BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahi pengertian, sistem, keadaan dan hukum dari
termodinamika.
2. Untuk mengetahui pengaplikasian termodinamika dalam proses seperti
pada alat refrigerator, kompresor, condensor, boiler, cooler, heater,
evaporator dan heat exchanger.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Termodinamika
2.1.1 Pengertian Termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika
reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan
istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalahproses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena
termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
2. Sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:
3. Sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran
benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Gambar 1. Refrigerator
4. Fungsi Refrigerator
a. Pemisahan gas-gas dari udara (Air Sparation Plant), yaitu gas N2, O2, dan
Ar
b. Pencairan gas Amoniak (Synthetic Amonia Plant), yaitu dengan cara gas
ammoniak dikondensasikan pada suhu 0oF – 50oF.
c. Dehumidification of air, yaitu penurunan kadar uap air di udara dan proses
ini diperlukan juga oleh pabrik O2 (Air Sparation Plant).
d. Air Conditioning (Penyejuk udara) digunakan untuk mendapatkan
kesegaran udara yang nyaman sesuai kondisi udara yang dinginkan
manusia yaitu seperti: Pemakaian AC pada ruang kerja, pada dunia
kedokteran digunakan untuk membantu penyembuhan pasien agar dapat
berlangsung lebih cepat apabila keadaan udara diatur dan disesuaikan
dengan kondisi pasien.
5. Komponen Refrigerator
a. Kompresor
b. Kondensor
c. Pipa Kapiler / Katup Ekspansi ( Expansion Valve).
d. Evaporator
6
2.2.2 Kompresor
1. Pengertian Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara.
2. Prinsip Kerja Kompresor
Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia.
Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam–dalam untuk meniup api lilin,
maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga
menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau dihembuskan
untuk meniup api lilin tersebut.
3. Jenis-jenis Kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada
volume dan tekanannya.
7
4. Skema Kompresor
Gambar 2. Kompresor
8
2.2.3 Bolier
1. Pengertian Bolier
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke
air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau
steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses.
Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar
1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik.
3. Komponen Boiler
Berikut ini merupakan komponen-komponen boiler antara lain:
a. Furnace
9
b. Steam Drum
c. Superheater
d. Air Heater
e. Economizer
f. Safety valve
g. Blowdown valve
4. Klasifikasi Boiler
Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi
dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas
buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang
akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
1. Berdasarkan tipe pipa :
a. Fire Tube
b. Water Tube
2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :
a. Solid Fuel
b. Oil Fuel
c. Gaseous Fuel
d. Electric
3. Berdasarkan kegunaan boiler :
a. Power Boiler
b. Industrial Boiler
c. Commercial Boiler
d. Residential Boiler
e. Heat Recovery Boiler
5. Skema Boiler
Gambar 3. Boiler
2.2.4 Cooler
1. Pengertian Cooler
Cooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over
heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan
menggunakan media cairan dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari
fluida yang panas ke media pendingin.
Prinsip kerja cooler adalah menarik udara segar dari luar, kemudian
menyaring dan mendinginkannya dengan menggunakan CEL PAD sebagai Filter.
Sehingga debu dan udara panas dari dalam ruangan akan terdorong keluar.
Dengan menggunakan sistem ini maka akan terjadi pertukaran udara dari luar ke
dalam ruangan, penurunan suhu dan peningkatan jumlah O2 dalam waktu yang
sama.
3. Jenis-jenis Cooler
Cooler terdiri dari beberapa jenis, dengan proses yang berbeda-beda,
berikut merupakan jenis-jenis cooler:
(1) Shell and tube cooler
Pada cooler jenis ini, proses pendinginan fraksi dilakukan dengan cara
mengalirkan fraksi panas melalui pipa, sedangkan air pendingin dialirkan melalui
shell sehingga akan mengalami kontak langsung dengan dengan permukaan pipa
yang berisi fraksi panas dan panas dari fraksi tersebut akan diserap oleh aliran air.
penyerapan panas oleh air pendingin, sehingga fraksi yang keluar dari box cooler
telah sesuai dengan panas yang diinginkan.
2.2.5 Heater
1. Pengertian Heater
Electrical Heating Element (elemen pemanas listrik) banyak dipakai
dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam rumah tangga ataupun peralatan dan
13
mesin industri. Bentuk dan type dari Electrical Heating Element ini
bermacam macam disesuaikan dengan fungsi, tempat pemasangan dan media
yang akan di panaskan.
3. Jenis-jenis Heater
Terdapat berbagai variasi dalam mendesain fired heater. Ditinjau dari
bentuk casingnya, pada umumnya tipe heater yang digunakan di kilang minyak
ada tiga macam, yaitu berbentuk box, silindris, dan cabin
(i) Box Heater
Merupakan heater yang konfigurasi strukturnya berbentuk box. Terdapat
berbagai desain yang berbeda untuk heater tipe box. Desain ini meliputi berbagai
macam variasi dari konfigurasi tube coil, yaitu horizontal, vertikal, helikal dan
arbor. Tube dalam seksi radiasi dalam heater disebut tube radian/ radiant tube.
Panas yang diambil oleh tube-tube ini terutama diperoleh langsung secara radiasi
dari nyala api dan dari pantulan panas refractory.
14
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1 Evaporator
3.1.1 Pengertian Evaporator
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Jadi hasil utamanya adalah cairan dengan konsentrasi
yang lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa, yaitu dengan
adanya perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa penguapan pelarut,
dan transfer panas, yaitu adanya energi panas yang diperlukan untuk menguapkan
pelarut. Sumber panas yang biasa digunakan adalah uap air (steam).
(v) Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk larutan
yang mudah menimbulkan buih dan kerak
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan
partikel atau zat tersebut secara fisik.
2. Penukar panas cangkang dan buluh (Shell and Tube Heat Exchanger)
menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan
panasnya harus diatur.
3. Penukar Panas Plate and Frame (Plate and Frame Heat Exchanger)
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak
lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak (biasanya terbuat dari karet). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh
suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 (kebanyakan segi empat)
terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan
masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui
lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal.
Dalam industri kimia banyak terdapat berbagai alat yang digunakan untuk
mempermudah proses yang terjadi dalam suatu industri kimia. Alat–alat tersebut
mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan proses kimia yang dikerjakan serta
jenis bahan baku. Pemilihan alat menjadi hal yang penting karena berpengaruh
pada perlakuan yang diberikan. Produk yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan
yang diinginkan apabila alat yang digunakan tidak sesuai. Adapun contoh aplikasi
termodinamika yang sering terlihat diantaranya: refrigerator, kompresor,
condensor, boiler, cooler, heater, eveporator, heat exchanger dan lain-lain.
4.2 Saran
Setelah penulis menyelesaikan makalah ini, ada beberapa saran yang ingin
penulis sampaikan kepada pembaca diantaranya:
1. Meskipun berbagai alat dengan kegunaan dan spesikafi yang telah
dicipakan sangat banyak, masih perlu banyak lagi optimasi-optimasi
dalam alat tersebut contohnya heater yang mendapatkan energi dalam
bentuk listrik dan diubah menjadi energi panas, tentu hal ini membutuhkan
cost yang besar.
2. Penulis menghimbau kepada pembaca agar dapat melihat secara langsung
alat-alat kimia yang digunakan di pabrik kimia agar lebih memahami.
26
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.J. Transport Process and Unit Operations. London: A11yn and
Bacon Inc.1987.
Incropera, F.P. dan Dewitt, D.P. Fundamental of Heat and Mass Transfer.
California: JohnWiley & Sons. 2002.
Kern, D.Q. Process Heat Transfer. New York: Mc Graw Hill. 1950.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Refrigerator............................................................................... 6
Gambar 2. Kompresor ................................................................................ 8
Gambar 3. Boiler ........................................................................................ 12
Gambar 4. Shell and tube cooler ................................................................ 12
Gambar 5. Box cooler ................................................................................ 13
Gambar 6. Box heater ................................................................................. 15
Gambar 7. Cabin heater .............................................................................. 15
Gambar 8. Vertical cylinder heater ............................................................ 16
Gambar 9. Horizontal tube evaporator ....................................................... 18
Gambar 10. Vertical tube evaporator ........................................................... 19
Gambar 11. Forced circulation evaporator ................................................... 19
Gambar 12. Long tube vertical evaporator (LTV) ....................................... 20
Gambar 13. Double pipe heat exchanger ..................................................... 23
Gambar 14. Shell and tube heat exchanger .................................................. 23
Gambar 15. Plate and frame heat exchanger ................................................ 24
Gambar 16. Spiral heat exchanger ............................................................... 26