Anda di halaman 1dari 5

Penentuan Berat Molekul Polimer

Penentuan Berat Molekul Polimer dengan Metode Kromatografi Permeasi Gel (KPG)

Kromatografi berasal dari bahasa Yunani Kromatos yang berarti warna dan Graphos yang berarti menulis. Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusun cuplikan antara dua fasa. Satu fasa tinggal pada system dan dinamakan fasa diam . Fasa lainnya, dinamakan fasa gerak, memperkolasi melalui celah-celah fasa diam. Gerakan fasa menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan. Ada banyak teknik pemisahan tetapi kromatografi merupakan teknik paling banyak di gunakan. Kromatografi merupakan metode pemisahan yang sederhana. Prosedur kromatografi masih dapat digunakan, jika metode klasik tidak dapat dilakukan karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas campuran yang hendak di pisahkan atau sifat berkerabat zat yang dipisah. Krom atografi ada bermacam - macam diantaranya kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, penukar ion, penyaringan gel dan elektroforesis. Teknik kromatografi permeasi gel (GPC) berkembang sebagai cara penentuan bobot molekul polimer yang digunakan sejak tahun 1960-an. Kromatografi gel merupakan metode kromatografi baru, meliputi kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi permeasi gel. Kromatografi ini paling mudah dimengerti dan paling mudah dikerjakan dan sederhana. Diantara aplikasinya dapat digunakan untuk menentukan bobot molekul polimer Metode ini dapat digunakan terhadap suatu cuplikan yang larut dan penggunaan utama kromatografi gel biasanya dalam salah satu dari tiga hal ini. Pertama, kromatografi gel sangat berguna untuk untk pemisahan spesies dengan berat molekul tinggi (BM >2000), terutama yang tak terionkan. Selain dariresolusi dari setiap makromolekuler seperti protein dan asam nukleat, kromatografi gel dapat digunakan untuk mendapatkan distribusi berat molekul dari polimer sintetis. Kedua, campuran sederhana dapat dipisahkan secara mudah dengan kromatografi gel, terutama jika penyusun campuran itu memiliki berat molekul yang sangat berbeda. Untuk hal ini dapat dilakukan dalam jumlah besar. Ketiga, kromatografi gel sangat cocok untuk kerja awal, pemisahan eksplorasi dari cuplikan yang tak diketahui. Pemisahan ini memberikan gambaran isi cuplikan, sehingga dapat diketahui dengan cepat apakah cuplikan itu memiliki berat molekul rendah atau berat molekul tinggi. Vivayanti Nurhidayah 1621112009

Penentuan Berat Molekul Polimer Metode ini didasarkan pada teknik fraksinasi yang tergantung dari ukuran molekul polimer yang diinjeksikan ke dalam suatu kolom yang terdiri atas gel berpori berjari jari sekitar 50 1060 A. Kolom dapat melewatkan molekul pelarut yang merupakan fasa bergerak, sedangkan molekul polimer yang lebih kecil dapat memasuki pori pori gel, karena itu bergerak lebih lambat disepanjang kolom dibanding molekul besar. Elemen yang keluar dideteksi dengan cara spektroskopi atau cara cara fisik lainnya dan dikalibrasi dengan larutan polimer standar untuk menghasilkan kurva distribusi bobot molekul. Suatu kolom diisi beberapa bentuk bahan kemasan polimer bersambung silang (yang menggembung jika terdapat pelarut) dan mempunyai lubang-lubang atau celah-celah. Larutan sampel polimer yang sedang ditelti dilewatkan ke dalam kolom dan dielusi dengan melewatan lebih banyak pelarut. Makin kecil molekul polimer, makin sukar ia terelusi dari kolom, karena lebih mudah berpindah melalui celah-celah tadi. Dengan demikian molekul paling besar (massa molekul tinggi) akan terelusi terlebih dahulu karena tidak dapat memasuki lubang kemasan. Hasil kromatografi permeasi gel dicatat dalam bentuk kurva.

Kromatografi gel memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya: 1. Pita - pita sempit. 2. Waktu pemisahan pendek. 3. Waktu pemisahan mudah diramalkan. 4. Harga Tr sesuai dengan ukuran cuplikan. 5. Tidak terjadi kehilangan cuplikan atau reaksi selama pemisahan. 6. Hanya terjadi sedikit masalah dalam deaktivasi kolom.

Kromatografi gel juga memiliki kelemahan: 1. Kapasitas terbatas 2. Tidak dapat digunakan untuk cuplikan yang mempunyai ukuran hampir sama. 3. Prinsip pemisahan tidak seperti kromatografi lain.

Vivayanti Nurhidayah 1621112009

Penentuan Berat Molekul Polimer Kekurangan yang paling menonjol adalah kapasitas puncak yang terbatas. Ini berarti hanya ada sedikit pita yang dapat dihubungkan dengan kromatogram total, karena kromatogram cukup pendek semua senyawa terelusi sebelum total. Pada kromatografi gel jarang terlihat lebih dari enam pita pada satu kromatogram. Ini berarti bahwa kromatografi gel biasanya tidak dapat memisahkan secara sempurna suatu cuplikan kompleks, tanpa pemisahan lebih lanjut dengan metode lain. Kekurangan kedua adalah tidak dapat memisahkan senyawa-senyawa yang mempunyai ukuran hampir sama. Perbedaan pada kromatografi gel adalah prinsip pemisahan yang berbeda denganyang digunakan metode kromatografi lain. Konsep factor pemisahan , dan factor kapasitas k tidak bisa digunakan. Susunan fasa gerak juga relative tidak penting pada kromatografi gel. Pengelompokkan berbagai penggunaan kromatografi gel biasanya dibagi dalam dua teknik yaitu teknik filtrasi gel (pelarut air) dan kromatografi permeasi gel (pelarut organik).

FASA DIAM Pemisahan dalam kromatografi gel sebagian besar ditentukan oleh jenis fasa diam yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan gel atau fasa diam untuk suatu pemisahan merupakan langkah penting. Fasa diam yang di gunakan untuk kromatografi gel merupakan bahan dalam ukuran pori berbeda-beda dimana setiap ukuran cocok untuk pemisahan senyawa yang tertentu berat molekulnya. Kebanyakan dengan kromatografi permeasi gel digunakan fasa diam polistirena berpori yang mempunyai ikatan silang divinil benzena. Poragel dan BioBead dapat untuk memisahkan senyawa yang relative kecil sampai dengan berat molekul sekitar 20.000. Styragel untuk memisahkan senyawa besar dengan berat molekul 20 juta. Gel vinil asetat berporiserupa dengan gel polistirena, tetapi untuk senyawa dengan berat molekul rendah. Merkogels pori kecil lebih baik digunakan untuk pemisahan senyawa dengan berat molekul kurang dari 2000, dan kurang dari sejuta.

FASA GERAK Dalam kromatografi gel, tidak seperti pada kromatografi cairan lainnya, fasa gerak tidak diubah ubah untuk mengatur resolusi. Fasa gerak dipilih dengan kekentalan rendah pada suhu pemisahan ( supaya harga N tinggi ) dan untuk melarutkan cuplikan. Fasa gerak dengan kekentalan rendah itu mempunyai titik didih sekitar 25-50C diatas suhu kolom. Jika cuplikan sukar larut, fasa gerak dipilih supaya dapat melarutkan cuplikan. Jika digunakan Vivayanti Nurhidayah 1621112009

Penentuan Berat Molekul Polimer detector refraktometer, fasa gerak dipilih dengan indeks refraksi optimum. Jika diperlukan kepekaan detector maksimum, indeks refraksi fasa gerak harus berbeda besar dengan indeks refraksi cuplikan. Pengaruh fasa gerak pada fasa diam yang tak kaku untuk kromatografi gel harus dipertimbangkan. Berbagai gel untk kromatografi permeasi gel dapat tahan terhadap berbagai pelarut organic, tetapi ada perkecualian untuk aseton dan alcohol tidak boleh digunakan dengan fasa diam polistirena.

Vivayanti Nurhidayah 1621112009

Penentuan Berat Molekul Polimer

Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/31655948/Kromatografi-Permeasi-Gel-1 http://pelatihanguru.net/teknik-kromatografi-permeasi-gel-gpc http://liliathreey.blogspot.com/2012_05_01_archive.html http://nursantianggerratnawati.blogspot.com/2013/02/kromatografi-permeasi-gel.html

Vivayanti Nurhidayah 1621112009

Anda mungkin juga menyukai