Anda di halaman 1dari 67

KONSERVASI SUMBERDAYA

LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT

GEDE SURYA INDRAWAN, S.Si., M.Si.


Species : Individu yang mempunyai
persamaan secara morfologis, anatomis,
fisiologis dan mampu saling kawin dengan
sesamanya yang menghasilkan keturunan
yang fertil untuk melanjutkan generasinya
Populasi : Kumpulan dari species yang sama
dalam waktu dan tempat yang sama
Konservasi : pengelolah sumber daya alam
yang menjamin pemanfaatannya secara
bijaksana dan bagi sumber daya terbarui
menjamin kesinambungan untuk
persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragaman.
Fokus konservasi tingkat spesies dilakukan
pada tingkat populasi.

Kunci menyelamatkan spesies adalah dengan


melindungi populasi yang ada.

Tugas ahli biologi konservasi : menentukan


tingkat kestabilan suatu populasi
Spesies Dengan Populasi
kecil
Spesies terancam punah 🡪 populasi kecil
MVP (Minimum Viable Population) =
jumlah individu minimal yang diperlukan
untuk menjaga kelangsungan hidup suatu
spesies.
MVP merupakan ukuran terkecil dari suatu
populasi yang terisolir dalam suatu habitat
tertentu, yg memiliki peluang untuk bertahan
hidup selama waktu tertentu (Shaffer 1981).
MDA (Minimum Dynamic Area) = luasan atau
jumlah habitat yang cocok dihuni agar MVP
dapat dicapai atau dipertahankan 🡪 dengan
mempertimbangkan luas daerah jelajah
Homerange & Teritori

Homerange Tidak dipertahankan


Teritori Dipertahankan
Penyebab Spesies dengan
populasi kecil rentan terhadap
kepunahan
Hilangnya keanekaragaman genetik 🡪
tekanan silang dalam (inbreading
depression), tekanan silang luar (outbreading
depression) dan hanyutan genetik (genetic
drift)
Perubahan demografi
Perubahan lingkungan 🡪 bencana alam dll
◦ tekanan silang dalam (inbreading depression)
menghasilkan keturunan yang lemah, sedikitnya
keturunan hingga tingginya angka kematian
◦ Muncul ketika 2 individu sama-sama memiliki alel
resesif yang merugikan

◦ tekanan silang luar (outbreading depression)


= perkawinan antar jenis dan sub jenis. 🡪 pada
polulasi kecil, indv. Yg tdk berhasil menemukan
pasangan dari jenisnya akan kawin dg angota dr sp
kerabatnya.
◦ Menghasilkan keturunan yang lemah, steril dan
berdaya adaptasi rendah
◦ Jarang terjadi
Ukuran Populasi Efektif /
Effective Population Size (EPS)
Lebih kecil dari ukuran populasi sesungguhnya
◦ Perbandingan jenis kelamin (sex ratio)
unequal sex ratio 🡪 berbahaya bagi spesies yang
monogami, maupun poligami yang memiliki hirarki
dan sturktur sosial (Alpha male, beta male)
Ukuran Populasi Efektif /
Effective Population Size (EPS)
Variasi kemampuan bereproduksi
Perubahan dan Penyusutan Populasi
Rasio umur

