sendiri dengan cara pengikatan energi cahaya matahari dengan menggunakan senyawa anorganik sederhana dan dapat membentuk senyawa yang kompleks. Proses ini dikenal dengan Fotosintesis. cahaya matahari 6 CO2 + 6 H2O 6 C 6H12O6 + 6 O2
Klorofil
2. Komponen heterotrof (hetero = yang lain),yang berarti kelompok mahluk hidup yang memakan mahluk hidup lainnya.Kelompok mahluk hidup ini memakai, dan merombak kembali senyawasenyawa yang kompleks.
Komponen-Komponen penyusun Ekosistem 1. Senyawa an-organik misalnya C, N, CO2, H2O dll yang terlibat dalam
daur materi 2. Senyawa organik misalnya : protein, KH, lemak dll yang menghubungkan komponen biotik dan abiotik 3. Iklim misalnya suhu, kelembaban, curah hujan dll 4. Produsen : terdiri atas organisme aurotrofik,sebagian besar tumbuhan hijau yang mampu membuat makanan dari senyawa anorganik sederhana 5. Makrokonsumen : terdiri atas organisme heterotrofik,terutama yang memangsa dan mencerna organisme lainya 6. Mikrokonsumen saprotrof (dekomposer atau pengurai) : terdiri atas organisme heterotrof terutama bakteri dan jamur yang merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa an-organik sederhana yang akan digunakan kembali oleh produsen.
Populasi
Populasi : himpunan individu-individu suatu spesies organisme yang
terdapat di suatu tempat pada suatu waktu. Individu-individu suatu spesies hewan yang mendiami suatu tempat memperlihatkan banyak persamaan antar sesamanya dan perbedaan sehingga menghasilkan variasi individu. Persamaan dan perbedaan itu menyangkut aspek fenotipe (fisiologis, struktural-morfologis dan perilaku) yang bersifat herediter maupun tidak. Pengertian populasi ditunjukan untuk individu-individu spesies yang sama (homospesies, monospesies). Namun populasi juga dugunakan dalm pengertian heterospesies (polispesies). Misalnya : populasi capung di kampus Unsri Inderalaya, populasi burung di kota palembang, populasi ikan di sungai Musi dsb.
Ciri-Ciri Statistik
1. Kelimpahan dan kerapatan populasi, berikut parameter utama yang mempengaruhinya 2. Sebaran (struktur) umur 3. Dispersi (sebaran individu intra populasi) 4. Genangan gen (gene pool) populasi
individu per satuan luas area (m2, Ha, Km2 dsb) atau per satuan volume medium ( cc, liter, air dsb) atau per satuan berat medium tempat hidup (gram, kg, tanah dsb). Kerapatan lebih memberikan makna jika dinyatakan per satuan habitat atau mikrohabitat. Misalnya : sekian individu cacing usus per individu inang, sekian indivisu larva Dacus per buah jambu, sekian individu wereng per rumpun padi akan lebih memberikan makna dibandingkan dengan penggunaan satuan penyebut, secara berturut-turut, per gram tubuh inang, per Ha sawah dsb.