Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI

EKOSISTEM

OLEH :

KHT-B
KELOMPOK I

AYATULLAH MUBARAKAH LUBIAN


L13123053

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Faktor yang mempengaruhi pada suatu ekosistem ada 2 yaitu faktor biotik dan

factor abiotik. Dalam pengamatan ini kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi

setiap komponen yang ada pada ekosistem dilingkungan sekolah. Antara populasi

yang satu dengan populasi yang lain selalu terjadi interaksi secara langsung maupun

tidak. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas. Dalam suatu

komunitas senantiasa terdapat tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Makhluk

hidup tidak hanya tergantung pada makhluk lain tetapi juga pada makhluk yang tak

hidup dengan demikian akan membentuk ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen

tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas.

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau

komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor

serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada

tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup

sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat

mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan

imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di
suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu

padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan

populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup

tertentu yang disebut habitat.

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.

Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang

merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat

disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dan kegunaan praktikum untuk mengidentifikasi faktor

lingkungan yang berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati di suatu daerah

tertentu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekosistem

Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan

hidupnya disebut ekologi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Enerst

Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani

yaitu Oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah. Oleh karena itu

ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) makhluk hidup. Dengan demikian

ekologi biasanya diartinya sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Riberu, 2016).

Ekosistem merupakan bagian dari tingkat organisasi, makhluk hidupmempunyai

tingkat organisasi dari tingkat yang paling sederhana sampai tingkat yang paling

kompleks. Sebuah ekosistem terdiri atas semua organisme hidup (faktor biotik) dan

lingkungan abiotik (udara, tanah, air) yang mengelilinginya serta dapat menompang

semua kebutuhan hidupnya sendiri dengan bantuan sinar matahari.Misalnya sebuah

hutan, danau, padang rumput, kolam. Dengan bantuan energimatahari, tumbuhan


yang berklorofil mampu mengubah senyawa anorganik (CO2dan H2O) menjadi

senyawa organik (C6H12O¬6) melalui fotosintesis (Campbell,2017).

Ekosistem merupakan kesatuan interdependen dari masyarakat biotik

danlingkungan abiotiknya atau dapat juga dikatakan sebagai interaksi antara

populasidalam suatu komunitas biotik dengan faktor abiotiknya (Djarubito, 2015).

Batasekosistem umumnya tidak dapat dipastikan dengan jelas. Ekosistem dapat

berawaldari mikrokosmos laboratorium, danau hingga hutan. Para ahli ekologi

menganggapkeseluruhan biosfer sebagai suatu ekosistem global yang merupakan

gabunganseluruh ekosistem yang ada di bumi. Faktor-faktor abiotik yang

mempengaruhinyaadalah suhu, air, cahaya matahari, iklim serta tanah dan batuan

(Campbell et al,2018).

Terdapat organisme yang mempunyai kemampuan menyusun bahan

organik dalam suatu ekosistem, organisme tersebut dibagi menjadi dua, yaitu

organismeautotrof dan organisme heterotrof. Organisme autotrof merupakan

organisme yangmenghasilkan senyawa organik kompleks (seperti karbohidrat, lemak,

dan protein)dari zat-zat sederhana yang ada di sekitarnya, umumnya menggunakan


energi daricahaya (oleh fotosintesis) atau anorganik reaksi kimia (kemosintesis).

Semua organisme yang berklorofil termasuk ke dalam organisme autotrof karena

merekadapat melakukan fotosintesis. Contohnya adalah tumbuhan hijau.

Organismeheterotrof adalah organisme yang tidak dapat menyusun zat anorganik

menjadi zatorganik sehingga ia mendapatkan nutrisi dengan cara memakan organisme

lain.Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan

menjadiherbivora, kelompok hewan pemakan tumbuhan. Karnivora, kelompok hewan

yangmemakan hewan lain atau daging. Omnivora, kelompok hewan yang

memakansegalanya, baik tumbuhan maupun hewan lain. Scavenger (pemakan

bangkai),kelompok hewan yang memakan tubuh hewan lain yang sudah mati, dan

detrivor,kelompok hewan yang memakan detritus (Gunawan, 2019).