EPS rata-rata = 11% dari jumlah individu


dalam populasi (Frankham 1995) 🡪 populasi
besar belum tentu terhindar dari resiko
pengikisan variasi genetik
Beberapa hal yang perlu
diketahui dalam upaya
pelestarian spesies
Lingkungan / habitat
◦ Habitat seperti apa yang digunakan
◦ Luas yang dibutuhkan
◦ Luas yang kini tersedia
◦ Seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap sp
tersebut
Penyebaran
◦ Berkelompok, tersebar acak atau teratur ?
◦ Apakah melakukan migrasi
Beberapa hal yang perlu
diketahui dalam upaya
pelestarian spesies
Interaksi-interaksi biotik
◦ Jenis pakan
◦ Bagaimana memperoleh pakan
◦ Adakah pesaing
◦ Adakah pemangsa ataupun parasit yang
mempengaruhi ukuran populasi
Fisiologi
◦ Seberapa banyak air, mineral, makan maupun
kebutuhan lain yang diperlukan ?
◦ Ketahanan spesies terhadap iklim
◦ Waktu dan kondisi yang baik untuk reproduksi
Beberapa hal yang perlu
diketahui dalam upaya
pelestarian spesies
Demografi
◦ Berapa ukuran populasi saat ini ?
◦ Berapa EPS ?
◦ Sex ratio ?
◦ Age ratio ?
Perilaku
Genetik
A. Problem demographi
1. Efek variasi individu
2. Efek variasi lingkungan
⚫ 1. Efek variasi individu
Jumlah individu suatu populasi berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan populasi (popuation’s rate
of increase)
Laju pertumbuhan populasi
dideterminasi/ditentukan oleh fekunditas
(kemampuan melahirkan individu baru) terkait umur
yang berinteraksi dengan laju mortalitas (kematian)
terkait umur====angka ini akan jelas jika hewan
tersebut memiliki distribusi umur yang stabil
⚫ Jika tidak memiliki atau
teralu kecil jumlah
populasinya MAKA LAJU
PERTUMBUHAN
Tua
AKTUAL AKAN
BERVARIASI
Dewasa

Infant
⚫ 2. Efek variasi lingkungan
⚫ Variasi lingkungan akan berpengaruh
terhadap kepunahan , dalam kaitannya
dengan efek jumlah populasi
Misalnya terhadap ketahanan/adaptasi ,
mortalitas
Sehingga faktor ini menjadi semakin
sangat penting pengaruhnya dalam
kaitannya dengan semakin turunnya jumlah
populasi
PEMBENTUKAN POPULASI
BARU
Reintroduksi = upaya melepaskan hewan hasil
penangkaran ataupun tangkapan ke daerah
sebaran asal yang pernah mengalami kepunahan
spesies tersebut
Augmentation (Penambahan) = melepaskan
individu baru ke suatu populasi untuk
meningkatkan ukuran populasi tersebut maupun
kekayaan genetiknya
Introduksi = pemindahan satwa atau tumbuhan
ke daerah di luar sebaran alaminya 🡪 dilakukan
jika reintroduksi tdk mungkin dilakukan
PENETAPAN FUNGSI KAWASAN
❑ Tiga kriteria konservasi bagi perlindungan jenis dan komunitas:
– Kekhasan
Perlindungan, Pengawetan & Pemanfaatan
– Keterancaman (UU No. 5/1990)
– Kegunaan
❑ Beberapa pendekatan yang digunakan :
– Pendekatan jenis / spesies
– Pendekatan komunitas dan ekosistem
– Pendekatan kawasan dan manusia
❑ Penilaian kawasan konservasi berdasar Pedoman Penetapan
Kriteria Baku KKL yang dikeluarkan Ditjen PHPA (1995) :
– Keterwakilan - Keaslian dan kealamian
– Keunikan - Kelangkaan
– Laju kepunahan - Keutuhan ekosistem
– Keutuhan sumberdaya - Luasan kawasan
– Keindahan alam - Kenyamanan
– Kemudahan pencapaian - Nilai sejarah
– Kehendak politik - Aspirasi masyarakat
KRITERIA UMUM PENETAPAN
KAWASAN KONSERVASI

Kriteria dalam memilih calon lokasi konservasi:


