STUDI PREFORMULASI
Preformulasi:
melakukan tinjauan pustaka tentang
informasi sifat fisika dan kimia dari bahan-
bahan yang akan dipakai dalam formulasi
sediaan.
Cakupan Studi Preformulasi
Sifat fisikokimia bahan, meliputi :
1. Organoleptis
2. Kelarutan/ solubilitas
3. Ukuran partikel
4. Stabilitas kimia
5. Kecepatan disolusi
6. Konstanta disosiasi
7. Koefisien partisi
8. Polimorfisme (kristalinitas)
1.Organoleptis
Meliputi : warna, bau, rasa
Berpengaruh pada penerimaan pasien
Penting untuk menentukan zat tambahan
(corrigen) dalam formula: memperbaiki
rasa, aroma, dan warna.
2.Kelarutan/Solubilitas
Obat yg larut dalam air, dibuat bentuk larutan
Namun, bisa jadi ketika masuk ke dalam saluran
cerna, obat itu tidak melarut lagi → sehingga obat
tidak dapat diserap ke darah
(Obat yang diberikan secara oral harus larut dalam
cairan saluran cerna sebelum diabsorbsi ke darah)
Maka, data Kelarutan obat harus diketahui : dalam
sediaan maupun dalam cairan fisiologi (rentang pH
1-8)
Cara u/ memperbaiki kelarutan obat :
dibuat modifikasi molekul → bentuk garam atau
ester, bentuk mikronisasi
3.Ukuran Partikel
Sifat ini berlaku untuk bentuk sediaan yang partikelnya
terdispersi (tidak terlarut) dalam medium lain
misal : suspensi, emulsi, semisolid
Sifat ini berpengaruh pada :
- keseragaman kandungan dlm sediaan
- kecepatan absorpsi dlm tubuh
- stabilitas fisik sediaan
Secara umum, diperlukan ukuran partikel yang kecil,
agar didapat luas permukaan partikel yg besar (yang
akan kontak dengan cairan tubuh)
4.Kecepatan Disolusi
Adalah kecepatan melarut obat dalam cairan saluran
cerna
Menentukan kecepatan disolusi obat pada rentang pH
cairan fisiologis sangat penting, karena dapat
digunakan untuk melakukan prediksi kecepatan
absorbsi obat ke darah
Akhirnya, berpengaruh ke efek terapetiknya
Uji kecepatan disolusi dapat dilakukan pada sediaan
suspensi, (serta juga sediaan solid). Sedang u/ sediaan
larutan tdk perlu (karena obat sudah terlarut)
dC D. A
(Cs C )
dt h
Keterangan :
dC/dt : kec. disolusi zat
D : koefisien difusi zat dlm medium
A : luas permukaan partikel zat
h : tebal lapisan difusi
Cs : kelarutan zat
C : konst obat pd waktu ke t
Berdasar rumus di atas, maka nilai kecepatan
disolusi suatu obat dapat dirubah dengan :
- memperkecil ukuran partikel obat
- memodifikasi bentuk molekul obat (sehingga
memiliki koefisien difusi yg >>>, serta nilai
kelarutan yg >>>)
5.Konstanta Disosiasi
Yaitu angka yang menunjukkan kemampuan
obat untuk membentuk ion-ionnya di dalam air
Obat yang terlarut dalam saluran cerna, bisa
dalam bentuk ion atau bentuk bukan ion
Syarat agar molekul obat dapat menembus
membran saluran cerna ke darah, adalah
bentuknya harus bukan ion
(hal ini karena membran tsb bersifat lipid, yg
dapat ditembus oleh molekul obat yg bukan ion)
Hubungan nilai konstanta disosiasi obat dengan
kemampuannya menembus membran saluran cerna :