Keanekaragaman hayati tercermin dalam perbedaan warna, bentuk, ukuran, dan jumlahnya. Hayati itu
sendiri merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang keanekaragaman SDA (Sumber
Daya Alam) yang mencakup jumlah dari gen, spesies, maupun ekosistem di suatu tempat.
Keanekaragaman hayati tercermin dalam perbedaan warna, bentuk, ukuran, dan jumlahnya. Adapun
penjelasannya yakni sebagai berikut:
1. Perbedaan Warna
Keanekaragaman hayati tercermin melalui perbedaan warna. Contohnya seperti warna ikan cupang,
bunga anggrek, bunga mawar, dan lain-lain.
2. Perbedaan Ukuran
Keanekaragaman hayati juga dicerminkan melalui perbedaan ukuran. Contohnya ukuran hiu, kura-
kura, kadal, dan makhluk hidup lainnya yang bervariasi.
3. Perbedaan Bentuk
Perbedaan bentuk juga tercermin pada keanekaragaman hayati. Contohnya seperti bentuk kuda darat
tidak akan sama dengan kuda laut.
4. Perbedaan Jumlah
Keanekaragaman hayati di sejumlah tempat memiliki perbedaan jumlah. Hal ini bisa disebabkan karena
iklim, kondisi tanah, dan lain-lain.
5. Perbedaan Penampilan
Perbedaan penampilan pada keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh genetik atau ekosistem. Hal
ini juga mencakup sifat maupun teksturnya.
Semua spesies penting dalam ekosistem tempat mereka ditemukan. Saat ini planet ini menderita
kehilangan keanekaragaman hayati. Masalah serius ini terkait, antara faktor-faktor lain, dengan
tindakan manusia. Menurut WWF, “hilangnya keanekaragaman hayati yang terjadi antara tahun 1970
dan 2000, sekitar 35%, hanya sebanding dengan peristiwa kepunahan massal yang terjadi hanya empat
atau lima kali selama miliaran tahun dalam sejarah Bumi”. Ini berarti bahwa manusia memiliki dampak
negatif yang sangat besar dan sangat penting bahwa langkah-langkah diambil untuk menghindari efek
berbahaya dari tindakan antropik.
Kesimpulan