1. Kriteria Ekologi,
2. Kriteria Sosial,
3. Kriteria Ekonomi,
4. Kriteria Regional,
5. Kriteria Pragmatik.
Kriteria Ekologi
1. Keanekaragaman, varietas atau kekayaan (richness)
ekosistem, habitat, komunitas dan spesies.
2. Alamiah, yaitu ketidakadaan gangguan atau perusakan.
3. Ketergantungan, yaitu tingkatan yang mana suatu spesies
tergantung pada daerah yang ditempati, atau tingkatan yang
mana suatu ekosistem tergantung pada proses ekologis
yang terjadi di daerah tersebut.
4. Perwakilan (Representativeness), tingkatan yang mana
suatu daerah mewakili suatu tipe habitat, proses ekologis,
komunitas biologis, kondisi fisiografis atau karakteristik alam
lainnya.
5. Keunikan, sebagai contoh adalah habitat dari spesies
langka yang terdapat hanya di satu daerah.
Kriteria Ekologi (Lanjutan..)
6. lntegritas, yaitu tingkatan yang mana suatu daerah
merupakan suatu unit yang berfungsi atau efektif, mampu
melestarikan ekologis sendiri.
7. Produktivitas, yaitu tingkatan yang mana proses produksi
di dalam area menyumbangkan keuntungan-keuntungan
kepada spesies atau manusia.
8. Kerentanan (Vulnerability), yaitu kerentanan daerah
terhadap kerusakan oleh peristiwa alam atau aktivitas
manusia.
Kriteria Sosial
1. Penerimaan masyarakat, yaitu tingkat dukungan
masyarakat lokal.
2. Kesehatan masyarakat, yaitu tingkat kebersihan kawasan
konservasi laut dari pencemaran atau penyakit pada
manusia.
3. Rekreasi, yaitu tingkatan yang mana area bisa digunakan
untuk rekreasi oleh masyarakat sekitar.
4. Budaya, yaitu nilai-nilai agama, sejarah, artistik atau
nilai-nilai lainnya di lokasi.
5. Estetika, yaitu panorama laut, daratan, atau lainnya.
6. Konflik kepentingan, daerah lindung akan memengaruhi
kegiatan masyarakat lokal.
Kriteria Sosial (Lanjutan..)
7. Penyelamatan, yaitu terkait pada tingkat kebahayaan
terhadap manusia dari arus deras, ombak,
rintangan/halangan dari dasar laut, gelombang dan
bahaya-bahaya lain.
8. Kemudahan, kemudahan yang dimaksud di sini adalah
kemudahan lokasi untuk dijangkau baik melalui darat maupun
laut oleh para pengunjung, mahasiswa, peneliti dan nelayan.
9. Penelitian dan pendidikan, terkait dengan kualitas
pemanfaatan, yaitu area yang mempunyai berbagai sifat
ekologis dan dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan praktek
kerja lapangan.
Kriteria Sosial (Lanjutan..)
8. Kesadaran masyarakat, yaitu tingkatan yang terkait pada
pemantauan, penelitian, pendidikan atau pelatihan di dalam
area, yang dapat memberikan pengetahuan dan apresiasi
nilai lingkungan dan tujuan konservasi.
9. Konflik dan kesesuaian, yaitu tingkatan yang terkait
dengan manfaat area dalam membantu memecahkan konflik
antara nilai-nilai sumberdaya dan aktivitas-aktivitas manusia,
atau tingkatan yang sesuai atau cocok di antara keduanya.
10. Petunjuk (Benchmark), tingkatan yang mana area dapat
dijadikan sebagai "lokasi kontrol" untuk penelitian ilmiah.
Kriteria Ekonomi
1. Kepentingan untuk spesies, tingkatan yang terkait pada
nilai penting spesies-spesies komersial tertentu yang ada di
suatu area.
2. Kepentingan untuk perikanan, tergantung pada jumlah
nelayan dan ukuran hasil perikanan.
3. Ancaman alam, yaitu perubahan lingkungan yang
mengancam nilai secara keseluruhan bagi manusia.
4. Keuntungan ekonomi, upaya perlindungan akan
mempengaruhi ekonomi lokal jangka panjang.
5. Pariwisata, yaitu nilai potensi daerah yang ada saat ini
untuk pengembangan pariwisata.
Kriteria Regional
1. Pengaruh wilayah, tingkatan yang mana daerah mewakili
sifatsifat suatu wilayah, baik kondisi alam, proses ekologis
atau lokasi budaya.
2. Pengaruh subwilayah, tingkatan yang mana suatu
daerah mengisi gap dalam jaringan daerah-daerah lindung
dari perspektif subwilayah.
Kriteria Pragmatik
1. Urgensi, yaitu tingkatan dimana suatu tindakan harus segera
dilakukan, nilai yang kurang penting pada suatu area harus
di-transfer atau dibuang.
2. Ukuran, yang mana dan berapa macam habitat harus
dimasukkan ke dalam daerah perlindungan.
3. Tingkat Ancaman, keberadaan dari potensi ancaman dari
eksploitasi langsung dan proyek pembangunan.
4. Keefektifan, yaitu kelayakan implementasi program pengelo
laan.
Kriteria Pragmatik (Lanjutan)

