Anda di halaman 1dari 5

Nama: Alya Rahmah Ayuningsih

Kelas : X MIPA 1
Analisis KD. 3.2 Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati dan A

● https://www.wwf.or.id/?17020/keragaman-hayati-dalam-
ancaman
● http://mariberbagi-ilmu2.blogspot.com/2015/02/makalah-
keanekaragaman-hayati.html?m=1
● https://sekolah-matematika-
sains.blogspot.com/2016/05/Keanekaragaman-Hayati-
Pemanfaatan-Ancaman-Penyebab-Penurunannya-dan-
Upaya-Pelestariannya.html?m=1

Pengertian

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman


organisme yang menunjukkan kesuluruhan atau totalitas variasi gen,
jenis, dan ekosistem pada daerah. Keanekaragaman makhluk hidup
ini merupakan kekayaan bumi yang meliputi hewan, tumbuhan,
mikroorganisme dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta
ekosistem yang dibangunnya.

Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat


dibedakan menjadi tiga macam yaitu keanekaragaman gen
(genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan Keanekaragaman
ekosistem.

Tingkat Keanekaragaman Hayati

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang


terjadi dalam suatu jenis atau spesies mahluk hidup. Contohnya,
buah durian (Durio ziberhinus) ada yang berkulit tebal, berkulit tipis,
berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji
kecil. Sementara keanekaragaman genetik pada spesies hewan,
misalnya warna rambut pada kucing (Felis silvestris catus) ada yang
berwarna hitam, putih, abu-abu, dan cokelat.

Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan


oleh gen-gen yang terdapat di dalam kromosom yang di milikinya.
Kromosom tersebut diperoleh dari kedua induknya dari pewarisan
sifat. Namun demikian, ekspresi gen suatu organisme juga
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya.

Peningkatan keanekaraman gen dapat terjadi melalui hibridisasi atau


perkawinan silang antara organisme satu spesies yang berbeda
sifat, atau melalui proses domestikasi atau budidaya hewan atau
tumbuhan liar oleh manusia. Dengan hibridisasi akan diperoleh sifat
genetik baru dari organisme-organisme pada satu spesies.
Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut
varietas atau ras.

2. Keanekaragaman Tingkat Jenis (Spesies)

Keanekaragaman jenis atau spesies adalah perbedaan yang dapat


ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang
hidup disuatu tempat. Contohnya disuatu halaman terdapat pohon
mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati, cempaka,
jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupuu, dan
cacing.

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies


menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi
hubungan yang saling mempengaruhi antara satu spesies dengan
spesies lain, dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik
tempat hidupnya, misalnya : suhu, udara air, tanah, kelembapan,
cahaya matahari, dan mineral.

Ekosistem bervariasi sesuai spesies pembentuknya, misalnya


ekosistem alami antara lain : hutan, rawa, terumbu karang, laut
dalam, padang lamun (antara terumbu karang dengan mangrove),
mangrove (hutan bakau), pantai pasir, pantai batu, estuari (muara
sungai), danau, sungai, padang pasir, dan padang rumput. Jenis
organisme yang menyusun setiap ekosistem juga berbeda beda
misalnya pada ekosistem sungai terdapat ikan, kepiting, udang, ular,
dan ganggang air tawar.

Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh


berbagai faktor, antara lain posisi tempat berdasarkan garis lintang,
ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari, kelembapan, suhu, dan
kondisi tanah.

Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati, Ancaman dan


Upaya Pelestariannya

Tingginya keanekargaman hayati yang dimiliki Indonesia memang


dinilai sangat menguntungkan karena banyak di antara jenis hayati
yang ada memiliki manfaat sebagai bahan obat, bahan bangunan,
bahan dasar industri, maupun bahan-bahan lain yang sangat
diperlukan baik oleh Indonesia sendiri maupun oleh negara lain.
Jenis-jenis lain yang secara langsung tidak atau kurang bermanfaat
bagi kehidupan manusia pun ternyata sangat penting untuk
mendukung kehidupan jenis hayati yang diperlukan oleh manusia.

Keanekaragaman hayati yang tinggi juga menyebabkan banyak di


antara jenis hayati Indonesia memiliki populasi yang kecil atau
daerah sebarannya sangat terbatas (endemis) sehingga menjadi
rawan punah. Selain itu terdapat pula jenis pemangsa puncak, jenis
megaherbivora, jenis-jenis
yang berbiak dalam kelompok, dan jenis-jenis yang melakukan
migrasi.

Berbagai kegiatan manusia juga menyebabkan beberapa kelompok


hayati menjadi rawan mengalami kepunahan. Kegiatan tersebut
berupa pemanfaatan secara besar-besaran sampai melampaui daya
reproduksinya.

Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi berbagai makhluk


hidup. Sayangnya, kepunahan yang menimpa puluhan bahkan
ratusan spesies hewan dan tumbuhan di seluruh dunia bukanlah
karena seleksi alam. Kepunahan itu lebih karena seleksi buatan
manusia, di mana yang tak terjamah tangan manusia yang bisa
bertahan hidup.
Melebarnya kota-kota, lahan pertanian, dan infrastruktur merupakan
alasan utama sulitnya menahan kerusakan keanekaragaman hayati.

Demi meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap


punahnya sejumlah spesies dan dampaknya terhadap kualitas
kehidupan manusia, PBB mendeklarasikan tahun 2010 sebagai
Tahun Keanekaragaman Hayati Internasional. "Di Tahun
Keanekaragaman Hayati ini, saya menyeru setiap negara dan warga
planet ini untuk berkomitmen dalam aliansi global demi melindungi
kehidupan di bumi," ujar Sekjen PBB Ban Ki-moon ketika secara
resmi meluncurkan kampanye Tahun Keanekaragaman Hayati
Internasional di Berlin, Jerman, belum lama ini.

Sekjen PBB juga mengungkapkan, manusia adalah penyebab


terbesar kerusakan dan kepunahan spesies lain, 1.000 kali lebih
cepat dibanding kepunahan secara alami. "Kita tidak dapat
membiarkan hal ini terjadi terus menerus.

"Menyelamatkan keragaman spesies yang ada di alam seharusnya


merupakan langkah positif setelah KTT Perubahan Iklim di
Kopenhagen belum lama ini gagal menyepakati aturan yang
mengikat untuk memperbaiki lingkungan. Untuk itu, saat ini
pemerintah di seluruh dunia diminta membuat langkah yang
tegasintuk melindungi hutan, daerah aliran sungai (DAS), terumbu
karang, dan bagian ekosistem layinya. "Ini alarm buat kita semua,"
tegasnya.

UpayaPelestarian Keanekaragaman Hayati

Untuk mengatasi berbagai kerusakan yang mengancam ekosistem


dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, manusia
melakukan berbagai tindakan. Tindakan tersebut meliputi
penebangan hutan dengan terencana, reboisasi, pengendalian
hama dengan hewan predator, konservasi in situ dan eksitu serta
berbagai usaha pelestarian lainnya.

Anda mungkin juga menyukai