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem

perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air

Laut.

2.2 Komponen Pembentuk Ekosistem

Komponen pembentuk ekosistem ada dua yaitu biotik dan abiotik. Komponen

biotik meliputi semua jenis makhluk hidup yang ada pada suatu ekosistem. Contoh
komponen biotik adalah manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Menurut

peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan,

yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen

adalah semua organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Organisme ini

disebut organisme autotrof, contohnya adalah tumbuhan hijau. Sedangkan organisme

yang tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai

konsumen ( Sowarno, 2016 ).

Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena dapat membuat makanan

sendiri melalui fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi

senyawa organik dengan bantuan sinar matahari. Melalui proses fotosintesis, gas

hasil buangan organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan

energy ( Sowarno, 2016).

Selain mampu mencukupi kebutuhannya akan energi, produsen juga berperan

sebagai sumber energi bagi organisme lain. Energi yang dihasilkan produsen akan

dimanfaatkan oleh organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Hewan

pemakan tumbuhan memperoleh energi dari tumbuhan yang dimakannya. Sedangkan

hewan pemakan tumbuhan tersebut juga bisa dijadikan sumber energi bagi hewan lain

yang memakannya. Organisme yang memperoleh makanan dengan cara demikian

disebut konsumen. Jadi, organisme yang berperan sebagai konsumen adalah

organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut organisme

heterotroph ( Subardi, 2018 ).


Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.Faktor

fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

Suhu, Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat

yangdiperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya

dapathidup pada kisaran suhu tertentu. Suhu lingkungan merupakan faktor penting

dalam ekosistem karena pengaruhnya pada proses fisiologis organisme penghuni

ekosistem. Naiknya suhu 10°C pada suhu yang masih dapat ditoleransi suatu

organisme makametabolisme tubuh naik dua kali lipat. Terlalu tinggi suhu

menyebabkan enzimterdenaturasi dan rendahnya suhu lingkungan menyebabkan

enzim organisme terkaittidak bekerja secara optimal (Isnaeni, 2015).

Sinar Matahari, Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena

mataharimenentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang

dibutuhkan olehtumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Matahari menjadi

sumber energiutama yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem, meskipun hanya

tumbuhan danorganisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi ini secara

langsungdengan menyerap sekitar λ 400 – 700 nm ( Salisbury dan Ross,2016).

Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan

yang sensitif terhadap fotoperiode, yaitu panjang relatif siang dan malam hari

(Winarno danAgustinah, 2017).


Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan

hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam

pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air

diperlukan sebagaiair minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi

manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan

batuan, air diperlukansebagai pelarut dan pelapuk. Sifat-sifat air yang unik

berpengaruh pada organismedan lingkungannya. Air sangat penting bagi kehidupan,

tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai habitat. Organisme air

tawar dan air laut hidupterendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organisme

tersebut dapatmenghadapi permasalahan keseimbangan air. Organisme di lingkungan

terestrialmenghadapi ancaman kekeringan (Budiati.2019).

Tanah, Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang

berbedamenyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah

jugamenyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama

tumbuhan.Struktur fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan

membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi

salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak pada

ekosistemterrestrial. (Kistinnah.2018).
Ketinggian. ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di

tempattersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan

kimiayang berbeda.

Angin, angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan

dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. Angin juga dapat mempengaruhi suhu

udara padasuatu ekosistem. Angin memperkuat pengaruh suhu lingkungan pada

organismedengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi)

dankonveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organisme dengan

carameningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan.

Empatfaktor pertama yaitu suhu, air, cahaya, dan angin merupakan komponen utama

iklim(climate). Iklim adalah kondisi cuaca yang dominan pada suatu lokasi

(Sulistyorini.2020).

2.3 Klasifikasi Flora dan Fauna

Klasifikasi yaitu suatu cara pengelompokan tumbuhan yang didasarkan pada sifat

dan ciri-ciri tertentu.

Tujuan klasifikasi yaitu Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan persamaan

ciri-ciri yang dimiliki, Mengetahui ciri-ciri suatu jenis tumbuhan untuk


membedakannya dengan tumbuhan dari jenis lain, Memberi nama tumbuhan yang

belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.

2.3.1 Klasifikasi Putri Malu (mimosa pudica)

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super Ordo : Rosanae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica L


2.3.2 Klasifikasi Rumput Jepang (Hakonechloa macra)

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zoysia

Spesies : Zoysia matrella

2.3.3 Klasifikasi Akar Kucing (Acalypha indica)

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta


Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Acalypha

Spesies : Acalypha indica L

2.3.4 Klasifikasi Rumput Teki (Cyperaceae)

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Viridiplantae

Infra kingdom : Streptophyta

Super divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Lilanae

Ordo : Poales

Famili : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus

2.3.5 Klasifikasi Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Kelas : Hexapoda

Ordo : Hymenopter

Famili : Dolichoderus

Sub famili : Dolichoderus

Genus : Dolichoderus

Spesies : Dolichoderus thoracicus Smith

2.3.6 Klasifikasi Semut Merah/Semut Api (Solenopsis)


Kingdom : Animalia

Filum : Artropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Hymenoptera

Sub ordo : Apokrita

Famili : Formicidae

Sub famili : Vespoidea

Genus : Solenopsis

Spesies : Solenopsis invicta

2.3.7 Klasifikasi Belalang (Caelifera)

Kingdom : Animalia

Filum : Artopoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthopera

Sub ordo : Caelifera


Famili : Acrididae

Genus : Dissosteira

Spesies : Dissosterira Carolina

2.3.8 Klasifikasi Laba-Laba (Araneae)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Arachnida

Ordo : Araneae

Famili : Araneidae

Genus : Araneus

Spesies : Araneus diadematus

2.3.9 Klasifikasi Kaki Seribu (milipede)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Diplopoda
Ordo : Polydesmida

Famili : Eurymerodesmidae

Genus : Eurymerodesmus

2.3.10 Klasifikasi Kumbang (Coleoptera)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Sub filum : Hexapoda

Kelas : Insecta

Sub kelas : Pterygota

Ordo : Coleoptera

Famili : Coccinellidae

Sub family : Lamiinae

Genus : Sciades

Spesies : Acanthocinini
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat praktikum biologi tentang transpirasi dilaksanakan

pada, Senin, 06 November 2023. Pada pukul 13.00 WITA – selesai. Bertempat di

Aula Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu thermometer, hygometer,

anemometer, tali raffia, balok kayu bertanda pada ketinggian (30cm,60cm,90cm,dan

150cm), kipas, alat tulis..

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerjanya yaitu :

1. Pengamatan dilakukan pada tiga lokasi berbeda. Yakni: daerah teduh (bawah

pepohonan), daerah padang rumput, dan daerah padang tandus.


2. Pada masing masing lokasi dilakukan pengukuran faktor lingkungan sebanyak

tiga kali, yakni : ketinggian 30 cm, 90 cm, 150 cm. Dengan menggunakan

balok kayu yang sudah ditandai. Dan selang masing masing pengukuran

selama 5 menit.

3. Buatlah plot ukuran 1 x 1 meter kemudian lakukan inventarisasi flora dan

fauna yang terdapat didalamnya.