5. Peluang, tingkatan dimana kondisi yang telah ada


atau kegiatan yang sedang berlangsung, mungkin
akan mengalami aksi di kemudian hari.
6. Ketersediaan (Availability), tingkatan mengenai
ketersediaan daerah untuk dapat dikelola secara
memuaskan.
7. Pemulihan, tingkatan dimana daerah mungkin
dikembalikan ke kondisi alam semula.
PP 60 Tahun 2007

Jenis
 Tujuan Pengelolaan



Taman Nasional Kawasan konservasi perairan yang mempunyai
Perairan (TNP)
 ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, yang
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, kegiatan yang
menunjang perikanan yang berkelanjutan, wisata
perairan, dan rekreasi.
Suaka Alam Kawasan konservasi perairan dengan ciri khas
Perairan (SAP)
 tertentu untuk tujuan perlindungan
keanekaragaman jenis ikan dan ekosistemnya.
Taman Wisata Kawasan konservasi perairan dengan tujuan untuk
Perairan (TWP)
 dimanfaatkan bagi kepentingan wisata perairan dan
rekreasi.

Suaka Perikanan Kawasan perairan tertentu, baik air tawar, payau,


(SP)
 maupun laut dengan kondisi dan ciri tertentu
sebagai tempat berlindung/berkembang biak jenis
sumber daya ikan tertentu, yang berfungsi sebagai
daerah perlindungan.
PENETAPAN KAWASAN
KONSERVASI

Fungsi Penetapan Kawasan Konservasi


1. Sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya
Pendekatan Penetapan Kawasan Konservasi:
1. Pendekatan admistratif dan hukum
2. Pendekatan fisik
3. Pendekatan ekologi, meliputi; keanekaragaman hayati,
kondisi kealamian, keunikan dan kelangkaan jenis,
kerentanan kawasan, dan keterkaitan dengan kawasan lain.
4. Pendekatan sosial budaya, meliputi; tingkat dukungan dan
kepedulian masyarakat, kepemilikan lahan, konflik
kepentingan, kebudayaan, dan Keamanan.
5. Pendekatan ekonomi, meliputi; spesies ekonomis penting,
kepentingan perikanan, bentuk ancaman terhadap
sumberdaya perairan, kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
6. Pendekatan kelembagaan, meliputi; keberadaan lembaga
sosial, dukungan infrastruktur sosial, dukungan pemerintah
pusat dan atau daerah.
Tahapan Perencanaan Kawasan
Konservasi

1. Identifikasi isu
2. Pengumpulan dan pengolahan data
3. Penyusunan profil kawasan konservasi
4. Penyusunan rencana strategis calon kawasan
konservasi
5. Penyusunan rencana zonasi calon kawasan konservasi
6. Penyusunan rencana pengelolaan calon kawasan
konservasi
7. Penyusunan rencana aksi calon kawasan konservasi
Pemanfaatan Kawasan Konservasi

