Eksklusi /
Permeasi Gel
KELOMPOK III
• 1. HARMITA SURYANI
2. IKA NOFRIYANTI
3. IRMA KOMALA SARI
4. IRDATI
5. IZON PERMANA FITRA
6. MARTHA WINDA
Konten Materi
1 2 3 4
Menurut Ma, et al (2021) Kromatografi permeasi Gel atau dikenal dengan kromatografi eksklusi
ukuran merupakan salah satu teknik kromatografi cair yang memisahkan sampel polimer
berdasarkan ukuran atau volume hidrodinamik molekur dari molekul yang berbeda ( proses
pemisahan terjadi pada kolom yang terhubung dimana kolom tersebut berisi bahan fase diam
seperti polistrine dan gel silika)
Prinsip Kerja GPC
Proses pemisahan pada kromatografi permeasi gel terjadi pada kolom yang berisi silika gel
ataupun polystryne. Pemisahan dengan menggunakan kromatografi permeasi gel dibagi menjadi
dua fase yaitu fase diam dan fase bergerak.
Macam- Macam Gel yang digunakan dalam
GPC
Menurut Rochman (2020), terdapat beberapa macam Gel pada Fase diam
Sphadex
Digunakan untuk pemisahan protein. Bahan disintesis dari polisakarida seperti dekstran. Adanya residu gugus hidroksil menyebabkan
dekstran menjadi polar sehingga dapat direaksi dengan epiklorhidrin (CH 2(O)CHCH2Cl). Polimer yang terjadi dapat dikontrol dengan
penambahan asam.
Bio-Gel
Golongan yang bersifat inert dinakan Bio-Gel P, yang dibuat ddengan kopolimerisasi dari akrilamida dan N-N’ metil-bis-akrilamid.
Senyawa ini tidak larut dalam air maupun pelarut organic.
Agarosa
Digunakan untuk pemisahan senyawa berbobot molekul > 500.000, dinamakan juga dengan Bio-Gel A. Dibuat dari poligalaktopiranosa
sehingga agak lunak dan tidak tahan tekanan tinggi.
Stiragel
Digunakan untuk pemisahan senyawa yang tidak larut sama sekali dalam air dan menggelembung dalam pelarut organic. Stiragel dibuat
dari polistiren yang tahan pada suhu di atas 150 0. Berat molekul senyawa yang dapat dipisahkan antara 16.000-40.000 Dalton.
Prinsip Kerja GPC
Fase Diam
Fase diam pada kromatografi permeasi gel terdiri dari partikel-partikel kecil yang mengandung banyak pori-pori dengan
ukuran berbeda. Ketika sampel polimer yang diuji dilarutkan dalam pelarut, diasumsikan bahwa rantai polimer terlarut
terjerat ke dalam unit bola dengan ukuran molekul yang berbeda.
Fase Bergerak
Saat mengalir melalui kolom bersama dengan fase bergerak, unit bola ini dengan ukuran molekul yang lebih
besar(ditandai dengan warna merah) dipisahkan oleh pori-pori dengan ukuran yang lebih kecil pada diam karena efek
pemisahan berdasarkan ukuran. Dengan demikian, ukuran besar molekul diekstraksi dengan cepat dan waktu ekstraksi
atau waktu retensi yang sesuai lebih sedikit. Sebagai perbandingan, aliran molekul kecil (ditandai dengan warna biru)
mengalir pada jaringan pori-pori kecil yang lebih luas dan waktu elusi (ekstraksi) atau waktu retensi yang sesuai lebih
lama. Berdasarkan prinsip ini, sampel polimer dapat dipisahkan berdasarkan ukuran molekul yang berbeda yang dicatat
sebagai waktu elusi /ekstraksi yang berbeda. (Ma, et al, 2021)
Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan gambar berikut ini.
Kelebihan
1. Kromatografi Permeasi Gel (GPC) tidak hanya memberikan informasi BM (bobot molekul
rata-rata jumlah, bobot molekul rata-rata berat dan bobot molekul rata-rata Z, tetapi juga
akan diperoleh informasi mengenai distribusi bobot molekul (DBM) (Hendrana, dkk, 2004).
2. Digunakan untuk menganalisis suatu bahan polimer.
3. Waktu pemisahan yang singkat
4. Waktu pemisahan mudah diramalkan
5. Terhindar dari kehilangan sampel
6. Variasi larutan dapat diaplikasikan tanpa mengganggu proses filtrasi
Kelebihan dan Kekurangan GPC
Kekurangan
1. Hanya sejumlah frekuensi yang dapat diakomodasi karena skala waktu kromatogram yang
singkat
2. Tidak dapat digunakan pada sampel dengan ukuran yang seragam. Seperti isomer.
Analisis Jurnal
Jurnal Ma, et al (2021)
Identitas jurnal
Penulis: Jianmin Ma, Guoqiang Sun, Daquan Sun, Fan Yu, Mingjun Hu, Tong Lu.
Keterangan:
1. LMS (Large
Molecular Size)/
Molekul ukuran
besar
2. MMS (Medium
Molecular Size)/
Molekul ukuran
sedang
3. SMS (Small
Molecular Size)/
Molekul ukuran
kecil
Gambar 4. tipe distribusi dari ukuran molekul pengikat aspal (Ma et al 2021)
Hasil
Gambar 5. Pembagian divisi dari profil kromatografi permeasi gel berdasarkan rentang ukuran
untuk modifikasi polimer pengikat aspal (Ma et al 2021)
Gambar 6. perubahan struktur molekul dari modifikasi Styrene-Butadiene-Styrene (SBS) aspal
selama proses penuaan(Ma et al 2021)
Kesimpulan
GPC adalah salah satu teknologi diagnosis yang paling sering digunakan untuk mengkarakterisasi
aspal pada tingkat molekul.
Untuk menghilangkan kesalahan percobaan yang disebabkan oleh variasi konsentrasi aspal, proses
normalisasi di mana nilai respons dibagi dengan nilai respons maksimum disarankan untuk
memproses data mentah yang diperoleh.dari GPC
GPC memfasilitasi penilaian yang tepat dari efek penuaan dengan mengukur transisi antara populasi
molekuler yang berbeda selama proses penuaan. Sejak proses penuaan pengikat aspal disebabkan
oleh efek kopling panas, radiasi, kelembaban dan oksigen, masih ada kesenjangan pengetahuan
antara distribusi berat molekul dan kontribusi masing-masing faktor. Diinginkan bahwa pekerjaan
masa depan fokus pada evolusi struktur molekul berdasarkan analisis kinetika penuaan bahan
pengikat aspal dengan mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan dan kombinasinya.
Daftar Pustaka