baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan
karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada
dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar.
Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi
organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari,
kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang
diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu.
tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat
tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak dan tingkat
organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari
tidak ada lagi sebelumnya. Tetapi dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies atau
takson yang bisa sangat luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu
kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan
takson Lazarus, di mana sebuah spesies dianggap telah punah tetapi muncul kembali.
Melalui proses evolusi, spesies yang baru muncul dari suatu mekanisme
spesiasi (dalam bahasa Inggris: speciation) di mana jenis makhluk hidup baru muncul
dan berkembang biak secara lancar bila mereka mempunyai ecology niche. Spesies
akan punah bila mereka tidak bisa bertahan bila ada perubahan pada ekologi mereka
ataupun bila persaingan semakin ketat dengan makhluk hidup lain yang lebih kuat.
Umumnya, suatu spesies akan punah dalam waktu 10 juta tahun, dihitung dari
permulaan kemunculannya. Beberapa spesies, biasanya juga disebut fosil hidup, telah
bertahan dan tidak banyak berubah selama ratusan juta tahun. Salah satu contoh fosil
dalam kurungan atau pada situasi yang diatur oleh manusia, dikatakan
diabaikan
massal. Kepunahan massal terbesar diperkirakan terjadi pada akhir jaman permian,
250 juta tahun lalu. Diperkirakan 77%-96% dari seluruh biota laut punah ketika ada
gangguan besar seperti letusan vulkanik serentak atau tabrakan dengan asteroid yang
menimulkan prubahan dramatik pada iklim bumi sehingga banyak spesies mengalami
kepunahan.
efektif ditentukan oleh laju kepunahan dan laju spesiasi. Spesiasi adalah proses yang
lambat. Selama laju spesiasi sama atau leih cepat daripada laju kepunahan maka
keanekaragaman hayati akan tetap konstan atau bertambah. Pada periode geologi
yang lalu hilangnya spesies diimbangi atau dilampaui oleh evolusi dan pembentukan
spesies baru. Saat ini tingkat kepunahan mencapai 100-1000 kali dari tingkat
kepunahan keenam.
dalam konservasi. Sebagian besar masyarakat telah memahami konsepsi spesies dan
pada spesies selama berabad abad dan telah mengembangkan sistem penamaan,
dilakukan, mulai dari pendanaan sampai program recovery difokuskan pada spesies.
1. Perusakan Habitat
melainkan kerusakan habitat sebagai akibat yang tak dapat dihindari dari
local dusun Pengekahan di daerah Lampung Barat, perubahan tata guna lahan
akan terus menjadi factor utama yang mempengaruhi SDA. Ancaman genting
2. Fragmentasi Habitat
Fragmentasi Habitat adalah peristiwa yang menyebabkan habitat yang
luas dan utuh menjadi berkurang serta terbagi-bagi. Antara satu fragment/
perca dengan lainnya seringkali terjadi isolasi oleh bentang alam yang
terdegradasi atau telah berubah. pada bentang alam daerah tepinya mengalami
serangkaian perubahan kondisi yang dikenal dengan istilah efek tepi. Hal ini
seperti ini Kerapkali terjadi daerah Konsesi pengelolaan Wildlife yang sengaja
terfragmentasi.
mikro daerah tepi berbeda dengan lingkungan mikro tengah, beberapa efek
Efek tepi masih dapat dideteksi sejauh min 250m kedalam hutan. Oleh karena
dengan daerah yang terbatas , hal ini juga dapat mempercepat proses
dan masalah yang terkait dalam low population. Dan yang terburuk dari
fragmentasi habitat adalah tepi efek dapat menciptakan evolusi tanaman atau
dan harus diatasi adalah kebakaran hutan yang sangat berdampak pada
degradasi adalah polusi. Polusi yang disebabkan oleh pestisida, limbah rumah
Secara alami karbondiosida (CO²), gas metana (CH4), dan gas – gas
sehingga menghangatksn permukaan bumi. Uap air dan gas – gas tersebut
dalam bentuk awan, menahan pantulan energi panas dari permukaan bumi.
Pengeluaran panas dari bumi keangkasa menjadi diperlambat. Gas ini disebut
gas rumah kaca karena fungsinya yang sama dengan rumah kaca. Dampak
yang sama terjadi dengan di bumi. jika rumah kaca bertambah drastic bisa
drastic, perubahan dataran akibat tekanan panas dari permukaan dan dasar
tertutup es dikutub utara dan antartica, proses ini akan terus bertambah dengan
sehingga dapat membanjiri komunitas pesisir ang posisinya lebih rendah atau
ancaman bagi terumbu karang dan ganggang yang hidup simbiotik. Dan ini
% trumbu karang hingga kedalaman 25m mengalami kematian, hal ini dapat
global, perubahan iklim dapat merubah komunitas biologi secara radikal dan
seperti lembah dan sungai di utara dan selatan, sangat perlu diidentifikasi
lebih dini dan dilindungi. Solusi kedua adalah penangkaran spesies dengan
mengancam 1/3 mamalia dan burung yang genting dan rentan kepunahan.
Untuk bertahan hidup manusia selalu berburu daging hewan liar “Bushmeat”
dan memanen makanan serta sumber daya alam hayati, ironisnya manusia saat
ini sudah banyak yang mulai meninggalkan culture lama yang sangat
memburu anak satwa dan berburu betina pada musim – musim tertentu,
melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam hayati agar dapat dipanen
secara berkala dan turun temurun. Hal ini masih dilakukan oleh masyarakat
karena itu manusia tidak berhak menyeleksi alam sebab alamlah yang akan
Perdagangan mahluk liar yang legal dan illegal mempunyai andil atas
seluruh dunia bernilai lebih dari US$ 10 Miliar per tahun, tidak termasuk ikan
Nyatanya, panen lestari jarang sekali dapat dicapai. Diperlukan upaya – upaya
alaminya. Biasanya spesies eksotik sulit untuk bertahan didaerah alam yang
beberapa factor, yang berasal dari evolusi spesies baru dampak dari
Secara tidak langsung penularan penyakit dapat terjadi akibat dari kegiatan
DISUSUN :