Anda di halaman 1dari 26

• Fisika : sifat fisika suatu zat baik berupa sifat molekul

maupun sifat turunan suatu zat


• Farmasi : ilmu tentang obat (membuat,memfomulasi
sediaan obat menjadi sediaan)
• Gabungan : sediaan farmasi yg bersatandar baik, berefek
baik dan mempunyai kestabilan yg baik
• Ilmu Fisika sangat mendukung kestabilan obat yang baik.
• Pengetahuan sifat fisika molekul obat mrp dasar dlm
penyusunan formula sediaan obat
• Mempengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi
sediaan farmasi yg MS
• Farmasi fisika : kajian anatara sifat fisika (sifat-sifat
fisika) dgn kefarmasian (sed.farmasi, farmakokinetik
serta farmakodinamik) yg mempelajari ttg analisis
kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik
yg berhubungan dgn sifat fisikanya serta menganalisis
pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat
• Farmasetik, penghantaran bekerja dan memberi respon
thd pasien
Massa jenis
Momen dipol Cara Pembuatan
Konstanta Dieklektrikum
Indeks bias Cara Formulasi
Rotasi Optik
Kelarutan
Titik lebur Efek Pengobatan
Tititk didih
pH
SIFAR FISIKA OBAT Kestabilan
• Sifat zat aktif dan excipient (kosolven, use of garam,
kompleksometri, suspensi)  sed.farmasi yg aman,
berkhasiat dan berkualitas
• Sifat fisik molekul obat Kemurnian (pengukuran indeks
bias dgn refraktometer, rotasi optik dgn polarimeter,
massa jenis dgn piknometer, viskositas dgn viskometer)
 asli dan murni
• Kestabilan fisik (kinetika reaksi ,stress condition) 
ketahanan sediaan
• Waktu kadaluarsa berdasar hasil uji sediaan pd berbagai
kondisi dlm ilmu kinetika kimia
• Pengukuran kadar zat aktif dgn spektrofotometer
• Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dlm
pembuatan tablet
• Pengujian keefektifan zat dlm sediaan (disolusi)
• Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda.
• Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya.
• Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya.
• Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang
dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi massa zat
oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari
suatu zat, yakni massa dan volume.
• Massa jenis relatif didefinisikan sebagai nilai
perbandingan massa jenis bahan dengan massa jenis air.
Massa jenis air diketahui yakni 1 g cm-3 atau 1.000 kg
m-3.
• Sebuah balok dari bahan kuningan mempunyai panjang
8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2,5 cm. Bila diketahui massa
jenis balok kuningan tersebut 8.400 kg/m3, berapa
massa balok tersebut?
• Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang
polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan
melalui cairan kecuali dinyatakan lain pengukuran
dilakukan menggunakan sinar Na pada lapisan cairan
setebal 1 cm pada suhu 20°C
• Jika cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan suatu larutan
yang mengandung enantiomer tunggal maka bidang
polarisasi cahaya itu diputar ke kiri atau ke kanan.
• Perputaran cahaya terpolarisasi disebut rotasi optis.

• Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi suatu
cahaya terpolarisasi bidang dikatakan bersifat aktif optis.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi rotasi optic adalah
struktur molekul, temperature, kerapatan, konsentrasi
dan panjang gelombang
• Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan
cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat
tersebut. indeks bias berguna untuk ketakmurnian
(Farmakope Indonesia Edisi IV).
Di mana sin i adalah sinus sudut sinar datang dari cahaya
dan sin r adalah sudut sinar yang dibiaskan.
Pada umumnya, pembilang diambil sebagai kecepatan
cahaya di udara, dan penyebut adalah bahan yang
diselidiki.
• Konstanta dielektrik adalah suatu besaran tanpa dimensi
yang merupakan rasio antara kapasitas elektrik medium
(Cx) terhadap vakum (Cy).
• Konstanta ini melambangkan rapatnya fluks elektrostatik
dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik . Konstanta
dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang
tersimpan pada bahan tersebut jika diberi sebuah
potensial, relatif terhadap vakum (ruang hampa).

• Dalam ilmu kimia, konstanta dielektrik dapat dijadikan


pengukur relatif dari kepolaran suatu pelarut. Misalnya
air yang merupakan pelarut polar memiliki konstanta
dielektrik 80,10 pada 20 °C sedangkan n-heksana
(sangat non-polar] memiliki nilai 1,89 pada 20 °C.
• Karena dapat kita ketahui bahwa zat yang memiliki
konstanta dielektrik dengan nilai yang tinggi merupakan
zat yang bersifat polar. Sebaliknya, zat yang konstanta
dielektriknya rendah merupakan senyawa nonpolar.

Anda mungkin juga menyukai