lingkungan
lingkungan dengan pH yang rendah, sedikit oksigen, dan keadaan anaerob. Faktor
lokal seperti xerostomia juga dapat menimbulkan kandidiasis oral.
Xerostomia
merupakan suatu kondisi dimana mulut terasa kering. Hal ini dapat disebabkan oleh
berkurangnya produksi saliva, penggunaan obat-obatan (obat antihipertensi), terapi
radiasi dan kemoterapi. Adanya kebiasaan merokok dapat menyebabkan iritasi kronis
dan panas yang mengakibatkan perubahan vaskularisasi dan sekresi kelenjar liur.
Seperti yang diketahui, di dalam saliva terdapat komponen anti Kandida seperti
lisozim, histatin, laktoferin, dan calprotectin, sehingga apabila produksi saliva
berkurang seperti pada
dapat
mudah berkembang.
Selain faktor lokal, beberapa faktor sistemik seperti penyakit defisiensi imun
(HIV/AIDS), kemoterapi, radioterapi, dan penggunaan obat antibiotik dan steroid juga
dapat menyebabkan timbulnya kandidiasis oral. Pada penderita HIV/AIDS terjadi
defisiensi imun yang mengakibatkan infeksi oportunistik seperti kandidiasis
oral
mudah terjadi.
Di samping
itu, terapi
leher
mengakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi kelenjar saliva mayor dan minor sehingga
memudahkan terjadinya xerostomia. Prevalensi xerostomia setelah terapi radiasi dijumpai
melebihi 90%. Pengobatan kemoterapi juga dapat berdampak pada berkurangnya aliran
saliva. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keadaan xerostomia yang dapat timbul
akibat radioterapi dan kemoterapi bisa memudahkan perkembangan
jamur
Kandida.
Penggunaan obat antibiotik dan steroid juga dihubungkan dengan terjadinya kandidiasis
oral.
Patogenesis
Adapun mekanisme infeksi Kandida Albikan pada sel inang sangat kompleks.
Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenesis dan proses infeksi adalah adhesi,
perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifa (morfogenesis) dan produksi enzim hidrolitik
ekstraseluler. Adhesi merupakan proses melekatnya sel Kandida albikan ke sel inang.
Perubahan
hifa
penyerangan Kandida terhadap sel inang yang diikuti pembentukan lapisan biofilm
sebagai salah satu cara spesies Kandida untuk mempertahankan diri dari obat antifungi.
Ada keyakinan bahwa bentuk hifa adalah invasif dan patogen, sedangkan bentuk ragi tidak
bersifat patogen. Produksi enzim hidrolitik ekstraseluler seperti aspartyl proteinase juga
sering dihubungkan dengan patogenitas Kandida albikan.
Pseudomembranous Candidiasis
Jenis pesudomembranosis tampak seperti membran putih/kuning yang semi-melekat
dan dapat dikelupas dengan jalan mengeroknya, meninggalkan mukosa eritamtus di
bawahnya. Keadaan ini dapat mengenai mukosa yang mana saja, tetapi lidah dan
palatum lunak adalah daerah yang paling sering terkena. Kondisi ini biasanya akut,
tetapi pada penderita HIV bisa bertahan untuk beberapa bulan.
Nystatin
formulasi
50 mg untuk infusi
Suspensi 60ml
Dosis
100 200mh / 6
Efek samping
jam
4-6ml / 6 jam
saraf
Ditoleransi dengan
Ginjal, jantung,
baik.
Salep 30g
Tablet
2 setiap 8 jam
Gel 1 %
3 kali /hari
Kadang-kadang
Tablet 10mg
5 kali / hari
Miconazole
Gel
100mg / 6 jam
Ketoconazole
Gel 2%
3 kali / hari
Tablet
Suspensi 30 / 10cc
Tablet
50-100mg/hari
Suspensi
10mg/ml
Capsul
100-200mg/hari
Clotrimazole
Fluconazole
Itraconazole
Daftar pustaka
terbakar
Jarang namu bisa
menyebabkan
sensasi terbakar,
iritasi, mual, diare,
Mual, muntah
sakit perut
Mual, muntah,
diare, sakit perut
Mual, muntah,
diare, sakit perut
1. Yuvraj Singh Dangi, Murari Lal Soni, Kamta Prasad Namdeo. Oral
Candidiasis:
Review.
International
Journal
Of
Pharmacy
and