DAN DINAMIKA
POPULASI
EMAN LAELI FITRI (21177006)
RIZKA PUTRI ALTI (21177022)
A. APA ITU KEANEKARAGAMAN
HAYATI?
Keanekaragaman hayati
merupakan keberagaman
makhluk hidup yang
didasarkan pada ciri-ciri yang
dapat diketahui melalui
observasi.
Pemanfaatannya untuk
kepentingan manusia harus
dilakukan dgn sesuai sehingga
tdk menyebabkan pengurangan
KEANEKARAGAMAN HAYATI
(Biodiversity)
Istilah yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman;
variabilitas dan keunikan gen; spesies, dan ekosistem.
Ungkapan pernyataan terdapatnya pelbagai macam variasi bentuk,
penampilan, jumlah & sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan
persekutuan mahluk, yaitu tingkatan ekosistem, jenis & genetik
Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam suatu wilayah.
Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem yang menjadi lingkungan
hidup (WWF 1989).
Disebut juga biofilia (Wilson 1984; Kellert & Wilson 1993).
Dimana ditemukannya
keanekaragaman hayati
Lingkungan dengan kekayaan spesies tertinggi:
1. Hutan hujan tropik.
4. Laut dalam.
6. Padang semak.
Ekosistem
Genetik Spesies • Adanya keragaman
ekosistem
• Terjadi karena • Merujuk pada ditunjukkan
adanya keragaman dengan adanya
perbedaan faktor
keragaman spesies- abiotik serta
susunan gen. spesies komposisi jenis
populasi
organismenya.
KEANEKARAGAMAN GENETIK
1. Menunjuk pada variasi genetik di dalam spesies yang
meliputi populasi yang perbedaannya jelas di dalam
spesies yang sama (mis: varietas padi) atau varietas
genetik di dalam suatu populasi (mis: varietas genetik
badak india lebih tinggi daripada cheetah)
Alami Binaan
Mengalami proses Membutuhkan pengelolaan
perubahan secara alami & penambahan
tanpa campur tangan energi/materi oleh
manusia manusia agar dapat
dipertahankan kondisinya
Jenis Ekosistem
Daratan Perairan
Gurun gersang dgn curah hujan Air tawar mudah
rendah dan perbedaan suhu siang
& malam yg ekstrim
dipengaruhi iklim & cuaca
.
Kepadatan (densitas) populasi : jumlah individu
suatu spesies per satuan luas atau volume.
Pertumbuhan
populasi nol, ΔN
=0
PARAMETER UTAMA
POPULASI
1. Natalitas
Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah, melalui produksi individu baru yang
dilahirkan atau ditetaskan.
Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :
a. Fertilitas
b. Fekunditas
2. Mortalitas
Menunjukkan kematian individu dalam populasi. Juga dapat dibedakan dalam dua jenis yakni:
a. Mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan
b. Mortalitas minimum (teoritis)
1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat
menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan
curah hujan.
2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan
karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara,
udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam
tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran
tumbuhan dan hewan seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta
persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat
tumbuhan dan hewan dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan
dengan kondisi alam.
BENTUK PERTUMBUHAN
POPULASI
1. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi bilamana populasi ada dalam
sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan makanan, ruang dan kondisi lingkungan
lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa ada persaingan dan lain sebagainya. Pada
pertumbuhan populasi yang demikian kerapatan bertambah dengan cepat secara eksponensial
dan kemudian berhenti mendadak saat berbagai faktor pembatas mulai berlaku mendadak.
2. Pertumbuhan Sigmoid
Pada pertumbuhan populasi yang berbentuk sigmoid ini, populasi mula-mula meningkat
sangat lambat (fase akselerasi positif). Kemudian makin capet sehingga mencapai laju
peningkatan secara logaritmik (fase logaritmik), namun segera menurun lagi secara perlahan
dengan makin meningkatnya pertahanan lingkungan, misalnya yang berupa persaingan intra
spesies (fase akselerasi negatif) sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yang kurang lebih
seimbang (fase keseimbangan).
Daya dukung
lingkungan / carrying
capacity
Daya dukung lingkungan :
jumlah individu suatu
populasi yang dapat didukung
oleh habitat.
K = daya dukung lingkungan
Kondisi ideal tanpa faktor
pembatas, jarang terjadi di
alam. Faktor pembatas berupa
makanan, ruang,
hama/penyakit, predator, dll.
Faktor pembatas
pertumbuhan populasi
Faktor pembatas :
Tergantung kepadatan : makanan dan ruangan
Tidak tergantung kepadatan : iklim dan bencana
alam
Faktor pembatas menyebabkan spesies
menerapkan strategi untuk bertahan hidup
Strategi bertahan hidup
Tipe seleksi r = tumbuh cepat dengan pola J
Tipe seleksi k = kepadatan mendekati daya dukung lingkungan