1. Hendaknya pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan,


berwawasan lingkungan, melindungi zona yang sensitif.
2. Pemanfaatan diatur dalam zona tertentu sesuai
peruntukannya.
3. Sistem zonasi sesuai dengan RPP KSDI dan Permen 17
tahun 2008 pasal 31, terdiri dari: zona inti, zona perikanan
berkelanjutan, zona pemanfaatan terbatas, dan zona lainnya
sesuai dengan karakteristik peruntukannya.
4. Diperlukan berbagai informasi sebagai basis ilmiah dalam
perencanaan sistem zonasi.
Zona Inti
Merupakan habitat yang mempunyai nilai konservasi yang
sangat tinggi dan sangat rentan.
Kategori untuk membantu penentuan zona-zona dikawasan
yaitu:
1. Jumlah spesies dan genus yang ada dalam kawasan
2. Jarak zona dari hunian penduduk
3. Tingkat pemanfaatan dan ketergantungan masyarakat
4. Pola migrasi dari spesies target konservasi
5. Pola pemangsaan dan sebaran target konservasi
6. Jarak dari sumber benih dan larva dari spesies target
konservasi
7. Kemiripan desain dengan prototip kawasan konservasi yang
telah ada.
Peruntukan Zona Inti:
1. perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, serta
alur migrasi biota laut;
2. perlindungan ekosistem pesisir yang unik dan/atau
rentan terhadap perubahan;
3. perlindungan situs budaya/adat tradisional;
4. penelitian; dan/atau
5. pendidikan.
Zona perikanan berkelanjutan
Diperuntukkan bagi:
1.Perlindungan habitat dan populasi ikan
2.Penangkapan ikan dengan alat dan cara yang ramah
lingkungan
3.Budidaya ramah lingkungan
4.Pariwisata dan rekreasi
5.Penelitian dan pengembangan
6.Pendidikan
Zona pemanfaatan terbatas

Diperuntukan bagi:
1. perlindungan habitat dan populasi ikan;
2. pariwisata dan rekreasi;
3. penelitian dan pengembangan; dan/atau
4. pendidikan.
Zona lainnya

Ditetapkan sebagai zona tertentu antara lain zona


rehabilitasi, zona perlindungan, zona pelabuhan di dalam
kawasan konservasi dan lain sebagainya.
Kelembagaan Kawasan Konservasi

Kriteria Kelembagaan dalam pengelolaan kawasan


konservasi:
1. Kelembagaan Tingkat Nasional
2. Kelembagaan Tingkat Daerah
3. Kelembagaan Tingkat Lokal
4. Bentuk kelembagaan yang ditetapkan berdasarkan keputusan
Kepala Daerah Tk. II dengan menunjuk badan pengelola yang
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Tk. II.
5. Kawasan konservasi lokal (yang dikelola oleh komunitas
masyarakat lokal).
TERIMA KASIH
⚫ Strategi Konservasi Meliputi:

1. Perlindungan Sistem Peyangga


Kehidupan
2. Pengawetan Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan Dan Satwa Beserta
Ekosistemnya
3. Pemanfaatan Secara Lestari Sumberdaya
Alam Hayati Dan Ekosistemnya
Perlindungan Sistem Penyangga
kehidupan
⚫ Perlindungan sistem penyangga
kehidupan ditujukan bagi
terpeliharanya proses ekologis
yang menunjang kelangsungan
kehidupan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan
mutu kehidupan manusia

⚫ Wilayah sistem penyangga


kehidupan yang mengalami
kerusakan secara alami dan/atau
oleh karena pemanfaatannya serta
oleh sebab lainnya diikuti dengan
upaya rehablitasi yang terencana
dan berkesinambungan
Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya
⚫ Pengawetan
keanekaragaman
tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya. 🡪
KAWASAN SUAKA ALAM
(Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa)

