Salah obat yang digunakan dalam preparasi patch transdermal yaitu NSAID
(Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs) atau obat anti inflamasi non steroid
(AINS) yang digunakan pada pengobatan peradangan atau nyeri.
2. Alasan Zat Aktif
Natrium diklofenak adalah agen anti-inflamasi non steroid, yang banyak digunakan
pada gangguan muskuloskeletal, radang sendi, sakit gigi, dll., Untuk meringankan
gejala nyeri dan peradangan. Natrium diklofenak dilaporkan digunakan untuk
aplikasi topikal.
Natrium diklofenak bekerja dengan cara memblokir enzim yang dapat merangsang
pembentukan prostaglandin. Apabila prostaglandin tidak terbentuk maka dapat
mengurangi rasa sakit dan terjadinya peradangan (Pathasarathy, Reddy, Prasanth,
2011)
Penggunaan patch NSAID lebih aman dan nyaman daripada bentuk oralnya.
Dimana pasien dengan rematik menerima tablet NSAID yang berbeda. Efek
samping seperti pendarahan perut, peningkatan keasaman, bisul dapat dihindari
dengan menggunakan patch transdermal NSAID.
3. FORMULA
Bahan F1 F2 F3 Fungsi
Natrium diklofenak 10 10 10 Zat aktif
Etil Selulosa 200 300 400 Polimer
PEG-400 1,2 1,2 1,2 Plasticizer
Dibutil ftalat 1,2 1,2 1,2 Penambah penetrasi
Chloroform: Metanol 1:4 1:4 1:4 Pelarut
Cara kerja :
Dicampur Etil Selulosa, Polyethylene glycol (PEG 400) dan Dibutylphthalate lalu dilarutkan
dalam pelarut kloroform: metanol (1: 4). Zat aktif tersebar merata dalam larutan kental dengan
pengadukan kontinu. Massa yang dihasilkan dituangkan ke permukaan merkuri berlevel di piring Petri
lalu ditutupi dengan corong terbalik. Cawan petri didiamkan pada suhu kamar selama satu hari.
Tambalan diperoleh utuh dengan perlahan-lahan mengangkat dari cawan Petri dan patch transdermal
dipotong menjadi radius 2cm2
4. ALASAN PENGGUNAAN
Etil selulosa (polimer)
Berfungsi sebagai pengatur pelepasan bahan obat yang memiliki sifat stabil dan
digunakan untuk membran pembantu dalam patch. Semakin rendah kosentrasi etil selulosa
semakin rendah efek yang diberiakan pada zat aktif.
PEG 400 (Plasticizer)
Tujuan penggunaan plasticizer adalah untuk membentuk sediaan yang elastis,
meningkatkan permeabilitas kulit dan membentuk suatu matriks yang kuat (Rahim.2016)
Dibutl Flatalat (Penetrasi)
Peningkat penetrasi dapat digunakan dalam formulasi obat transdermal untuk
memperbaiki fluks obat yang melewati membran. Peningkat penetrasi yang efektif dapat
meningkatkan penghalangan dari stratum corneum (Barry, 2004).
Chloroform : Etanol (pelarut)
Pelarut yang digunakan adalah Metanol dan Chloroform yang bertujuan untuk
melarutkan Polimer Etil Selulosa. D imana etil selulosa larut dalam pelarut tersebut
(Rahim.2016)
5. Evaluasi sediaan
Ketebalan patch
Ketebalan setiap patch diukur dengan menggunakan pengukur sekrup pada
lima posisi yang berbeda dari patch dan rata-rata dihitung. Hasil evaluasi ketebalan
sediaan patch natrium diklofenak :
• Kandungan obat
Suatu area tertentu dari patch dilarutkan dalam larutan buffer fosfat. Kandungan tersebut
diaduk untuk melarutkan film. Kandungan terebut dipindahkan ke tabung volumetrik.
Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 284nm dan menentukan kandungan obat
Kesimpulan
Dapat mengoklusi kulit untuk memastikan arus searah dari laju fluks obat.
Memilik efek terapeutik yang lebih menguntungkan daripada bentuk sediaan dan
sistem penghantaran obat yang lainnya
Bahan pelekat, pembawa dan bahan aktif dalam sisyem transdermal tidak boleh
mengiritasi kulit.
Sistyem transdermal merupakan sistem yang oklusi dan tidak boleh ada
perkembangan dari bakteri kullit