4. Masukkan data yang anda peroleh kedalam table hasil pengamatan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil yang didapatkan pada percoban ini yaitu :

4.1.1 Tabel 1 Hasil Pengamatan

NO DAERAH SUHU KELEMBAPAN

1. Tempat Teduh 33 °C 56%

2 Padang Rumput 33 °C 56%

3 Padang Tandus 33 °C 56%

4.1.2 Tabel 2 Hasil Pengamatan


Faktor Biotik

No Daerah Jenis Flora Jenis Fauna

1 Tempat Teduh -Putri Malu - Semut Merah

-Kaktus

-Rumput Teki

2. Padang Rumput -Rumput Teki -Semut Merah

-Putri Malu -Semut Hitam

-Belalang
-Akar Kucing -Laba Laba Hitam

3. Padang Tandus Tidak Ada -Semut Merah

Keterangan :

 Putri Malu : Mimosa Pudica

 Kaktus : Cactaceae

 Rumput Teki : Cuplierus Rotundus

 Akar Kucing : Acalypha Indicalinn

 Semut Hitam : Ochetellus

4.2 Pembahasan

Berdasarkan dari hasil pengamatan atau analisis ekosistem diketahui bahwa

ekosistem terbagi dalam dua komponen yaitu komponen biotik dan abiotik, yang di

mana kedua komponen tersebut memiliki pengertian yang berbeda yang dimana

biotik meliputi makhluk hidup yang ada di bumi seperti manusia, tumbuhan dan

hewan. Dan terbagi dalam beberapa golongan, yaitu produsen, konsumen, dan

pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen adalah semua organisme yang

dapat membuat makanan sendiri atau sebagai penyedia makanan bagi komponen lain,
sedangkan yang berperan sebagai konsumen adalah organisme yang bergantung dari

produsen atau tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik, dan

yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri. Organisme yang berperan sebagai

produsen disebut organisme autotrof, contohnya adalah tumbuhan hijau. Sedangkan

abiotik adalah sekumpulan makhluk tak hidup atau tidak bernyawa yang meliputi

faktor fisik dan kimia seperti air, udara, sinar matahari, tanah dan angin. Secara

ilmiah abiotik dapat kita temukan dimana-mana dan memiliki kapasitas atu jumlah

yang banyak contohnya tanah, air, angin, sinar matahari, ketinggian dan suhu. Tanah

yang gersang sangat berpengaruh dalam ekosistem karena air sangat dibutuhkan oleh

semua makhluk hidup yang hidup di tanah gersang. Misalnya di gurun pasir maka

hewan yang berada disitu sangat membutuhkan air untuk bisa bertahan hidup.

Makluk hidup yang hidup di daerah yang airnya cukup proses pertumbuhannya

berbada dengan maklik hidup yang hidup di daerah yang kekurangan air.

BAB V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Pada praktikum percobaan kali ini kita meneliti tentang Analisis ekosistem,

ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan

yang terbagi 2 yaitu biotik dan abiotik dapat kita simpulkan bahwa biotik adalah

makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan sedangkan abiotik adalah

benda tak hidup terdiri dari suhu, angin, tanah,dll

5.2 Saran

Adapun saran saya untuk asisten dosen praktikum biologi agar laporan yang

diberikan kepada praktikan diberikan batas minimal seminggu.

Adapun saran saya untuk para praktikan agar bisa lebih memahami materi

praktikum serta memperhatikan apa yang disampaikan oleh para asisten praktikum

yang sedang menjelaskan di depan.


DAFTAR PUSTAKA

Riberu, Paskalis. 2016. Pembelajaran ekologi. Jurnal pendidikan penabur. Vol 1 No 1


Campbel, Neil A.2017.Biologi Jilid III.Jakarta. Erlangga.
Campbell, N.A., J.B. Reece dan L.G. Mitchell. 2018. Biologi. Penerjemah
Mukayat Djarubito. 2015. Zoologi Dasar. Jakarta:.Erlangga.
Gunawan, Asim. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4. Jakarta: Pb. Itner Masa.
Campbell, Neil A. dkk., 2017. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Suwarno, 2016. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta. Karya Mandiri Nusantara.
Subardi, 2018. Biologi. Jakarta. Usaha Makmur
Isnaeni W.2015. Fisiologi Hewan Kanisius. Yogyakarta.
Budiati, Herni, 2019. Biologi SMA. Bandung. Gema Ilmu.
Kistinnah, Idun, 2018. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.Jakarta. Putra
Sulistyorini, Ari, 2020. Biologi 1. Jakarta. Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai