BULK DENSITY
OLEH:
KELOMPOK 4 SHIFT I JUMAT JAM 08.00-10.00
ANGGOTA KELOMPOK:
Niwayan sritanjung (15160007)
Roslina (15160030)
Trifani aprilla (15160005)
Rahmawati (15160019)
Cika sholikhah darel ( 15160009)
PADANG
2018
PERCOBAAN II
BULK DENSITY
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui teori tentang bulk density
2. Untuk mengetahui metode uji bobot jenis dan kompertibilitas
3. Untuk mengetahui proses pengujian bobot jenis
Untuk mengukur Bulk Density digunakan tap volumeter, yang terdiri dari :
gelas ukur, silinder panah, landasan, poros penggerak, dan sistem penghitung
hentakan.
Kompresibilitas = x 100%
= x 100%
= 3,3%
IV.2. Pembahasan
Pada percobaan ini dengan judul bulk density yang dilakukan adalah
mencari bobot jenis dan kompresibilitas dan untuk mengetahui nilai
dari faktor housner, yang dilakukan pertama adalah menentukan
bobot jenis nyata dengan cara menuangkat hasil granul ke dalam
gelas ukur dan mengukur jumlah nya setelah itu diberikan
guncangan selama 25-30 guncangan setelah itu ukur kembali berapa
jumlah hasil granul, pada percobaan ini hasil yang diperoleh
sebelum guncangan adalah 15 ml setelah itu diperoleh lagi setelah
guncangan adalah 14,5 ml. Namun sebelum itu dilakukan terlebih
dulu penimbangan granul didapat hasil 5,8 gram namun setelah
guncangan di peroleh massa 14,5 gram. Setelah proses itu selesai
maka dilakukan penghitungan dengan rumus massa yang didapat
dibagi dengan volume awal yang di dapat.
Sedangkan pada penentuan bobot jenis mampat yang di hitung
adalah mssa sesudah guncangan di bagi dengan volume setelah
gunvangan lalu diperoleh massa mampat.
Setelah itu kemudian dilakukan perhitungan faktor housner dengan
cara hasil dari bobot jenis mampat dibagi dengan bobot jenis nyata
lalu diperoleh lah faktor housner. Kemudian yang terakhir yang
dilakukan adalah menghitung kompresibilitas dengan cara volume
awal dikurangi dengan volume setelah guncangan dibagi dengan
volume awal lalu dikali 100% lalu diperolehlah hasil dari
kompresibilitas. Uji kompresebilitas ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan granul saling melekat menjadi massa yang
kompak,kompresibilitas ditujukan dengan kekerasan tablet yang
dihasilkan, sifat kompresibilitas yang baik akan menghasilkan
tablet yang baik serta kompak , biasa nya tablet yang dibuat dengan
metode granulasi basah lebih baik dibandingkan dengan metode
granulasi kering. Jika tidak ada nya uji kompresibilitas granul ini
maka serbuk yang akan dicampurkan tidak dapat menyatu sempurna
untuk menjadi granul yang baik.
Pada percobaan uji yang dilakukan pada praktikum hasil uji
kompresibilitas yang di dapat adalah 3,3 % sedangkan hasil
kompresibilitas yang baik menurut literatur adalag 5-15% masuk
pada kategori sangan baik, hal ini terjadi dimungkinkan karena
kesalahan pada proses praktikum yang dilakukan oleh praktikan
karena kurang teliti. Uji yang dilakukan selanjutnya adalah
penentuan faktor housner. Faktor housner itu sendiri adalah
perbandingan antara bobot jenis mampat dan bobot jenis nyata
dilakukan untuk mengatahui sifat alir pada granul. Pada percobaan
faktor housner yang diperoleleh adalah 0,947. Sedanagkan pada
litertur faktor housner yang baik adalah kurang dari 1,25 atau
mendekati 1. Maka faktor hausner yang diperoleh pada praktikum
bulk density ini masuk pada kategori sifat alir yang baik untuk suatu
granul.
6.2. Saran
Diharapkan dapat memahami teori, metode dan proses
pengujian sebelum praktikum sehingga dapat membuat dan
melakukan praktikum dengan hasil terbaik nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L., A. L. Herbert, & L. K. Joseph. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Diterjemahkan oleh: Siti Suyatmi. Jakarta:BUniversitas Indonesis
Press.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerjemah : F. Ibrahim.
Edisi ke-4. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.