⚫ Pengawetan jenis
tumbuhan dan satwa:
(1) Yang dilindungi diatur
oleh PP
(2) Tidak dilindungi
Pemanfaatan Secara Lestari SDA Hayati dan
ekosistemnya
⚫ Pemanfaatan kondisi lingkungan
kawasan pelestarian alam (Taman
Nasional dan Taman Wisata
Alam/Ekowisata)
⚫ Pemanfaatan Jenis tumbuhan dan
satwa liar (diatur oleh PP):
a. Pengkajian, penelitian
b. Penangkaran
c. Perburuan/penangkapan
d. Perdagangan
e. Peragaan
f. Pertukaran
g. Budidaya komoditi
obat-obatan
h. Pemeliharaan untuk
kesenangan
Secara umum bentuk konservasi dapat
dibedakan atas 2 (dua) golongan besar, yaitu:

⚫ (a) konservasi in-situ, yaitu konservasi di habitat

aslinya

⚫ Konservasi in-situ dilaksanakan di daerah yang

dilindungi mencakup cagar alam, hutan lindung,


suaka margasatwa, hutan wisata, hutan buru,
taman wisata laut dan taman nasional.
Konservasi terumbu karang
(Transplantasi Terumbu Karang)
⚫ (b) konservasi ex-situ, yaitu konservasi di luar
habitat aslinya.
⚫ Adapun konservasi keanekaragaman jenis dan
genetik secara ex-situ dilakukan di kebun raya,
arboretum (kebun plasma nutfah), kebun
binatang, taman safari dan tempat khusus
penyimpanan benih dan sperma satwa.
Strategi Konservasi Ex-Situ
⚫ Kebun Binatang
⚫ Akuarium
⚫ Frozen Zoo = fasilitas penyimpanan di mana bahan
genetik yang diambil dari hewan (misalnya DNA ,
Sperma, Telur, dan embryo) dikumpulkan dan
selanjutnya disimpan pada suhu yang sangat rendah
(nitrogen cair -196 ° C) untuk pelestarian optimal
dalam jangka panjang 🡪 inseminasi buatan , fertilisasi
in vitro , transfer embrio dan kloning
ex : San Diego Zoo, United Arab Emirates Breeding
Centre for Endangered Arabian Wildlife (BCEAW)
SEA WORLD ANCOL INDONESIA

SEED BANK

PENYU DI SERANGAN BALI


⚫ Konservasi ex-situ dilakukan karena alasan :

⚫ (1) habitatnya mengalami kerusakan akibat

konversi;
⚫ (2) digunakan untuk penelitian,

pengembangan produk baru, dan


pendidikan lingkungan.
Kawasan konservasi
Menetapkan kawasan konservasi
Bagaimana caranya?
1. Biodiversity hotspot
“Suatu area atau wilayah berukuran kecil dimana
terdapat konsentrasi dari spesies endemik dan
terancam.”
2. Kategori status konservasi IUCN (International
Union for the Conservation of Nature and Natural
Resources)
Penentuan Kawasan Konservasi

• Kebijakan pemerintahan
⚫ Pembelian lahan (perorangan atau
kelompok)
⚫ Budaya dan adat masyarakat
⚫ Pendirian stasiun penelitian masyarakat
Prioritas Konservasi
⚫ Kekhasan
Suatu komunitas diberi prioritas tinggi bila
tersusun atas spesies endemik dan secara
taksonomi ia bersifat unik.
⚫ Keterancaman
Spesies yang menghadapi ancaman kepunahan
karna ketersediaan di alam semakin sedikit
⚫ Kegunaan
Spesies yang memiliki kegunaan nyata atau
potensial bagi organisme lain perlu mendapat nilai
konservasi lebih
Kriteria Ekologi
1. Keanekaragaman, varietas atau kekayaan (richness)
ekosistem, habitat, komunitas dan spesies.
2. Alamiah, yaitu ketidakadaan gangguan atau perusakan.
3. Ketergantungan, yaitu tingkatan yang mana suatu
spesies tergantung pada daerah yang ditempati, atau
tingkatan yang mana suatu ekosistem tergantung pada
proses ekologis yang terjadi di daerah tersebut.
4. Perwakilan (Representativeness), tingkatan yang mana
suatu daerah mewakili suatu tipe habitat, proses ekologis,
komunitas biologis, kondisi fisiografis atau karakteristik
alam lainnya.
5. Keunikan, sebagai contoh adalah habitat dari spesies
langka yang terdapat hanya di satu daerah.
Kriteria Ekologi
6. lntegritas, yaitu tingkatan yang mana suatu
daerah merupakan suatu unit yang berfungsi atau
efektif, mampu melestarikan ekologis sendiri.
7. Produktivitas, yaitu tingkatan yang mana proses
produksi di dalam area menyumbangkan
keuntungan-keuntungan kepada spesies atau
manusia.
8. Kerentanan (Vulnerability), yaitu kerentanan
daerah terhadap kerusakan oleh peristiwa alam
atau aktivitas manusia.
Tantangan Konservasi:
⚫ Jumlah Penduduk terus meningkat
sementara sediaan SDA tidak bertambah
bahkan berkurang
⚫ Tingkat Konsumsi masyarakat
meningkat
⚫ Degradasi moral dan etika massal
⚫ Meningkatnya pencemaran lingkungan
Kendala untuk mencapai Sasaran
Konservasi:
⚫ Konservasi dianggap sektor terbatas
⚫ Kegagalan mengintegrasikan program
konservasi ke dalam program
pembangunan
⚫ Proses pembangunan dan pemanfaatan
SDA tidak rasional
⚫ Kurangnya kesadaran konservasi
Beberapa Etika Konservasi:
⚫ Setiap makhluk hidup memiliki hak hidup
⚫ Setiap jenis makhluk hidup bergantung satu sama
lainnya
⚫ Manusia harus hidup dalam keterbatasan ekologi
seperti makhluk hidup lainnya
⚫ Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga dan
pelindung bumi
⚫ Menghargai kehidupan manusia harus sebanding
dengan menghargai kehidupan makhluk hidup
lainnya
⚫ Alam memiliki nilai spiritual dan estetika yang
melebihi nilai ekonominya
⚫ Motto Konservasi:
⚫ KITA TIDAK MEWARISI BUMI DARI ORANG
TUA, TETAPI KITA MEMINJAMNYA DARI
ANAK CUCU KITA

Aku terpasung disini,


bagaimana nasib
generasi
penerusku……..
harusnya aku dapat
membuat
beratus-ratus
generasi karena SIRIP HIU
usiaku yang panjang
Manfaat Konservasi
⚫ Terjaganya kondisi alam dan lingkungannya
⚫ Terhindarnya bencana akibat perubahan alam
⚫ Terhindarnya makhluk hidup dari kepunahan
⚫ Mampu mewujudkan keseimbangan lingkungan
baik mikro maupun makro
⚫ Mampu memberi kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan
⚫ Mampu memberi kontribusi terhadap
kepariwisataan
Tujuan lain konservasi
⚫ Preservasi
⚫ Pemulihan Atau Restorasi
⚫ Penggunaan Yang Seefisien Mungkin
⚫ Penggunaan Kembali (Recycling)
⚫ Mencarikan Pengganti Sumber Alam Yang
Sepadan Bagi Sumber Yang Telah Menipis
Atau Habis Sama Sekali.
⚫ Penentuan Lokasi Yang Paling Tepat Guna
⚫ Integrasi
Giant Barracuda
Hiu Martil
Manta
Ray Mola
mola

White Tip
Shark
Kima Raksasa

Dolphin

Napoleon
Wrasse
Penyu Whale Shark Dugong
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai