Anda di halaman 1dari 26

Kromatografi

Eksklusi /
Permeasi Gel
KELOMPOK III
• 1. HARMITA SURYANI
2. IKA NOFRIYANTI
3. IRMA KOMALA SARI
4. IRDATI
5. IZON PERMANA FITRA
6. MARTHA WINDA
Konten Materi

1 2 3 4

Pengertian Prinsip Kerja Kelebihan d Analisis


GPC an Kekurang Jurnal
an
Pengertian
Kromatografi
Menurut Rochman (2020) kromatografi merupakan suatu metode dimana komponen-komponen
dalam campuran dipisahkan dalam suatu kolom penyerap dalam system yang mengalir.
Kromatografi adalah metode pemisahan secara fisika dimana komponen-komponen yang akan
dipisahkan terbagi di antara dua fase, yakni fase diam sementara dan fase gerak ke arah tertentu
Pengertian
Kromatografi Eksklusi
Kromatografi Ekslusi atau disebut juga dengan kromatografi permeasi gel merupakan
kromatografi yang digunakan dalam memisahkan atau menganalisis senyawa dengan berat
molekul lebih dari 2000 dalton (Rochman, 2020).

Menurut Ma, et al (2021) Kromatografi permeasi Gel atau dikenal dengan kromatografi eksklusi
ukuran merupakan salah satu teknik kromatografi cair yang memisahkan sampel polimer
berdasarkan ukuran atau volume hidrodinamik molekur dari molekul yang berbeda ( proses
pemisahan terjadi pada kolom yang terhubung dimana kolom tersebut berisi bahan fase diam
seperti polistrine dan gel silika)
Prinsip Kerja GPC

Proses pemisahan pada kromatografi permeasi gel terjadi pada kolom yang berisi silika gel
ataupun polystryne. Pemisahan dengan menggunakan kromatografi permeasi gel dibagi menjadi
dua fase yaitu fase diam dan fase bergerak.
Macam- Macam Gel yang digunakan dalam
GPC
Menurut Rochman (2020), terdapat beberapa macam Gel pada Fase diam
Sphadex
Digunakan untuk pemisahan protein. Bahan disintesis dari polisakarida seperti dekstran. Adanya residu gugus hidroksil menyebabkan
dekstran menjadi polar sehingga dapat direaksi dengan epiklorhidrin (CH 2(O)CHCH2Cl). Polimer yang terjadi dapat dikontrol dengan
penambahan asam.
Bio-Gel
Golongan yang bersifat inert dinakan Bio-Gel P, yang dibuat ddengan kopolimerisasi dari akrilamida dan N-N’ metil-bis-akrilamid.
Senyawa ini tidak larut dalam air maupun pelarut organic.
Agarosa
Digunakan untuk pemisahan senyawa berbobot molekul > 500.000, dinamakan juga dengan Bio-Gel A. Dibuat dari poligalaktopiranosa
sehingga agak lunak dan tidak tahan tekanan tinggi.
Stiragel
Digunakan untuk pemisahan senyawa yang tidak larut sama sekali dalam air dan menggelembung dalam pelarut organic. Stiragel dibuat
dari polistiren yang tahan pada suhu di atas 150 0. Berat molekul senyawa yang dapat dipisahkan antara 16.000-40.000 Dalton.
Prinsip Kerja GPC
Fase Diam
Fase diam pada kromatografi permeasi gel terdiri dari partikel-partikel kecil yang mengandung banyak pori-pori dengan
ukuran berbeda. Ketika sampel polimer yang diuji dilarutkan dalam pelarut, diasumsikan bahwa rantai polimer terlarut
terjerat ke dalam unit bola dengan ukuran molekul yang berbeda.

Fase Bergerak
Saat mengalir melalui kolom bersama dengan fase bergerak, unit bola ini dengan ukuran molekul yang lebih
besar(ditandai dengan warna merah) dipisahkan oleh pori-pori dengan ukuran yang lebih kecil pada diam karena efek
pemisahan berdasarkan ukuran. Dengan demikian, ukuran besar molekul diekstraksi dengan cepat dan waktu ekstraksi
atau waktu retensi yang sesuai lebih sedikit. Sebagai perbandingan, aliran molekul kecil (ditandai dengan warna biru)
mengalir pada jaringan pori-pori kecil yang lebih luas dan waktu elusi (ekstraksi) atau waktu retensi yang sesuai lebih
lama. Berdasarkan prinsip ini, sampel polimer dapat dipisahkan berdasarkan ukuran molekul yang berbeda yang dicatat
sebagai waktu elusi /ekstraksi yang berbeda. (Ma, et al, 2021)
Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 1. Diagram Prinsip kerja GPC (Ma et al 2021)


Kelebihan dan Kekurangan GPC

Kelebihan
1. Kromatografi Permeasi Gel (GPC) tidak hanya memberikan informasi BM (bobot molekul
rata-rata jumlah, bobot molekul rata-rata berat dan bobot molekul rata-rata Z, tetapi juga
akan diperoleh informasi mengenai distribusi bobot molekul (DBM) (Hendrana, dkk, 2004).
2. Digunakan untuk menganalisis suatu bahan polimer.
3. Waktu pemisahan yang singkat
4. Waktu pemisahan mudah diramalkan
5. Terhindar dari kehilangan sampel
6. Variasi larutan dapat diaplikasikan tanpa mengganggu proses filtrasi
Kelebihan dan Kekurangan GPC

Kekurangan
1. Hanya sejumlah frekuensi yang dapat diakomodasi karena skala waktu kromatogram yang
singkat
2. Tidak dapat digunakan pada sampel dengan ukuran yang seragam. Seperti isomer.
Analisis Jurnal
Jurnal Ma, et al (2021)
Identitas jurnal

Judul Artikel: Application of gel permeation chromatography technology in Asphalt Material:


A review
(Aplikasi dari teknologi kromatografi permeasi gel pada material aspal: sebuah review)

Penulis: Jianmin Ma, Guoqiang Sun, Daquan Sun, Fan Yu, Mingjun Hu, Tong Lu.

Nama Jurnal: Construction and Building Material 278 (2021) 122386


Pendahuluan
Fenomena penuaan aspal merupakan karakteristik khas yang harus dipertimbangkan dalam
evaluasi kinerja pengikat aspal. Penelitian substansial telah dilakukan untuk menganalisis
fenomena penuaan dan kinetika penuaan dari berbagai pengikat aspal menggunakan kromatografi
permeasi gel. Untuk aspal dasar, kesimpulan identik diperoleh bahwa transisi dari molekul kecil
ke molekul besar terjadi selama proses penuaan oksidatif termal. GPC juga digunakan untuk
memprediksi kinerja campuran aspal dan perkerasan aspal. Secara keseluruhan, penerapan GPC
dalam bahan aspal telah mendorong desain, persiapan, karakterisasi dan prediksi kinerja bahan
pengikat aspal dan perkerasan aspal, sementara masih ada masalah yang harus diatasi dalam hal
metode pengujian, pengolahan data dan aplikasi praktis di berbagai pengikat aspal.
Pendahuluan
Tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk memperkenalkan prinsip dasar, metode pengujian dan
pengolahan data pengujian GPC, dan kemudian merangkum aplikasi GPC yang canggih dalam
bahan aspal dan memberikan saran untuk perbaikan lebih lanjut. jurnal ini diharapkan dapat
membantu peneliti untuk memahami perilaku pengikat aspal dari perspektif distribusi berat
molekul dan mengoptimalkan proses produksi pengikat aspal berdasarkan persyaratan kinerja.
Metode
Persiapan larutan aspal
Sebelum dilakukan pengujian, sampel aspal dilarutkan dalam pelarut tetrahydrofuran (THF) karena reprodusibilitasnya
sangat baik dibandingkan pelarut lain seperti toluene. Larutan aspal didiamkan pada suhu ruangan selama 24 jam atau
dapat juga dicampur menggunakan sentrifuge.
Metode
Pemisahan larutan aspal yang disuntikkan
Ketika sampel aspal benar-benar larut dalam pelarut, larutan aspal terlarut disaring menggunakan filter untuk
menghilangkan partikel yang tersuspensi dan komponen yang tidak larut. Filter yang paling umum digunakan adalah
filter syringe polytetrafluoroethylene (PTFE) dengan ukuran saringan yang berbeda: 0,2 lm, 0,45 lm, dan 0,5 lm.
Larutan aspal yang telah disaring kemudian diinjeksikan ke dalam injektor menggunakan spuit kaca volume kecil pada
volume yang ditentukan, yang dibawa oleh pelarut THF yang mengalir pada laju alir konstan. Fase gerak THF dipompa
oleh sistem pompa yang terhubung. Ketika molekul aspal terlarut mengalir melalui kolom, molekul dengan ukuran
yang berbeda dipisahkan berdasarkan prinsip seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. dideteksi oleh detektor yang
menghasilkan kurva kontinu yang menunjukkan intensitas respons versus volume retensi. Volume retensi dapat
ditransfer ke waktu retensi atau waktu elusi karena laju aliran konstan di bawah kondisi pengujian yang sama
Gambar 2. Diagram Teknik pengambilan sampel GPC (a) dari pelarutan bahan pengikat dan
campuran (b) ekstraksi bertahap (Ma et al 2021)
Gambar 3. Diagram komponen peralatan dari kromatografi permeasi gel (GPC) (Ma et al 2021)
Hasil

Keterangan:
1. LMS (Large
Molecular Size)/
Molekul ukuran
besar
2. MMS (Medium
Molecular Size)/
Molekul ukuran
sedang
3. SMS (Small
Molecular Size)/
Molekul ukuran
kecil
Gambar 4. tipe distribusi dari ukuran molekul pengikat aspal (Ma et al 2021)
Hasil

Gambar 5. Pembagian divisi dari profil kromatografi permeasi gel berdasarkan rentang ukuran
untuk modifikasi polimer pengikat aspal (Ma et al 2021)
Gambar 6. perubahan struktur molekul dari modifikasi Styrene-Butadiene-Styrene (SBS) aspal
selama proses penuaan(Ma et al 2021)
Kesimpulan
GPC adalah salah satu teknologi diagnosis yang paling sering digunakan untuk mengkarakterisasi
aspal pada tingkat molekul.
Untuk menghilangkan kesalahan percobaan yang disebabkan oleh variasi konsentrasi aspal, proses
normalisasi di mana nilai respons dibagi dengan nilai respons maksimum disarankan untuk
memproses data mentah yang diperoleh.dari GPC
GPC memfasilitasi penilaian yang tepat dari efek penuaan dengan mengukur transisi antara populasi
molekuler yang berbeda selama proses penuaan. Sejak proses penuaan pengikat aspal disebabkan
oleh efek kopling panas, radiasi, kelembaban dan oksigen, masih ada kesenjangan pengetahuan
antara distribusi berat molekul dan kontribusi masing-masing faktor. Diinginkan bahwa pekerjaan
masa depan fokus pada evolusi struktur molekul berdasarkan analisis kinetika penuaan bahan
pengikat aspal dengan mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan dan kombinasinya.
Daftar Pustaka

Hendrana, S., M. Utama, I. H. Purwanto, Herwinarni, dan I. Karyaningsih. 2004. Analisis


Kromatografi Permeasi Gel Dari Kopolimer Cangkok Radiasi MetilMetakrilat
Pada Karet Alam. Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 5 (2).
Ma, J., G. Sun, D. Sun, F. Yu, M. Hu, T. Lu. 2021. Application of Gel Permeation
Chromatography Technology in Asphalt Material: A Review. Construction and
Building Material 278 (122386).
Rochman, A. 2020. Analisis Farmasi dengan Kromatogradi Cair. Yogyakarta: UGM
Press.
Thanks!!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai