PENDAHULUAN
1
ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti
saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya.
Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan
dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa yang
menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kromatografi gel juga memiliki kelemahan:
1. kapasitas terbatas.
2. tidak dapat digunakan untuk cuplikan yang mempunyai ukuran hampir
sama.
3. prinsip pemisahan tidak seperti kromatografi lain.
Kekuranga yang paling menonjol adalah kapasitas puncak yang terbatas.
Ini berarti hanya ada sedikit pita yang dapat dihubungkan dengan kromatogram
total, karena kromatogram cukup pendek semua senywa terelusi sebelum to. Pada
kromatografi gel jarang terlihat lebih dari enam pita pada satu kromatogram. Ini
berarti bahwa kromatografi gel biasanya tidak dapat memisahkan secara sempurna
suatu cuplikan kompleks, tanpa pemisahan lebih lanjut dengan metode lain.
Kekurangan kedua adalah tidak dapat memisahkan senyawa-senyawa yang
mempunyai ukuran hampir sama. Hal ini menyingkorkan kromatografi gel dalam
banyak masalah pemisahan senyawa yang penting, termasuk pemisahan isomer.
Perbedaan pada kromatografi gel adalah prinsip pemisahan yang berbeda dengan
yang digunakan metode kromatografi lain. Konsep factor pemisahan α, dan factor
kapasitas k’ tidak bisa digunakan. Susunan fasa gerak juga relative tidak penting
pada kromatografi gel.
4
silang divinil benzena. Poragel dan Bio-Bead dapat untuk memisahkan senyawa
yang relative kecil sampai dengan berat molekul sekitar 20.000. Styragel untuk
memisahkan senyawa besar dengan berat molekul 20 juta. Gel vinil asetat berpori
serupa dengan gel polistirena, tetapi untuk senyawa dengan berat molekul rendah.
Merkogels pori kecil lebih baik digunakan untuk pemisahan senyawa dengan
berat molekul kurang dari 2000, dan kurang dari sejuta.
Fasa diam untuk kromatografi permeasi gel ( Pelarut organik )
Polistirena
Poragel, Styragel Waters
Bio-Bead-S Bio-Rad Labs
Gel vinil asetat
Merckogel – OR E. Merck, EM Labs
Silika atau gelas berpori
Porasil Water
Bio-Glas Bio-Rad Labs
Merckogel-Si E. Merck, EM Labs
Kromatografi permeasi gel ( KPG ) dengan pelarut organic juga dapat
dikerjakan dengan fasa diam kaku dari silica atau gelas berpori. Bahan ini lebih
stabil daripada gel organic dan pengisian kolompun lebih mudah. Tetapi kerap
kali memberikan retensi yang jelek karena terjadi serapan oleh permukaan silica.
Kalibrasi suatu fasa diam menyatakan kemampuan suatu gel memisahkan
cuplikan yang berbeda berat molekulnya. Suatu kalinerasi adalah suatu grafik
ukuran molekul cuplikan terhadap retensi relative.
Senyawa dengan berat molekul antara A dan B dapat masuk ke dalam
beberapa pori yang sesuai dengan ukuran molekul itu. Oleh karena itu senyawa ini
terelusi sesuai dengan penurunan ukuran molekul. Daerah antara ( A < VR < B )
merupakan daerah ukuran molekulnya berbeda dan terdapat dalam daerah
fraksinasi.
5
Ukuran molekul dalam kromatografi gel ditentukan oleh panjang molekul.
Beberapa pabrik menyatakan kalibrasi dalam satuan panjang molekul (A ) dari
berat molekul. Untuk suatu kelompok senyawa ( misalnya proteina globular,
polistirena monodispersi dsb. ) berat molekul naik secara teratur sesuai dengan
panjang molekul, dan kalibrasi dapat dinyatakan dalam berat molekul. Retensi
dalam kromatografi gel, diukur dalam satuan tetapan distribusi Ko dimana
Vr Vo
Ko
Vi
Harga Ko terdapat antara 0 ( eksklusi ) dan 1 ( permeasi total ).
Pabrik pembuat gel biasanya memberikan kalibrasi pendekatan untuk
suatu gel. Beberapa contoh diberikan dalam Gambar 75 untuk berbagai gel
polistirena yang dijual oleh Waters untuk Kromatografi Permeasi Gel. Kurva
kalibrasi yang tepat harus ditertapkan sendiri oleh pemakai untuk setiap kolom gel
dengan menggunakan baku polimer seperti yang digunakan dalam Gambar 75.
Alur kalibrasi untuk berbagai gel polistirena dijual oleh Waters untuk permeasi
gel.
2. Fasa Gerak
Dalam kromatografi gel, tidak seperti pada kromatografi cairan lainnya,
fasa gerak tidak diubah – ubah untuk mengatur resolusi. Fasa gerak dipilih dengan
6
kekentalan rendah pada suhu pemisahan ( supaya harga N tinggi ) dan untuk
melarutkan cuplikan. Fasa gerak dengan kekentalan rendah itu mempunyai titik
o
didih sekitar 25-50 C diatas suhu kolom. Jika cuplikan sukar larut, fasa gerak
dipilih supaya dapat melarutkan cuplikan.
Jika digunakan detector refraktometer, fasa gerak dipilih dengan indeks
refraksi optimum. Jika diperlukan kepekaan detector maksimum, indeks
refraksifasa gerak harus berbeda besar dengan indeks refraksi cuplikan.
Pengaruh fasa gerak pada fasa diam yang tak kaku untuk kromatografi gel
harus dipertimbangkan. Berbagai gel untk kromatografi permeasi gel dapat tahan
terhadap berbagai pelarut organic, tetapi ada perkecualian untuk aseton dan
alcohol tidak boleh digunakan dengan fasa diam polistirena.
3. Variabel Pemisahan Lainnya
Suhu dalam kromatografi gel dapat dinaikkan untuk cuplikan yang sukar
larut. Supaya mudah, semua pemisahan kromatografi gel dilakukan pada suhu
kamar. Tetapi beberapa polilefina dan poliamina berat molekul tinggi memerlukan
o
Suhu 100-135 C untuk pemisahan dengan perneasi gel, karena cuplikan ini tidak
cukup larut dalam suhu rendah.
Kalibrasi suatu kolom pada kromatografi gel dapat dilakukan dengan
bebagai cara. Kolom kromatografi permeasi gel biasanya dikalibrasi dalam
besaran panjang molekul atau diameter hidrodinamis ( A ). Sebab ukuran molekul
dalam kromatografi gel pada kenyataannya ditentukan oleh volume hidrodinamis,
yang berhubungan dengan panjang maksimum dari suatu molekul secara luas ,
lihat gambar 79. Pada waktu melihat pertama kali dapat membingungkan, Karena
jalan masuk pori gel seperti lebih ditentukan oleh penampang melintang
minimum, daripada oleh panjang molekul maksimum. Pada kenyataannya, hal ini
untuk pemisahan molekul kecil pada penyaringan molekul Linde 5A, dengan
eksklusi isoalkana yang lebih lebar tetapi lebih pendek. Pada kromatografi gel
yang dipisahkan lebih besar, waktu pemisahan lebih pendek. Molekul – molekul
yang tidak dapat masuk ke dalam pori, kemungkinan masuk itu naik dengan
turunnya diameter hidrodinamis. Penjelasan dasar antara pemisahan pada
penyaringan molekul dan kromatografi gel.
7
Gel padat
Fasa gerak
x-x-x
x-x
solut x- pori
x
y
Gambar 79. Ukuran molekul pada kromatografi gel sebagi fungsi dari panjang
molekul.
Alur kalibrasi yang dibuat oleh pabrik biasanya hanya pendekatan. Oleh
karena itu perlu dibuat kalibrasi yang benar untuk setiap kolom yang digunaka.
kalibrasi kolom untuk Kromatografi permeasi gel digunakan baku polistirena dan
poliglikol yang diketahui panjang molekulnya. Fraksi sempit meliputi rentang
ukuran molekul lebih dari 50 A. Ukuran molekul kecil digunakan n-alkana yang
panjang molekulnya ditentukan dengan
Lm = 2,5 + 1,25 n ( A )
N adalah jumlah atom karbon dalam molekul itu. Sebagai contoh, Lm n-pentana
adalah 2,5 + 1,25(5) = 8,75 A. Dalam hal ini senyawa baku diijeksikan dan Vr
diukur : dibuat alur harga Vr terhadap panjang molekul, seperti pada gambar 75.
Hubungan berat molekul dan panjang molekul sering sangat perlu, karena
ini dapat untuk mengubah besaran panjang dalam kromatografi gel ke distribusi
berat molekul dalam besaran berat molekul. Molekul polietilena linier dengan
panjang (dalam A) setara dengan 1,25n, dan berat molekul sama dengan n kali
berat monomer dibagi dua. Dalam hal ini monomernya adalah etilena ( n=2) dan
berat molekulna 28, maka berat molekul polietilena linier sama dengan ( berat
molekul monomer / 2) n/1,25n kali panjang, Lm ( dalam A ) atau
Berat molekul = 11 Lm ( polietilena linier )
Untuk polimer etilena tersubstitusi
Berat molekul = ( berat monomer / 2,5 ) Lm
8
Sebagai contoh, berat monomer polistirena adalah 104, maka berat
molekul oligomer polistirena adalah 41 kali panjang molekul Lm. Faktor
perbandingan antara berat molekul dan panjang molekul polietilena adalah 11,
untuk polistirena 41, ii dinaakan factor Q. Karena factor Q dari polimer sintetis
bervariasi antar 11 dan 41, harga rata-rata dianggap 20 untuk estimasi berat
molekul polimer.
4. Alat Kromatografi Permeasi Gel (KPG)
Alat – alat yang dapat digunakan untuk pekerjaan Kromatografi Permeasi
Gel adalah
Filter/degasser Filter/degasser
Injector
pump
Oven
(optional)
Loop Waste containing
GPC columns
DRI LS detector
detector
All this in the same time, about 20-60 minutes, as a simple GPC run
The intensities may be converted to the Rayleigh factors in the usual way, as for a
conventional Zimm plot
A GPC column set is used to separate the macromolecules according to size, in
the usual “big first” order of elution. After leaving the column, the molecules
flow past a light scattering detector (using one or more angles) and then to a
concentration detector.
9
2.2 Cara Kerja Kromatogragi Permeasi Gel
GPC memisahkan berdasarkan ukuran atau volume hidrodinamik (jari-jari
kisaran) dari analit. Ini berbeda dari teknik pemisahan lainnya yang bergantung
pada interaksi kimia atau fisik dengan analit yang terpisah. Pemisahan terjadi
melalui penggunaan manik-manik berpori yang dikemas dalam kolom (lihat fase
stasioner (kimia)).
10
Jika analit terlalu besar atau terlalu kecil, masing-masing akan tidak disimpan atau
sepenuhnya dipertahankan. Analitik yang tidak ditahan dielusi dengan volume
bebas di luar partikel (Vo), sedangkan analit yang sepenuhnya ditahan dielusi
dengan volume pelarut yang disimpan di pori-pori (Vi). Volume total dapat
dipertimbangkan dengan persamaan berikut, di mana Vg adalah volume gel
polimer dan Vt adalah volume total:
Vt = Vg + Vi + Vo
Seperti dapat disimpulkan, ada kisaran terbatas dari berat molekul yang dapat
dipisahkan oleh setiap kolom dan oleh karena itu ukuran pori-pori untuk kemasan
harus dipilih sesuai dengan kisaran berat molekul analit yang akan dipisahkan.
Untuk pemisahan polimer, ukuran pori harus sesuai urutan polimer yang
dianalisis. Jika sampel memiliki rentang berat molekul yang luas, mungkin perlu
menggunakan beberapa kolom GPC secara bersamaan satu sama lain untuk
menyelesaikan sampel secara penuh.
11
Dalam 4 ml sampel daraj terkandung
0,243
= 0,250 mg aseton
0,970
12
standar dengan PDI kurang dari 1,2 biasanya digunakan untuk menyesuaikan
dengan GPC. Sayangnya, polystyrene cenderung menjadi sangat linear polimer
dan karena itu sebagai standar itu hanya berguna untuk membandingkan ke
Polimer lainnya yang dikenal relatif linear dan ukuran yang sama.
13
lingkungan sehingga menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. Pembuatan
kopolimer dari polimer sintetik dengan polimer alam merupakan salah satu cara
untuk mengatasi masalah tersebut. Pada penelitian kali ini, kopolimer blok telah
dibuat melalui kopolimerisasi antara monomer stirena dan poli(3-hidroksibutirat)
dengan menggunakan benzoil peroksida sebagai inisiator. Hubungan antara
struktur dan sifat-sifat kopolimer hasil sintesis dianalisis menggunakan GPC (Gel
Permeation Chromatography).
14
Spektra standar natrium algianat adalah 3,0828 dan 3,290 menit.
Munculnya 2 puncak pada spektum pemisahan dengan kromatografi gel permeasi
disebabkan. Terpecahnya rantai natrium alginat. Proses pengendapan,
penyaringan, pemanasan dan preparasi menyebabkan rantai alginat terpecah
menjadi fraksi molekul yang bobot molekulnya lebih rendah sehingga
memungkinkan terjadinya penristribusian bobot. Hal ini dapat terjadi karena
alginate merupakan poli ionic dan polidispersi
Dengan metode kurva kalibrasi standar maka akan didapat bobot molekul
sample. Dalam hal ini waktu tambat berbanding terbalik dengan logaritma dari
berat molekul polisakarida.
15
16
BAB III
PENUTUPAN
3.3 Kesimpulan
1. Kromatografi gel merupakan metode kromatografi baru, meliputi
kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi
permeasi gel.
2. Kromatografi gel memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya:
a. pita-pita sempit.
b. waktu pemisahan pendek.
c. waktu pemisahan mudah diramalkan.
d. Harga Tr sesuai dengan ukuran cuplikan.
e. tidak terjadi kehilangan cuplikan atau reaksi selama pemisahan.
f. hanya terjadi sedikit masalah dalam deaktivasi kolom.
3. Kromatografi gel juga memiliki kelemahan:
a. kapasitas terbatas.
b. tidak dapat digunakan untuk cuplikan yang mempunyai ukuran hampir
sama.
c. prinsip pemisahan tidak seperti kromatografi lain.
17